Pengetahuan Pasien Kolostomi tentang Perawatan Stoma Kolostomi yang Tepat di RSUP H. Adam Malik Medan

(1)

PENGETAHUAN PASIEN KOLOSTOMI

TENTANG PERAWATAN STOMA KOLOSTOMI YANG TEPAT

DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

SKRIPSI

Oleh

Desvin Citra Diyanti Zendrato 101101117

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

Prakata

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena kasih dan anugerah-Nya saya dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Pengetahuan Pasien Kolostomi tentang Perawatan Stoma Kolostomi yang Tepat di RSUP H. Adam Malik Medan” sebagai salah satu syarat memperoleh kelulusan sarjana keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Pengerjaan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan selesainya pengerjaan skripsi ini, dengan penuh rasa hormat saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. dr. Dedi Ardinata, M.kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Erniyati, SKp, MNS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Evi Karota Bukit, SKp, MNS selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4. Ikhsanuddin Ahmad Harahap, SKp, MNS selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

5. Dosen pembimbing saya, Rosina Tarigan, SKp, M.Kep, Sp.KMB, WOC(ET)N yang telah dengan sabar, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, motivasi, arahan dan saran-saran yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.


(4)

6. Direktur Utama RSUP. H. Adam Malik Medan, Direktur SDM dan Penelitian, Kepala Instalasi LITBANG beserta stafnya, Kepala Instalasi Rindu B, Kepala Ruangan dan pegawai Rindu B2 dan Rindu B3 RSUP. H. Adam Malik Medan yang telah memberikan izin penelitian dan membantu dalam proses penelitian skripsi ini.

7. Pihak RSUD Pirngadi Medan yang telah memberikan izin dan membantu dalam proses pengambilan data pada saat uji reliabilitas.

8. Ikram,S.Kep, Ns., M.Kep selaku dosen penguji I dan Diah Arruum, S.Kep, Ns., M.Kep selaku dosen penguji II yang telah memberikan saran-saran dan arahan yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.

9. Dosen pembimbing akademik saya, Cholina Trisa Siregar, S.Kep, Ns., Sp.KMB

10. Seluruh staf pengajar dan pegawai di Fakultas Keperawatan Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan kepada saya.

11. Kedua orangtua saya yang tercinta, Ayahanda M. L. Zendrato dan Ibunda R. Telaumbanua yang sangat menyayangi saya dan tiada henti-hentinya mendoakan, memberi semangat dan memberi dukungan kepada saya terlebih selama mengerjakan skripsi ini, dan juga kepada adek-adek saya yang tersayang Otniel Zendrato, Chandra Zendrato dan Jevon Zendrato, serta kepada keluarga besar saya yang selalu membantu, memberi dukungan dan motivasi kepada saya terlebih selama mengerjakan skripsi ini.


(5)

12. Responden penelitian yang telah bersedia untuk membantu saya dalam pengambilan data.

13. Kepada Kak Emma Siregar sebagai kakak rohani, KTB dan teman-teman saya di Youth GKB Blessing Community yang selalu mendukung, mendoakan dan memberi semangat kepada saya.

14. Kepada sahabat saya Candiie, Jennie, Ratna, Lena, Erika, Benita dan kepada teman-teman alumni XII IPA A yang telah memberikan bantuan, semangat dan dukungan kepada saya.

15. Teman-teman seperjuanganku Elly, Kalvin, Marsella dan teman-teman FKep 2010 yang selalu membantu dan memberi dukungan kepada saya. 16. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu namun sangat

membantu dalam penelitian ini.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat lebih disempurnakan.

Medan, Juli 2014 Peneliti


(6)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……….……….…… i

Halaman Persetujuan Sidang Skripsi ……….….……. ii

Prakata ……….….… iii

Daftar Isi ………...………..……. vi

Daftar skema ………...………... viii

Daftar Tabel ………..…… ix

Abstrak ………...……….. x

Bab 1. Pendahuluan ………..………..….. 1

1. Latar Belakang ………...……….……….… 1

2. Pertanyaan Penelitian ………..………. 3

3. Tujuan Penelitian ………...…..……… 3

4. Manfaat Penelitian ………...………... 4

Bab 2. Tinjauan Pustaka ……….……….. 5

1. Pengetahuan ……… 5

1.1 Pengertian ………...………... 5

1.2 Tingkat Pengetahuan ……….………... 5

1.3 Pengukuran Pengetahuan ……….……… 7

2. Konsep Kolostomi ………...………..…... 7

2.1 Pengertian Kolostomi ………..…...………….. 7

2.2 Stoma ………...……..……….. 7

2.3 Jenis Kolostomi ……….………...…… 8

2.4 Indikasi Kolostomi ………...………..….. 9

2.5 Komplikasi Kolostomi ………..…………... 10

3. Konsep Perawatan Stoma Kolostomi ………..……...……. 11

3.1 Perawatan Stoma Kolostomi ………...………...….. 11

3.2 Prosedur Perawatan Stoma Kolostomi …………..……... 14

Bab 3. Kerangka konseptual ………..……...…… 17

1. Kerangka Penelitian ..………...……… 17

2. Defenisi Operasional ………...………...….. 18

Bab 4. Metodologi Penelitian ………...……...……... 19

1. Desain Penelitian ………...………..…… 19

2. Populasi dan Sampel dan Tehnik Sampling ……… 19

2.1 Populasi ………....………... 19

2.2 Sampel ………...………...….. 19

2.3 Teknik Sampling ………...………....… 20

3. Lokasi dan Waktu Penelitian ………....………..…. 20

4. Pertimbangan Etik ………..………...….. 20

5. Instrumen Penelitian ………...…………..…... 21


(7)

7. Pengumpulan Data ………...……... 24

8. Analisa Data ………...……….… 25

Bab 5. Hasil dan Pembahasan ………..…. 27

1. Hasil Penelitian ………... 27

1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ………...………...… 27

1.2 Karakteristik Responden ………....………... 28

1.3 Pengetahuan Pasien Kolostomi tentang Perawatan Stoma Kolostomi yang Tepat di RSUP H. Adam Malik Medan ………....… 29

2. Pembahasan ………... 30

2.1 Pengetahuan Pasien Kolostomi tentang Perlengkapan Perawatan Stoma ………....…………... 30

2.2 Pengetahuan Pasien Kolostomi tentang Memasang atau Mengganti Kantong Stoma Kolostomi ……….……...… 32

Bab 6. Penutup ………....……….... 34

1. Kesimpulan ………....……... 34

2. Saran ………...………. 34

Daftar Pustaka ……….... 36

Lampiran-lampiran ………..…………...…... 39

1. Inform Consent ………..…………...……... 39

2. Kuesioner………...……...… 40

3. Jadwal Tentatif Penelitian ……….... 43

4. Taksasi Dana ………... 44

5. Riwayat Hidup ……….……...…. 45

6. Hasil Uji Komputerisasi ………..……....…. 46


(8)

DAFTAR SKEMA

Skema 3.1Kerangka penelitian pengetahuan pasien kolostomi


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel prosedur perawatan stoma kolostomi……….…. 15 Tabel 3.1Defenisi operasional pengetahuan pasien kolostomi

tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat ………...….. 18 Tabel 5.1 Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik pasien

kolostomi di RSUP H. Adam Malik Medan ………,,…………...… 28 Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan persentase pengetahuan pasien

kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat

di RSUP H. Adam Malik Medan ………... 29 Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentase pengetahuan pasien

kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat


(10)

Judul Penelitian : Pengetahuan Pasien Kolostomi Tentang Perawatan Stoma Kolostomi Yang Tepat Di RSUP H. Adam Malik Medan Peneliti : Desvin Citra Diyanti Zendrato

NIM : 101101117

Jurusan : Ilmu Keperawatan (S1 Keperawatan)

Tahun : 2014

ABSTRAK

Perawatan stoma kolostomi sangat penting bagi pasien yang mendapat tindakan kolostomi sebab tindakan kolostomi menyebabkan perubahan eliminasi fekal pada pasien kolostomi dimana pengeluaran feses dari usus terjadi melalui stoma dan pasien menggunakan kantong untuk menampung feses yang keluar melalui stoma sehingga dibutuhkan perawatan stoma untuk menjaga kebersihan pasien, mempertahankan kenyamanan, mencegah terjadinya infeksi dan mencegah terjadinya masalah pada kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat di RSUP H. Adam Malik Medan. Penelitian ini dilaksanakan di Rindu B2 dan Rindu B3 RSUP H. Adam Malik Medan. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan teknik sampling yaitu purposive sampling, jumlah sampel sebanyak 32 orang. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner, yang terdiri dari 2 bagian, yaitu kuesioner data demografi dan kuesioner perawatan stoma kolostomi. Hasil analisa data dibuat dalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi yang dikategorikan baik, cukup dan kurang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan pasien kolostomi tentang perlengkapan perawatan stoma adalah cukup (75.0%) dan pengetahuan pasien kolostomi tentang memasang atau mengganti kantong stoma kolostomi adalah baik (96.9%). Disarankan kepada perawat untuk tetap memberikan edukasi dan mengevaluasi pengetahuan pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat.


