Rendemen Crude Palm Oil CPO Tingkat Kematangan Buah Kelapa Sawit

2.2. Rendemen Crude Palm Oil CPO

Tanaman kelapa sawit menghasilkan tandan yang mengandung minyak sawitcrude palm oil CPO 25 danintisawit 7. Tandan tersebut harus mendapat perlakuan fisika dan mekanik dalam pabrik sehingga diperoleh minyak dan inti. Menurut Pahan 2010, rendemen merupakan perolehan dari minyak sawit mentahcrude palm oil CPO ataupun inti sawitpalm kernel dari proses pengolahan TBS yang seharusnya dicapai pada produksi kelapa sawit yang dinyatakan dengan satuan persen. Cara perolehan persentase rendemen adalah : Rendemen = x 100 Hasil CPO yang diharapkan oleh setiap pengelola sawit adalah rendemen minyak yang tinggi 20-24 dengan kadar ALB yang rendah 5 serta kadar air yang rendah 0,15. Rendemen minyak yang tinggi dapat diperoleh dari buah yang matang fraksi 4 dan 5 selain itu buah yang telah lepas dari tandan buah berondolan akan memiliki kandungan minyak yang tinggi. Salah satu penyebab rendahnya rendemen adalah material, yakni TBS itu sendiri. Tandan buah yang masih mentah sangat sedikit mengandung minyak. Pengolahan tandan buah mentah akan menghasilkan minyak dalam jumlah kecil. Hal ini menyebabkan pasokan TBS dengan proporsi buah mentah yang tinggi akan menyebabkan turunnya rendemen Budiyanto dan Siregar, 2003.

2.3. Tingkat Kematangan Buah Kelapa Sawit

Buahsawit yang telahmatangakanmembrondol, keadaan ini digunakan sebagai tolok ukur kematangan buah sawit. Buah sawit yang semakin banyak Minyak yang diperoleh kg TBS yang diolah p d f Machine I s a pdf w rit er t ha t produces qua lit y PDF files w it h ea se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara membrondol maka semakin matang. Menurut Risza 2005, criteria matang panen yang ditetapkan untuk mempermudah pengolahan dan penyeragaman kualitas tandan, didasarkan pada : a. Kandungan minyak di dalam tandan semaksimal mungkin Tujuan dari budidaya kelapa sawit adalah untuk menghasilkan minyak dan inti sawit, oleh sebab itu ukuran yang dipakai bukan berat tandan per ha tetapi jumlah minyak dan inti sawit per ha. Kandungan minyak sebagai ukuran kematangan dianjurkan agar buah sawit yang dipanen ialah buah brondol, akantetapi hal ini tidak mungkin karena mengalami kesulitan pengutipan brondol dan asam lemak bebasnya Free Fatty Acid meningkat. b. Kandungan asam lemak bebas yang rendah Konsumen pada umumnya menginginkan minyak sawit dan inti sawit yang mengandung asam lemak bebas yang rendahHal ini dapat dicapai jika buah yang dipanen masih mentah, akan tetapi memotong buah sawit yang mentah menimbulkan masalah di pabrik yaitu rendahnya efisiensi ekstraksi minyak dan inti sawit. Secara umum TBS yang dipanen dikenal memiliki 7 tujuh tingkatan fraksi, yang dapat dilihat pada Tabel 2.1. p d f Machine I s a pdf w rit er t ha t produces qua lit y PDF files w it h ea se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Tingkatan Fraksi matang panen TBS No Kematangan Fraksi Jumlahbrondolan Keterangan 1 2 3 Mentah Matang Lewat matang F 00 F 0 F 1 F 2 F 3 F 4 F 5 Tidakmembrondol 1-12,5 buahluarmembrondol 12,5 – 25 buah luar membrondol 25 – 50 buah luar membrondol 50 – 75 buah luar membrondol 75 – 100 buah luar membrondol Buah dalam juga membrondol, ada buah yang busuk Sangat mentah Mentah Kurang matang Matang I Matang II Lewat matang I Lewat matang II Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian, 1995 Derajat kematangan yang baik adalah jika TBS yang dipanen berada pada posisi fraksi 1, 2 dan 3 F1, F2, F3. Apabila pemanenan TBS dilakukan dalam keadaan lewat matang, maka minyak yang dihasilkan mengandung Asam Lemak Bebas ALB dengan persentase yang tinggi lebih dari 5 . Sebaliknya, jika pemanenan dilakukan dalam keadaan buah belum matang, maka selain kadar ALB-nya rendah, rendemen minyak yang diperoleh juga rendah. Hubungan antara rendemen dan kadar ALB minyak dengan derajat kematangan seperti tertera pada Tabel 2.2 berikut: Tabel 2.2. Hubungan Rendemen, ALB dan derajat kematangan Fraksi Rendemen Minyak ALB Minyak 16,0 1,6 1 21,4 1,7 2 22,1 1,8 3 22,2 2,1 4 22,2 2,6 5 21,9 3,8 Sumber : Mangoensoekarjo dan Semangun, 2005 p d f Machine I s a pdf w rit er t ha t produces qua lit y PDF files w it h ea se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Dapat dikatakan bahwa tandan yang dikehendaki adalah fraksi 2 dan 3, yaitu rendemennya tinggi, sedangkan ALBnya cukup rendah. Fraksi 1 menghasilkan ALB rendah, tetapi rendemennya juga agak rendah, dengan demikian dapat dikatakan buah kurang matang. Fraksi 0 dan 00 tidak disukai karena mentah. Fraksi 4 dan 5 lewat matang, walaupun rendemennya tinggi, namun ALB juga tinggi Mangoensoekarjo dan Semangun, 2005. Rendemen tertinggi terdapat pada varietas Tenera yakni 22-24, sedangkan pada varietas Dura 17-18 Fauzi, 2003. Derajat kematangan buah tidak sepenuhnya mempengaruhi mutu rendemen dan kehilangan minyak, tetapi masih dipengaruhi oleh sistem pengolahan dan kondisi peralatan pabrik.

2.4. Konsep Pengembangan Perkebunan