Pemanfaatan Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pengamanan, Pemeliharaan, dan Penilaian BMND

6 c. Dalam kondisi tertentu, Pengelola Barang dapat menetapkan status Penggunaan Barang Milik Negara pada Pengguna Barang tanpa didahului usulan dari Pengguna Barang. Pada PP Nomor 27 Tahun 2014, terdapat penambahan ketentuan mengenai pengalihan BMND. Disebutkan dalam PP Nomor 27 Tahun 2014 bahwa BMND dapat dialihkan status penggunaannya dari Pengguna Barang kepada Pengguna Barang lainnya untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi berdasarkan persetujuan Pengelola Barang. 24 Selain itu juga disebutkan bahwa BMND yang telah ditetapkan status penggunaannya pada Pengguna Barang dapat digunakan sementara oleh Pengguna Barang lainnya dalam jangka waktu tertentu tanpa harus mengubah status Penggunaan BMND tersebut setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Gubernur BupatiWalikota. 25 Terdapat pengecualian kewajiban penyerahan BMND berupa tanah atau bangunan yang tidak digunakan apabila BMND tersebut telah direncanakan untuk digunakan atau dimanfaatkan dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh Pengguna Barang, untuk BMN, atau GubernurBupatiWalikota untuk BMD. 26 Terdapat tambahan sanksi bagi pengguna barang yang tidak menyerahkan BMN yang tidak digunakan, yaitu penundaan penyelesaian atas usulan Pemanfaatan, Pemindahtanganan, atau Penghapusan BMN. 27

3. Pemanfaatan

Dalam PP Nomor 27 Tahun 2014, terdapat bentuk pemanfaatan BMND yang baru yaitu “Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur” yang masa sewanya paling lama 50 tahun dan dapat diperpanjang. Sedangkan bentuk pemanfaatan lainnya masih sama dengan yang diatur pada PP Nomor 6 Tahun 2006 yang kemudian dalam PP Nomor 27 Tahun 2014 mengalami beberapa perubahan dan penambahan yang dapat diuraikan sebagai berikut : a. Sewa Sewa BMND dilaksanakan terhadap: 28 1 BMN yang berada pada Pengelola Barang; 2 BMD berupa tanah danatau bangunan yang sudah diserahkan oleh Pengguna Barang kepada GubernurBupatiWalikota; 3 BMN yang berada pada Pengguna Barang; 4 BMD berupa sebagian tanah danatau bangunan yang masih digunakan oleh Pengguna Barang; atau 5 BMD selain tanah danatau bangunan. BMND dapat disewakan kepada pihak lain dengan jangka waktu sewa paling lama 5 lima tahun dan dapat diperpanjang, untuk kegiatan berupa kerja sama infrastruktur dan kegiatan dengan karakteristik usaha yang memerlukan waktu sewa lebih dari 5 24 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 20 Ayat 1. 25 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 19. 26 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 22 Ayat 3. 27 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 23 Ayat 1 huruf b. 28 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 28 Ayat 1. 7 lima tahun, atau ditentukan lain dalam Undang-Undang. 29 Hasil Sewa BMND merupakan penerimaan negara yang seluruhnya wajib disetorkan ke rekening Kas Umum NegaraDaerah secara tunai paling lambat dua hari kerja sebelum ditandatanganinya perjanjian Sewa BMND dengan pengecualian bagi penyetoran uang Sewa BMND kerja sama infrastruktur yang dapat dilakukan secara bertahap dengan persetujuan Pengelola Barang. 30 Penambahan aturan mengenai jangka waktu penyewaan khusus untuk sewa infrastruktur serta batasan waktu penyetoran uang sewa yang harus dilakukan secara tunai paling lambat dua hari kerja sebelum ditandatanganinya perjanjian sewa merupakan pengaturan yang sebelumnya tidak terdapat pada PP Nomor 6 Tahun 2006. b. Pinjam Pakai Pinjam Pakai BMND dilaksanakan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah atau antar Pemerintah Daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dengan jangka waktu pinjam pakai paling lama lima tahun dan dapat diperpanjang satu kali berdasarkan perjanjian. 