(11)

Research Title : Colostomy Patients’ Knowledge About Stoma Colostomy Care In RSUP H. Adam Malik Medan

Researcher : Desvin Citra Diyanti Zendrato

Student ID Number : 101101117

Faculty : Faculty Of Nursing

Year : 2014

ABSTRACT

Stoma colostomy care is significantly crucial to patients who received colostomy as colostomy brings about fecal elimination alteration on patients treated with colostomy in which feces expulsion out of intestine occurs through stoma and patients make use of bags to hold feces that goes out through stoma so stoma care is necessary to keep patients’ hygiene, maintain comfort and prevent infection and skin irritation from happening. The aim of this research was to identify patients’ with colostomy knowledge about stoma colostomy care in RSUP H. Adam Malik Medan. This research was conducted in Rooms Rindu B2 and Rindu B3 RSUP H. Adam Malik Medan. Research design used was descriptive along with sampling technique namely purposive sampling, samples consisting of 32 patients. Research instrument used was questionnaire, which compised of 2 parts, namely demographic data questionnaire and stoma colostomy care questionnaire. The results of the analysis were made into distribution and frequency tables categorized in good, fair and poor. The results of the research pointed out that the knowledge of colostomy patients concerning stoma care equipments is fair (75.0%) and the knowledge of colostomy patients concerning installing or replacing bags of stoma colostomy is good (96.9%). It is suggested that nurses keep educating and evaluating colostomy patients’ knowledge about stoma colostomy care.


(12)

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Usus besar merupakan organ utama dalam eliminasi fekal dimana usus besar menyerap air dari feses dan mengembalikan ke tubuh serta mengabsorbsi nutrisi yang tersisa. Feses kemudian dikeluarkan dari kolon ke rektum dan dari rektum menuju. Bila usus besar, rektum dan anus tidak berfungsi dengan normal karena penyakit atau kondisi tertentu dan mencegah pengeluaran feses secara normal, hal ini menimbulkan suatu kebutuhan untuk membentuk suatu lubang buatan yang berfungsi untuk mengeluarkan feses dari tubuh (British Colostomy Associated, 2009; Potter & Perry, 2006). Kolostomi adalah pembuatan lubang pada kolon secara bedah. Lubang yang terbentuk disebut stoma yang dapat berfungsi sebagai diversi sementara atau permanen (Smeltzer & Bare, 2002).

Jumlah pasien yang mengalami tindakan kolostomi meningkat dari tahun ke tahun. Cooke (2009 dalam Rita, 2010) dengan menggunakan data dari The Health Care Cost dan Utilization Project menyebutkan bahwa terdapat 650.000-730.000 orang yang hidup dengan kolostomi permanen di Amerika Serikat. Pada tahun 2002, diperoleh data 112.000 orang yang mendapat tindakan kolostomi dan jumlah ini meningkat sampai 125.000 pada tahun 2007. Dari hasil survey awal yang dilakukan oleh peneliti, jumlah pasien kolostomi di RSUP Haji Adam Malik Medan yaitu terdapat 33 pasien yang mengalami tindakan kolostomi pada tahun


(13)

2011 dan meningkat menjadi 52 orang pada tahun 2012 (Medical Record RSUP H. Adam Malik Medan, 2013).

Tindakan kolostomi yang dilakukan menyebabkan perubahan fungsi normal tubuh pada pasien kolostomi. Pengeluaran feses dari usus terjadi melalui stoma sehingga pasien kolostomi menggunakan kantong untuk menampung feses yang keluar melalui stoma (Colostomy Association, 2013; International Ostomy Association, 2012). Feses yang keluar dari stoma berasal dari usus besar dan apabila feses kontak dengan kulit dapat menyebabkan iritasi pada kulit (American Cancer Society, 2011).

Perubahan eliminasi fekal yang dialami oleh pasien kolostomi mengharuskan pasien perlu belajar merawat stoma kolostomi untuk menjaga kebersihan, mempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungan, mencegah terjadinya infeksi dan mencegah terjadinya masalah pada kulit (Muwarni, 2009). Masalah yang umumnya dialami oleh pasien kolostomi berkaitan dengan perawatan stoma kolostomi yaitu penyakit pada kulit peristomal yang gejalanya berupa kemerahan, biasanya disebabkan oleh kontak feses dengan kulit dan kulit bisa menjadi rusak bahkan dapat terjadi ulserasi (Burch, 2011).

Pada penelitian Lyon, Smith, Griffiths, Beck (2000) dari 325 responden pengguna kantong stoma, 73% melaporkan masalah kulit. Dermatosis termasuk reaksi iritasi, terutama dari kebocoran urin atau tinja (42%); penyakit kulit yang sudah ada, terutama psoriasis, dermatitis seboroik dan eksim (20%), infeksi (6%); dermatitis kontak alergi (0,7%) dan pioderma gangrenosum (0,6% kejadian tahunan). Selanjutnya 15% dari pasien mengalami dermatitis persisten atau


(14)

berulang. Masalah-masalah pada stoma kolostomi terkait dengan perawatan dapat dicegah dengan perawatan stoma yang tepat.

Perawatan stoma harus diketahui oleh pasien kolostomi karena pasien akan pulang ke rumah dan tidak selamanya keluarga yang merawat stoma pasien. Sejauh ini belum diketahui dengan jelas bagaimana pengetahuan pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti pengetahuan pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat di RSUP H. Adam Malik Medan.

2. Pertanyaan Penelitian

Bagaimanakah pengetahuan pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat di RSUP H. Adam Malik Medan?

3. Tujuan penelitian 3.1 Tujuan Umum

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat di RSUP H. Adam Malik Medan.

3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi pengetahuan pasien kolostomi tentang perlengkapan perawatan stoma.

b. Untuk mengidentifikasi pengetahuan pasien kolostomi tentang memasang atau mengganti kantong stoma kolostomi.


(15)

4. Manfaat Penelitian 4.1 Pasien

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada pasien tentang pentingnya perawatan stoma kolostomi, sehingga pasien dapat merawat stoma kolostomi dengan tepat.

4.2 Pelayanan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perawat dalam hal memberi pendidikan kesehatan kepada pasien atau keluarga tentang cara perawatan stoma kolostomi yang tepat.

4.3 Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan bagi peneliti selanjutnya jika ingin meneliti hal yang berkaitan dengan perawatan stoma kolostomi.


(16)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengetahuan 1.1 Pengertian

Pengetahuan adalah hasil penginderaan, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui penginderaan yang dimilikinya, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan perabaan. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga) dan indra penglihatan (mata) (Notoatmodjo, 2010).

1.2 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Menurut Bloom (1908, dalam Notoatmodjo 2007), pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Ada 6 tingkat pengetahuan, yaitu: tahu (know), memahami (comprehension), aplikasi (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi(evaluation).

Tahu (know) diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah dan dapat diukur dengan menggunakan kata kerja menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.


(17)

Memahami (comprehension) diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

Aplikasi (application) merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi dapat diartikan sebagai penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

Analisis (analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja: dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

Sintesis (synthesis) menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

Evaluasi (evaluation) berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu


(18)

berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yan telah ada.

Pada penelitian ini, pengetahuan diukur sampai tingkat tahu (know).

1.3 Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkat-tingkat pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).

2. Konsep Kolostomi 2.1 Pengertian Kolostomi

Kolostomi adalah pembuatan lubang (stoma) pada kolon secara bedah, stoma dapat berfungsi sebagai diversi sementara atau permanen (Smeltzer & Bare 2002). Kolostomi adalah membuat ostomi di kolon, dibentuk bila usus tersumbat oleh tumor (Harahap, 2006).

2.2 Stoma

Lubang kolostomi yang muncul dipermukaan perut disebut stoma (Smeltzer & Bare, 2002). Feses dikeluarkan dari tubuh melalui stoma sehingga pasien kolostomi menggunakan kantong untuk mengumpulkan feses yang keluar dari stoma (International Ostomy Association, 2012). Indikator stoma yang sehat, yaitu: stoma berada diatas kulit, berwarna merah dan lembab, warna pucat


(19)

menunjukkan adanya anemia dan warna hitam menunjukkan terjadinya iskemia. Tidak ada eritema, ruam, ulserasi atau peradangan di sekitar kulit (Rull, 2011).

2.3 Jenis Stoma Kolostomi

Pembedahan kolostomi dilakukan pada beberapa penyakit dan kondisi yang berbeda. Dimana stoma berada di abdomen tergantung pada bagian mana dari usus besar yang digunakan untuk membuat stoma. Lokasi stoma kolostomi ditentukan oleh masalah medis dan kondisi umum klien Berdasarkan lokasinya, ada 3 jenis kolostomi menurut American Cancer Society (2011), yaitu:

1. Kolostomi Asendens

Kolostomi asendens terletak di sisi kanan perut. Hanya sebagian kecil dari usus besar yang tersisa yang tetap aktif sehingga keluarannya berbentuk cair dan mengandung banyak enzim pencernaan. Kantong drainase harus dipakai setiap saat dan kulit harus terlindungi dari keluaran usus besar.

