berdasarkan panjang gelombang, yaitu, Inframerah-A700 nm-1.400 nm, Inframerah-B 1.400 nm-3.000 nm, dan Inframerah-C 3.000 nm- 1 mm.
2.3. Helioterapi
Hippocrates, lebih 2400 tahun yang lalu, telah mengatakan bahwa matahari sangat berguna untuk menangani berbagai penyakit. Malah beliau telah
menyebutkan tentang helioterapi yang berarti pengobatan dengan sinar matahari. Azmi, 2011
2.3.1. Helioterapi dan Infeksi
Sinar matahari yang mencapai bumi dalam delapan menit setelah menempuhi jarak 150.000 juta mil, adalah pembunuh kuman yang paling
mengagumkan. Walaupun pada masa kini antibiotik lebih digunakan untuk mengatasi infeksi, penyembuhan dengan bantuan sinar matahari tetap dilakukan,
terutama oleh masyarakat yang kurang mampu membeli obat moden. Secara teoritis, bakteri yang terpapar sinar ultraviolet dari sinar matahari langsung akan
mati dalam waktu dua jam. Penyakit infeksi yang bisa dihelioterapi termasuk sakit tenggorokan, pneumonia dan kusta. Azmi, 2011
2.3.2. Helioterapi dan Sintesis Vitamin D
Selain itu, seperti yang kita tahu, vitamin adalah bahan kimia organik yang terkandung dalam makanan yang kita makan, yang berfungsi sebagai katalis
dalam proses metabolisme yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dari berbagai vitamin, vitamin D adalah satu vitamin yang amat penting bagi manusia.
Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan penyakit ricket pada anak-anak atau orang dewasa. Vitamin D memainkan peran penting dalam penyerapan kalsium
dan fosfor dari usus kecil. Setelah mineral berada dalam pembuluh darah, vitamin D juga membantu dalam transportasi dan distribusi, dan memastikan jumlah dan
proporsi mineral cukup dan disimpan dalam tulang. Walaupun vitamin D dapat diperoleh dari makanan tertentu, vitamin D juga dapat diproduksi oleh tubuh
Universitas Sumatera Utara
manusia dengan bantuan sinar matahari seperti yang dijelaskan dibawah. Azmi, 2011
Gambar 2.1 : Mekanisme sintesis vitamin D dari paparan sinar matahari
Cholesterol and Health.com Seperti yang dutunjukkan dalam gambar diatas, sinar matahari yang
menyentuh kulit akan mengkonversi substansi 7-dehydrocholesterol, yang mempunyai struktur kimia yang mirip dengan kolesterol, menjadi vitamin D3.
Kemudian vitamin D3 dimetabolisme di hati menjadi 25-dyhydroxy vitamin D. Seterusnya, 25-dyhydroxy vitamin D diubah menjadi 1,25-dyhydroxy vitamin D
vitamin D yang aktif di ginjal Walaupun helioterapi digunakan untuk mencegah defisiensi vitamin D,
radiasi ultraviolet dalam sinar matahari adalah mutagenik Osborne, 2002.
Universitas Sumatera Utara
Mengikut Dietary Suplement Fact Sheet yang dikeluarkan oleh National Institute of Health
2010, suplemen makanan dengan vitamin D dan vitamin D3 tidak mempunyai efek mutagenik, tetapi akan menganggu mekanisme alami yang
mencegah terjadinya overdosis vitamin D.
2.3.3. Helioterapi dan Neonatal Jaundice