BAB III
IMPLEMENTASI KETERANGAN AHLI DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA DI TINGKAT PENYIDIKAN
A. Hal-Hal Yang Menjadi Dasar Penyidik Memerlukan Keterangan Ahli Di Tingkat Penyidikan
Terkait dengan bantuan keterangan ahli yang diperlukan dalam proses pemeriksaan suatu perkara pidana, maka bantuan ini pada tahap penyidikan juga
mempunyai peran yang cukup penting untuk membantu penyidik mencari dan mengumpulkan bukti-bukti dalam usahanya menemukan kebenaran materiil suatu
perkara pidana. Dalam kasus-kasus tertentu, bahkan penyidik sangat bergantung terhadap keterangan ahli untuk mengungkap lebih jauh suatu peristiwa pidana
yang sedang ditanganinya. Kasus-kasus tindak pidana seperti pembunuhan, penganiayaan dan perkosaan merupakan contoh kasus dimana penyidik
membutuhkan bantuan tenaga ahli seperti dokter ahli forensik atau dokter ahli lainnya, untuk memberikan keterangan medis tentang kondisi korban yang
selanjutnya cukup berpengaruh bagi tindakan penyidik dalam mengungkap lebih lanjut kasus tersebut.
81
Dalam pemeriksaan perkara pidana di tingkat penyidikan, terkadang penyidik mengalami kesulitan menentukan pasal mana yang berlaku terhadap
perkara pidana yang sedang diperiksa. Oleh karena itu, penyidik dapat memanggil dan meminta keterangan ahli agar peristiwa pidana yang sedang diperiksa dapat
terungkap lebih terang. Keterangan ahli ini diminta oleh penyidik untuk mengambil suatu perimbangan tentang fakta hukum yang sedang disidik dengan
81
Wawancara dengan AIPDA Erman Tanjung, Penyidik Sat I Pidum Dit Reskrim Polda Sumut, pada tanggal 28 April 2009
Universitas Sumatera Utara
keterangan yang diberikan oleh ahli tersebut sehingga dapat membantu penyidik untuk lebih memastikan pasal yang dikenakan terhadap perkara pidana yang
sedang diperiksa.
82
Keterangan ahli juga berfungsi untuk memberi masukan bagi penyidik dalam menempatkan atau memperjelas suatu perkara pidana yang sedang
diperiksa ataupun untuk memposisikan fakta perkara itu apakah sudah terpenuhi atau tidak terhadap pasal-pasal yang dikenakan bagi tersangka.
83
Pemeriksaan keterangan ahli hanya apabila penyidik menganggap perlu, terutama terhadap orang-orang yang memiliki keahlian khusus, dengan maksud
agar peristiwa tindak pidana yang sedang dilakukan penyidikan semakin terang. Jadi, peranan keterangan ahli dalam proses pemeriksaan perkara pidana di tingkat
penyidikan adalah mambuat terangnya suatu tindak pidana yang terjadi.
84
1 Dalam hal penyidik menganggap perlu, ia dapat minta pendapat orang ahli
atau orang yang memiliki keahlian khusus. Hal ini terlihat jelas dalam Pasal 120 KUHAP yang berbunyi :
2 Ahli tersebut mengangkat sumpah atau mengucapkan janji di muka penyidik
bahwa ia akan memberi keterangan menurut pengetahuannya yang sebaik- baiknya kecuali bila disebabkan karena harkat serta martabat, pekerjaan atau
jabatannya yang mewajibkan ia menyimpan rahasia dapat menolak untuk memberikan keterangan yang diminta.
Adapun alasan perlunya keterangan ahli di tingkat penyidikan yaitu :
85
a. Dari segi formil
Keterangan ahli diperlukan di tingkat penyidikan dengan alasan untuk memenuhi ketentuan dalam Pasal 184 KUHAP, karena tidak jarang penyidik
82
Wawancara dengan BRIPKA Luth Jhonson, SH, Penyidik pada Reserse Kriminal, pada tanggal 10 Maret 2009 di Reskrim Poltabes Medan
83
Wawancara dengan Dr. Mahmud Mulyadi, SH. M. Hum, seorang ahli hukum pidana
84
Wawancara dengan AIPDA Erman Tanjung, Loc.cit.,
85
Wawancara dengan AIPTU Arus Ginting, Penyidik Sat I Pidum Dit Reskrim Polda Sumut, pada tanggal 28 April 2009
Universitas Sumatera Utara
mengalami keraguan mengenai fakta-fakta hukum yang ditemukan pada saat pemeriksaan perkara pidana. Atau dengan kata lain untuk mendukung alat
bukti yang sudah ada. b.
Dari segi materil Perlunya keterangan ahli di tingkat penyidikan dari segi materil adalah untuk
memastikan pasal yang dipersangkakan atau memastikan fakta-fakta yang terdapat dalam rangkaian proses penyidikan terhadap pasal yang
dipersangkakan. Dalam pemeriksaan perkara pidana di tingkat penyidikan tidak semua
kasus atau perkara memerlukan keterangan ahli. Pada umumnya perkara pidana yang memerlukan keterangan ahli yaitu dalam perkara pidana lex specialis,
dimana dalam hal ini penyidik menggunakan undang-undang yang terdapat di luar KUHP, misalnya tindak pidana perbankan, tindak pidana money laundry,
cybercrime. Keterangan ahli juga diperlukan dalam tindak pidana umum misalnya pemalsuan surat atau dokumen atau sertifikasi.
86
Pemeriksaan keterangan ahli di tingkat penyidikan dapat dilakukan dengan dua cara yang telah ditentukan dalam undang-undang, yaitu :
87
a. Keterangan langsung di hadapan penyidik
Dalam hal ini ahli dipanggil menghadap penyidik untuk memberi keterangan langsung di hadapan pemeriksaan penyidik, sesuai dengan keahlian
khusus yang dimilikinya. Hal ini berarti keterangan ahli berbeda dengan keterangan saksi, karena keterangan saksi berupa apa yang ia lihat, ia dengar, atau
86
Wawancara dengan BRIPKA Luth Jhonson, Loc cit.,
87
M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP bidang Penyidikan dan Penuntutan,