2. Kolostomi Transversal

Kolostomi transversal terletak di perut bagian atas, baik di tengah atau mengarah ke sisi kanan tubuh sehingga memungkinkan feses keluar dari tubuh sebelum mencapai kolon desenden.

3. Kolostomi Desenden/Sigmoid

Kolostomi desenden, terletak di kolon desenden, ditempatkan di sisi kiri bawah perut. Feses yang keluar dari kolon desenden berbentuk padat dan dapat dikendalikan. Kolostomi sigmoid dibuat di kolon sigmoid dan letaknya hanya beberapa inci lebih rendah dari kolostomi desenden. Karena terdapat lebih banyak


(20)

usus yang bekerja, kolon ini mengeluarkan feses yang padat pada jadwal yang lebih teratur.

Menurut Potter & Perry (2006), ada 3 jenis bentuk stoma kolostomi, yaitu:

1. Loop Colostomy

Loop colostomy biasanya dilakukan dalam keadaan darurat. Jenis kolostomi ini mempunyai stoma yang berukuran besar, dibentuk di kolon transversal dan bersifat sementara. Lengkung ostomi memiliki dua buah lubang pada stoma. Ujung proksimal mengeluarkan feses sedangkan bagian distal mengeluarkan lendir.

2. End Colostomy

End colostomy terdiri dari satu stoma dibentuk dari ujung proksimal usus dengan bagian distal saluran pencernaan dapat dibuang atau dijahit tertutup dan dibiarkan di dalam rongga abdomen. End colostomy adalah hasil terapi bedah kanker kolorektal. Pada kasus tersebut, rektum juga mungkin dibuang.

3. Double-Barrel Colostomy

Double-Barrel colostomy terdiri dari dua stoma yang berbeda stoma: stoma proksimal yang berfungsi dan stoma stoma distal yang tidak berfungsi.

2.4Indikasi Kolostomi

Kebanyakan tindakan kolostomi dilakukan karena kanker kolon, tetapi dapat juga dilakukan karena kondisi seperti divertikulitis, usus berlubang, obstruksi usus, penyakit Crohn, cacat lahir atau cedera disengaja (Wondergem, 2007).


(21)

Kolostomi dapat bersifat sementara atau permanen dan bisa terdapat dibagian manapun dari usus besar tergantung penyebab dilakukannya operasi (Clark & Grover, 2004). Pembuatan kolostomi permanen biasanya dilakukan apabila klien sudah tidak memungkinkan untuk defekasi secara normal karena adanya keganasan, perlengketan (adhesi) atau pengangkatan kolon sigmoid atau rektum sehingga tidak memungkinkan feses melalui anus. Sedangkan pembuatan kolostomi temporer/sementara biasanya untuk tujuan dekompresi kolon atau untuk mengalirkan feses sementara dan kemudian kolon akan dikembalikan seperti semula dan abdomen ditutup kembali (Suratun & Lusianah, 2010).

2.5Komplikasi Stoma Kolostomi

Ada beberapa komplikasi stoma yang dapat terjadi, yaitu:

1. Kematian (nekrosis) jaringan stoma, disebabkan oleh supalai darah yang tidak memadai. Komplikasi ini biasanya terlihat 12-24 jam setelah operasi dan mungkin memerlukan pembedahan tambahan.

2. Retraksi stoma, disebabkan karena panjang stoma yang tidak cukup.

3. Prolaps stoma, terjadi ketika usus menonjol keluar melalui lubang yaitu 2-3 cm sampai lebih dari 10 cm. kegemukan, ukuran lubang yang berlebih pada dinding abdomen yang dibuat saat pebedahan, peningkatan tekanan perut karena tumor, kehamilan, batuk dan bersin, bekerja berlebihan cth: mengangkat benda yang berat, dan otot perut yang kurang berkembang (bayi).


(22)

4. Stenosis, yaitu penyempitan pada lubang stoma. Seringkali dikaitkan dengan infeksi di sekitar stoma atau jaringan parut.

5. Parastomal hernia, yaitu pembengkakan pada perut di sekitar stoma disebabkan karena penempatan stoma pada dinding abdomen yang lemah. 6. Masalah pada kulit, terjadi karena perawatan stoma yang tidak tepat seperti

membuat lubang kantong yang tidak tepat sehingga feses kontak dengan kulit dan menyebabkan masalah pada kulit yang ditandai dengan adanya kemerahan pada kulit dan dapat semakin memburuk dimana kulit akan rusak bahkan bisa terjadi ulserasi. Kulit yang rusak, kemerahan atau terjadinya peradangan pada kulit dapat meningkatkan resiko kebocoran kantong dan kerusakan kulit lebih lanjut (Burch, 2011; Colostomy Association, 2013;Wright).

3. Konsep Perawatan Stoma Kolostomi 3.1 Perawatan Stoma Kolostomi

Pasien yang memiliki stoma kolostomi menghadapi masalah perawatan kesehatan yang unik sebab pola defekasi mereka berbeda dengan pasien yang memiliki kolon yang utuh. Individu yang memiliki stoma kolostomi harus mengenakan kantong atau alat untuk mengumpulkan feses yang dikeluarkan dari stoma (Ostomy Lifestyle, 2013; Potter & Perry, 2006).

Feses yang keluar melalui stoma dapat menyebabkan beberapa masalah pada kulit (Clark & Grover, 2004). Masalah pada kulit ditandai dengan adanya kemerahan (eritema) dan umumnya terjadi karena feses kontak dengan kulit


(23)

peristomal dan hal ini dapat terjadi jika perawatan stoma tidak tepat (Burch, 2011). Perlindungan kulit peristomal adalah aspek penting dari perawatan stoma. Peralatan yang sesuai ukurannya merupakan hal penting untuk mencegah kebocoran isi (Wong, 2009).

Hal-hal yang diperhatikan dalam membersihkan dan merawat stoma yaitu menggunakan air hangat dan handuk lembut untuk membersihkan stoma dan kulit sekitarnya. Jika menggunakan sabun untuk membersihkan kulit sekitar stoma, sebaiknya menggunakan sabun yang sangat ringan. Menggunakan sabun yang mengandung minyak, parfum dan deodorant perlu dihindari dapat menyebabkan masalah pada kulit dan menghalangi menempelnya perekat kantong. Jika perlu, gunakan pelindung kulit dimana perekat akan diterapkan.

Kulit sekitar stoma juga harus dipastikan telah kering sebelum menggunakan kantong yang baru. Jangan menggunakan alkohol atau bahan kimia lainnya untuk membersihkan kulit disekitar stoma karena dapat mengiritasi kulit sekitar stoma. Jaringan stoma berisi pembuluh darah kecil dan dapat berdarah sedikit ketika dibersihkan. Setiap perdarahan yang tidak berhenti harus dilaporkan kepada penyedia layanan kesehatan.

Kantong diganti secara teratur untuk mencegah kebocoran dan iritasi kulit. mengganti atau mengosongkan kantong dilakukan apabila kantong terisi feses sebanyak sepertiga sampai seperdua kantong. Melepas kantong dengan cara mendorong kantong menjauh dari kulit secara hati-hati akan membantu mencegah kerusakan kulit. Selanjutnya, membuat lubang kantong dengan ukuran yang tepat, 0,3 cm-0,4 cm lebih besar dari ukuran stoma. Mengukur lubang kantong dan


(24)

memotong lubang pada barier kulit adalah penting karena barier kulit yang baik melindungi kulit, mencegah iritasi dan nyaman digunakan oleh pasien (Clark & Grover, 2004; Colostomy Association, 2013; WOCN, dalam Flores, 2013)

Prinsip dalam perawatan stoma kolostomi yaitu bersih (American Cancer Society, 2011). Pada perawatan stoma, dibutuhkan kantong yang merupakan bagian pokok dari peralatan untuk perawatan stoma. Feses yang keluar dari tubuh perlu dikumpulkan di dalam kantong. Ada beberapa jenis kantong yang dapat digunakan tergantung kebutuhan pasien, antara lain:

a). Jenis kantong berdasarkan jumlah bagian kantong, yaitu: (1) One Piece

atau kantong dengan sistem satu bagian memiliki perekat yang

ditempelkan secara permanen pada kantong. Ketika kantong diganti dengan yang baru, kantong baru harus direkatkan kembali ke kulit. (2) Two piece atau kantong dengan sistem dua bagian, memiliki flange dengan perekat disekitarnya dan kantong yang dilekatkan pada flange sehingga kantong dapat dilepas dari flange saat dikosongkan atau diganti. Hal ini memungkinkan flange tetap berada di tempatnyan saat kantong yang telah terisi feses diambil dan diganti dengan kantong baru kemudian kantong baru dihubungkan ada flange. Kantong baru tidak perlu dilengketkan kembali ke kulit setiap kali pergantian kantong, cukup dihubungkan kembali dengan flange, sehingga sistem ini sangat menolong untuk pasien dengan kulit sensitive dan meminimalkan risiko kerusakan kulit akibat flange terlalu sering dilepaskan.


