Peranan Pupuk Organik Dan Anorganik Terhadap Pertumbuhan Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) Belum Menghasilkan Umur Dua Tahun

PERANAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP
PERTUMBUHAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)
BELUM MENGHASILKAN UMUR DUA TAHUN

PUTRI IRENE KANNY

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul “Peranan Pupuk Organik
dan Anorganik terhadap Pertumbuhan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
Belum Menghasilkan Umur Dua Tahun” adalah benar karya saya dengan arahan
dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Oktober 2015
Putri Irene Kanny
NIM A252130151

RINGKASAN
PUTRI IRENE KANNY. Peranan Pupuk Organik dan Anorganik terhadap
Pertumbuhan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Belum Menghasilkan Umur
Dua Tahun. Dibimbing oleh SUDRADJAT dan SUGIYANTA.
Indonesia merupakan penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, diikuti oleh
Malaysia dan Thailand. Perluasan areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia
semakin sulit karena keterbatasan tanah subur. Upaya untuk meningkatkan
kesuburan tanah penggunaan pupuk organik dan anorganik adalah faktor kunci
keberhasilan untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit.
Penelitian dilaksanakan di Kebun Pendidikan dan Penelitian Kelapa Sawit
Jonggol IPB-Cargill pada bulan April 2014 sampai Maret 2015. Penelitian ini
terdiri dari dua percobaan terpisah. Percobaan pertama adalah peranan pupuk
organik dan paket pupuk tunggal N, P, K terhadap pertumbuhan kelapa sawit belum
menghasilkan umur dua tahun dengan dua faktor. Faktor pertama adalah dosis
pupuk organik yang terdiri atas 0 (O0), 45 (O1) dan 90 (O2) kg tanaman-1 tahun-1.

Faktor kedua adalah dosis paket pupuk tunggal N, P, K yang terdiri atas 0 kg (T0),
0.94 kg N + 0.67 kg P2O5 + 1.14 kg K2O (T1) dan 1.88 kg N + 1.34 kg P2O5 + 2.28
kg K2O (T2) tanaman-1 tahun-1. Percobaan kedua adalah peranan pupuk organik dan
pupuk NPK majemuk terhadap pertumbuhan kelapa sawit belum menghasilkan
umur dua tahun dengan dua faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk organik yang
terdiri atas 0 (O0), 45 (O1) dan 90 (O2) kg tanaman-1 tahun-1. Faktor kedua adalah
dosis pupuk NPK majemuk yang terdiri atas 0 (M0), 3.45 (M1) dan 6.9 (M2) kg
tanaman-1 tahun-1. Kedua percobaan tersebut menggunakan Rancangan Acak
Kelompok Faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan tiga ulangan.
Hasil percobaan pertama menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh
interaksi antara pupuk organik dan paket pupuk tunggal N, P, K pada semua peubah
yang diamati. Aplikasi pupuk organik 90 kg tanaman-1 tahun-1 meningkatkan kadar
hara daun dan tingkat kehijauan daun. Perlakuan paket pupuk tunggal N, P, K dosis
0.94 kg N + 0.67 kg P2O5 + 1.14 kg K2O tanaman-1 tahun-1 meningkatkan tinggi
tanaman, lingkar batang, jumlah pelepah, panjang pelepah, luas daun, tingkat
kehijauan daun, dan kandungan hara daun. Kombinasi perlakuan terbaik untuk
meningkatan efektivitas adalah pupuk organik dosis 90 kg dan dosis paket pupuk
tunggal N, P, K 1.88 kg N + 1.34 kg P2O5 + 2.28 kg K2O tanaman-1 tahun-1 dengan
nilai efektivitas sebesar 516.8%. Hasil percobaan kedua menunjukkan bahwa
terdapat interaksi antara pupuk organik dan pupuk NPK majemuk terhadap peubah

laju fotosintesis. Aplikasi pupuk organik sampai dengan 90 kg tanaman-1 tahun-1
mampu meningkatkan peubah tingkat kehijauan daun, laju fotosintesis dan kadar
hara daun. Perlakuan pupuk NPK majemuk 6.9 kg tanaman-1 tahun-1 menghasilkan
pertumbuhan kelapa sawit tertinggi dengan meningkatkan tinggi tanaman, lingkar
batang, jumlah pelepah, panjang pelepah, luas daun, jumlah anak daun, laju
fotosintesis, tingkat kehijauan daun, dan kandungan hara daun kelapa sawit.
Kombinasi perlakuan terbaik untuk meningkatan efektivitas adalah pupuk organik
dosis 45 kg dan dosis pupuk NPK majemuk 6.9 kg tanaman-1 tahun-1 dengan nilai
efektivitas sebesar 269.13%.
Kata kunci: laju fotosintesis, pupuk tunggal, tingkat kehijauan daun

