Helioterapi dan Neonatal Jaundice Efek Negatif Helioterapi

Mengikut Dietary Suplement Fact Sheet yang dikeluarkan oleh National Institute of Health 2010, suplemen makanan dengan vitamin D dan vitamin D3 tidak mempunyai efek mutagenik, tetapi akan menganggu mekanisme alami yang mencegah terjadinya overdosis vitamin D.

2.3.3. Helioterapi dan Neonatal Jaundice

Jaundice atau ikterus adalah perubahan warna kuning pada kulit dan bagian putih sclera mata. Ini terjadi karena peningkatan bilirubin dalam darah. Bilirubin terbentuk ketika sel-sel darah merah lisis dan dimetabolisme di hati dan diekskresi melalui urin dan feses. Neonatal jaundice terjadi karena hati bayi belum matang untuk memetabolisme bilirubin bebas dalam darah dengan efisien. emedicine health. Helioterapi merupakan salah satu penanganan kasus neonatal jaundice yang ringan. Sinar matahari menurunkan kadar bilirubin dengan cara memfasilitasi ekskresi bilirubin tak terkonjugasi. Hal ini terjadi jika cahaya yang diabsorpsi jaringan mengubah bilirubin tak terkonjugasi menjadi dua isomer yang disebut fotobilirubin. Fotobilirubin bergerak dari jaringan ke pembuluh darah melalui mekanisme difusi. Di dalam darah fotobilirubin berikatan dengan albumin dan di kirim ke hati. Fotobilirubin kemudian bergerak ke empedu dan di ekskresikan kedalam duodenum untuk di buang bersama feses tanpa proses konjugasi oleh hati. Hasil fotodegradasi terbentuk ketika sinar mengoksidasi bilirubin dapat dikeluarkan melalui urine. emedicine

2.3.4. Efek Negatif Helioterapi

Di sisi lain, paparan sinar matahari jangka panjang bisa dikaitkan dengan perkembangan kanker kulit seperti squamous cell carsinoma, cutaneous malignant melanoma dan basal cell carcinoma. Sinar UV juga mempercepatkan proses penuaan kulit terjadinya keriput pada kulit, penekanan sistem imun dan penyebab penyakit mata seperti katarak, fotokeratitis dan pterigium. Oleh itu, beberapa organisasi kesehatan menyatakan bahwa keseimbangan antara risiko Universitas Sumatera Utara paparan terlalu banyak atau terlalu sedikit cahaya matahari adalah penting WHO, 2009. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas dapat dibuat bagan kerangka konsep penelitian ini sebagai berikut:

3.2. Definisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengetahuan orangtua terhadap penjemuran bayi di bawah sinar matahari.

3.2.1. Orangtua

Didefinisikan sebagai individu-individu atau ibu bapa yang mempunyai anak yang berumur 1-5 tahun, yang datang berobat ke poliklinik anak di RSU H. Adam Malik.

3.2.2. Pengetahuan tentang Penjemuran Bayi Di Bawah Sinar Matahari

Pengetahuan meliputi pengertian tentang neonatal jaundice, cara penjemuran bayi di bawah sinar matahari yang benar, yaitu waktu penjemuran yang sesuai dan penggunaan krim tabir surya, serta dampak penjemuran bayi di bawah matahari.

3.2.2.1. Neonatal jaundice

Neonatus didefinisikan sebagai bayi baru lahir yang berumur kurang dari satu bulan. Jaundice pula didefinisikan sebagai peningkatan kadar bilirubin dalam aliran darah, dengan presentasi gejala pigmentasi kekuningan pada kulit dan sklera. Maka, neonatal jaundice adalah peningkatan kadar bilirubin dalam aliran darah pada bayi baru lahir yang berumur kurang dari satu bulan.

3.2.2.2. Cara Penjemuran Bayi

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelit ian Penget ahuan orangt ua - Baik 75 - Sedang 40-75 - Kurang 40 Penjemuran bayi di baw ah sinar mat ahari Universitas Sumatera Utara