(25)

b). Jenis kantong berdasarkan bentuk kantong, yaitu: (1) Closed pouches atau kantong dengan ujung tertutup, biasanya digunakan oleh pasien yang memiliki kolostomi desenden atau kolostomi sigmoid. Jenis kantong ini digunakan sekali dan dibuang saat mengganti kantong. (2) Open Pouches (drainable) atau kantong dengan ujung terbuka, biasanya digunakan oleh pasien dengan kolostomi ansenden atau kolostomi transversal. Bagian bawah kantong ini dapat dibuka untuk mengeluarkan isi kantong dan dapat digunakan kembali setelah kantong dibersihkan. c). Jenis kantong berdasarkan warna kantong, yaitu: (1) Transparent pouch

atau kantong kolostomi transparan / bening. (2) Opaque pouch atau kantong berwarna coklat (Colostomy.org, 2013).

3.2 Prosedur Perawatan Stoma Kolostomi

Pada perawatan stoma kolostomi, hal-hal yang perlu dikaji antara lain: 1. Warna stoma: stoma harus tampak merah, memiliki warna yang sama dengan

lapisan mukosa bagian dalam pipi. Stoma yang sangat pucat atau berwarna lebih gelap dengan warna kebiruan atau keunguan mengindikasikan gangguan sirkulasi darah ke area.

2. Ukuran dan bentuk stoma: sebagian besar stoma agak menonjol dari abdomen. Stoma baru biasanya tampak bengkak, tetapi pembengkakan biasanya akan mereda setelah lebih dari 2 atau 3 minggu atau paling lama 6 minggu. Bengkak yang tidak mereda dapat mengindikasikan adanya masalah.


(26)

3. Perdarahan stoma: pada awalnya akan ada sedikit perdarahan jika stoma disentuh dan hal itu adalah normal, tetapi perdarahan yang lain harus dilaporkan.

4. Status kulit peristoma: setiap kemerahan dan iritasi kulit peristoma 5-13 cm yang mengelilingi stoma harus diperhatikan. Kemerahan sementara setelah melepas plester adalah hal yang normal.

5. Keluhan: keluhan rasa terbakar di bawah plat pelindung dapat mengindikasikan adanya kerusakan kulit (Berman, Snyder, Kozeir, Erb, 2009).

Prosedur perawatan stoma kolostomi (Berman, Snyder, Kozeir, Erb, 2009; Tresca, 2013), yaitu:

Tabel 2.1. Tabel prosedur perawatan stoma kolostomi

No Kegiatan

A Perlengkapan

1. Kantong kolostomi (one piece: closed pouches/drainable pouches, transparent/opaque, cut to fit/pre cut, two piece: closed pouches/drainable pouches, transparent/opaque, cut to fit/pre cut) 2. Panduan ukur stoma

3. Pulpen atau pensil dan gunting

4. Bahan-bahan pembersih (air hangat, washlap, handuk/kassa lembut) 5. Pencukur rambut

6. Klem penutup bagian bawah (jika menggunakan kantong yang drainable)

7. Sabuk (belt) jika dibutuhkan Persiapan

1. Tentukan kebutuhan untuk mengganti peralatan stoma

a. Kaji adanya kebocoran cairan feses pada kantong yang digunakan. Cairan feses dapa mengiritasi kulit.

b. Kaji penuhnya kantong. Kantong dikosongkan apabila sudah terisi feses sebanyak sepertiga sampai seperdua kantong. Kantong yang isinya terlalu penuh menyebabkan cairan feses bocor keluar dan mengiritasi kulit.

2. Pilih waktu yang sesuai untuk mengganti peralatan. Hindari mengganti peralatan didekat jam makan dan jam besuk karena dapat mengurangi


(27)

selera makan klien dan membuat klien merasa malu. Hindari mengganti peralatan setelah makan atau setelah pemberian obat-obatan yang dapat pengeluaran isi usus.

B Pelaksanaan

1. Komunikasi terapeutik dan jelaskan tujuan perawatan. 2. Cuci tangan dan berikan privasi.

3. Atur posisi klien yaitu duduk atau berbaring di tempat tidur atau posisi berdiri atau duduk di dalam kamar mandi.

4. Kosongkan kantong (drainable pouches), lepaskan dan buang kantong yang lama dengan cara satu tangan memegang kulit dan tangan yang lain menarik perekat kantong secara perlahan dengan arah dari atas ke bawah/samping. Gunakan pembersih perekat jika diperlukan untuk memudahkan melepas perekat.

5. Bersihkan kulit dan stoma dengan kain lap dan air hangat

6. Keringkan kulit dengan handuk/kassa dengan cara menepuk-nepukkan handuk/kassa ke area tersebut. Cukur rambut yang ada di sekitar stoma dengan arah menjauhi stoma untuk menghasikan perekatan yang lebih baik dan menghindari terjadinya iritasi kulit. 7. Kaji keadaan stoma dan kulit peristoma.

8. Ukur stoma dengan menggunakan panduan ukur dan buat lubang pada kantong dengan ukuran 0,3-0,4 cm lebih besar dari stoma. 9. Jika menggunakan kantong one piece, lepaskan kertas perekat di

bagian belakang kantong dan pasang kantong dengan memposisikan stoma tepat pada lubang kantong dan posisikan kantong sesuai dengan aktifitas pasien. Tekan selama beberapa saat agar kantong menempel dengan baik.

10. Jika menggunakan kantong two piece, pasang terlebih dahulu wafer/flange dengan mengarahkan wafer/flange diatas stoma. Tekan dan tahan wafer/flange selama beberapa menit agar dapat merekat dengan baik. Kemudian pasang kantong pada wafer/flange dengan memposisikan stoma tepat pada lubang kantong dan posisikan kantong sesuai dengan aktifitas pasien.

11. Jika menggunakan kantong yang drainable, pasang klem pada bagian ujung kantong.

12. Pasang sabuk (jika dibutuhkan.) 13. Cuci tangan


(28)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat di RSUP H. Adam Malik Medan.

Skema 3.1 Kerangka penelitian pengetahuan pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi

Pengetahuan pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat:

1. Perlengkapan perawatan stoma

2. Memasang atau mengganti kantong stoma kolostomi

1. Baik 2. Cukup 3. Kurang


(29)

3.2 Defenisi Operasional

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Pengetahuan Pasien Kolostomi Tentang Perawatan Stoma Kolostomi Yang Tepat

Variabel Defenisi Operasional Alat ukur Skala

Ukur Hasil Ukur Pengetahuan pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat.

Segala sesuatu yang diketahui pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat, yaitu (1) perlengkapan perawatan stoma, (2) memasang atau mengganti kantong stoma kolostomi. Kuesioner sebanyak 28 pernyataan dengan alternatif jawaban 1. Benar 2. Salah

Ordinal (1) Perlengkapan perawatan stoma: a). Kurang, apabila pernyataan

dijawab benar 0-2 b). Cukup, apabila pernyataan

dijawab benar 3-5

c). Baik, apabila pernyataan dijawab benar 6-7

(2) Memasang atau mengganti kantong stoma kolostomi: a). Kurang, apabila pernyataan

dijawab benar 0-7 b). Cukup, apabila pernyataan

dijawab benar 8-14

c). Baik, apabila pernyataan dijawab benar 15-21


(30)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat di RSUP H. Adam Malik Medan.

2. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang mendapat tindakan kolostomi di RSUP H. Adam Malik Medan.

2.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Besarnya sampel pada penelitian ini sebanyak 32 orang. Kriteria inklusi sampel pada penelitian ini adalah:

1. Pasien yang mendapat tindakan kolostomi di RSUP H. Adam Malik Medan 2. Pasien dewasa berumur ≥ 18 tahun

3. Pasien yang dapat membaca dan menulis 4. Bersedia menjadi responden


(31)

2.3 Teknik Sampling

Teknik Sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2006). Pada penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan ciri yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti (Notoatmodjo, 2010). Teknik purposive sampling ini merupakan jenis non-probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2010).

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rindu B2 dan Rindu B3 RSUP H. Adam Malik Medan. Alasan peneliti melakukan penelitian di RSUP H. Adam Malik Medan adalah RSUP H. Adam Malik Medan merupakan rumah sakit pendidikan sekaligus rumah sakit rujukan dimana banyak pasien yang mendapat tindakan kolostomi. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 27 Maret 2014 sampai 27 April 2014.