SUMMARY
PUTRI IRENE KANNY. The Role of Organic and Inorganic Fertilizers on Growth
of Two Year Old Oil Palm (Elaeis quineensis Jacq.). Supervised by SUDRADJAT
and SUGIYANTA.
Indonesia is the first producer of oil palm in the world, followed by Malaysia
and Thailand. The development of oil palm plantations in Indonesia today, has been
more difficult due to limited of fertile land. To improve soil fertility, the use of
organic and inorganic fertilizers become a key factor of success for the development
of oil palm plantations.

The research was conducted at IPB-Cargill Teaching Farm Jonggol from
April 2014 to March 2015. The study consisted of two separate experiments. The
first experiment was the role of organic, nitrogen, phosphorus and potassium
fertilizer on growth of two year old palm oil. The first factor was a rate of organic
fertilizer that consists of 0 (O0), 45 (O1), and 90 (O2) kg tree-1 year-1. The second
factor was inorganic fertilizer package, consisted of 0 kg (T0), 0.94 kg N + 0.67 kg
P2O5 + 1.14 kg K2O (T1) tree-1 year-1, and 1.88 kg N + 1.34 kg P2O5 + 2.28 kg K2O
(T2) tree-1 year-1. The second experiment was the role of organic and NPK
compound fertilizers on growth of two year old oil palm. The first factor consisted
of 0 (O0), 45 (O1), and 90 (O2) kg tree-1 year-1. The second factor was the rate of
NPK compound fertilizers consisting of 0 (M0), 3.45 (M1) and 6.9 (M2) kg tree-1
year-1. The experimental design used two factorials randomize block design with
three replications.
The result of the first experiment showed that organic fertilizer and
inorganic fertilizer package there are not interaction effect on all variables observed.
The application organic of fertilizers rate 90 kg tree-1 year-1 was able to increase
leaf nutrient content and leaf greenness. The application of 0.94 kg N + 0.67 kg
P2O5 + 1.14 kg K2O tree-1 year-1 increased of plant height, trunk girth, frond
production, frond length, leaf area, leaf greenness, the leaf nutrient. The best
combination treatment that the highest effective value was organic fertilizer 90 kg

and inorganic fertilizer package 1.88 kg N + 1.34 kg P2O5 + 2.28 kg K2O tree-1
year-1 with effective value was 269.13%. The result of the second experiment
showed that the application of organic and NPK compound fertilizer had interaction
effect of net assimilation rate. The application organic fertilizer rate 90 kg tree-1
year-1 increased of leaf greenness, net assimilation rate, and leaf nutrient content.
The application of NPK compound fertilizer 6.9 kg tree-1 year-1 increased of plant
height, trunk girth, frond production, leaf number, leaf area, frond length, net
assimilation rate, leaf greenness, and the leaf nutrient of palm oil. The best
combination treatment the highest effective value was organic fertilizer 45 kg and
NPK compound fertilizer 6.9 kg tree-1 year-1 with effective value was 269.13%.
Keywords: leaf greenness, net assimilation rate, single fertilizer

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2015
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB


PERANAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP
PERTUMBUHAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)
BELUM MENGHASILKAN UMUR DUA TAHUN

PUTRI IRENE KANNY

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Agronomi dan Hortikultura

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr Ir Ade Wachjar, MS


Judul

Peranan Pupuk Organik dan Anorganik terhadap Pertumbuhan
Kelapa Sawit

(Elaeis guineensis

Jacq.) Belum Menghasilkan Umur

Dua Tahun
Nama

Putri Irene Kanny

NM

A252130151

Disetujui oleh
Komisi Pembimbing


r. Ir. Sudradjat, MS

. Sugiyanta, M.Si

Ketua

Anggota

Diketahui oleh

Ketua Program Studi
Agronomi dan Hortikultura

Dr. Ir. Maya Melati, MS, M.Sc

Tanggal Ujian: 14 Agustus 2015

Tanggal Lulus:


l

,

l LT : I].

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga tesis ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai Maret 2015
adalah Peranan Pupuk Organik dan Anorganik terhadap Pertumbuhan Kelapa Sawit
(Elaeis guineensis Jacq.) Belum Menghasilkan Umur Dua Tahun.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir Sudradjat, MS dan Dr Sugiyanta, M.Si selaku komisi pembimbing yang
telah meluangkan waktu, memberikan saran, pencerahan, bimbingan dan
arahannya kepada penulis selama kegiatan penelitian dan penulisan tesis.
2. Dr. Ir. Maya Melati, MS, MSc selaku Ketua Program Studi Agronomi dan
Hortikultura serta semua staf Departemen yang telah membantu.
3. Dr. Ir Ade Wachjar, MS selaku penguji luar komisi atas masukan dan saran yang
telah diberikan.

