Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi SIMDA dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Penelitian pada SKPD di Kabupaten Labuhan Batu Utara)

(1)

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

Kepada Yth

Bapak/Ibu selaku Responden Di Tempat,

Dengan hormat,

Sehubungan dengan survei dalam rangka penulisan skripsi yang sedang Saya lakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (FEB USU), maka Saya melakukan penelitian dengan “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Penelitian pada SKPD di Kabupaten Labuhan Batu Utara)”

Identitas Peneliti:

Nama : Ina Rahmi Diwasya

NIM : 120503016

Program studi/Fakultas : S1 Akuntansi/Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Peneliti menyadari sepenuhnya, kehadiran kuesioner ini sedikit banyak akan mengganggu aktivitas Bapak/Ibu yang sangat padat. Namun demikian dengan segala kerendahan hati peneliti memohon kiranya Bapak/Ibu berkenan meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.

Partisipasi Bapak/Ibu sangat penting bagi kesuksesan studi ini, kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu sepenuhnya dijamin dan jawaban tersebut semata-mata hanya diperlukan untuk kepentingan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Atas perhatian serta kerjasama Bapak/Ibu, peneliti ucapkan terimakasih. Atas bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,


(2)

LAMPIRAN KUESIONER

NO. RESPONDEN :...(Diisi oleh Peneliti) TGL/BLN/THN :.../.../...

PETUNJUK PENGISIAN: Jawablah pertanyaan atau pernyataan berikut ini

dengan memberi tanda ceklist ( √ ) pada kotak

pilihan jawaban yang telah disediakan. Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan sejujurnya. Kuesioner ini hanya dipergunakan untuk behan penelitian semata.

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama Lengkap :... (Boleh tidak diisi)

2. Jenis Kelamin : Pria Wanita

3. Umur : < 25 tahun

26 – 35 tahun 36 – 55 tahun > 55 tahun

4. Pendidikan : S3 D3

S2 SMA

S1

5. SKPD :... (Wajib diisi)

6. Jabatan :...


(3)

DAFTAR PERTANYAAN

1. Kualitas Data Input

NO PERTANYAAN

Tidak Setuju

Kurang

Setuju Setuju

Sangat Setuju

(1) (2) (3) (4)

1

Menurut saudara, data input yang anda gunakan merupakan data yang valid

- 2 35 27

2

Menurut saudara, data input yang anda gunakan merupakan data yang legal

- 2 30 32

3 Menurut saudara, data input yang

ada:

(1) Tidak Tersedia -

(2) Kurang Tersedia -

(3) Cukup Tersedia 29

(4) Sudah Tersedia 35

2. Kompetensi Sumber Daya Manusia

NO PERTANYAAN Kurang

Cukup

Baik Baik

Sangat Baik

(1) (2) (3) (4)

4

Bagaimana dengan pelatihan tingkat dasar, menengah dan tingkat atas pada program pelatihan SIMDA tempat anda bekerja?

11 11 38 4

5

Berapa kali diadakan program pelatihan bagi pegawai di instansi tempat anda bekerja?

(1) 1-2 Kali 25

(2) 2-3 Kali 20

(3) 3-4 Kali 11

(4) Lebih dari 4 kali 8

6 Berapa lama saudara bekerja pada

bidang yang menggunakan SIMDA

(1) 1 Tahun 15

(2) 2 Tahun 8

(3) 3 Tahun 13


(4)

3. Dukungan Manajemen Puncak

NO PERTANYAAN

Tidak Setuju

Kurang

Setuju Setuju

Sangat Setuju

(1) (2) (3) (4)

7 Manajemen puncak mengevaluasi

hasil dari penggunaan SIMDA 2 7 44 11

8

Manajemen puncak memberikan perhatian terhadap penggunaan SIMDA

2 3 44 15

9

Manajemen puncak mengikuti setiap perkembangan aplikasi SIMDA terbaru

2 9 36 17

4. Persepsi Keberhasilan Sistem

NO PERTANYAAN

Tidak Setuju

Kurang

Setuju Setuju

Sangat Setuju

(1) (2) (3) (4)

10

Keseluruhan manfaat dari sistem informasi yang anda gunakan pada proses anggaran juga

mempertimbangkan biaya.

4 2 45 13

11 Proses anggaran merupakan alat yang

baik untuk mengelola keuangan daerah - - 36 28

12

Sistem informasi yang anda gunakan pada proses anggaran merupakan alat yang baik untuk mengelola keuangan daerah

- - 35 29

5. Implementasi SIMDA

NO PERTANYAAN

Tidak Setuju

Kurang

Setuju Setuju

Sangat Setuju

(1) (2) (3) (4)

13

Menurut saudara, penerapan SIMDA pada instansi tempat anda bekerja mudah digunakan

- 7 40 17

14

Pengolahan data dengan SIMDA dapat melakukan prosedur akuntansi dengan benar dan cermat


(5)

15

Sistem dapat menghasilkan laporan triwulanan, bulanan, dan tahunan saat dibutuhkan

- 2 35 27

16

Penerapan SIMDA menciptakan efisiensi dan efektivitas pada pekerjaan di instansi tempat anda bekerja

1 2 40 21

6. Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

NO PERTANYAAN

Tidak Setuju

Kurang

Setuju Setuju

Sangat Setuju

(1) (2) (3) (4)

17

Informasi dalam laporan keuangan dibuat secara lengkap yaitu mencakup semua informasi akuntansi yang dapat digunakan dalam mengambil keputusan.

- 4 44 16

18

Informasi yang dihasilkan dari laporan keuangan SKPD bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan yang bersifat material

- 3 50 11

19

SKPD menggunakan kebijakan akuntansi yang berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintahan

- 2 42 20

20

Informasi yang dihasilkan dari laporan keuangan SKPD secara jelas sehingga dapat dipahami oleh pengguna.

- - 39 25


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Alfian, Mohammad, 2014. “Analisis Faktor Pendukung Implementasi SIMDA Dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada SKPD”, 3rd Economics and Business Research Festival, Edisi 1.

Al-Hiyari, Ahmad., Al-Mashregy, Mohammed Hamood Hamood., Nik Mat, Nik Kamariah., Alekam, Jamal Mohammedesmail., 2013. “Factors That Affect Accounting Information System Implementation And Accounting Informaton Quality: A Survey in University Utara Malaysia”, American Journal of Economics, Volume 3 Nomor 1, hal 27-31.

Arisman, Anton, 2015. “Peran Mediasi Manajemen Pengetahuan dalam Meningkatkan Keberhasilan Implementasi Integrasi Sistem Informasi

Akuntansi di Indonesia”, Simposium Nasional Akuntansi ke-18 Medan.

Bagranoff, Nancy A., Mark G. Simkin, Carolyn Strand Norman, 2010. Core Concepts of Accounting Information Systems, Edisi 11, Wiley, United States of America.

BPKP-SUMUT. 2016. http://www.bpkp.go.id/sumut/berita/read/15175/35/ Sebagian-Besar-Pemda-Sudah-Gunakan-SIMDA-Keuangan-BPKP.bpkp

BPKP. 2016. http://www.bpkp.go.id/sakd/konten/333/Versi-2.1.bpkp

Chapman, C., dan Kihn, L.-A. 2009. Information system integration, enabling control and performance. Accounting Organisation and Society 34 (2):151-169.

Cooper, D. 2006. The Impact of Management’s Commitment on Employee Behavior: A Field Study. American society of safely engineers.

Devi, Virsia, F. P., 2013. “Pengaruh Implementasi Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Organisasi Pemerintah Daerah (Penelitian pada SKPD di

Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo)”, Skripsi,

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.


(7)

Erlina., Rasdianto., 2013. Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual, Brama Ardian, Medan

Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21, Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Grande, E.U., Estébanez, R. P, danColomina, C. M. 2011. The impact of Accounting Information Systems (AIS) on Performance Measures: Empirical Evidence in Spanish SMEs. The International Journal of Digital Accounting Research, Vol. 11.

Green, L.W., dan Kreuter, M.W. (2000). “Health promotion planning an educational and environmental approach”, Edisi 2, Mayfield Publishing Company.

Hall, James A., 2011. Accounting Information Systems, Edisi 7, South-Western Cengage Learning, United States of America.

Hargo, Utomo. 2001. Studi Eksplorasi Tentang Penyebaran TI Untuk Usaha Kecil dan Menengah. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol. 16 No. 2 pp. 153– 163.

Harianja, Riodinar, 2008. “Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintah pada Satuan

Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) di Toba Samosir”, Skripsi,

Universitas Sumatera Utara.

Huang, K, T., Wang, R, W., Lee, Y. W. (1999). Quality information and knowledge, Prentice Hall PTR.

Jensen, M dan Meckling, W. (1976). “Theory of The Firm: Managerial behavior, agency cost and ownership structure”, Journal of Financial Economics 3, 305-360.

Konsultan-Statistik. 2010. http://www.konsultanstatistik.com/2010/10/simulasi smartpls_852. html

Lee, Y. W., & Strong, D. M. (2003). Knowing-Why About Data Processes and Data Quality. Journal Of Management Information Systems, 20(3), 13-39

Martono, Nanang, 2015. Metode Penelitian Sosial Konsep-konsep Kunci, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.


(8)

Mc. Leod, Raymond dan Schell, George P. 2007. Management Information Systems, Tenth Edition.Upper Saddle River New jersey 07458: Pearson/Prentice Hall.

Munawir, 2004. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 4, Yogyakarta: Liberty.

Nelson, R. R., Todd, P. A., dan Wixom, B. H. 2005. Antecedents of information and system quality: An empirical examination within the context of data warehousing. Journal of Management Information Systems, 21(4), 199 235.

Nicolaou, A. I. 2000. A contingency model of perceived effectiveness in accounting information systems: Organizational coordination and control. International Journal of Accounting Information Systems, 1, 2, pp. 91-105. Noor, Juliansyah, 2015. Analisis Data Penelitian Ekonomi dan Manajemen, PT

Grasindo, Jakarta.