4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin untuk meneliti dari Fakultas Keperawatan USU dan RSUP H. Adam Malik Medan dan mendapat persetujuan Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan USU (Ethical Clearance). Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti mulai melakukan


(32)

penelitian pada responden yang memenuhi kriteria dengan terlebih dahulu memperkenalkan diri, memberi penjelasan secara lengkap tentang tujuan dan manfaat kegiatan penelitian serta memberikan lembar persetujuan kepada responden untuk meminta persetujuan responden berpartisipasi dalam penelitian sesuai dengan kode etik yang berlaku tanpa ada unsur paksaan (informed consent). Apabila responden bersedia untuk diteliti maka responden dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan yang telah dibuat dan mengisi lembar kuesioner penelitian yang telah disiapkan oleh peneliti. Jika responden tidak bersedia atau menolak untuk berpartisipasi maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak responden. Dalam menjaga kerahasiaan informasi responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada instrumen penelitian, cukup dengan mencantumkan inisial responden dan nomor kode (anonimity). Kerahasiaan responden terjamin (confidentiality) dimana peneliti meyakinkan responden bahwa partisipasinya dalam penelitian atau informasi yang telah diberikan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan dipergunakan dalam hal-hal yang bisa merugikan responden dalam bentuk apapun.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini dalam bentuk kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2010). Kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu kuesioner data demografi dan kuesioner perawatan stoma kolostomi.


(33)

5.1 Kuesioner data demografi

Kuesioner data demografi responden meliputi inisial responden, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan lamanya memiliki stoma. Data demografi responden tidak dianalisis, data demografi digunakan hanya untuk mengetahui karakteristik responden yang ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi.

5.2 Kuesioner Perawatan Stoma Kolostomi

Kuesioner perawatan stoma kolostomi terdiri dari 28 pernyataan dengan kriteria 1 sampai 7 adalah pernyataan mengenai pengetahuan tentang perlengkapan perawatan stoma dan 8 sampai 28 adalah pernyataan mengenai pengetahuan tentang memasang atau mengganti kantong stoma kolostomi.

Kuesioner disusun secara tertutup dengan menggunakan skala Guttman (Hidayat, 2011). Dalam pertanyaan ini hanya disediakan 2 jawaban dan responden memilih satu diantaranya. Pernyataan yang dibuat terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 26, 27, 28 merupakan pernyataan positif dan pernyataan nomor 8, 19, 23, 24, 25 merupakan pernyataan negatif. Skor untuk pernyataan positif 1 dan untuk pernyatan negatif 0. Nilai tertinggi dalam kuesioner mengenai pengetahuan tentang perlengkapan perawatan stoma adalah 7 dan nilai terendah adalah 0, sedangakan nilai tertinggi dalam kuesioner mengenai pengetahuan tentang memasang atau mengganti kantong stoma kolostomi adalah 21 dan nilai terendah 0. Pada penentuan hasil ukur baik, cukup dan kurang, menggunakan rumus statistika menurut Wahyuni (2011),

p = rentang kelas banyak kelas


(34)

p merupakan panjang kelas dengan rentang kelas untuk pertanyaan tentang perlengkapan perawatan stoma sebesar 7 dan rentang kelas untuk pertanyaan tentang memasang atau mengganti kantong stoma kolostomi sebesar 21. Sehingga untuk pertanyaan tentang perlengkapan perawatan stoma didapat nilai p (panjang kelas) = 2,3 dan nilai p (panjang kelas) untuk pertanyaan tentang memasang atau mengganti kantong stoma kolostomi = 7. Interval hasil ukur dengan menggunakan rumus di atas, yaitu:

(1) Perlengkapan perawatan stoma: Baik : 6 – 7

Cukup : 3 – 5 Kurang : 0 – 2

(2) Memasang atau mengganti kantong stoma kolostomi: Baik : 15 – 21

Cukup : 8 – 14 Kurang : 0 – 7

6. Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006).

Pengujian validitas yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pengujian validitas isi (content validity), yaitu dengan membandingkan isi instrumen dengan


(35)

materi yang terdapat pada tinjauan pustaka (Sugiyono, 2010). Uji validitas instrumen dilakukan oleh 3 orang ahli kolostomi dengan mengajukan kuesioner dan proposal penelitian kepada ahli kolostomi. Ahli diminta untuk mengamati secara cermat semua item dalam tes yang hendak divalidasi. Kemudian mengoreksi semua item yang telah dibuat.

Uji reliabilitas merupakan uji yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, serta menunjukkan apakah hasil pengukuran tetap konsisten atau tidak bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Uji reliabilitas dilakukan sebelum pengumpulan data dan perhitungan reliabilitas hanya dilakukan pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah memiliki validitas (Notoatmodjo, 2010). Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Kuder dan Richardson 21 (K-R.21) dengan rumus 11 =

�−1� �1− �(�−�)

��� � (Arikunto, 2006). Uji reliabilitas instrument penelitian ini dilakukan pada 20 responden di RSUD dr. Pirngadi Medan dengan kriteria yang sama dengan responden penelitian. Dari hasil uji reliabilitas diperoleh nilai K-R 21 sebesar 0,713.

7. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimulai dengan cara mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada Fakultas Keperawatan USU. Kemudian mengirim surat izin penelitian dari Fakultas Keperawatan USU ke RSUP H. Adam Malik Medan. Setelah mendapat izin maka dilakukan pengumpulan data. Peneliti


(36)

mencari responden sesuai dengan kriteria yang telah dibuat sebelumnya. Apabila peneliti sudah menemukan responden, peneliti menjelaskan tujuan dan manfat dari penelitian.

Terlebih dahulu peneliti memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan dan manfaat dari penelitian kepada responden. Responden yang bersedia untuk menjadi sampel penelitan diminta untuk menandatangani surat persetujuan menjadi responden penelitian. Responden diminta untuk menjawab semua pernyataan yang diajukan peneliti dalam kuesioner. Jika responden kesulitan membaca kuesioner atau menuliskan jawaban, maka peneliti membacakan pertanyaan kuesioner dan peneliti segera menuliskan jawaban responden atau mengulang pertanyaan kuesioner kepada responden apabila jawabannya kurang di pahami. Setelah peneliti selesai mengisi kuesioner maka seluruh data dikumpulkan kembali untuk diperiksa kelengkapannya dan dianalisa.

8. Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahap, yaitu editing untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan serta memastikan bahwa semua pertanyaan telah diisi. Setelah itu, melakukan coding untuk memberikan kode terhadap data sehingga memudahkan peneliti melakukan pengolahan dan analisa data menggunakan komputer. Selanjutnya melakukan pengolahan data dengan tehnik komputerisasi, yaitu dengan melakukan entri data dan analisa data statistik deskriptif. Analisis data yang digunakan untuk instrument penelitian adalah


(37)

analisis univariat yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan setiap variabel penelitian. Umunya analisis ini hanya menganalisis distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel. Hasil dari analisa data penelitian yang dilakukan oleh peneliti disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase (Hidayat, 2011).


(38)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan data hasil penelitian serta pembahasan mengenai pengetahuan pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat di RSUP H. Adam Malik Medan.

1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini didapat dari pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti mulai 27 Maret 2014 sampai dengan 27 April 2014 di RSUP H. Adam Malik Medan. Responden dalam penelitian ini adalah pasien kolostomi dengan jumlah responden sebanyak 32 orang. Penyajian hasil analisa data dalam penelitian ini meliputi data demografi dan data instrumen.

1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik Medan yang terletak di Jl. Bunga Lau No. 17, Kecamatan Medan Tuntungan, Kotamadya Medan, Provinsi Sumatera Utara dengan luas tanah ± 10 Ha. RSUP H. Adam Malik Medan merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 339/Menkes/SK/VIII/1990 dan juga sebagai rumah sakit pendidikan sesuai dengan SK Menkes No. 502/Menkes/SK/IX/1991 yang memiliki visi menjadi pusat rujukan pelayanan kesehatan pendidikan dan penelitian yang mandiri dan unggul di Sumatera tahun 2015.


(39)

1.2 Karakteristik Responden

Deskripsi karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan lamanya memiliki stoma. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden berusia 41-60 tahun yaitu sejumlah 17 orang (53.1%) dan mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sejumlah 20 orang (62.5%). Latar belakang pendidikan responden mayoritas SMA yaitu sejumlah 10 orang (31.3%), dengan pekerjaan responden mayoritas wiraswasta yaitu sejumlah 10 orang (31.3%). Berdasarkan lamanya memiliki stoma, mayoritas responden sudah memiliki stoma selama 1-12 bulan yaitu sejumlah 18 orang (56.3%).