4. Ayahanda Ir Kani Da’ah, MM, Ibunda Hanifa Nellyana, SE, kakanda Agrios
Kanny serta adinda Annisa Kanny, S.Psi dan Haslinda Lestari Kanny terima
kasih yang tulus dan mendalam atas segala doa, semangat, bantuan, dan kasih
sayang yang diberikan selama ini.
5. Bapak Ir. M. Djoni Priantono, Bapak Sain dan Bapak Rahman serta seluruh staf
Kebun Pendidikan dan Penelitian Kelapa Sawit Jonggol IPB-Cargill yang telah
banyak membantu selama percobaan di lapangan.
6. Adinda Nurul Huda M, SP, M.Si, Ega Faustina, SP, M.Si dan Ratih Rahutami,
SP, M.Si serta teman seperjuangan selama penelitian hingga tesis ini selesai.
7. Teman-teman Pascasarjana AGH 2013, Forum Pascasarjana IPB, The Excellent
atas bantuan dan saran yang diberikan.
8. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis berharap semoga tesis ini dapat diaplikasikan dan bermanfaat bagi
semua pihak yang memerlukannya.

Bogor, Oktober 2015
Putri Irene Kanny

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL


vi

DAFTAR LAMPIRAN

vii

1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian

1
1
2
2

2 TINJAUAN PUSTAKA
Morfologi Tanaman Kelapa Sawit
Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit
Pupuk Organik dan Anorganik
Peranan Pupuk Organik dan Anorganik terhadap Pertumbuhan Kelapa
Sawit (Elaeis quineensis Jacq.) Umur Satu Tahun pada Tanah Maginal

3
3
4
4

3 METODE
Lokasi dan Waktu Penelitian
Bahan dan Alat
Metode Penelitian
Percobaan I. Peranan pupuk organik dan Paket Pupuk Tunggal N, P,
K terhadap Pertumbuhan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
Belum Menghasilkan Umur Dua Tahun
Percobaan II. Peranan Pupuk Organik dan NPK Majemuk terhadap
Pertumbuhan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Belum
Menghasilkan Umur Dua Tahun
Pelaksanaan Penelitian
Pengamatan
Prosedur Analisis Data
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Percobaan I. Peranan Pupuk Organik dan Paket Pupuk Tunggal N, P, K
terhadap Pertumbuhan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Belum
Menghasilkan Umur Dua Tahun
Tanggap Morfologi Tanaman
Tanggap Fisiologi Tanaman
Efektivitas Agronomi Relatif
Neraca Hara
Percobaan II. Peranan Pupuk Organik dan Pupuk NPK majemuk
terhadap Pertumbuhan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Belum
Menghasilkan Umur Dua Tahun
Tanggap Morfologi Tanaman
Tanggap Fisiologi Tanaman
Efektivitas Agronomi Relatif
.Neraca Hara
Pembahasan Umum

7
8
8
8
8

8

9
10
10
13
14

15
15
20
22
23

25
25
30
33
33
34

5 KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran

37
37
37

DAFTAR PUSTAKA

38

LAMPIRAN

43

RIWAYAT HIDUP

47

.