Rahayu, S. K., 2012. The Factors That Support The Implementation of Accounting Information System: A Survey in Bandung and Jakarta’s Taxpayer Offices. Journal of Global Management.

Ranti, Jufli Anita., 2013. “Pengaruh Kualitas Sistem Informasi dan Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi”, Skripsi, Universitas Sumatera Utara.

Rosalin, Faristina., 2011. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keandalan dan Timeliness Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum (Studi pada BLU di Kota Semarang)”, Skripsi, Universitas Diponegoro.

Salehi, M., Abdipour, A., (2011). A study of the barriers of implementation of accounting information system: Case of listed companies in Tehran Stock Exchange, Journal of Economics and Behavioral Studies

Setiawati, Dunuk, 2015. “Analisis Faktor Pendukung Implementasi SIMDA dan

Pengaruhnya Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada SKPD”, Skripsi,


(9)

Singarimbun, Ayu Lestary, 2015. “Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah di Provinsi Sumatera Utara”, Skripsi, Universitas Sumatera Utara.

Sukmaningrum, Tantriani, 2012. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah”, Skripsi,

Universitas Diponegoro Semarang.

Sunarti, Setianingsih dan Nur, Indriantoro. 1998. “Pengaruh Dukungan

Manajemen Puncak dan Komunikasi Pemakai-Pengembang terhadap

Hubungan Partisipasi dan Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan

Sistem Informasi”.Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 1 No. 2 Juli pp. 193-207

Thong, J. L., Chee-Sing, Y., dan Raman, K. S. 1996. “Top Management Support, External Expertise and Information Systems Implementation in Small Businesses”. Information Systems Research, 7(2), 248-267.

Triandis, Harry. C., 1989. “The Self and Social Behavior in Differing Cultural Context”. Psychologichal Review, Vol. 96 No. 3 506-520

Valacich, Joe dan Christop Schneider, 2012. Information System Today Managing In The Digital World Edisi 5, Prentice Hall, United States of America.

Weygandt, Jerry J., Kimmel, Paul D., Kieso Donald E., 2015. Accounting Principles, Edisi 12, Wiley, United States of America.

Xu, H., 2003. Critical Success Factors for Accounting Information Systems Data Quality, Dissertation, University of Southern Queensland.


(10)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif (causal comparative research) dengan jenis studi kasus. Latan dan Ghozali (2012) mendefinisikan penelitian kausal komparatif sebagai penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian kausal bertujuan untuk mengidentifikasi fakta atau peristiwa yang sedang diteliti, sebagai variabel yang dipengaruhi (variabel dependen) dan melakukan penyelidikan terhadap variabel yang mempengaruhi (variabel independen). Penelitian studi kasus merupakan penelitian terhadap masalah dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subyek yang diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan. Tujuan penelitian studi kasus adalah untuk melakukan penyelidikan mendalam mengenai subyek tertentu untuk memberikan gambaran yang lengkap mengenai subyek tersebut Latan dan Ghozali (2012). Untuk itu, dalam penelitian ini menggunakan model analisis jalur (path analysis) yang digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen).

3.2Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun yang menjadi tempat penelitian ini adalah Kabupaten Labuhan Batu Utara. Penyebaran kuesioner dilakukan mulai bulan April 2016.


(11)

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Tahapan Penelitian 2015-2016

Nov Des-Feb Maret April Mei

Pengajuan proposal skripsi

Bimbingan dan perbaikan

proposal skripsi

Seminar proposal skripsi

Pengumpulan data dan

pengolahan data

Ujian Komprehensif

Bimbingan dan penulisan skripsi

Penyelesaian skripsi

Sumber: Data diolah peneliti,2016 3.3Batasan Operasional

Penelitian ini hanya dibatasi pada pembahasan faktor-faktor yang mempengaruhi impelementasi SIMDAdan pengaruhnya terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di Kabupaten Labuhan Batu Utara.

3.4Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

Definisi operasional adalah menjelaskan karakter dari obyek ke dalam elemen yang dapat diobservasi sehingga suatu konsep dapat diukur di dalam penelitian (Erlina, 2011 : 48). Tujuan dari definisi operasional adalah memberikan kejelasan akan variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitin ini terdiri dari variabel eksogen dan variabel endogen. Variabel eksogen dalam penelitian ini adalahdukungan manajemen puncak, kompetensi sumber daya manusia, kualitas data input, persepsi keberhasilan sistemserta variabel endogen adalah implementasi SIMDA dankualitas laporan keuangan pemerintahan daerah.


(12)

Kuesioner disusun dengan skala ordinal. Skala ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu misalnya setuju- tidak setuju, senang-tidak senang, dan baik-tidak baik. Skala ordinal dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur respon seseorang ke dalam 4 poin skala dengan rentang nilai poin 1 yang menunjukkan respon sangat tidak setuju sampai poin 4 yang menunjukkan respon sangat setuju dalam suatu pernyataan.

3.5Populasi dan Sampel Penelitian 3.5.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan statistik baik yang berupa instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, benda maupun objek lainnya. Populasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti: 1. Seluruh jumlah orang atau penduduk di suatu daerah; 2. Jumlah orang atau pribadi yang mempunyai ciri-ciri yang sama; 3. Jumlah penghuni, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya pada suatu satuan ruang tertentu; 4. Sekelompok orang, benda atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel; suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Dengan demikian populasi merupakan kumpulan seluruh subjek/observasi dalam penelitian. A population consist of all subjects (human or otherwise) that are being studied.

Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah SKPD di lingkungan pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu Utarayang menggunakan SIMDA dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Adapun populasi yang diteliti


(13)

adalah sejumlah 30 SKPD yang telah dibentuk oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhan Batu Utara.

3.5.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi. Sampel, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti: 1. Sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sifat suatu kelompok yang lebih besar; 2. Bagian kecil yang mewakili kelompok atau keseluruhan yang lebih besar; percontoh. Dengan demikian sampel merupakan bagian dari populasi. A sample is a subgroup of population.

Berdasarkan populasi diatas, penulis tidak melakukan penelitian kepada semua Pegawai Negeri Sipil pada SKPD Kabupaten Labuhan Batu Utara. Peneliti menggunakan Purposive sampling atau judgmental sampling . Penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan sampel yang dilakukan memiih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang dietapkan peneliti. Peneliti hanya mengambil sampel pada PNS yang berada di bagian akuntansi yang menggunakan aplikasi SIMDA saja. Hal ini dikarenakan staf bagian akuntansi bertanggungjawab dalam pembuatan laporan keuangan pada masing-masing SKPD dan juga merupakan elemen penting dalam menghasilkan laporan keuangan pemerintah, karena terlibat langsung dan sangat memahami kegiatan akuntansiatau bagian keuangan pada SKPD di setiap Kabupaten Labuhan Batu Utara.


(14)

3.6Jenis Data

Data merupakan keterangan yang dapat memberikan gambaran atas suatu keadaan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, cara memperolehnya dengan menyebarkan kuesioner kepada instansi pemerintah daerah terkait, secara langsung kepada pihak yang bersangkutan.

3.7Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui metode angket, yaitu menyebarkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang akan diisi atau dijawab oleh responden yang merupakan pegawai atau staff di bagian akuntansi di setiap SKPD di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang telah disusun sedemikian rupa untuk dijawab oleh responden, biasanya disertai alternatif-alternatif jawaban. Pengumpulan data juga dilakukan peneliti melalui studi pustaka. Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari berbagai literatur. Bentuk literatur yang digunakan berupa buku, jurnal dan literatur lain yang berkaitan.

3.8Metode Analisis Data

Analisis data adalah cara mengelola data yang terkumpul kemudian dapat memberikan interpretasi. Latan dan Ghozali (2012) dalam Alfian (2014) menyatakan bahwa analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian Hasil pengelolaan data ini digunakan untuk menujukkan masalah yang telah di rumuskan.


(15)

3.9 Teknik Analisis

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis jalur dengan pengukuran Partial Least Square (PLS). PLS dapat digunakan pada setiap jenis skala data (nominal, ordinal, interval, rasio) serta syarat asumsi yang lebih fleksibel. PLS juga digunakan untuk mengukur hubungan setiap indikator dengan konstruknya. Selain itu, dalam PLS dilakukan juga uji bootstrapping terhadap struktural model yang bersifat outer model dan inner model.

3.9.1 Merancang Model Struktural (Inner Model)

Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square (R2) untuk

konstruk dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk predictive relevane dan uji-t serta signifikan koefisien parameter jalur struktural. R2 dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten eksogen terhadap variabel laten endogen apakah mempunyai pengaruh yang substantive.

3.9.2 Merancang Modeldan Pengukuran (OuterModel)

Model pengukuran ini digunakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas yang menghubungkan indikator dengan variabel latennya. Indikator dalam penelitian ini reflektif karena indikator variabel laten mempengaruhi indikatornya, untuk itu dilakukan 3 tahap pengukuran menurut Latan dan Ghozali (2012) yaitu:

3.9.2.1Discriminant Validity

Evaluasi yang dilakukan adalah melihat square root of average variance extracted (AVE). Model pengukuran dinilai berdasarkan pengukuran cross


(16)

loading dengan konstruk. Jika korelasi konstruk dengan setiap indikatornya lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya, maka konstruk laten memprediksi indikatornya lebih baik daripada konstruk lainnya.

Model mempunyai discriminant validity yang cukup jika √��� untuk

setiap konstruk lebih besar daripada korelasi antara konstruk dan konstruk lainnya. Model dikatakan baik kalau AVE menunjukkan nilai lebih besar dari 0,50 Noor (2015:158), seiring dengan pendapat Latan dan Ghozali (2012).

Berikut adalah rumus menghitung AVE:

���= ∑ ��

2

∑ ��2

+∑ ��� (��)

Dimana �� adalah faktor loading (convergent validity) dan ��� (��) = 1-��2. Fornnel dan Larcker dalam Alfian (2014) menyatakan bahwa pengukuran ini dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas dan hasilnya lebih konservatif dibandingkan dengan nilai composite reliability (ρc).

