adalah merupakan suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang
dihadapi,
43
dan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu dengan tujuan untuk mempelajari gejala hukum,
44
sebagai kajian ilmu hukum.
45
Dengan demikian dalam penelitian ilmiah, rangkaian kegiatan dalam penelitian ini adalah mengikuti metode penelitian yang ditetapkan di lingkungan
Universitas Sumatera Utara sebagai berikut;
1. Jenis dan Sifat Penelitian
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Yuridis Normatif
46
dengan sifat Penelitian adalah deskriptif analitis.
47
Maksud dari yuridis normatif adalah penelitian ini dilakukan dengan memfokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah-kaidah atau norma-norma
hukum positif yang terkait dengan Undang-undang mengenai pengaturan perdagangan bebas regional. Kemudian yang dimaksud dengan deskriptif analitis
adalah bahwa penelitian ini menggambarkan, menelaah dan menjelaskan secara analitis keadaan atau gejala berupa perdagangan bebas regional dalam kerangka
43
Peter Mahmud Marjuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana, 2005, hal. 35.
44
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika, 1996, hal. 6.
45
Johnny Ibrahim, Teori Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang: Bayumedia, 2005, hal. 46.
46
Mahmul Siregar, Buku 1, Op. Cit., hal. 28
47
Soerjono Soekanto, Metodologi Research, Yokyakarta: Andi Offset, 1998, hal. 3.
Universitas Sumatera Utara
ACFTA, baik yang bersifat normatif maupun empiris dengan tujuan untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan dalam isu hukum, seterusnya
mencakup atas asas-asas hukum, sistematika hukum, singkronisasi hukum, sejarah hukum dan perbandingan hukum,
48
dan pada prinsipnya tidak lain adalah semua ketentuan-ketentuan mengenai hukum internasional yang terkait dengan
materi perdagangan yang bersifat regional.
2. Sumber Data
Mengenai bahan-bahan yang dipakai untuk menganalisa permasalahan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer, bahan hukum skunder, dan bahan hukum
tertier.
49
Dimana ketiga bahan hukum ini adalah sebagai data pokok dan dalam hal ini disebut dengan data sekunder,
50
yang meliputi: a.
Bahan hukum primer, yaitu Peraturan atau ketentuan perundang-undangan sebagai hukum yang tertulis dan terkait di bidang hukum internasional
termasuk konvensi-konvensi internasional, kesepakatan atau perjanjian internasional, kovenan-kovenan internasional, dan juga peraturan perundang
undangan nasional Indonesia antara lain: Undang-undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan
Dunia, Undang-undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian
48
Soerjono Soekanto dan Sri Mumadji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Rajawali, 1985, hal. 17.
49
Peter Mahmud Marjuki, Op.Cit., hal. 142.
50
Penelitian Normatif dan Skunder sebagai Sumberbahan informasi dapat merupakan bahan hukum primer, skunder, dan tertier, Bambang Waluyo, Op.Cit., hal.14.
Universitas Sumatera Utara
Internasional, Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar negeri, Keputusaan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 tanggal 15
Juni 2004 tentang kerja sama perdagangan bebas ACFTA atau “Framework Agreement on Comprehensive Economic Co-operation Between The
Associaton of South East Asian Nations and The People`s Republic of China Asean-China”. Keputusan Menteri keuangan Republik Indonesia Nomor
355KMK.012004 tanggal 21 Juli 2004 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk atas Import barang dalam rangka Early Harvest Package Asean-China Free
Trade Area, peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 57PMK.0102005 tanggal 7 Juli 2005, Nomor 04PMK.0112007, tanggal 25
Januari 2007, Nomor 53PMK.0112007 tanggal 22 Mei 2007, Nomor 235PMK.0112008 tanggal 23 Desember 2008 tentang Penetapan Tarif Bea
Masuk Dalam Rangka Normal Track Asean-China Free Trade Area, b.
Bahan hukum skunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai hukum primer seperti buku-buku teks yang berkaitan dengan materi
kesepakatan regional Studi terhadap Kesepakatan AFTA-China, laporan- laporan penelitian, jurnal ilmiah, majalah, Koran, situs internet, dan dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan isu hukum dalam penelitian ini. c.
Bahan hukum tertier, yaitu bahan hukum penunjang yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder,
seperti kamus umum, kamus hukum, kamus bahasa Indonesia, dan juga bibliografi
Universitas Sumatera Utara
3. Teknik Pengumpulan data