DAFTAR TABEL
1 Hasil analisis sifat fisik dan kimia tanah percobaan 1
2 Pengaruh berbagai perlakuan pupuk organik dan paket pupuk tunggal
N, P, K terhadap tinggi tanaman
3 Pengaruh berbagai perlakuan pupuk organik dan paket pupuk tunggal
N, P, K terhadap lingkar batang
4 Pengaruh berbagai perlakuan pupuk organik dan paket pupuk tunggal
N, P, K terhadap jumlah pelepah
5 Pengaruh berbagai perlakuan pupuk organik dan paket pupuk tunggal
N, P, K terhadap panjang pelepah
6 Pengaruh berbagai perlakuan pupuk organik dan paket pupuk tunggal
N, P, K terhadap luas daun
7 Pengaruh berbagai perlakuan pupuk organik dan paket pupuk tunggal
N, P, K terhadap jumlah anak daun
8 Pengaruh berbagai perlakuan pupuk organik dan paket pupuk tunggal
N, P, K terhadap kadar unsur hara dalam daun
9 Pengaruh berbagai perlakuan pupuk organik dan paket pupuk tunggal
N, P, K terhadap tingkat kehijauan daun dan laju fotosintesis
10 Nilai Efektivitas Agronomi Relatif Percobaan 1
11 Neraca hara berdasarkan perlakuan T1
12 Hasil analisis sifat fisik dan kimia tanah percobaan
13 Pengaruh berbagai perlakuan pupuk organik dan pupuk NPK majemuk
terhadap tinggi tanaman
14 Pengaruh berbagai perlakuan pupuk organik dan pupuk NPK majemuk
terhadap lingkar batang
15 Pengaruh berbagai perlakuan pupuk organik dan pupuk NPK majemuk
terhadap jumlah pelepah
16 Pengaruh berbagai perlakuan pupuk organik dan pupuk NPK majemuk
terhadap panjang pelepah
17 Pengaruh berbagai perlakuan pupuk organik dan pupuk NPK majemuk
terhadap luas daun
18 Pengaruh berbagai perlakuan pupuk organik dan pupuk NPK majemuk
terhadap jumlah anak daun
19 Pengaruh berbagai perlakuan pupuk organik dan pupuk NPK majemuk
terhadap kadar hara daun
20 Pengaruh berbagai perlakuan pupuk organik dan pupuk NPK majemuk
terhadap tingkat kehijauan daun dan laju fotosintesis
21 Interaksi pupuk organik dan pupuk NPK majemuk terhadap laju
fotosintesis
22 Nilai efektifitas agronomi percobaan 2
23 Neraca hara berdasarkan perlakuan M2
24 Serapan hara tanaman kelapa sawit TBM II pada percobaan 1 dan 2

14
15
16
17
18
18
19
20
21
22
23
25
26
26
27
28
29
29
30
31
32
33
34
36

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6

Rekapitulasi hasil penelitian tanggap morfologi pada percobaan 1a
Rekapitulasi hasil penelitian tanggap morfologi pada percobaan 2a
Kriteria hasil analisis tanah untuk kelapa sawit
Hasil analisis pupuk organik yang digunakan dalam penelitian
Hasil analisis pupuk anorganik yang digunakan dalam penelitian
Data curah hujan, suhu maksimum, suhu minimum, dan RH di
Kebun Pendidikan dan Penelitian Kelapa Sawit IPB-Cargill, Jonggol

43
44
45
45
46
46

1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kelapa sawit sebagai penghasil minyak nabati terbesar di dunia dan
merupakan komoditas unggulan di Asia Tenggara dan Indonesia (Wilcove dan Koh
2010). Kelapa sawit dapat digunakan untuk bahan pangan, kosmetika, obat-obatan
dan biodiesel (PPKS 2007). Kebutuhan minyak kelapa sawit di dunia semakin
meningkat menjadi 240 juta ton pada tahun 2050, dua kali nilai pada tahun 2009
(Sayer et al. 2012; Corley 2009). Menurut Ditjenbun (2014) produksi Crude Palm
Oil (CPO) Indonesia mencapai 29.3 juta ton CPO yang diproduksi oleh perkebunan
rakyat, perkebunan negara dan perkebunan swasta masing-masing sebesar 10.68
juta ton, 2.16 juta ton dan 16.5 juta ton CPO dengan luas areal kelapa sawit sebesar
10.9 juta ha-1. Produksi perkebunan milik rakyat sangat memengaruhi produksi
kelapa sawit Indonesia secara keseluruhan sehingga untuk mencapai produktivitas
suatu luasan lahan perlu dilakukan upaya peningkatan produktivitas.
Faktor utama untuk meningkatan produktivitas kelapa sawit di perkebunan
adalah menggunakan benih yang bersertifikat, meningkatkan kesuburan tanah dan
memberikan input pupuk dengan tepat dosis sehingga produktivitas perkebunan
dapat dicapai dengan optimum. Selain itu, karena ketersediaan lahan subur yang
terbatas menyebabkan perluasan areal perkebunan kelapa sawit mengarah pada
lahan kurang subur. Keterbatasan daya dukung tanah dalam penyediaan hara ini
harus diimbangi dengan penambahan unsur hara melalui pemupukan (Parnata
2010). Pemupukan menjadi upaya untuk meningkatan produktivitas tanaman guna
mengatasi kondisi tanah kurang subur (Ng et al. 2011). Aplikasi pupuk organik dan
anorganik dapat mengatasi kendala pemanfaatan lahan kering ultisol (Prasetyo dan
Suriadikarta 2006). Tanah ultisol termasuk tanah kurang subur yang memiliki
faktor pembatas seperti: kemasaman tanah tinggi (pH