3.9.2.2 Composite Reliability

Untuk menentukan composite reliability, apabila nilai composite reliability ρc>0,8 dapat dikatakan bahwa konstruk memiliki reliabilitas yang tinggi atau reliable dan ρc > 0,6 dikatakan cukup reliabel Chin (1998) dalam Latan dan Ghozali (2012). Berikut rumus menghitung composite reliability (ρc):

(ρc) = (∑ ��)

2

(∑ ��)2+∑ ��� (� �) �


(17)

3.9.2.3Cronbach Alpha

Dalam PLS, uji reliabilitas diperkuat dengan adanya cronbach alpha dimana konsistensi setiap jawaban diujikan. Cronbach alpha dikatakan baik apabila α ≥ 0,5 dan dikatakan cukup apabila α ≥ 0,3. Latan dan Ghozali (2012) cronbach alpha yang dihasilkan oleh PLS sedikit under estimate sehingga disarankan untuk menggunakan Composite Reliability.

3.9.3 Konversi Diagram Jalur ke Sistem Persamaan Inner Model

Inner Model menentukan spesifikasi hubungan antara konstruk laten satu dengan konstruk laten lainnya. Persamaan Inner Model:

η1 = γ1ξ1+γ2ξ2 +γ3ξ3+γ4ξ4+ς1 η2 =β1η1+ς2

Sumber: Alfian (2014), Setiawati (2015)

Keterangan:

η: Variabel laten endogen

γ: Koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen ξ: Variabel laten eksogen

β: Koefisien pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen ς: Galat model

Outer Model

Outer Model menentukan spesifikasi hubungan antara konstruk laten dan indikatornya.Persamaan Outer Model:

�= ��+�� �= �+�


(18)

Dimana:

� dan � = Matriks variabel manifest yang berhubungan dengan laten eksogen dan endogen

Λ�dan Λ�= Matriks koefisien

��dan �� = Matriks outer model residu

3.9.3 Uji Hipotesis(Resampling Bootstraping)

Rancangan uji hipotesis disajikan berdasarkan tujuan penelitian. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95 persen, sehingga tingkat presisi atau batas ketidakakuratan sebesar (α) = 5 persen = 0,05. Maka menghasilkan t-tabel sebesar 1,98 Latan dan Ghozali (2012), sehingga:

• Jika nilai t-statistik lebih kecil dari nilai t-tabel (t-statistik < 1,98), maka Ho diterima dan Ha ditolak

• Jika nilai t-statistik lebih kecil dari nilai t-tabel (t-statistik < 1,98), maka Ho ditolak dan Ha diterima


(19)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Deskripsi Objek Penelitian

Objek penelitian dalam hal ini adalah Satuan Kerja Pemerintah Daerah lingkungan Kabupaten Labuhan Batu Utara, yaitu:

• Kantor Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak

• Badan Kepegawaian Daerah

• Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

• Badan Lingkungan Hidup

• Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Ketahanan

Pangan

• Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

• Badan Penanggulangan Bencana Daerah

• Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

• Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

• Dinas Kehutanan dan Perkebunan

• Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan

• Dinas Kesehatan

• Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

• Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan


(20)

• Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

• Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

• Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

• Dinas Perindustrian dan Perdagangan

• Dinas Pertambangan dan Energi

• Dinas Pertanian

• Dinas Pekerjaan Umum

• Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

• Inspektorat

• Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu

• Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

• Rumah Sakit Umum Daerah

• Satuan Polisi Pamong Praja

• Sekretariat Daerah

• Sekretariat DPRD

Dalam penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner hingga pengembalian kuesioner yang memerlukan jangka waktu kurang lebih satu minggu.

Tabel 4.1

Tingkat Pengembalian Kuesioner

Item Jumlah Persentase

Jumlah kuesioner yang disebar 90 100%

Jumlah kuesioner yang tidak kembali 26 29%

Jumlah kuesioner yang pengisiannya tidak

lengkap - -

Jumlah kuesioner yang dapat diolah 64 71% Sumber: Data diolah peneliti, 2016


(21)

Dari tabel 4.1 dapat dilihat jumlah kuesioner yang terkumpul yaitu sebanyak 64 eksemplar (71 %) dari total 90 eksemplar yang disampaikan. Dengan demikian jumlah kuesioner yang dapat diolah sebanyak 64 eksemplar (71 %).

4.2.Deskripsi Karakteristik Responden

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diketahui karakteristik responden di bawah ini:

a. Jenis Kelamin

Pengelompokan responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Orang Persentase

1 Pria 33 52%

2 Wanita 31 48%

Jumlah 64 100%

Sumber: Data diolah peneliti, 2016

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa jenis kelamin responden hampir seimbang, dimana terdapat 33 orangjenis kelamin pria atau 52 % dari jumlah keseluruhan responden, dan terdapat 31 orang jenis kelamin wanita atau 48% dari jumlah keseluruhan responden.

b. Kelompok Usia Responden

Karakteristik responden dilihat dari usia responden disajikan pada tabel 4.3 berikut:


(22)

Tabel 4.3

Distribusi Responden Menurut Usia

No. Usia Jumlah Persentase

1 < 25 Tahun 15 23%

2 26 - 35 Tahun 35 55%

3 36 - 55 Tahun 14 22%

4 > 55 Tahun - -

Jumlah 64 100%

Sumber: Data diolah peneliti, 2016

Tabel 4.3 menunjukkan umumnya pegawai yang berusia 26 – 35 tahun berjumlah lebih besar dibandingkan dengan pegawai yang berusia dibawah 25 tahun dan pegawai yang berada di rentang usia 36 - 55 tahun.

c. Lama Bekerja

Karakteristik pegawai yang bekerja SKPD Kabupaten Labuhan Batu Utara sebagai responden berdasarkan lama bekerja dibagi dalam dua kategori, yaitu < 5 tahun dan 5-11 tahun. Karena Kabupaten Labuhanbatu Utara merupakan salah satu Kabupaten dari pemekaran Kabupaten Labuhanbatu. Dimana keputusan Persetujuan Pemekaran Kabupaten Labuhanbatu dikeluarkan DPRD Sumatera Utara pada Januari 2006.

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

No. Lama Bekerja Jumlah Persentase

1 < 5 Tahun 24 37%

2 5 - 10 Tahun 40 63%

Jumlah 64 100%


(23)

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai lama bekerja antara 5-10 tahun sebanyak 40 orang atau 63 % dari jumlah keseluruhan responden, sedangkan yang memiliki lama bekerja < 5 tahun sebanyak 24 orang atau 37 % dari jumlah keseluruhan responden.

d. Tingkat Pendidikan

Pengelompokan responden berdasarkan pendidikan dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Pendidikan Jumlah Persentase

1 SMA 16 25%

2 Diploma 13 20%

3 Sarjana-S1 35 55%

4 Pasca Sarjana - -

Jumlah 64 100%

Sumber: Data diolah peneliti, 2016

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pendidikan responden sebagian besar adalah sarjana sejumlah 35 orang atau 55 % dari keseluruhan responden, diploma sejumlah 13 orang atau 20%, pendidikan SMA sejumlah 16 orang atau 25 % dari keseluruhan responden. Hal ini menunjukkan bahwa responden sebagian besar sudah berpendidikan Sarjana sehingga memiliki keterampilan dan pengetahuan yang baik.


(24)

4.3.Hasil Instrumen Uji Data

4.3.1. Pengujian Measurement (OuterModel) a. Uji Validitas

Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading factor di atas 0,5 terhadap konstruk yang dituju. Output SmartPLS untuk loading factor memberikan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6 Tabel Loading Factor

DATA SDM MNJ PERSEPSI SIMDA LKPD

X1 0,8631 0 0 0 0 0

X2 0,8459 0 0 0 0 0

X3 0,6702 0 0 0 0 0

X4 0 0,7327 0 0 0 0

X5 0 0,8185 0 0 0 0

X6 0 0,6988 0 0 0 0

X7 0 0 0,8953 0 0 0

X8 0 0 0,9066 0 0 0

X9 0 0 0,9259 0 0 0

X10 0 0 0 0,6029 0 0

X11 0 0 0 0,849 0 0

X12 0 0 0 0,9358 0 0

X13 0 0 0 0 0,8164 0

X14 0 0 0 0 0,7921 0

X15 0 0 0 0 0,852 0

X16 0 0 0 0 0,7656 0

X17 0 0 0 0 0 0,7663

X18 0 0 0 0 0 0,6009

X19 0 0 0 0 0 0,717

X20 0 0 0 0 0 0,8506

Sumber: Hasil olah data dengan SmartPLS 2.0

Outer Loadings


(25)

Tabel di atas menunjukkan bahwa loading factor memberikan nilai di atas nilai yang disarankan yaitu sebesar 0,5. Nilai paling kecil adalah sebesar 0,6009 untuk indikator X18. Berarti indikator yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah valid atau telah memenuhi convergent validity. Berikut adalah diagram loading factor masing-masing indikator dalam model penelitian:

Gambar 4.1 Nilai Loading Factor

Discriminant validity indikator reflektif juga dapat dilihat pada cross loading antara indikator dengan konstruknya. Dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:


(26)

