Persepsi Masyarakat 1. Pengertian Persepsi Masyarakat

2.2. Persepsi Masyarakat 2.2.1. Pengertian Persepsi Masyarakat Persepsi diartikan sebagai pendapat, pandangan, atau gambaran seseorang atau kelompok manusia manusia terhadap sesuatu. Pengertian persepsi dari kamus psikologi adalah berasal dari bahasa Inggris, perception yang artinya : persepsi, penglihatan, tanggapan; adalah proses seseorang menjadi sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera - indera yang dimilikinya; atau pengetahuan lingkungan yang diperoleh melalui interpretasi data indera Kartono dan Gulo, 1987:343. Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri. Faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain harapan pengalaman masa lalu, dan keadaan psikologis yang mana menciptakan kumpulan perseptual Wikipedia, 2012 Gibson dalam Suwarto dalam Boedojo, 1986 mendefinisikan persepsi sebagai proses kognitif yang digunakan oleh seseorang untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya. Menurut Wirawan 1991 : 37 persepsi adalah proses pemahaman terhadap apa yang terjadi di lingkungan. Persepsi masyarakat adalah suatu proses dimana sekelompok manusia yang hidup dan tinggal bersama dalam wilayah tertentu dan memberikan penilaian, pemahaman atau tanggapan terhadap hal – hal atau peristiwa yang terjadi di lingkungannya. Ada dua teori tentang perubahan sikap atau persepsi ditinjau dari sudut kesadaran atau kehendak dari dalam diri individu , yaitu teori reaksi psikologik UNIVERSITAS SUMATERA UTARA psychological reactance dari Jack Bhrem dan teori disonansi kognitif dari Festinger Bell et al, 1978:55 dalam Boedojo, 1986. Dalam teori reaksi psikologik dikatakan bahwa manusia cenderung ingin mempunyai kebebasan untuk memilih atau menentukan sendiri alternatif-alternatifnya dalam berpikir, membuat keputusan, dan bertindak. Oleh karena itu, ia cenderung tidak mau terikat pada satu pola pikir, keputusan, atau tindakan tertentu. W. Mc Guire dalam Boedojo 1986 : 11 mendefinisikan sikap adalah respon manusia yang menempatkan objek yang dipikirkan objects of thought ke dalam suatu dimensi pertimbangan dimension of judgements. Objek yang dipikirkan adalah segala sesuatu benda, orang, hal, isu yang bisa dinilai oleh manusia. Dimensi pertimbangan adalah semua skala positif - negatif seperti dari baik ke buruk, dari jelek ke bagus, dari haram ke halal, dari sah ke tidak sah, dan dari enak ke tidak enak. Untuk membentuk atau mengubah sikap, menurut teori ini, perlu diberikan berbagai pilihan dengan alasan, keuntungan, dan kerugian masing-masing. Dengan sendirinya orang akan mengubah persepsi atau sikapnya jika ia melihat alternatif yang lebih baik. Menurut teori disonansi kognitif, orang tidak suka kalau dalam dirinya terdapat elemen-elemen kesadaran yang saling bertentangan keadaan disonan. Dalam keadaan disonan orang cenderung untuk mengubah pola pikirnya atau menambah elemen-elemen kesadarannya atau mengubah tingkah lakunya agar terjadi lagi keseimbangan antara elemen-elemen kesadaran itu keadaan konsonan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.3. Teori Perkembangan Pengeluaran Pemerintah