Dengan menggunakan rumus di atas maka diperoleh besar sampel minimal = 22 orang
Antisipasi drop out:
Dengan rumus di atas, maka jumlah sampel minimal yang direncanakan diteliti = 25 orang
3.6 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode consecutive sampling.
3.7 Identifikasi Variabel
Variabel bebas :
alat pemanas pelurus rambut Variabel terikat
: pedikulosis kapitis
3.8 Alat dan Cara Kerja
3.8.1 Alat
a. Alat pemanas pelurus rambut merk philips dengan suhu 60ºC b. Kaca pembesar
c. Sisir kutu lice meister comb LMC
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
d. Mangkuk plastik putih e. Pinset
f. Alat penghitung g. Jepitan rambut
h. Kain kasa i. Karet gelang
j. Kertas putih ukuran 25 cm x 25 cm
3.8.2 Cara kerja
Sebelum melakukan penelitian ini telah dilakukan penelitian pendahuluan pre-eliminary study untuk memvalidasi distribusi kutu dan telur kutu pada
sisi kanan dan kiri kepala penderita PK. Penelitian dilakukan pada 10 subjek, dengan menggunakan uji statistik t-test diperoleh nilai p = 0,79
p 0,05. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna jumlah kutu dan telur kutu pada sisi kanan dan kiri kepala terdistribusi merata. Oleh
karena itu pada penelitian ini jumlah kutu dan telur kutu pada kepala bagian kanan dan kiri dianggap sama banyak.
Dilakukan pengambilan sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Terhadap sampel yang sudah memenuhi kriteria kemudian dilakukan
pencatatan data dasar sampel. Setiap sampel ditangani dengan memakai alat pemanas pelurus rambut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a. Pada setiap pasien rambut kepala dalam keadaan kering dibagi menjadi 2
bagian. Sisi kanan sebagai lokasi rambut sebelum pemanasan pre treatment dan sisi kiri sebagai lokasi rambut setelah pemanasan post treatment.
b. Rambut sisi kanan dibagi dalam 10 bagian kecil dengan bantuan penjepit
rambut. Dilakukan penyisiran tiap bagian kecil dengan LMC sebanyak 20 kali dan kutu dan telurnya ditampung di atas kertas putih. Kemudian diperiksa dan
dihitung jumlah kutu dan telurnya baik yang hidup maupun yang mati dengan bantuan kaca pembesar. Pengerjaan ini dilakukan oleh asisten peneliti tanpa
diketahui peneliti. c.
Kemudian pada rambut yang telah disisir tadi dilakukan pemanasan dengan menggunakan alat pemanas pelurus rambut dengan suhu 60°C selama 3 menit
pada setiap bagian kecil tersebut. Pengerjaan ini dilakukan oleh peneliti. d.
Rambut sisi kiri dibagi pula dalam 10 bagian kecil dengan bantuan penjepit rambut kemudian pada setiap bagian kecil rambut tersebut dilakukan
pemanasan dengan menggunakan alat pemanas pelurus rambut dengan jarak 1 cm dari kulit kepala pada suhu 60°C selama 3 menit dari setiap bagian kecil.
Pengerjaan ini dilakukan oleh peneliti. e.
Setelah dilakukan pemanasan, pada bagian kecil rambut tadi dilakukan penyisiran dengan LMC rambut sebanyak 20 kali dan hasil penyisiran
ditampung diatas kertas putih. Pengerjaan ini dilakukan oleh`peneliti. f.
Kemudian kutu dan telur kutu dimasukkan ke dalam masing-masing mangkuk plastik putih dan ditutup dengan kasa steril serta diikat dengan karet gelang,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kutu dibiarkan selama 3 jam sebelum dihitung dan untuk telur kutu dibiarkan selama 10 hari pada suhu kamar sebelum dihitung.
g. Setelah 3 jam dilakukan pemeriksaan serta penghitungan jumlah kutu yang
hidup dan mati dengan bantuan kaca pembesar. Pengerjaan ini dilakukan oleh asisten peneliti tanpa diketahui peneliti.
h. Kemudian dilakukan perbandingan jumlah antara tindakan b dan tindakan g
untuk menilai keberhasilan efek pemanasan pada penatalaksanaan PK dan untuk mengetahui jumlah kutu pada sisi kanan dan kiri kepala. Pengerjaan ini
dilakukan oleh peneliti. i.
10 hari kemudian dilakukan pemeriksaan dan penghitungan jumlah telur kutu yang hidup dan mati dengan bantuan kaca pembesar. Pengerjaan ini dilakukan
oleh asisten peneliti tanpa diketahui peneliti. j.
Kemudian dilakukan perbandingan jumlah antara tindakan b dan tindakan i untuk menilai keberhasilan efek pemanasan pada penanganan terhadap telur
kutu dan untuk mengetahui jumlah telur kutu pada sisi kanan dan kiri kepala. Pengerjaan ini dilakukan oleh peneliti.
k. Pada kulit kepala dan rambut dilihat efek samping yang timbul rambut patah,
eritema, rasa panas setelah pemanasan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.9 Kerangka Operasional