Tabel 4.7 Tabel Cross Loading

DATA SDM MNJ PERSEPSI SIMDA LKPD

X1 0,8631 0,3979 0,3614 0,3202 0,2339 0,2512

X2 0,8459 0,2764 0,2949 0,2424 0,1392 0,2076

X3 0,6702 0,3409 0,2532 0,1951 0,2065 0,098

X4 0,5698 0,7327 0,5227 0,436 0,491 0,3024

X5 0,3282 0,8185 0,262 0,187 0,53 0,328

X6 0,0564 0,6988 0,2817 0,1535 0,4128 0,2139

X7 0,2345 0,3679 0,8953 0,249 0,3714 0,2473

X8 0,3097 0,3048 0,9066 0,4599 0,4301 0,3331

X9 0,4746 0,5792 0,9259 0,4593 0,5231 0,3156

X10 0,2514 0,268 0,3557 0,6029 0,3882 0,5031

X11 0,3019 0,2261 0,3454 0,849 0,4525 0,5319

X12 0,2497 0,3401 0,3744 0,9358 0,6088 0,6765

X13 0,2163 0,7781 0,385 0,4709 0,8164 0,5884

X14 0,1214 0,3285 0,3968 0,5783 0,7921 0,7043

X15 0,3169 0,5136 0,4464 0,5149 0,852 0,5364

X16 0,1669 0,3921 0,3669 0,3859 0,7656 0,408

X17 0,0868 0,3986 0,1775 0,5777 0,6241 0,7663

X18 0,1436 0,0328 0,0673 0,5462 0,317 0,6009

X19 0,2553 0,3341 0,3261 0,2753 0,4356 0,717

X20 0,2327 0,2708 0,3642 0,6818 0,6244 0,8506

Sumber: Hasil olah data dengan SmartPLS 2.0

Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading factor tertinggi kepada konstruk yang dituju dibandingkan loading factor kepada konstruk lain. Tabel di atas menunjukkan bahwa loading factor untuk indikator Kualitas Data Input yang diwakili X1, X2 dan X3 mempunyai loading factor kepada konstruk DATA lebih tinggi dari pada dengan konstruk yang lain. Sebagai ilustrasi loading factorX1 kepada DATA adalah sebesar 0,8631 yang lebih tinggi dari pada loading

Cross Loadings


(27)

factorkepada SDM (0,3979), MNJ (0,3614), PERSEPSI (0,3202), SIMDA (0,2339) dan LKPD (0,2512). Hal serupa juga tampak pada indikator-indikator yang lain.Metode lain untuk melihat discriminant validity adalah dengan melihat nilai square root of average variance extracted (AVE). Berikut adalah nilai AVE dalam penelitian ini:

Tabel 4.8

Tabel Average Variance Extracted

AVE

DATA 0,6365

LKPD 0,5465

MNJ 0,8269

PERSEPSI 0,6533

SDM 0,565

SIMDA 0,6515

Sumber: Hasil olah data dengan SmartPLS 2.0

Dapat dilihat pada tabel 4.8diatas memberikan nilai AVE di atas 0,50 untuk semua konstruk yang terdapat pada model penelitian. Sehingga dapat memenuhi syarat validitas konvergen.Nilai terendah AVE adalah sebesar 0,5465pada konstruk LKPD (Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai composite reliability dari blok indikator yang mengukur konstruk. Berikut adalah nilai composite reliability pada output:


(28)

Tabel 4.9

Tabel Composite Reliability

Composite Reliability

DATA 0,8385

LKPD 0,826

MNJ 0,9348

PERSEPSI 0,8457

SDM 0,7951

SIMDA 0,8819

Sumber: Hasil olah data dengan SmartPLS 2.0

Berdasarkan hasil olah data yang dilakukan dengan bantuan software SmartPLS 2.0 yang dapat dilihat pada tabel 4.9 didapatkan bahwa nilai Composite Reliability untuk semua konstruk diatas 0,70. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua indikator konstruk adalah reliabel atau dengan kata lain memenuhi uji reliabilitas.Uji reliabilitas juga bisa diperkuat dengan Cronbach’s Alpha di mana output SmartPLS 2.0 memberikan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.10

Tabel Cronbach’s Alpha

Cronbachs Alpha

DATA 0,7091

LKPD 0,7209

MNJ 0,8965

PERSEPSI 0,7169

SDM 0,6144

SIMDA 0,8231

Sumber: Hasil olah data dengan SmartPLS 2.0 Composite

Reliability


(29)

Nilai cronbach alpha yang dihasilkan semua konstruk dikatakan baik yaitu diatas 0,50. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua indikator konstruk reflektif adalah reliabel atau memenuhi uji reliabilitas. Namun demikian menurut Latan dan Ghozali (2012), cronbach alpha yang dihasilkan oleh PLS sedikit under estimate sehingga disarankan untuk menggunakan Composite Reliability.

4.3.2. Pengujian Model Struktural (Inner Model)

Setelah model yang diestimasi memenuhi kriteria Outer Model, berikutnya dilakukan pengujian model structural (Inner model). Berikut adalah nilai R-Square pada konstruk:

Tabel 4.11 Tabel R-Square

R Square

DATA 0

LKPD 0,5003

MNJ 0

PERSEPSI 0

SDM 0

SIMDA 0,6063

Sumber: Hasil olah data dengan SmartPLS 2.0

Dari tabel 4.11 dapat dilihat nilai R-Square untuk variabel SIMDA menunjukkan hasil 0,6063 Hal tersebut menunjukkan bahwa dukungan kualitas data input, tingkat pemahaman pengguna mengenai SIMDA, dukungan manajemen puncak dan persepsi keberhasilan mempengaruhi implementasi SIMDA sebesar 60,6 persen. Sehingga, bahwa masih ada


(30)

39,4 persen faktor atau variabel lain yang mendukung implementasi SIMDA pada SKPD di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Sedangkan nilai R-Square untuk variabel LKPD sebesar 0,5003. Hal tersebut menunjukkan bahwa SIMDA mempengaruhi Laporan Keuangan sebesar 50,03 persen. Sehingga, bahwa masih ada 49,97 persen faktor atau variabel lain yang mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

4.3.3. Uji Hipotesis

Tabel 4.12

Tabel Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values)

Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics (|O/STERR|)

DATA -> SIMDA -0,1549 -0,034 0,2048 0,2048 0,7563

SDM -> SIMDA 0,4965 0,4755 0,1926 0,1926 2,5774

MNJ -> SIMDA 0,1298 0,1396 0,1983 0,1983 0,6549

PERSEPSI -> SIMDA 0,4317 0,4467 0,1877 0,1877 2,2995

SIMDA -> LKPD 0,7073 0,7773 0,0952 0,0952 7,4262

Sumber: Hasil olah data dengan SmartPLS 2.0

Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara DATA dengan SIMDA adalah tidak berpengaruh signifikan dengan T-statistics sebesar 0,7563 (< 1,98). Nilai original sample estimate adalah negatif yaitu sebesar -0,1549yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara DATA dengan SIMDA adalah negatif. Dengan demikian hipotesis H1 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Kualitas Data Input berpengaruh terhadap Implementasi SIMDA’ ditolak.

Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara SDM dengan SIMDA adalah signifikan dengan T-statistics sebesar 2,5774 (>1,98). Nilai original Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values)


(31)

sample estimate adalah positif yaitu sebesar 0,4965 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara SDM dengan SIMDA adalah positif. Dengan demikian hipotesis H2 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Kompetensi Sumber Daya Manusiaberpengaruh terhadap Implementasi SIMDA’ diterima.

Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara MNJ dengan SIMDA adalah tidak berpengaruh signifikan dengan T-statistics sebesar 0,6549(< 1,98). Nilai original sample estimate adalah positif yaitu sebesar 0,1298yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara MNJ dengan SIMDA adalah positif.

Dengan demikian hipotesis H3 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa

‘Dukungan Manjemen Puncak berpengaruh terhadap Implementasi SIMDA’ ditolak.

Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara PERSEPSI dengan SIMDA adalah signifikan dengan T-statistics sebesar 2,2995(>1,98). Nilai original sample estimate adalah positif yaitu sebesar 0,4317yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara PERSEPSI dengan SIMDA adalah positif. Dengan demikian hipotesis H4 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ’Persepsi Keberhasilan berpengaruh terhadap Implementasi SIMDA’ diterima.

Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara SIMDA dengan LKPD adalah signifikan dengan T-statistics sebesar 7,4262(>1,98). Nilai original sample estimate adalah positif yaitu sebesar 0,7073yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara SIMDA dengan LKPD adalah positif. Dengan demikian hipotesis H5 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ’Implementasi Sistem


(32)

Informasi Manajemen Daerah berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah’ diterima.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat dilihat bahwa kualitas data input dan dukungan manajemen puncak tidak berpengaruh signifikan terhadap implementasi SIMDA, sedangkan kompetensi sumber daya manusia dan persepsi keberhasilan berpengaruh positif terhadap implementasi SIMDA. Kemudian, implementasi SIMDA juga berpengaruh positif terhadap kualitas LKPD pada Kabupaten Labuhanbatu Utara. Berikut adalah diagram nilai T-statistic berdasarkan output dengan SmartPLS 2.0:

Gambar 4.2 Output Bootstrapping


(33)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan pada SKPD yang ada di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Responden dari penelitian ini berjumlah 64 orang dari 30 SKPD. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa:

1. Kualitas data input dan dukungan manajemen puncak tidak berpengaruh

terhadap implementasi SIMDA, sebagaimana ditunjukkan oleh nilai signifikansi DATA (0,7563) dan MNJ (0,6549) < 1,98.

2. Kompetensi sumber daya manusia dan persepsi keberhasilan SIMDA

berpengaruh positif terhadap implementasi SIMDA, sebagaimana ditunjukkan oleh nilai signifikansi SDM (2,5774) dan PERSEPSI (2,2995) > 1,98.

3. Implementasi SIMDA berpengaruh positif terhadap kualitas laporan

keuangan pemerintah daerah, sebagaimana ditunjukkan oleh nilai signifikansi 7,4262> 1,98.

4. Kualitas data input, kompetensi sumber daya, dukungan manajemen

puncak, dan persepsi keberhasilan SIMDA mempengaruhi implementasi SIMDA sebesar sebesar 60,6 persen, hal tersebut berarti bahwa 39,4 persen terdapat variabel atau faktor lain yang mempengaruhi implementasi SIMDA.

5. Implementasi SIMDA mempengaruhi kualitas laporan keuangan


(34)

variabel atau faktor lain yang memepengaruhi Kualitas Laporan Keuangan yang dihasilkan oleh SKPD yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara.

6. Penelitian ini juga menunjukkan hubungan signifikan positif antara

kompetensi Sumber Daya Manusia dengan implementasi SIMDA dan hubungan signifikan positif antara persepsi keberhasilan sistem dengan implementasi SIMDA, hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alfian (2014). Namun dukungan manajemen puncak dan kualitas data, tidak berpengaruh positif terhadap implementasi SIMDA hal tersebut tidak sejalan dengan Al-Hiyari, et all (2013).