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Pasien Kolostomi di RSUP H. Adam Malik Medan

Data Demografi Frekuensi (f) Persentase (%) Umur

18 – 40 tahun (dewasa dini) 6 18.8

41 – 60 tahun (dewasa madya) 17 53.1

> 60 tahun (dewasa lanjut) 9 28.1

Jenis Kelamin

Laki-laki 20 62.5

Perempuan 12 37.5

Pendidikan

SD 8 25.0

SMP 7 21.9

SMA 10 31.3

Akademi 2 6.3

Sarjana 5 15.6

Pekerjaan

PNS 5 15.6

TNI/Polisi 1 3.1

Petani 8 25.0

Wiraswasta 10 31.3

Lainnya 8 25.0

Lamanya Memiliki Stoma

< 1 bulan 12 37.5

1 – 12 bulan 18 56.3


(40)

1.3 Pengetahuan Pasien Kolostomi tentang Perawatan Stoma Kolostomi yang Tepat di RSUP H. Adam Malik Medan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan pasien kolostomi tentang perlengkapan perawatan stoma adalah cukup yaitu sejumlah 24 orang (75.0%) dan pengetahuan pasien kolostomi tentang memasang atau mengganti kantong stoma kolostomi adalah baik yaitu sejumlah 31 orang (96.9%). Secara keseluruhan pengetahuan pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat di RSUP H. Adam Malik Medan adalah baik yaitu sejumlah 29 orang (90.6%).

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pengetahuan Pasien Kolostomi tentang Perawatan Stoma Kolostomi yang Tepat di RSUP H. Adam Malik Medan

Kategori Frekuensi (f) Persentasi (%)

Baik 29 90.6

Cukup 3 9.4

Kurang 0 0

Total 32 100

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pengetahuan Pasien Kolostomi tentang Perawatan Stoma Kolostomi yang Tepat di RSUP H. Adam Malik Medan

Kategori Frekuensi (f) Persentasi (%) Perlengkapan Perawatan Stoma

Baik 8 25.0

Cukup 24 75.0

Kurang 0 0

Total 32 100.0

Memasang atau Mengganti Kantong Stoma Kolostomi

Baik 31 96.9

Cukup 1 3.1

Kurang 0 0


(41)

2. Pembahasan

Hasil penelitian yang didapat oleh peneliti menunjukkan bahwa pengetahuan pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat adalah baik (90.6%). Colostomy Association (2013) dan International Ostomy Association (2012) menyatakan perawatan stoma kolostomi merupakan aspek penting yang perlu diketahui oleh pasien kolostomi karena tindakan kolostomi menyebabkan perubahan eliminasi fekal dimana pengeluaran feses dari usus terjadi melalui stoma sehingga pasien kolostomi menggunakan kantong untuk menampung feses yang keluar melalui stoma. Muwarni (2009) juga menyatakan perawatan stoma kolostomi dilakukan untuk menjaga kebersihan dan mencegah terjadinya gangguan pada kulit akibat kontak feses pada kulit.

2.1 Pengetahuan Pasien Kolostomi tentang Perlengkapan Perawatan Stoma Dalam perawatan kolostomi dibutuhkan perlengkapan yang tepat yang digunakan baik untuk mengumpulkan feses yang keluar melalui stoma, mengukur lubang stoma dan membersihkan kulit di sekitar stoma. Pengetahuan tentang perlengkapan perawatan stoma sangat penting karena peralatan yang tidak tepat menyebabkan perawatan yang tidak tepat dan dapat menimbulkan gangguan pada kulit dan stoma pasien. Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh peneliti, pengetahuan responden tentang perlengkapan perawatan stoma adalah cukup (75.0%). Burch (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa komplikasi stoma, khususnya masalah pada kulit akibat stoma dapat dicegah atau diatasi dengan menggunakan perlengkapan perawatan stoma yang tepat.


(42)

Bila dilihat secara rinci, ada beberapa pertanyaan mendasar tentang perlengkapan perawatan stoma yang seharusnya dimiliki responden namun pertanyaan tersebut banyak dijawab salah oleh reponden, yaitu pernyataan nomor 2 (n=19, 59.4%) dan nomor 5 (n=22, 68.8%). Chronin (2008b, dalam Burch, 2011) menyatakan bahwa kantong drainable dan kantong two-piece lebih cocok pada pasien kolostomi untuk mencegah gangguan pada kulit akibat seringnya melepas kantong dari kulit. Cronin (2008a, dalam Burch, 2011) juga menyatakan bahwa gangguan pada kulit dapat terjadi karena ukuran lubang kantong yang salah sehingga penggunaan panduan ukur sangat penting untuk mengukur besar stoma dan lubang pada kantong dengan tepat.

Edukasi yang dilakukan perawat kepada pasien kolostomi dengan media yang tepat dan benar sangat penting sehingga pasien maupun keluarga mengenal peralatan yang tepat dalam perawatan stoma kolostomi dan komplikasi akibat perawatan yang tidak tepat dapat dicegah. Pengetahuan responden tentang perlengkapan perawatan stoma termasuk kategori cukup disebabkan karena kurangnya informasi yang diperoleh responden tentang perlengkapan perawatan stoma kolostomi yang tepat, khususnya jenis kantong kolostomi dan panduan ukur, dan kemungkinan juga disebabkan karena perlengkapan perawatan stoma kolostomi yang digunakan responden di rumah sakit dan yang digunakan saat pasien diberi pengetahuan tentang perawatan stoma belum memenuhi kriteria perlengkapan perawatan stoma yang tepat. Hal ini disebabkan karena fasilitas yang kurang memadai sehingga penting bagi perawat untuk menjalankan perannya sebagai advocat bagi pasien dalam hal memberikan masukan kepada


(43)

rumah sakit agar menyediakan kebutuhan perlengkapan yang tepat, selain berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan bagi pasien.

2.2 Pengetahuan Pasien Kolostomi tentang Memasang atau Mengganti Kantong Stoma Kolostomi

Feses yang keluar melalui stoma menyebabkan masalah pada kulit apabila feses kontak dengan kulit (Nybaek and Jemec, 2010). Hal ini dapat diatasi dengan memasang atau mengganti kantong dengan tepat. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan responden tentang memasang atau mengganti kantong stoma kolostomi adalah baik (96.9%). Pengetahuan responden tentang memasang atau mengganti kantong stoma kolostomi termasuk kategori baik karena perawatan stoma kolostomi diberikan setiap hari kepada responden dan perawat mengajarkan tentang cara memasang atau mengganti kantong stoma kolostomi serta responden memperhatikan cara merawat stoma saat perawatan stoma dilakukan oleh perawat dan mengulang pengetahuan tersebut saat kembali ke rumah. Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap objek-objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia. yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.

Namun, bila dilihat secara lebih rinci, ada beberapa pertanyaan mendasar tentang memasang atau mengganti kantong stoma kolostomi yang seharusnya dimiliki responden namun pertanyaan tersebut dijawab salah oleh responden, yaitu pernyataan nomor 8 (n=21, 65.6%) dan nomor 25 (n=19, 59.4%). Hal ini sangat berpengaruh pada perawatan stoma oleh karena ditinjau dari hasil


(44)

penelitian Burch (2011) diketahui bahwa komplikasi stoma yang dialami pasien, khususnya masalah pada kulit sering terjadi akibat dari memasang atau mengganti kantong dengan cara yang tidak tepat dan ukuran lubang kantong yang salah. Kantong kolostomi diganti atau dikosongkan jika 1/3 – 1/2 kantong sudah terisi oleh feses dan ukuran lubang kantong yaitu 0,3 – 0,4 cm lebih besar dari stoma (Berman, Snyder, Kozeir, Erb, 2009; Tresca, 2013). Hal ini dapat diatasi dengan redemonstrasi kepada pasien tentang memasang atau mengganti kantong stoma kolostomi yang tepat.

Ketidakmampuan melakukan suatu tindakan paling sering disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang cara melakukan tindakan tersebut, atau merupakan akibat kurang/sulitnya memperoleh sarana untuk melakukan tindakan tersebut (Nurhidayah, 2009). Oleh karena itu diharapkan perawat memberikan edukasi kepada pasien tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat sehingga komplikasi akibat perawatan stoma yang tidak tepat dapat dicegah. WHO (1954 dalam Notoatmodjo, 1997) menyatakan salah satu tujuan dari edukasi yaitu menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.


(45)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan tanggal 27 Maret 2014 sampai 27 April 2014 yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat di RSUP H. Adam Malik Medan dengan jumlah responden 32 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat di RSUP H. Adam Malik Medan adalah baik (90.6%) dengan pengetahuan tentang perlengkapan perawatan stoma adalah cukup (75.0%) dan pengetahuan pasien kolostomi tentang memasang atau mengganti kantong stoma kolostomi adalah baik (96.9%).

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1) Bagi Perawat

Perawat diharapkan memberikan edukasi kepada pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat serta melakukan evaluasi atau menilai pengetahuan pasien tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat untuk memastikan apakah pasien sudah benar-benar memahami tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat dan mampu merawat stomanya secara mandiri


(46)

setelah pulang dari rumah sakit. Perawat juga diharapkan menjalankan perannya sebagai advokat bagi pasien.

2) Bagi Pasien

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi bagi pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat dan pasien diharapkan mencari tahu tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat, baik kepada perawat maupun kepada petugas kesehatan terkait.

3) Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini hanya menggambarkan pengetahuan pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat di RSUP H. Adam Malik Medan. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk meneliti hubungan pengetahuan dan sikap pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi.