31 Dengan pembatasan tersebut, pemanfaatan BMND secara pinjam pakai hanya bisa dilakukan maksimal selama 10 tahun. Hal ini berbeda dengan PP Nomor 6 Tahun 2006 yang memberikan pembatasan waktu pinjam pakai adalah dua tahun dan hanya bisa diperpanjang 1 kali. c. Kerja sama Pemanfaatan Terdapat beberapa penambahan pengaturan bentuk pemanfaatan BMND berupa Kerja sama Pemanfaatan KSP pada PP Nomor 27 Tahun 2014. Pertama, penambahan aturan mengenai KSP dengan mekanisme penunjukan langsung yang hanya dapat dilakukan oleh Pengguna Barang terhadap BUMND yang memiliki bidang danatau wilayah kerja tertentu sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan. 32 Kedua, terdapat tambahan pengaturan mengenai jangka waktu KSP BMND penyediaan Infrastruktur yaitu 50 tahun sejak perjanjian ditandatangani dan dapat diperpanjang. 33 Ketiga, pembagian kontribusi bagi KSP penyediaan infrastruktur, yaitu bagi penyediaan infrastruktur berbentuk BUMND, kontribusi tetap dan pembagian keuntungan dapat ditetapkan paling tinggi sebesar 70 tujuh puluh persen dari hasil perhitungan tim dan pembagian keuntungan ditetapkan oleh Menteri Keuangan atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan. 34 PP Nomor 27 Tahun 2014 juga mengatur larangan bagi mitra KSP untuk menjaminkan atau menggadaikan BMND yang menjadi objek KSP, serta menegaskan bahwa semua biaya persiapan KSP yang terjadi setelah ditetapkannya mitra KSP dan biaya pelaksanaan KSP menjadi beban mitra KSP. 29 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 29 Ayat 1, Ayat 2, dan Ayat 3. 30 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 29 Ayat 8, Ayat 9, dan Ayat 10. 31 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 30. 32 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 33 Ayat 1 Huruf c. 33 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 33 Ayat 4 34 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 33 Ayat 5 dan Ayat 6. 8 d. Bangun Guna Serah atau Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah adalah pemanfaatan BMND berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan danatau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta bangunan danatau sarana berikut fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu. 35 Bangun Serah Guna adalah pemanfaatan BMND berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan danatau sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunannya diserahkan untuk didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang disepakati. 36 Bangun Guna Serah BGS atau Bangun Serah Guna BSG BMND dilaksanakan dengan pertimbangan: 37 1 Pengguna Barang memerlukan bangunan dan fasilitas bagi penyelenggaraan pemerintahan negaradaerah untuk kepentingan pelayanan umum dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi; dan 2 tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dalam APBNAPBD untuk penyediaan bangunan dan fasilitas tersebut. Jangka waktu BGSBSG paling lama 30 tiga puluh tahun sejak perjanjian ditandatangani dan penetapan mitra BGSBSG dilaksanakan melalui tender. 38 Mitra BGSBSG yang telah ditetapkan, selama jangka waktu pengoperasian diwajibkan untuk : 1 membayar kontribusi ke rekening Kas Umum NegaraDaerah setiap tahun, yang besarannya ditetapkan berdasarkan hasil perhitungan tim yang dibentuk oleh pejabat yang berwenang, diwajibkan memelihara objek BGSBSG, dan dilarang menjaminkan, menggadaikan, atau memindahtangankan tanah yang menjadi objek BGSBSG. 39 2 Dalam jangka waktu pengoperasian, hasil BGS atau BSG harus digunakan langsung untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah PusatDaerah paling sedikit 10 sepuluh persen. 40 3 Semua biaya persiapan BGS atau BSG yang terjadi setelah ditetapkannya mitra BGS atau BSG dan biaya pelaksanaan BGS atau BSG menjadi beban mitra yang bersangkutan. 41 Hal ini berbeda dengan pengaturan dalam PP Nomor 6 Tahun 2006 yang berbunyi “Semua biaya berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan BGSBSG tidak dapat dibebankan pada APBNAPBD 42 yang dinilai sangat rancu dan multitafsir. Selain itu, 35 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 1 Angka 14. 36 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 1 Angka 15. 37 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 34 Ayat 1. 38 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 36 Ayat 1 dan Ayat 2. 39 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 36 Ayat 3. 