Tabel 14 : Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan
domain lingkungan n =65
No Pertanyaan
STM n
TM n
BBS n
M n
SM n
23
24
25 Seberapa puaskah Bapak Ibu
dengan kondisi tempat Bapak Ibu tinggal saat ini ?
Seberapa puaskah Bapak Ibu dengan akses Bapak Ibu pada
layanan kesehatan ? Seberapa puaskah Bapak Ibu
dengan transportasi yang anda gunakan ?
- -
- -
- -
4 6.2
2 3,1
8 12,3
38 58.5
32 49,2
36 55,4
22 33.8
31 47,7
21 32,3
1 1.5
- -
- -
5.1.7. Persepsi lansia terhadap kulitas hidup dan kesehatan secara umum
Hasil Penelitian Tabel 15 menunjukan bahwa persepsi lansia terhadap kualitas hidup sebanyak 28 responden 43.1 adalah biasa-basa saja, dan
sebanyak 26 responden 40.0 menjawab buruk, dan sebanyak 11 responden 16.9 menjawab baik, dan lansia yang merasa puas terhadap kesehatannya
sebanyak 39 responden 60.0 adalah tidak memuaskan.
Tabel 15 : Distribusi frekuensi dan persentase persepsi kualitas hidup
No Pertanyaan
SB n
Br n
BBs n
Ba n
SBa n
1 Bagaiman menurut Bapak Ibu
kualitas hidup Bapak Ibu? -
- 26
40,0 28
43,1 11
16,9 -
-
Universitas Sumatera Utara
Tabel 16 : Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan
domain lingkungan n =65
No Pertanyaan
STM n
TM n
BBS n
M n
SM n
2 Seberapuaskah Bapak Ibu
terhadap kesehatan Bapak Ibu? -
- 39
60,0 20
30,8 6
9,2 -
-
5.2.Pembahasan 5.1.1. Kualitas hidup lansia yang berkunjung ke posyandu
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 65 responden didapatkan gambaran bahwa skore maksimum adalah 104. Hal ini didukung oleh usia
responden yang berkunjung ke posyandu tersebut mayoritas 60-65 tahun sebanyak 41.5 sehingga lansia masih bisa melakukan aktivitas sosial di lingkungannya.
Jenis kelamin perempuan yang paling dominan sebanyak 47 responden 72.3. Menurut hasil penelitian Bain,dkk 2003 menemukan adanya perbedaan antara
kualitas hidup antara laki-laki dan perempuan, dimana kualitas laki-laki cendrung lebih baik kualitas hidup perempuan. Hal ini bertentangan dengan penelitian Bain,
Wahl, Rustoen, Hanestad, Lerdal, Moum 2004 menemukan bahwa kualitas hidup perempuan cenderung lebih tinggi daripada laki-laki. Status perkawinan
menikah yang paling dominan sebanyak 35 responden 53.8. Menurut penelitian empiris di Amerika secara umum menunjukan bahwa individu yang
menikah memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi daripada individu yang tidak menikah, bercerai, ataupun jandaduda akibat pasangan meninggal Campbell,
Converse Roger, 1976; Clemente Sauer, 1976; Glenn Weaver, 1981,
Universitas Sumatera Utara
dalam Lee, 1998. Demikian juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahl, Rustoen, Hanestad, Lerdal, Moum 2004 menemukan bahwa baik pada pria
maupun wanita, individu dengan status menikah atau kohabitasi memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi. Dan masalah kesehatan yang dialami adalah rematik 25
responden 38.5 Hal ini berkaitan dengan semakin tinggi usia maka banyak masalah kesehatan yang dialami, penyakit kronis mempengaruhi kualitas hidup
karena terjadi kehilangan densitas cairan dan semakin rapuh, permukaan sendi tulang penyangga rusak dan aus dan menjadi kaku, tendon mengerut dan
mengalami sklerosis Nugroho,2008 Sedangkan berdasarkan persepsi lansia sendiri terhadap kualitas hidupnya 28 responden 43,1 menjawab biasa-biasa
saja, menjawab buruk sebanyak 26 responden 40.0 dan yang menjawab baik 11 responden 16.9. Lansia yang merasa puas terhadap kesehatannya sebanyak
39 responden 60.0 adalah tidak memuaskan.
5.2.2.Domain Fisik
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 65 responden didapat mean sebesar 20.81. Frekuensi tertinggi didapatkan dari pertanyaan nomor 5 terkait
dengan lansia yang memiliki kemampuan dalam bergaul, sebanyak 67.7 menjawab baik. Sesuai dengan penelitian Suhartini 2008 yang menemukan
bahwa lansia yang beragama islam aktif dalam perkumpulan keagamaan, seperti yasinan yang dilakukan tiap minggu dan pengajian setiap bulan. Kegiatan ini
didukung teori pertukaran sosial dimana mereka melakukan kegiatan yang cara pencapaiannya dapat berhasil jika dilakukan dengan orang lain Gulardi, 1999.
Universitas Sumatera Utara
Lebih lanjut dijelaskan bahwa kondisi penting yang menunjang kebahagian bagi orang lanjut usia adalah menikmati kegiatan sosial yang dilakukan dengan kerabat
keluarga dan teman-teman Hurlock,1994. Frekuensi terendah didapat dari pertanyaan nomor 18 seberapa puas
lansia dalam kemampuannya bekerja, sebanyak 44.6 menjawab tidak memuaskan. Menurut Suhartini 2008 Pendidikan menentukan pekerjaan
responden. Sebagian besar responden tidak berpendidikan atau pendidikannya sangat rendah. Pada umumnya mereka bekerja di sektor pertanian. Mereka
mengerjakan lahan pertanian milik orang lain. Setelah usia lanjut mereka berhenti bekerja karena kondisi fisik mereka tidak memungkinkan, mengingat pekerjaan-
pekerjaan pertanian membutuhkan fisik yang kuat, sehingga di hari tua mereka tidak memperoleh pekerjaan dan tidak menghasilkan pendapatan.
Untuk pertanyaan nomor 3, seberapa jauh rasa sakit fisik lansia mencegah lansia dalam beraktivitas sesuai kebutuhan. Sebanyak 55.4 lansia
menjawab sangat sering. Dari hasil penelitian Ilyas 1997 yang menemukan bahwa lansia menderita berbagai penyakit yang berhubungan dengan ketuaan
antara lain diabetes mellitus, hipertensi, jantung koroner, rematik dan asma sehingga menyebabkan aktivitas bekerja terganggu.
Untuk pertanyaan nomor 4, seberapa sering lansia membutuhkan terapi medis untuk dapat beraktivitas, sebanyak 49.2 lansia menjawab sedikit.
Untuk pertanyaan nomor 10 kecukupan tenaga lansia untuk beraktivitas, sebanyak 47.7 menjawab baik. Hal ini sesuai dengan papalia 2001 yang
menyebutkan bahwa perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada lansia
Universitas Sumatera Utara
mengakibatkan dirinya tidak dapat mengerjakan berbagai aktivitas sebaik masa muda dulu.
Untuk pertanyaan nomor 16, seberapa puaskah lansia dengan tidurnya, sebanyak 49.2 menjawab tidak memuaskan. Menurut Nugroho 2000 pada
lansia telah terjadi gangguan perkemihan, salah satunya otot-otot vesika urinaria menjadi lemah, frekuensi buang air kecil meningkat yang menyebabkan lansia
harus sering terbangun di malam hari dan mengganggu tidurnya. Untuk pertanyaan nomor 17 seberapa puas lansia dalam beraktivitas,
sebanyak 56.9 menjawab biasa-biasa saja. Seperti yang dikatakan Kuntjoro 2002 perubahan dalam peran sosial dimasyarakat, lansia sebaiknya selalu diajak
untuk melakukan aktivitas dan memiliki peranan dimasyarakat, selama yang bersangkutan masih sanggup, agar tidak merasa terasing atau diasingkan. Karena
jika keterasingan terjadi akan semakin menolak untuk berkomunikasi dengan orang lain dan kadang-kadang terus muncul perilaku regresi seperti mudah
menangis, mengurung diri, dan merengek-rengek bila bertemu dengan orang lain.
5.2.3. Domain Psikologis