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

American Cancer Society. (2011). Colostomy: A Guide. Diambil tanggal 20

Oktober 2013 dari

Berman, Snyder, Kozeir, Erb. (2009). Kozier & Erb: Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis edisi 5, Jakarta: EGC

Burch, J. (2011). Management of Stoma Complications

(Nov 15-Nov 21, 2011): 17-8, 20. Dibuka tanggal 23 Oktober 2013 dari

Carter, Gelmon et al. (2003). The Effectiveness Of A Prenatal Education Programme For The Prevention Of Congenital Toxoplasmosis. Diambil

tanggal 20 Juni 2014 dari

Clark & Grover. (2004). Colostomy Guide.

Colostomy Association. (2013). Home. Dibuka pada tanggal 3 November 2013

da

Colostomy.org. Colostomy Supplies. Dibuka tanggal 15 Januari 2014 dari

Flores. (2013). Ostomy Care: How To Clean The Skin Around The Stoma.

Diambil tanggal 15 Januari 2014 dari

Harahap, I. (2004). Perawatan Pasien Dengan Kolostomi Pada Penderita Kanker

Colorectal. Diambil tanggal 20 September 2013 dari

Hidayat, A. Aziz. (2011). Metode Penelitian Keperawatan Dan Tehnik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika

Hurlock, Elizabeth B. (2002). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Erlangga


(48)

International Ostomy Association. (2012). The Stoma. Diambil tanggal 3

November 2013 dari

Laksono, Heru. (2012). Gambaran Pengetahuan Petugas (Perawat Dan Bidan) Tentang Kipi (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) Di Wilayah Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu Tahun 2012. Skripsi Kesehatan Masyarakat.

Diambil tanggal 24 Juni 2014 dari

Lyon CC, Smith AJ, Griffiths CE, and Beck MH. (2000). The Spectrum of Skin

Disorders in Abdominal Stoma Patients. The British Journal Of

Dermatology [Br J Dermatol], ISSN: 0007-0963, 2000 Dec; Vol. 143 (6), pp. 1248-60; PMID:11122029. Diambil tanggal 2 Oktober 2013 dari

Nurhidayah. (2011). Pendidikan Dalam Keperawatan. Medan: USU Press Muwarni. (2009). Keterampilan Dasar Praktek Klinik Lapangan. Yogyakarta: Fitramaya

Notoatmodjo. (2003). Pendidikan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

(2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta

(2007). Promosi Kesehatan dn Ilmu Perilaku . Jakarta: Rineka Cipta

Ostomy Lifestyle. (2013). What Is A Stoma. Diambil tanggal 12 Januari 2014 dari

Potter & Perry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik, edisi 4, volume 2. Jakarta : EGC

Rita, D. (2010). Individuals with a permanent Ostomy quality of life, preoperative stoma site marking by an ostomy nurse, six peristomal complications, and out-of-pocket financial costs for ostomymanagement. Diambil tanggal 25

November 2013 dari

Rull, G. (2011). Stoma Care. Dibuka tanggal 9 November 2013 dari


(49)

Smeltzer & Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medical-Bedah Brunner dan Suddarth, volume 2,. Jakarta : EGC

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuatitatif, Kualitatif dan R & B. Bandung: Alfabeta

Suratun & Lusianah. (2010). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Gastrointestinal, Jakarta: TIM

Wahyuni. (2011). Statistik kedokteran (disertai aplikasi dengan SPSS). Jakarta: Bamboedoea Communication

Wayunah. (2011). Hubungan Pengetahuan Perawat tentang Terapi Infus dengan Kejadian Plebitis dan Kenyamanan Pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Indramayu. Tesis Keperawatan.

Wondergem, F. (2007). Stoma Care-a guide to daily living. Journal of Community Nursing 21.4 (Apr 2007): 18,20,22. Diambil tanggal 23

Oktober 2013 dari

Wong, D.L & Hockenberry, M.J. (2009). Wong’s Nursing Care of Infant and Children. Jakarta: EGC


(50)

Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

(INFORMED CONCENT)

Nama : Desvin C. D. Zendrato

NIM : 101101117

Semester : 8 (Delapan)

Judul Penelitian : Pengetahuan Pasien Kolostomi tentang Perawatan Stoma Kolostomi yang Tepat di RSUP H. Adam Malik Medan

Saya adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian. Penelitian yang saya lakukan merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifiksi pengetahuan pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat di RSUP H. Adam Malik Medan. Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan dan kemajuan ilmu keperawatan khususnya riset keperawatan.

Untuk keperluan tersebut, saya mengharapkan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk menjadi responden dalam penelitian saya dan bersedia mengisi kuesioner ini dengan jujur tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Data dan identitas Bapak/Ibu/Saudara/Saudari akan dirahasiakan dengan memberi kode dan menjadi tanggung jawab peneliti sepenuhnya. Partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dalam penelitian ini bersifat sukarela. Oleh karena itu, ada kebebasan menerima menjadi responden penelitian atau menolak tanpa adanya sanksi apapun. Jika bersedia, silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari. Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2014

Peneliti Responden


(51)

Lampiran 2 KUESIONER PENELITIAN

PENGETAHUAN PASIEN KOLOSTOMI

TENTANG PERAWATAN STOMA KOLOSTOMI YANG TEPAT DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

No. Responden :

Tanggal :

A. Data Demografi Responden

1. Inisial :

2. Umur : Tahun

3. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

4. Pendidikan : SD SMP

SMA Sarjana

5. Pekerjaan : PNS Petani

TNI/Polisi Wiraswata

Lain-lain, disebutkan: 6. Lamanya memiliki stoma :


(52)

B. Kuesioner Pengetahuan Pasien Kolostomi tentang Perawatan Stoma Kolostomi yang Tepat

Berilah tanda () pada kolom yang ada disebelah kanan pada masing-masing

butir pernyataan menurut pilihan anda..

No Daftar Pertanyaan Benar Salah

1 Kantong kolostomi digunakan untuk menampung tinja yang keluar melalui stoma

2 Kantong kolostomi terdiri dari kantong satu lapis dan kantong dua lapis

3 Kantong kolostomi ada yang bisa digunakan sekali pakai dan ada yang bisa beberapa kali dipakai 4 Sarung tangan harus digunakan selama melakukan

perawatan

5 Ukuran stoma diukur dengan menggunakan panduan ukur

6 Air yang digunakan untuk membersihkan kulit sebaiknya air dingin yang sudah dimasak 7 Mengeringkan kulit menggunakan kassa lembut

8 Kantong dikosongkan apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi oleh tinja

9 Mengganti kantong kolostomi bisa dilakukan

kapanpun bila perekat kantong mulai rusak 10 Cuci tangan harus dilakukan sebelum melakukan

perawatan stoma

11 Sarung tangan digunakan setelah cuci tangan 12 Prinsip perawatan stoma yaitu bersih

13 Posisi yang tepat saat melakukan perawatan stoma kolostomi yaitu berbaring, duduk dan berdiri 14

Cara melepas kantong yaitu dengan mendorong kulit menjauh dari kantong sambil melepas perekat

perlahan-lahan

15 Arah melepas kantong yaitu dari atas ke bawah 16 Saat melepas kantong, tangan harus menekan kulit 17

Sebelum menggunakan kantong yang baru, kulit disekitar stoma harus dibersihkan menggunakan air hangat

18 Membersihkan kulit disekitar stoma menggunakan washlap yang dibasahi dengan air

19 Mengeringkan kulit dengan cara menggosok handuk pada kulit


(53)

melihat adanya tanda gangguan pada kulit dan stoma 21 Melindungi kulit di sekitar stoma adalah hal yang

penting dalam perawatan stoma

22 Rambut disekitar stoma perlu dicukur agar kantong menempel dengan baik

23 Rambut dicukur dengan arah mendekati stoma 24 Stoma diukur setelah membuat lubang pada kantong 25 Ukuran lubang kantong minimal 0,4 cm lebih besar

dari stoma

26 Ukuran lubang kantong yang tepat mencegah bocornya isi kantong

27 Kantong dipasang dengan lubang kantong tepat diatas stoma


(54)

Jadwal Tentative Penelitian

No Kegiatan

September 2013 Oktober 2013 November 2013 Desember 2013 Januari 2014 Februari 2014 Maret 2014 April 2014 Mei 2014 Juni 2014 Juli 2014 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mengajukan judul , Acc judul

proposal penelitian

2 Pengerjaan proposal

3 Mengajukan sidang proposal

4 Sidang proposal

5 Revisi Proposal

6 Uji validitas dan realibilitas

7 Pengumpulan data penelitian

8 Analisa data dan penyusunan laporan penelitian

9 Seminar hasil penelitian


(55)