5.2. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yang meliputi:

1. Sampel penelitian yang diambil oleh peneliti sebagai obyek penelitian hanya pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja pada SKPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu Utara, sehingga hasil yang diperoleh kurang dapat mewakili pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja pada SKPD di lingkungan Pemerintahan Daerah lainnya. Peneliti membatasi daerah pengambilan sampel karena adanya keterbatasan waktu dan tenaga.

2. Sampel yang diambil oleh peneliti adalah organisasi sektor publik, sehingga kesimpulan penelitian ini belum tentu sama jika penelitian dilakukan pada organisasi di sektor lainnya.


(35)

3. Pengukuran seluruh variabel penelitian ini berdasarkan kepada persepsi responden, sehingga dapat menimbulkan masalah apabila persepsi responden tidak sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.

5.3. Saran

Berdasarkan apa yang peneliti simpulkan dapat diajukan tiga saran sebagai berikut:

1. Seluruh Satuan Kerja Pemerintah Daerah di Kabupaten Labuhanbatu Utara

yang menjadi subjek dalam penelitian ini perlu memperhatikan kompetensi Sumber Daya Manusia dalam hal ini adalah pegawai bagian keuangan selaku pengguna SIMDA, baik dalam memahami dalam penggunaannya ataupun dalam hal mengetahui standar akuntansi pemerintahan sehingga dalam mengolah data keuangan dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.

2. Persepsi keberhasilan sistem juga perlu didorong dan ditanamkan dalam masing-masing individu pengguna SIMDA, agar sistem yang digunakan dapat dirasakan memberi kemudahan dan kebermanfaatan pada penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah.

3. Pada penelitian berikutnya sebaiknya memasukkan faktor lain seperti, sistem pengendalian internal, transparansi, faktor eksternal, dan variabel lainnya yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Selain itu, pengumpulan data pada penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya terbatas pada penyebaran kuesioner saja, tetapi dapat pula dilakukan melalui wawancara.


(36)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Landasan Teori 2.1.1. Teori Keagenan

Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan teori keagenan sebagai hubungan antara agen (manajemen suatu usaha) dan principal (pemilik usaha). Di dalam hubungan keagenan terdapat suatu kontrak dimana satu orang atau lebih (principal) memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal dan memberi wewenang kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal.

Berkaitan dengan masalah keagenan, praktek pelaporan keuangan dalam organisasi sektor publik merupakan suatu konsep yang didasari oleh teori keagenan. Dalam pelaporan keuangan, pemerintah yang bertindak sebagai agen mempunyai kewajiban menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna informasi keuangan pemerintah yang bertindak sebagai prinsipal dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik serta baik secara langsung atau tidak langsung melalui wakil-wakilnya. Dalam suatu pemerintahan demokrasi, hubungan antara pemerintah dan para pengguna informasi keuangan pemerintah dapat digambarkan sebagai suatu hubungan keagenan (faristina, 2011).


(37)

2.1.2. Teori Sikap dan Perilaku

Green dan Kreuter (2000) mendefinisikan perilaku merupakan hasil dari seluruh pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungan yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Menurut Triandis (1980) bahwa perilaku juga ditentukan oleh sikap, aturan sosial, kebiasaan, dan konsekuensi yang ada. Sikap adalah berkenaan dengan apa yang orang-orang ingin lakukan. Aturan sosial merupakan apa yang mereka pikirkan akan mereka lakukan. Kebiasaan adalah berkaitan dengan apa yang mereka biasa lakukan. Konsekuensi merupakan akibat-akibat dari perilaku yang mereka pikirkan, baik konsekuensi yang menguntungkan maupun konsekuensi yang merugikan. Model perilaku interpersonal yang lebih komprehensif dari Triandis (1980) menjelaskan bahwa faktor sosial, perasaan, dan konsekuensi yang dirasakan dapat mempengaruhi tujuan perilaku dan selanjutnya akan mempengaruhi perilaku. Ini berarti perilaku tidak akan terjadi jika situasinya tidak memungkinkan.

Dalam penelitian ini, pengguna laporan posisi keuangan terbiasa (berperilaku) melaksanakan tugas secara sempurna jika arahan pimpinan (manajemen puncak) berjalan dengan baik, kemampuan atau kompetensi sumber daya manusia yang unggul dan persepsi keberhasilan sistem. Sebaliknya, jika arahan pimpinan tidak jelas, kemampuan atau kompetensi sumber daya manusia tidak memadai dan tidak ada persepsi positif dalam keberhasilan sistem, maka budaya bekerja pengguna laporan keuangan hanya bersifat rutinitas. Akibatnya laporan keuangan yang berbasis kinerja tidak menunjukkan kualitas yang baik.


(38)

Penelitian ini juga menilai berdasarkan perilaku dari masing-masing individu pengguna laporan posisi keuangan dalam beberapa variabel, yaitu dukungan manajemen puncak, kompetensi sumber daya manusia, dan persepsi keberhasilan sistem, dengan variabel independen tersebut peneliti dapat menilai sikap dari pimpinan, dan penyusun laporan keuangan dalam berperilaku terhadap laporan keuangan.

2.1.3. Sistem Informasi Akuntansi

Valacich, et all (2012:7) mendefinisikan sistem sebagai “A system is an interrelated set of business procedures (or components) used within one business unit, working together for some purpose”. Dimana sistem adalah seperangkat prosedur bisnis (atau komponen) yang saling berhubungan, digunakandalam satu unit usaha, bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu

Bagranoff, et all (2010:5) mendefinisikan informasi sebagai “data and information are often used interchangeably, it is useful to distinguish between them. Data (the plural of datum) are raw facts about events that have little organization or meaning. To be useful or meaningful, most data must be processed into useful information”. Bahwa datadan informasisering digunakan secara bergantian, maka perluuntuk membedakan definisiantara mereka. Data(bentuk jamak dari datum) adalah faktamentahtentang suatu peristiwa yangdimiliki olehorganisasi. Agar menjadi bergunaatau berarti, sebagian besar dataharusdiolah menjadiinformasi yang berguna.


(39)

Weygandt, et all (2015:4) mendefinisikan akuntansi sebagai “Accounting consists of three basic activities—it identifies, records, and communicates the economic events of an organization to interested users”.Definisi tersebut menunjukkan bahwa akuntansi wajib menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan yang bersifat ekonomi.

Hall (2011:7) mendefinisikan sistem informasi sebagai “The information system is the set of formal procedures by which data are collected, processed into information, and distributed to users”.

Yaituserangkaian prosedurformal di manadata dikumpulkan, diproses

menjadiinformasi, dan didistribusikan kepadapengguna.

Sehingga dapat kita definisikan secara umum bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah serangkaian komponen prosedur yang saling terintegrasi, dimana data keuangan dikumpulkan, diproses menjadi infomasi dan didistribusikan kepada pengguna laporan keuangan.

2.1.4. Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi sektor publik adalah akuntansi yang digunakan untuk mencatat peristiwa ekonomi pada organisasi non profit atau nirlaba. Akuntansi keuangan daerah adalah akuntansi yang digunakan untuk mencatat peristiwa ekonomi pada entitas ekonomi di lingkungan pemerintah daerah. Akuntansi keuangan daerah ini diperlukan sejalan dengan semangat otonomi daerah yang harus mengelola keuangan daerah secara terpisah dan transparan kepada publik (Erlina, Rasdianto, 2013:3).


(40)

2.1.5. Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)

SIMDA, atau Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah adalah suatu sistem informasi yang dibangun, dikembangkan dan digunakan untuk melakukan proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berbasis kinerja, penatausahaan perbendaharaan, penatausahaan Kas Daerah dan akuntansi pengelolaaan keuangan secara otomatis dengan memanfaatkan pengolahan data elektronik.

2.1.5.1.Tujuan SIMDA

Tujuan pengembangan Program Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah ini adalah:

• Menyediakan Data base mengenai kondisi di daerah yang terpadu baik

dari aspek keuangan, aset daerah, kepegawaian/aparatur daerah maupun pelayanan publik yang dapat digunakan untuk penilaian kinerja instansi pemerintah daerah.

• Menghasilkan informasi yang komprehensif, tepat dan akurat kepada

manajemen pemerintah daerah. Informasi ini dapat digunakan sebagai bahan untuk mengambil keputusan.

• Mempersiapkan aparat daerah untuk mencapai tingkat penguasaan dan

pendayagunaan teknologi informasi yang lebih baik.

• Memperkuat basis pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi


(41)

2.1.5.2.Keunggulan

Keunggulan dan manfaat penggunaan SIMDA (Sistem Informasi Manajemen Daerah) yaitu:

• Sesuai peraturan perundang-undangan

Aplikasi SIMDA Keuangan di disain berdasarkan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Terintegrasi

Aplikasi SIMDA dapat dimplemetasikan untuk pengelolaan keuangan daerah secara terintegrasi, menggunakan teknologi multi user dan teknologi client/server, dari penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran, dan pertanggungjawaban keuangan baik dilaksanakan di SKPKD maupun di SKPD, sehingga mempunyai keuntungan :

1. Pengendalian transaksi terjamin

2. Efisien dalam melakukan penatausahaan, hanya membutuhkan satu

kali input data transaksi sehingga menghemat waktu, tenaga dan biaya.

3. Cepat, akurat dan efisien dalam menghasilkan informasi keuangan

Transfer of Knowledge

Dengan memiliki sumber daya manusia yang kompeten dalam hal: 1. Penguasaan disiplin ilmu akuntansi dan audit,

2. Penguasaan business process pengelolaan keuangan daerah, dan


(42)

serta didukung dengan kantor Perwakilan BPKP yang dapat menjangkau seluruh pemerintah daerah, maka BPKP dapat membimbing dan mengasistensi pengelola keuangan daerah untuk mengimplementasi sistem pengelolaan keuangan daerah sesuai ketentuan dan kebutuhan manajemen dengan menggunakan aplikasi SIMDA. Bimbingan dan asistensi tersebut merupakan proses transfer of knowledge dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM pemerintah daerah .

• Kesinambungan Pemeliharaan

Dengan komitmen dan dukungan dari pimpinan dan eksistensi BPKP maka pengembangan dan perbaikan Aplikasi SIMDA masih terus dilakukan meliputi :

1. Penyempurnaan dan Perbaikan Aplikasi SIMDA mengikuti praktik

pengelolaan keuangan terbaik

2. Penyesuaian dengan peraturan yang terbit kemudian

3. Pemeliharaan dan asistensi kepada pemerintah daerah yang

menimplementasikan

• Mudah Digunakan

Fitur-fitur sederhana, mudah dimengerti dan dipelajari. Dengan

melakukan transaksi keuangan pemerintah daerah sehari-hari

menggunakan aplikasi ini (output dokumen transaksi seperti SPD, SPP, SPM, dan SP2D), secara otomatis catatan dan laporan keuangan dapat dihasilkan (output catatan akuntansi seperti buku jurnal, buku besar, dan laporan).


(43)

2.1.6. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Menurut Munawir (2004), laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas dari perusahaan tersebut. Bahwa laporan keuangan adalah merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan dan juga dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai tujuannya.

Sukmaningrum (2012) mengemukakan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah akan digunakan oleh beberapa pihak yang berkepentingan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, informasi yang terdapat di dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) harus bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan para pemakai. Xu et al. (2003) menyatakan bahwa informasiakan bermanfaat apabila informasi tersebut dapat mendukung pengambilankeputusan dan dapat dipahami oleh para pemakai . Oleh karena itu, pemerintahdaerah wajib memperhatikan informasi yang disajikan dalam laporan keuanganuntuk keperluan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.Informasi akuntansi yang terdapat di dalam laporan keuangan pemerintah daerahharus memenuhi beberapa karakteristik kualitatif yang sebagaimana disyaratkandalam PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.


(44)

Sukmaningrum (2012) juga mengatakan bahwa tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan:

1. Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi,

kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah;

2. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi,

kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah;

3. Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan

sumber daya ekonomi;

4. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap

anggarannya;

5. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai

aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya;

6. Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai

penyelenggaraan kegiatan pemerintahan;

7. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan


(45)

Banyaknya tujuan dari laporan keuangan daerah tersebut maka menyebabkan dituntutnya pelaporan keuangan daerah yang berkualitas. Hal tersebut dikarenakan informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan daerah tersebut sangat penting dan menjadi tanggung jawab aparatur pemerintah terhadap masyarakat. Sehingga apabila terjadi kecurangan dalam pemanfaatan dana maupun pelaporannya, masyarakat berhak menuntut pemerintah yang bersalah untuk bertanggung jawab terhadap kecurangan yang dilakukan.

2.2.Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Tabel Penelitian Terdahulu Nama

Peneliti (Tahun)

Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian Dunuk Setiawati (2015) Analisis Faktor Pendukung Implementasi SIMDA dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada SKPD di Yogyakarta Variabel Independen: Dukungan Manajemen Puncak Tingkat Pemahaman Pengguna Mengenai SIMDA

Kualitas Data Input Variabel Dependen: Kualitas Laporan Keuangan

Implementasi SIMDA

Kualitas data input dan dukungan manajemen puncak berpengaruh positif pada pelaksanaan SIMDA, tetapi tingkat pengetahuan pengguna tentang SIMDA tidak berpengaruh positif terhadap implementasi SIMDA Mohammad Alfian (2014) Analisis Faktor Pendukung Implementasi SIMDA dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada SKPD di Kab. Kulon Progo

Variabel Independen: Tingkat Pemahaman Pengguna

Kualitas Data Input Dukungan Manajemen Puncak Variabel Dependen: Implementasi SIMDA Kualitas Laporan Keuangan Daerah

Kualitas data input dan tingkat pemahaman pengguna berpengaruh positif pada implementasi SIMDA, namun tidak untuk dukungan manajemen puncak. Implementasi SIMDA berpengaruh positif terhadap kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.


(46)

Ayu Lestary Singarimbun (2015) Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Utara

Variabel Independen: sistem akuntansi pemerintahan

kompetensi sumber daya manusia

Variabel Dependen: kualitas laporan keuangan

Secara parsial: Tidak

terdapat pengaruh signifikan antara variabel sistem akuntansi pemerintahan (X1) terhadap kualitas laporan keuangan (Y). Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel kompetensi sumber daya manusia (X2) terhadap kualitas laporan keuangan (Y). Secara simultan:Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel sistem akuntansi pemerintahan daerah (X1) dan kompetensi sumber daya manusia (X2) terhadap kualitas laporan keuangan (Y).

Ahmad Al-Hiyari, dkk (2013)

Factors that Affect Accounting Information System Implementation and Accounting Information Quality Variabel Independen: Sumber Daya Manusia Kualitas Data Komitmen Manajemen Variabel Dependen: Sistem Informasi Akuntansi Kualitas Informasi

Terdapat hubungan yang signifikan antara komitmen manajemen, kualitas data dan implementasi sistem informasi akuntansi. Namun tidak signifikan dengan Sumber daya manusia. Hubungan yang signifikan antara sumberdaya manusia, sistem informasi akuntansi dan kualitas informasi akuntansi, selain itu

hubungan antara komitmen manajemen, kualitas data tidak signifikan dengan kualitas informasi akuntansi.

Tidak ada hubungan yang signifikan antara kualitas data dan kualitas informasi akuntansi.


(47)

2.3.Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Sumber: Hasil olah data dengan SmartPLS 2.0

Kerangka konseptual adalah suatu hubungan atau kaitan yang mencerminkan hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya dari penelitian yang sedang diteliti. Variabel dalam penelitian ini adalah Kualitas Data Input, Kompetensi Sumber Daya Manusia, Dukungan Manajemen Puncak, Persepsi Keberhasilan Sistem sebagai variabel eksogen. Kemudian, Implementasi SIMDA dan Kualitas LKPD sebagai variabel endogen. Dengan masing-masing indikator yang mewakili setiap petanyaan pada variabel.Uraian dari kerangka pemikiran yang menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel yang diteliti diuraikan dalam pembentukan hipotesis dibawah ini:


(48)

2.4.Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

2.4.1. Kualitas Data Input dan Implementasi SIMDA

Seluruh proses menghasilkan data (pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan data) harus berjalan dengan baik agar kualitas data yang digunakan dapat diproses dengan baik. Lee dan Strong (2003) menyatakan bahwa proses produksi data harus berjalan dengan baik agar mencapai hasil yang berkualitas, sejalan dengan hal tersebut Rahayu (2012) menyatakan bahwa data yang berkualitas dapat mempengaruhi output dari SIA. Xu (2003) dalam Setiawati (2015) menyatakan bahwa kualitas output SIA bergantung dari input yang ada. Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah:

H1: Kualitas Data Input berpengaruh positif terhadap Implementasi SIMDA

2.4.2. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak dan Implementasi SIMDA Menurut (Cooper, 2006) menyatakan bahwa komitmen manajemen adalah keterlibatan manajemen dalam dan mempertahankan perilaku dalam pencapaian tujuan organisasi. Peningkatan komitmen manajemen terhadap perkembangan sistem akuntansi maka akan berdampak langsung terhadap kualitas implementasi SIA.

Thong, et al. (1996) menyatakan bahwa jika tingkat dukungan manajemen puncak rendah maka manajemen puncak tidak mungkin terlibat dalam aspek pelaksanaan SIA seperti (tanggapan terhadap rekomendasi konsultanatau


(49)

memantau proyek pengembangan SIA tersebut), mereka menemukan bahwa komitmen manajemen meningkatkan efektivitas sistem informasi karena mereka menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk proyek-proyek pengembangan SIA.

Rahayu (2012) meneliti pengaruh komitmen manajemen terhadap kualitas data dan SIA, ia menemukan bahwa komitmen manajemen dan kualitas data bersama-sama memiliki efek yang memadai tentang Sistem Informasi Akuntansi, meskipun kontribusi komitmen manajemen terhadap kualitas data yang perlu ditingkatkan, ia juga menemukan kurangnya manajemen kecukupan atas untuk pelatihan dan pendanaan untuk pengembangan sumber daya. Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah:

H2:Dukungan Manajemen Puncak Berpengaruh Positif Terhadap Implementasi SIMDA

2.4.3. Kompetensi Sumber Daya dan Implementasi SIMDA

Menurut Nelson (1990) berdasarkan temuannya menyatakan bahwa kesuksesan penggunaan sistem tergantung pada teknologi itu sendiri dan tingkat keahlian individu yang mengoperasikan. Kegiatan ditujukan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan pengguna sistem. Selain itu dengan adanya kegiatan pelatihan dapat membangun rasa percaya diri dari user sehingga mengantisipasi timbulnya kecemasan dan penolakan dari user terhadap sistem baru.


(50)

Pemahaman pemakai tentang teknologi informasi menentukan keberhasilan suatu sistem informasi, sebaliknya ketidaktahuan atau kecemasan pemakai terhadap sistem yang baru dapat menyebabkan kegagalan dalam menggunakan teknologi informasi. Peningkatan pemahaman pemakai mengenai sistem informasi juga berpengaruh terhadap keberhasilan dalam memanfaatkan teknologi informasi (Sunarti dan Nur, 1998).

Hasil penelitian Hargo (2001) menyatakan bahwa tingkat pemahaman terhadap teknologi informasi secara signifikan berpengaruh terhadap implementasi teknologi informasi. Devi (2013) menyatakan bahwa tingkat pemahaman pengguna mempengaruhi keberhasilan implementasi sistem informasi akuntansi.Alfian (2014) menyatakan bahwa tingkat pemahaman pengguna merupakan faktor pendukung implementasi SIMDA. Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah:

H3: Kompetensi Sumber Daya berpengaruh positif terhadap Implementasi SIMDA

2.4.4. Persepsi Keberhasilan Sistem dan Implementasi SIMDA

Keberhasilan sistem adalah persepsi derajat penggunaan integrasi sistem informasi dan pengendalian yang berdampak dan berpengaruh pada kegiatan organisasi (Chapman dan Kihn, 2009). Lebih lanjut Chapman dan Kihn (2009) menjelaskan, keberhasilan sistem mengukur biaya dan manfaat yang diperoleh perusahaan atas sistem yang digunakan.


