PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode-periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2016 dan 31 Desember 2015 Angka-angka dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND
ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
For the Nine-MonthPeriods Ended
September 30, 2016 and December 31, 2015 Figures are in millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated
- 108 -
2016 2015
Perusahaan 4,034,240
3,476,734 The Company
AKG 1,166,495
525,997 AKG
SAP 213,563
- SAP
ABM 85,528
284,056 ABM
BDP 58,189
76,533 BDP
BTLA 57,351
94,519 BTLA
BNIL 42,329
51,578 BNIL
BPG 27,553
21,552 BPG
BNCW 10,602
24,539 BNCW
Jumlah penjualan bersih sebelum eliminasi 5,695,850
4,555,508 Net sales before eliminations
Eliminasi 1,191,556
539,210 Eliminations
Jumlah penjualan bersih setelah eliminasi 4,504,294
4,016,297 Net sales after eliminations
30 September September 30
Penjualan antar segmen ditetapkan dengan harga sesuai kesepakatan kedua belah pihak.
Inter-segment sales are based on the agreement of both parties.
Grup juga melaporkan segmen yang ditentukan berdasarkan lokasi aset atau operasi Grup
sebagai berikut: The Group also reported segment determined by
location of assets or operation of the Group as follows:
42. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
42. Financial Risk
Management Objectives
Policies
Aktivitas Grup terpengaruh berbagai risiko keuangan: risiko pasar termasuk risiko mata
uang, risiko suku bunga dan risiko harga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Program manajemen
risiko Grup secara keseluruhan difokuskan pada pasar keuangan yang tidak dapat diprediksi dan
Grup berusaha untuk meminimalkan dampak yang berpotensi merugikan kinerja keuangan
Grup. The Group activities are exposed to a variety of
financial risks: market risk including currency risk, fair value interest rate risk and price risk,
credit risk and liquidity risk. The Group‟s overall
risk management programme focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to
minimize potential adverse effects on the Group‟s financial performance.
Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip
dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu
seperti risiko mata uang asing,risiko suku bunga, risiko harga, risiko kredit, risiko likuiditas dan
penggunaan instrumen keuangan derivatif. Risk management is the responsibility of the
Board of Directors BOD. The BOD has the responsibility to determine the basic principles of
the Group‟s risk management as well as principles covering specific areas, such as
foreign exchange risk, interest rate risk, price risk, credit risk, liquidity risk and the use of
derivative financial instruments.
PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode-periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2016 dan 31 Desember 2015 Angka-angka dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND
ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
For the Nine-MonthPeriods Ended
September 30, 2016 and December 31, 2015 Figures are in millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated
- 109 -
Risiko Pasar Market Risk
a. Risiko Mata Uang Asing a. Foreign Exchange Risk
Grup terpengaruh risiko nilai tukar mata uang asing yang timbul dari berbagai eksposur
mata uang, terutama terhadap Dolar Amerika Serikat. Risiko nilai tukar mata uang asing
timbul dari transaksi komersial di masa depan serta aset dan liabilitas yang diakui.
The Group is exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures,
primarily with respect to the U.S. Dollar. foreign exchange risk arises from future
commercial transactions and recognized assets and liabilities.
Manajemen telah menetapkan kebijakan yang mengharuskan entitas-entitas dalam Grup
mengelola risiko nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang fungsionalnya. Risiko
nilai tukar mata uang asing timbul ketika transaksi komersial masa depan atas aset
dan liabilitas yang diakui didenominasikan dalam mata uang yang bukan mata
uang fungsional. Risiko diukur dengan menggunakan proyeksi arus kas.
Management has set up a policy to require Group companies to manage their foreign
exchange risk against their functional currency. Foreign exchange risk arises when
future commercial transactions or recognized assets or liabilities are denominated in a
currency that is not the entity‟s functional currency. The risk is measured using cash
flow forecasts.
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember
2015, jika
mata uang
melemahmenguat sebesar 1 terhadap Dolar Amerika Serikat dengan variabel lain
konstan, laba sebelum pajak untuk tahun berjalan akan lebih rendahtinggi sebesar Rp
11.786 dan Rp 8.187, terutama diakibatkan kerugiankeuntungandari
penjabaran aset
keuangan danliabilitas keuangan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
As of September 30, 2016 and December 31, 2015, if the currency had weakened
strengthened by 1, against the U.S. Dollar with all other variables held constant, profit
before tax for the years then ended would have been Rp 11,786 and Rp 8,187
lowerhigher, mainly as a result of foreign exchange lossesgains on translation of US
Dollar-denominated
monetary assets
andliabilities. Pada tanggal 30 September 2016 dan 31
Desember 2015, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
sebagai berikut: As of September 30, 2016 and December 31,
2015, the Group has monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows: