5 Adapun
ruang lingkup perencanaan kebutuhan
meliputi perencanaan pengadaan, pemeliharaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, dan penghapusan BMND.
PP Nomor 27 Tahun 2014 menjelaskan bahwa perencanaan kebutuhan merupakan salah satu dasar bagi
KementerianLembagaSKPD dalam pengusulan penyediaan
anggaran untuk kebutuhan baru new initiative dan angka dasar baseline serta
penyusunan rencana kerja dan anggaran.
19
Sedangkan PP Nomor 6 Tahun 2006 hanya menyatakan bahwa perencanaan
kebutuhan BMND disusun dalam rencana kerja dan anggaran.
20
Berbeda dengan PP Nomor 6 Tahun 2006, PP Nomor 27 Tahun 2014 secara tegas mengatur bahwa penetapan standar kebutuhan oleh GubernurBupatiWalikota dilakukan
berdasarkan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri dan standar harga ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
21
E. Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pengamanan, Pemeliharaan, dan Penilaian BMND
1. Pengadaan
Pengaturan tentang Pengadaan BMND dalam PP Nomor 27 Tahun 2014 tidak mengalami perubahan yang berarti. Mengingat proses pengadaan yang sangat panjang
dan rumit sehingga perlu penjelasan lebih detail dalam peraturan perundang-undangan yang secara khusus mengatur mekanisme pengadaan BMND.
2. Penggunaan
PP Nomor 27 Tahun 2014 menetapkan pengecualian terhadap penetapan status penggunaan. Penetapan status penggunaan tidak dilakukan terhadap :
22
a. BMND berupa: barang persediaan; konstruksi dalam pengerjaan; atau barang yang
dari awal pengadaannya direncanakan untuk dihibahkan. b. BMN yang berasal dari dana dekonsentrasi dan dana penunjang tugas pembantuan,
yang direncanakan untuk diserahkan; c.
BMN lainnya yang ditetapkan lebih lanjut oleh Pengelola Barang; atau d. BMD lainnya yang ditetapkan lebih lanjut oleh GubernurBupatiWalikota.
Sedangkan dalam PP Nomor 6 Tahun 2006, penetapan status penggunaan barang berlaku untuk seluruh BMND.
PP Nomor 27 Tahun 2014 juga menyederhanakan proses penetapan status penggunaan BMND sebagai berikut :
23
a. Pengelola Barang dapat mendelegasikan penetapan status Penggunaan BMN selain
tanah danatau bangunan kepada Pengguna BarangKuasa Pengguna Barang. b. GubernurBupatiWalikota dapat mendelegasikan penetapan status Penggunaan
atas BMD selain tanah danatau bangunan dengan kondisi tertentu kepada Pengelola Barang Milik Daerah.
19
PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 9 Ayat 3.
20
PP Nomor 6 Tahun 2006, Pasal 9 Ayat 1.
21
PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 9 Ayat 6 dan Ayat 7.
22
PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 15.
23
PP Nomor 27 Tahun 2014, Pasal 16 dan Pasal 17.
6 c.
Dalam kondisi tertentu, Pengelola Barang dapat menetapkan status Penggunaan Barang Milik Negara pada Pengguna Barang tanpa didahului usulan dari
Pengguna Barang. Pada PP Nomor 27 Tahun 2014, terdapat penambahan ketentuan mengenai
pengalihan BMND. Disebutkan dalam PP Nomor 27 Tahun 2014 bahwa BMND dapat dialihkan status penggunaannya dari Pengguna Barang kepada Pengguna Barang lainnya
untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi berdasarkan persetujuan Pengelola Barang.
24
Selain itu juga disebutkan bahwa BMND yang telah ditetapkan status penggunaannya pada Pengguna Barang dapat digunakan sementara oleh Pengguna Barang lainnya dalam
jangka waktu tertentu tanpa harus mengubah status Penggunaan BMND tersebut setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Gubernur BupatiWalikota.
25
Terdapat pengecualian kewajiban penyerahan BMND berupa tanah atau bangunan yang tidak digunakan apabila BMND tersebut telah direncanakan untuk
digunakan atau dimanfaatkan dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh Pengguna Barang, untuk BMN, atau GubernurBupatiWalikota untuk BMD.
26
Terdapat tambahan sanksi bagi pengguna barang yang tidak menyerahkan BMN yang tidak digunakan, yaitu penundaan penyelesaian atas usulan Pemanfaatan,