(51)

Keberhasilan sistem adalah tanggapan dari perusahaan atas keberhasilan penggunaan sistem (Chapman dan Kihn, 2009; Ittner, Larcker dan Randall, 2003; Nelson, Todd dan Wixom, 2005). Keberhasilan sistem dapat dilihat dari hasil atau output informasi yang dihasilkan, apakah ideal sesuai dengan harapan dari organisasi yang menggunakan sistem tersebut.

Hasil penelitian Nicolaou (2000) dalam Arisman (2015) mendefinisikan keberhasilan sistem informasi akuntansi didasarkan pada persepsi pengambil keputusan apakah informasi output yang tersedia bagi mereka melalui pengolahan transaksi, pelaporan manajemen, dan sistem penganggaran memenuhi persyaratan mereka untuk pengendalian organisasi. Selanjutnya Nicolaou (2000) menekankan pentingnya berlangsung pengendalian organisasi sebagai indikator akuntansi dan sistem pengendalian internal yang efektif. Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah:

H4: Persepsi Keberhasilan Sistem berpengaruh positif terhadap Implementasi SIMDA

2.4.5. Implementasi SIMDA dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Menurut Grande, et al. (2011) SIA didefinisikan sebagai alat yang ketika dimasukkan ke dalam bidang Teknologi Informasi dan sistem (IT) yang dirancang untuk membantu dalam pengelolaan dan pengendalian topik yang terkait dengan bidang ekonomi-keuangan perusahaan. Sejalan dengan hal tersebut, Salehi et al. (2010) menyatakan Sistem informasi akuntansi meningkatkan kinerja individu dalam menghasilkan laporan keuangan. Informasi akuntansi yang dihasilkan dapat


(52)

digunakan secara internal oleh manajemen maupun eksternal oleh pihak lain yang berkepentingan termasuk investor, kreditur dan otoritas pajak. Kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan yang buruk dapat memiliki efek buruk pada pengambilan keputusan (Huang, Lee dan Wang 1999), misalnya kesalahan dalam informasi mengenai persediaan dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang salah oleh para manajer sehingga kelebihan persediaan atau di persediaan yang memiliki dampak yang parah pada profitabilitas perusahaan dan kepuasan pelanggan. Kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan dapat dievaluasi dengan empat atribut akurasi, ketepatan waktu, kelengkapan dan konsistensi (Xu, 2003), sejalan dengan (McLeod, 2007) menyatakan bahwa Kualitas informasi diukur dengan empat dimensi yaitu relevansi, akurasi, ketepatan waktu dan kelengkapan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah:

H5: Implementasi SIMDA berpengaruh positif terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah


(53)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Penerapan SIMDA pada pemerintah daerah sebagai suatu organisasi sektor publik diharapkan dapat meningkatkan kualitas informasi akuntansi yang terkandung dalam laporan keuangan pada lingkungan pemerintah daerah tersebut. Dengan meningkatnya kualitas laporan keuangan tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan sebagai bentuk pertanggung jawaban manajemen atas penggunaan sumberdaya dan aset yang ada pada pemerintah daerah tersebut (Alfian, 2014)

SIMDA (Sistem Informasi Manajemen Daerah) adalah suatu aplikasi yang dibuat dan dikembangkan oleh BPKP dengan tujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangannya. Dengan aplikasi ini, Pemerintah Daerah dapat melaksanakan pengelolaan keuangan daerah secara terintegrasi, dimulai dari penganggaran, penatausahaan hingga akuntansi dan pelaporannya.Suatu sistem dikatakan berjalan secara efektif, apabila dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan berbagai konstituen yang ada dalam organisasi, baik secara individual maupun secara kelompok (Ranti, 2013).


(54)

Dasar hukum yang mendasari pengelolaan keuangan daerah menggunakan aplikasi SIMDA adalah:

• Undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara

• Undang undang nomor 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara

• UU No. 25 tahun 2004 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

• UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

• UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah

Pusat dan Pemerintahan Daerah

• Peraturan Pemerintah RI nomor 20 tahun 2004 tetang Rencana Kerja

Pemerintah

• PP No. 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

• PP No. 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

• PP No. 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah

• PP Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah,

• PP Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan,

• Permendagri 13 tahun 2006tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah

• Permendagri Nomor 17 tahun 2007 tentang Pengelolaan barang Milik

Daerah

• Permendagri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan atas Permendagri


(55)

• Permendagri 20 tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Dana Alokasi Khusus

• Permendagri 21 Tahun 2011, Perubahan Permendagri 13 tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

• Permendagri 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan

Bantuan Sosial

Adanya program aplikasi ini diharapkan bisa memberikan manfaat lebih kepada pemda dalam melaksanakan pengelolaan keuangan daerah. Namun berdasarkan pengamatan yang dilakukan Devi (2013) pada SKPD yang ada di lingkungan PEMKAB Kulon Progo menemukan bahwa:

a. SIMDA belum sepenuhnya digunakan secara optimal, yang menyebabkan

penerapan SIMDA oleh SKPD belum dapat membantu mencapai tujuan organisasi pemda secara maksimal.

b. Kurangnya kesiapan SKPD menerima dan mengaplikasikan software

keuangan terintegrasi seperti SIMDA untuk melakukan prosedur akuntansi.

c. Belum adanya kepastian tentang software yang dijadikan standar (default software) dalam prosedur akuntansi, yang menyebabkan masih beragamnya bentuk laporan keuangan yang dihasilkan oleh SKPD, hal ini jelas menyulitkan pengguna laporan keuangan tersebut dalam hal pengambilan keputusan.


(56)

d. Kemampuan penguasaan pengoperasian SIMDA yang belum merata di setiap SKPD, software ini menuntut penggunanya tidak hanya fasih dalam akuntansi tetapi juga dalam penggunaan komputer.

e. Masih banyak ditemukan pegawai SKPD yang lebih memilih

menggunakan kertas kerja manual atau dengan Ms.Excell untuk menyelesaikan pekerjaannya yang dirasa lebih mudah daripada menggunakan SIMDA.

Penelitian ini mengacu pada penelitian Alfian (2014) yang melakukan penelitian pada SKPD yang ada di Kabupaten Kulon Progo yang meneliti mengenai faktor – faktor yang mendukung implementasi SIMDA dan pengaruhnya terhadap Laporan Keuangan. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa kualitas data input dan Tingkat pemahaman pengguna mengenai SIMDA merupakan faktor pendukung dari implementasi SIMDA namun tidak dengan dukungan manajemen puncak yang tidak terbukti sebagai faktor pendukung implementasi SIMDA dan SIMDA berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan yang ada di SKPD yang ada di Kabupaten kulon progo.

Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu Utara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang diwajibkan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) pada tingkat SKPD untuk dapat menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).


(57)

Penelitian ini mengacu pada penelitian Alfian (2014) danSetiawati (2015) yang melakukan penelitian pada SKPD yang ada di kota Yogyakarta yang meneliti mengenai faktor-faktor yang mendukung implementasi SIMDA dan pengaruhnya terhadap laporan keuangan. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kualitas data input dan dukungan manajemen puncak berpengaruh positif pada pelaksanaan SIMDA, tetapi tingkat pengetahuan pengguna tentang SIMDA tidak berpengaruh positif terhadap implementasi SIMDA.

Selain itu penelitian ini juga mengacu pada penelitian Al-Hiyari, et all (2013) yang melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh pada implementasi SIA dan kualitas informasi akuntansi.Dari penelitian Al-Hiyari (2013) dan Setiawati (2015) terdapat perbedaan faktor pendukung implementasi SIA, Al-Hiyari (2013) menguji pengaruh sumber daya manusia, kualitas data, komitmen manajemen pada implementasi SIA dan menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara komitmen manajemen, kualitas data dan implementasi sistem informasi akuntansi. Namun tidak signifikan dengan sumber daya manusia.

Sedangkan Alfian (2014) dan Setiawati (2015) menguji pengaruh dukungan manajemen puncak, tingkat pemahaman pengguna mengenai SIMDA, kualitas data input pada implementasi SIMDA dan menyatakan bahwa kualitas data input dan dukungan manajemen puncak berpengaruh positif pada pelaksanaan SIMDA, tetapi tingkat pengetahuan pengguna tentang SIMDA tidak berpengaruh positif terhadap implementasi SIMDA. Selain dari perbedaan tersebut, Setiawati (2015)


(58)

menambahkan variabel tingkat pemahaman pengguna yang digunakan untuk menguji pengaruhnya terhadap implementasi SIMDA. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Setiawati (2015) adalah penambahan variabel persepsi keberhasilan sistem.

Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang disebutkan diatas selain penambahan pada variabel yaitu berbeda pada objekpenelitian, perubahan obyek, waktu, dan tempat penelitian dilakukan karena dimungkinkan terdapat perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi SIMDA dan pengaruhnya terhadap kualitas laporan keuangan. Setiawati (2015) melakukan penelitian pada SKPD yang berada di Kota Yogyakarta pada tahun 2015, sedangkan pada penelitian ini peneliti memilih Kabupaten Labuhan Batu Utara yang mendapatkan Opini WTP untuk LKPD terbaru.

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi SIMDA dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Penelitian pada SKPD di Kabupaten Labuhan Batu Utara)”.


(59)

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang saya uraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah kualitas data input berpengaruh positif terhadap implementasi

SIMDA?

2. Apakah dukungan manajemen puncak berpengaruh positif terhadap

implementasi SIMDA?

3. Apakah kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap

implementasi SIMDA?

4. Apakah persepsi keberhasilan sistem berpengaruh positif terhadap

implementasi SIMDA?

5. Apakah implementasi SIMDA berpengaruh positif terhadap kualitas

laporan keuangan pemerintah daerah SKPD?