40 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 36 Ayat 4. 41 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 36 Ayat 7. 42 PP Nomor 6 Tahun 2006, Pasal 29 Ayat 7. 9 PP Nomor 27 Tahun 2014 menegaskan bahwa hasil BSG yang diserahkan kepada Pengelola Barang ditetapkan sebagai BMND. e. Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur atas BMND dilaksanakan terhadap : 43 1 BMND berupa tanah danatau bangunan pada Pengelola BarangPengguna Barang; 2 BMND berupa sebagian tanah danatau bangunan yang masih digunakan oleh Pengguna Barang; atau 3 BMND selain tanah danatau bangunan. Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur atas BMND pada Pengelola Barang dilaksanakan oleh : 44 1 Pengelola Barang, untuk BMN; atau 2 Pengelola Barang dengan persetujuan Gubernur BupatiWalikota, untuk BMD. Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur atas BMND pada Pengguna Barang dilaksanakan oleh : 45 1 Pengguna Barang dengan persetujuan Pengelola Barang, untuk BMN; atau 2 Pengguna Barang dengan persetujuan Gubernur BupatiWalikota, untuk BMD. Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur atas BMND dilakukan antara pemerintah dan badan usaha yang berbentuk perseroan terbatas, Badan Usaha Milik Negara BUMN, Badan Usaha Milik Daerah BUMD, danatau koperasi. 46 Jangka waktu Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur paling lama 50 lima puluh tahun dan dapat diperpanjang. 47 Mitra Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur, selama jangka waktu kerja sama penyediaan infrastruktur dilarang menjaminkan, menggadaikan, atau memindahtangankan BMND yang menjadi objek Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur, wajib memelihara objek Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur dan barang hasil kerja sama penyediaan infrastruktur, dan dapat dibebankan pembagian kelebihan keuntungan sepanjang terdapat kelebihan keuntungan yang diperoleh dari yang ditentukan pada saat perjanjian dimulai clawback. 48 Pembagian kelebihan keuntungan disetorkan ke Kas Umum NegaraDaerah dengan Formula danatau besaran pembagian kelebihan keuntungan ditetapkan oleh : 49 1 Pengelola Barang, untuk BMN; atau 2 GubernurBupatiWalikota, untuk Barang Milik Daerah. Mitra Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur harus menyerahkan objek Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur dan barang hasil kerja sama penyediaan infrastruktur kepada pemerintah pada saat berakhirnya jangka waktu Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur 43 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 38 Ayat 1. 44 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 38 Ayat 2. 45 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 38 Ayat 3. 46 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 39 Ayat 1 dan Ayat 2. 47 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 39 Ayat 3. 48 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 39 Ayat 5. 49 PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 39 Ayat 6 dan Ayat 7. 10 sesuai perjanjian. 50 Barang hasil kerja sama penyediaan infrastruktur tersebut menjadi BMND sejak diserahkan kepada Pemerintah sesuai perjanjian. 51 f. Tender PP Nomor 27 Tahun 2014 mengatur mengenai proses tender untuk pemilihan mitra kerja sama pemanfaatan dan mitra BGSBSG, yang dilakukan dengan tata cara sebagai berikut : 52 1 rencana tender diumumkan di media massa nasional; 2 tender dapat dilanjutkan pelaksanaannya sepanjang terdapat paling sedikit tiga peserta calon mitra yang memasukkan penawaran; 3 dalam hal calon mitra yang memasukkan penawaran kurang dari tiga peserta, dilakukan pengumuman ulang di media massa nasional; dan 4 dalam hal setelah pengumuman ulang : a terdapat paling sedikit 3 tiga peserta calon mitra, proses dilanjutkan dengan mekanisme tender; b terdapat 2 dua peserta calon mitra, tender dinyatakan gagal dan proses selanjutnya dilakukan dengan mekanisme seleksi langsung; atau c terdapat 1 satu peserta calon mitra, tender dinyatakan gagal dan proses selanjutnya dilakukan dengan mekanisme penunjukan langsung.

4. Pengamanan