Lampiran 4 Taksasi Dana

1. Persiapan Proposal

a. Biaya kertas dan tinta printer : Rp 50.000,- b. Foto kopi sumber-sumber tinjauan pustaka : Rp 300.000,-

c. Biaya internet : Rp 50.000,-

d. Survey awal : Rp 50.000,-

e. Transportasi : Rp 20.000,-

f. Perbanyak proposal : Rp 50.000,-

g. Sidang proposal : Rp 150.000,-

2. Pengumpulan Data

a. Izin penelitian : Rp 350.000,-

b. Transportasi : Rp 490.000,-

c. Penggandaan Kuesioner : Rp 50.000,-

d. Cendera Mata untuk responden : Rp 150.000,-

3. Analisa Data dan Penyusunan Laporan Penelitian

a. Biaya kertas dan tinta printer : Rp 150.000,-

b. Biaya internet : Rp 50.000,-

c. Penjilidan : Rp 50.000,-

d. Seminar Hasil : Rp 225.000,

e. Sidang : Rp 200.000,-


(56)

Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup

Nama : Desvin Citra Diyanti Zendrato

NIM : 101101117

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Gunungsitoli, 2 Desember 1991

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Simanaere Desa Bawodesolo, Kota Gunungsitoli

Riwayat Pendidikan:

1. TK BNKP Hanna Blindow Gunungsitoli (1997 – 1998)

2. SD Negeri 070992 Simanaere Bawodesolo Gunungsitoli (1998 – 2004)

3. SMP Negeri 3 Gunungsitoli (2004 – 2007)

4. SMA Negeri 3 Gunungsitoli (2007 – 2010)


(57)

RESPONDE N

BUTIR PERTANYAAN Skor

Tota l

X2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 676

2 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 22 484

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 784

4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 26 676

5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 23 529

6 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 17 289

7 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625

8 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 16 256

9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 729

10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 24 576

11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 784

12 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 19 361

13 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 18 324

14 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 24 576

15 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 24 576

16 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 23 529

17 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 17 289

18 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 22 484

19 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 26 676

20 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 24 576

459 1079 9


(58)

V

t

=

∑X2 – (∑�)2

r

11

=

�−1

1

�(�−�)

���

=

10799 –

(459 )2 20

20

=

28

28−1

� �

1

22.95(28−22.95

28 (13.2475 )

=

10799 –

210681 20

20

=

(1.0370)

1

22.95 (5.05)

370.93

=

10799 – 10534 .05

20

=

(1.0370)

1

115.8975

370.93

=

264.95

20

=

(1.0370)(1

0.3125)

=

13.2475

=

(1.0370)(0.6875)

=

(1.0370)(0.673729)


(59)

Responden

Butir Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1

2 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1

3 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1

4 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1

5 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1

6 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1

7 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1

8 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1

9 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1

10 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1

11 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

12 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

13 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

14 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1

15 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

16 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1

17 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

18 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

19 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

20 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1


(60)

22 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

23 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

24 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0

25 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

26 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1

27 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1

28 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

29 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

30 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1

31 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1


(61)

1. Data Demografi

Statistics

umur jeniskelamin pendidikan pekerjaan

lamamemilikisto ma

N Valid 32 32 32 32 32

Missing 0 0 0 0 0

Mean 2.09 1.38 2.66 3.47 1.69

Median 2.00 1.00 3.00 4.00 2.00

Mode 2 1 3 4 2

Minimum 1 1 1 1 1

Maximum 3 2 5 5 3

Sum 67 44 85 111 54

Frequency Table

umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 18-40 6 18.8 18.8 18.8

41-60 17 53.1 53.1 71.9

>60 9 28.1 28.1 100.0

Total 32 100.0 100.0

Jeniskelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid laki-laki 20 62.5 62.5 62.5

perempuan 12 37.5 37.5 100.0


(62)

pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sd 8 25.0 25.0 25.0

smp 7 21.9 21.9 46.9

sma 10 31.3 31.3 78.1

akademi 2 6.3 6.3 84.4

sarjana 5 15.6 15.6 100.0

Total 32 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid pns 5 15.6 15.6 15.6

tni/polisi 1 3.1 3.1 18.8

petani 8 25.0 25.0 43.8

wiraswasta 10 31.3 31.3 75.0

lainnya 8 25.0 25.0 100.0

Total 32 100.0 100.0

lamamemilikistoma

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid < 1 bulan 12 37.5 37.5 37.5

1-12 bulan 18 56.3 56.3 93.8

> 12 bulan 2 6.3 6.3 100.0


(63)

2. Data Instrumen

Statistics

pengetahuantentangperawatansto makolostomiyangtepat

N Valid 32

Missing 0

Mean 2.91

Median 3.00

Mode 3

Minimum 2

Maximum 3

Sum 93

Frequency Table

Pengetahuantentangperawatanstomakolostomiyangtepat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid cukup 3 9.4 9.4 9.4

baik 29 90.6 90.6 100.0


(64)

Statistics pengetahuantent angperlengkapan perawatanstoma

pengetahuantent angmemasangat aumenggantikant ongstomakolosto

mi

N Valid 32 32

Missing 0 0

Mean 2.25 2.97

Median 2.00 3.00

Mode 2 3

Minimum 2 2

Maximum 3 3

Sum 72 95

Frequency Table

pengetahuantentangperlengkapanperawatanstoma

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid cukup 24 75.0 75.0 75.0

baik 8 25.0 25.0 100.0

Total 32 100.0 100.0

Pengetahuantentangmemasangataumenggantikantongkantongstomakolostomi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid cukup 1 3.1 3.1 3.1

baik 31 96.9 96.9 100.0


(65)

1. Pengetahuan tentang Perlengkapan Perawatan Stoma Statistics

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007

N Valid 32 32 32 32 32 32 32

Missing 0 0 0 0 0 0 0

Mean 1.00 .41 .69 .78 .31 .63 1.00

Median 1.00 .00 1.00 1.00 .00 1.00 1.00

Mode 1 0 1 1 0 1 1

Minimum 1 0 0 0 0 0 1

Maximum 1 1 1 1 1 1 1

Sum 32 13 22 25 10 20 32

Frequency Table

VAR00001

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 32 100.0 100.0 100.0

VAR00002

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 19 59.4 59.4 59.4

1 13 40.6 40.6 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00003

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 10 31.3 31.3 31.3

1 22 68.8 68.8 100.0


(66)

VAR00004

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 7 21.9 21.9 21.9

1 25 78.1 78.1 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00005

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 22 68.8 68.8 68.8

1 10 31.3 31.3 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00006

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 12 37.5 37.5 37.5

1 20 62.5 62.5 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00007

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(67)

1. Pengetahuan tentang Memasang atau Mengganti Kantong Stoma Kolostomi Statistics VA R00 001 VA R00 002 VA R00 003 VA R00 004 VA R00 005 VA R00 006 VA R00 007 VA R00 008 VA R00 009 VA R00 010 VA R00 011 VA R00 012 VA R00 013 VA R00 014 VA R00 015 VA R00 016 VA R00 017 VA R00 018 VA R00 019 VA R00 020 VA R00 021

N Valid 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mean .34 .97 1.00 .84 1.00 .84 .94 .91 .97 .88 .84 .63 .94 .97 1.00 .63 .53 .41 1.00 1.00 .97

Median .00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 .00 1.00 1.00 1.00

Mode 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

Minimum 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0

Maximum 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Sum 11 31 32 27 32 27 30 29 31 28 27 20 30 31 32 20 17 13 32 32 31

Frequency Table

VAR00001

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 21 65.6 65.6 65.6

1 11 34.4 34.4 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00002

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 1 3.1 3.1 3.1

1 31 96.9 96.9 100.0


(68)

VAR00003

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 32 100.0 100.0 100.0

VAR00004

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 5 15.6 15.6 15.6

1 27 84.4 84.4 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00005

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 32 100.0 100.0 100.0

VAR00006

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 5 15.6 15.6 15.6

1 27 84.4 84.4 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00007

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 2 6.3 6.3 6.3

1 30 93.8 93.8 100.0


(69)

VAR00008

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 3 9.4 9.4 9.4

1 29 90.6 90.6 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00009

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 1 3.1 3.1 3.1

1 31 96.9 96.9 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00010

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 4 12.5 12.5 12.5

1 28 87.5 87.5 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00011

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 5 15.6 15.6 15.6

1 27 84.4 84.4 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00012

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 12 37.5 37.5 37.5

1 20 62.5 62.5 100.0


(70)

VAR00013

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 2 6.3 6.3 6.3

1 30 93.8 93.8 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00014

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 1 3.1 3.1 3.1

1 31 96.9 96.9 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00015

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 32 100.0 100.0 100.0

VAR00016

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 12 37.5 37.5 37.5

1 20 62.5 62.5 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00017

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 15 46.9 46.9 46.9

1 17 53.1 53.1 100.0


(71)

VAR00018

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 19 59.4 59.4 59.4

1 13 40.6 40.6 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00019

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 32 100.0 100.0 100.0

VAR00020

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 32 100.0 100.0 100.0

VAR00021

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 1 3.1 3.1 3.1

1 31 96.9 96.9 100.0


(72)

(73)

(74)

(75)

(76)

(77)

(78)

(79)

(80)

(81)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)