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini dususun untuk mendukung pencapaian tujuan penelitian ini. Adapun penelitian ini dilakukan dengan tujuan:Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi SIMDA pada SKPD dan menguji adanya pengaruh implementasi SIMDA terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah pada Kabupaten Labuhan Batu Utara.


(60)

1.3.2 Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Instansi Pemerintah Daerah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah daerah pada Kabupaten Labuhan Batu Utara agar dapat meningkatkan kinerja dalam mengoperasionalkan SIMDA. Sehingga tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah terlaksana dengan baik salah satunya yaitu menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.

2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur mengenai pengaruh penerapan sistem informasi, terutama sistem informasi akuntansi terhadap laporan keuangan yang dihasilkan. Selain itu, hasil penelitian ini daharapkan dapat mendorong pihak-pihak lain untuk melakukan penelitian yang lebih baik mengenai pengaruh penerapan SIMDA terhadap kualitas laporan keuangan di masa yang akan datang.

3. Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambahpengetahuan peneliti mengenai penerapan SIMDA pada pemerintah daerah Kabupaten Labuhan Batu Utara dan pengaruhnya terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Penelitian ini juga diharapkan dapat mengasah kemampuan peneliti dalam


(61)

memecahkan masalah atas fakta yang terjadi selama penelitian, terutama yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi.


(62)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi SIMDA dan pengaruhnya terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di Pemerintah Kabupaten Labuuhanbatu Utara. Mengkaji pengaruh kualitas data, kompetensi sumber daya manusia, dukungan manajemen puncak dan persepsi keberhasilan sistem informasi manajemen daerah / SIMDA. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling. Kuesioner dapat diproses lebih lanjut untuk 64 buah. Hipotesis dianalisis menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan bantuan SmartPLS software 2.0M3. Hasil penelitian ini adalah kompetensi sumber daya manusia dan persepsi keberhasilan sistem berpengaruh positif pada pelaksanaan SIMDA di pemerintah daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara, tetapi kualitas data input dan dukungan manajemen puncak tidak berpengaruh positif terhadap implementasi SIMDA pada SKPD di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan juga diketahui bahwa SIMDA pelaksanaan pada SKPD di pemerintah daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Penelitian ini merekomendasikan bahwa perlu

diadakan program pelatihan yang komprehensif untuk

meningkatkankompetensiSDM dalam pelaksanaan SIMDA dan persepsi keberhasilan untuk SIMDA, selain itu, manajemen puncak harus mendukung pelaksanaan SIMDA untuk mendapatkan manfaat penuh dari SIMDA.

Kata Kunci: SIMDA, SKPD, Kualitas Data Input, SDM, Manajemen Puncak, Persepsi Keberhasilan


(63)

ABSTRACT

The purpose of this study is to determine factors that affect SIMDA implementation and quality of financial statements of SKPD in Labuhanbatu Utara. It examines the effect of human resources, data quality, management commitment and perception of the success on management information system of public government / SIMDA. A survey of 64 respondents is selected to gather information’s to test the study hypotheses.The hypothesis was analyzed using Structural Equation Model (SEM) with Smart PLS 2.0M3 software. The main findings indicate that there is significant relationship between human resources and SIMDA’s perception of success. However, the relation is not significantly related to management commitments and data quality. Furthermore, the relation between SIMDA implementation and LKPD quality are significantly.Based on research known that SIMDA implementation in SKPD in the Kabupaten Labuhanbatu Utara have a significant relationship to the quality of local government financial reports.The study recommends that comprehensive training programmes to get the sufficient knowledge in SIMDA implementation and the importance of SIMDA’s perception of success, furthermore, top management should support SIMDA implementation to get full benefit of SIMDA.

Kata Kunci: Data Quality, Human Resources, Management Commitments, SIMDA’s perception of success, SIMDA, SKPD


(64)

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DAERAH (SIMDA) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS LAPORAN

KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Penelitian pada

SKPD di Kabupaten Labuhan Batu

Utara)

OLEH:

INA RAHMI DIWASYA 120503016

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2016


(1)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaykum Warrahmatullahi Wabarokatuh.

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas

Kehadirat Allah SWT berkat segala nikmat dan karunia-Nya, penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Implementasi SIMDA dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam

menyelesaikan program pendidikan strata satu (S1) jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam menyusun skripsi ini tidak lepas

dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin

mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1.

Bapak Prof. Dr. Ramli MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

2.

Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak selaku Sekretaris

Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

3.

Bapak Drs, Firman Syarif, M.Si, Ak, selaku ketua program studi S1

Akuntansi juga selaku dosen pembimbing. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak

selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi juga selaku dosen penguji.

Bapak Drs. Rustam M.Si, Ak selaku dosen pembanding, yang telah

memberikan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4.

Kedua orang tua saya Edi Saputra Siregar dan Elydawati Pasaribu , serta

adik saya Muhammad Rizki Iqbalsyah yang telah memberikan

pengorbanan, doa, motivasi, masukan serta dukungan yang diberikan

kepada penulis selama menyelesaikan Studi S1 hingga penyusunan skripsi

ini selesai.

5.

Keluarga Bapak Ramli Nainggolan SE, yang telah banyak memberikan

dukungan dan bantuan hingga saya dapat melakukan penelitian di

Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan baik.

6.

Teman-teman seperjuangan dari BP2M dan FoSEI yang selalu

menguatkan dan membersamai dalam berbagai perjuangan selama masa

studi.

Penulis menyadari bahwa masih banyak keterbatasan yang dimiliki oleh penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga sangat diperlukan masukan dan saran

yang sifatnya dapat membangun. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Mei 2016

Penulis

NIM : 120503016

Ina Rahmi Diwasya


(2)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I

Pendahuluan ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Perumusan Masalah ... 7

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

BAB II Tinjauan Pustaka ... 9

2.1.Landasan Teori ... 9

2.1.1. Teori Keagenan ... 9

2.1.2. Teori Sikap dan Perilaku ... 10

2.1.3. Sistem Informasi Akuntansi ... 11

2.1.4. Akuntansi Sektor Publik ... 12

2.1.5.

Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) ... 13

2.1.6.

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ... 16

2.2.Penelitian Terdahulu ... 18

2.3.Kerangka Konseptual ... 20

2.4.Hipotesis ... 21

2.4.1.

Kualitas Data Input dan Implementasi SIMDA ... 21

2.4.2.

Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak dan

Implementasi SIMDA ... 21

2.4.3.

Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Implementasi

SIMDA ... 22

2.4.4.

Persepsi Keberhasilan dan Implementasi SIMDA ... 23

2.4.5.

Implementasi SIMDA dan Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah ... 24


(3)

BAB III

Metode Penelitian... 26

3.1.Jenis Penelitian ... 26

3.2.Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

3.3.Batasan Operasional ... 27

3.4.Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 27

3.5.Populasi dan Sampel Penelitian ... 28

3.5.1.

Populasi Penelitian ... 28

3.5.2.

Sampel Penelitian ... 29

3.6.Jenis Data ... 30

3.7.Metode Pengumpulan Data... 30

3.8.Metode Analisis Data ... 30

3.9.Teknik Analisis ... 31

3.9.1.

Merancang Model Struktural (inner model) ... 31

3.9.2.

Merancang Model dan Pengukuran(outer model) ... 31

3.9.3.

Konversi Diagram Jalur Ke Sistem Persamaan ... 33

3.9.4.

Uji Hipotesis (Resampling Bootstraping) ... 34

BAB IV

Hasil dan Pembahasan... 35

4.1.Deskripsi Objek Penelitian ... 35

4.2.Deskripsi Karakteristik Responden ... 37

4.3.Hasil Instrumen Uji Data ... 40

4.3.1. Pengukuran Measurement (Outer Model) ... 40

4.3.2. Pengujian Model Struktural (Inner Model) ... 45

4.3.3. Uji Hipotesis ... 46

BAB V

Kesimpulan dan Saran... 49

5.1.Kesimpulan ... 49

5.2.Keterbatasan Penelitian... 50

5.3.Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52


(4)

DAFTAR TABEL

No. Tabel

Judul

Halaman

2.1. Penelitian Terdahulu ... 18

3.1. Jadwal Penelitian ... 27

4.1. Tingkat Pengembalian Kuesioner ... 36

4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 37

4.3. Distribusi Responden Menurut Usia ... 38

4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 38

4.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 39

4.6. Tabel Loading Factor ... 40

4.7. Tabel Cross Loading ... 42

4.8. Tabel Average Variance Extracted ... 43

4.9. Tabel Composite Reliability ... 44

4.10. Tabel Cronbach’s Alpha ... 44

4.10. Tabel R-Square ... 44


(5)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar

Judul

Halaman

4.1. Nilai Loading Factor ... 41 4.2. Output Bootstrapping ... 48


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran

Judul

Halaman

1. Lembar Kuesioner ... 56

2. Karakteristik Responden ... 61

3. Tabulasi Data Primer ... 63


Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LABUHAN BATU.

1 9 27

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implemetasi SIMDA dan Kualitas Laporan Keuangan SKPD | Alfian | Jurnal Akuntansi dan Investasi 1343 3697 1 PB

0 1 11

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi SIMDA dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Penelitian pada SKPD di Kabupaten Labuhan Batu Utara)

0 2 10

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi SIMDA dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Penelitian pada SKPD di Kabupaten Labuhan Batu Utara)

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi SIMDA dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Penelitian pada SKPD di Kabupaten Labuhan Batu Utara)

0 0 9

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi SIMDA dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Penelitian pada SKPD di Kabupaten Labuhan Batu Utara)

0 0 17

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi SIMDA dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Penelitian pada SKPD di Kabupaten Labuhan Batu Utara)

0 4 4

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi SIMDA dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Penelitian pada SKPD di Kabupaten Labuhan Batu Utara)

0 0 5

FAKTOR PENDUKUNG IMPLEMETASI SIMDA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA SKPD KABUPATEN KULON PROGO

0 0 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA PALEMBANG

0 0 15