Jumlah Satelit yang Akan Diluncurkan Roadmap Pengembangan Jumlah Doktek Satelit User Requirement, Pengembangan Teknologi Jumlah Tipe Jenis Roket yang Dikembangkan Jumlah Unit Roket yang Diuji Statik Jumlah Roket yang Diuji Terbang Jumlah P

Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 54 6 Pengembangan Teknologi Penerbangan

1. Jumlah Jenis Pesawat Nir Awak dan Propulsi Jet yang

Dikembangkan

2. Jumlah Pesawat Nir Awak dan Ramjet yang Di Uji

Terbang

3. Jumlah Sistem

Ground Segmen Pesawat Nir Awak dan Pesawat Ramjet yang Dikembangkan

4. Jumlah Doktek

Spinoff Teknologi Penerbangan

7. Pengembangan Teknologi

Satelit

1. Jumlah Satelit Yang Dibuat Diintegrasi Di Dalam Negeri

2. Jumlah Satelit yang Akan Diluncurkan

3. Roadmap Pengembangan

Satelit 4. Jumlah Pembangunan Stasiun Bumi Utama Penerima Data Pengendali Satelit

5. Jumlah Doktek Satelit User Requirement,

Mission Definition, Desain Satelit, Desain Stasiun Bumi, Rancangan Pengolahan Data, Bentuk Produk Data

8. Pengembangan Teknologi

Roket

1. Jumlah Tipe Jenis Roket yang Dikembangkan

2. Jumlah Unit Roket yang Diuji Statik

3. Jumlah Roket yang Diuji Terbang

4. Jumlah Produksi Amonium Perklorat Ap Oleh Lapan

Ton

5. Roadmap Pengembangan

Roket 6. Persentase Peningkatan Kapasitas Sarpras Litbang Roket Untuk Mencapai Minimum Kebutuhan Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 55 PENDAPATAN LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL Realisasi pendapatan Lapan TA 2011 sebesar Rp. 3.726.562.789,- atau 23,22 dari anggaran. Perbandingan realisasi pendapatan Tahunan TA 2011 dengan realisasi pendapatan Tahunan TA 2010 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 : Perbandingan Realisasi Pendapatan Tahun 2011 Tahun 2010 NaikTurun PENDAPATAN 3.726.562.789 Rp 6.352.058.327 Rp -41,33 TOTAL 3.726.562.789 Rp 6.352.058.327 Rp -41,33 Penurunan realisasi pendapatan tersebut dikarenakan adanya penurunan realisasi pada pendapatan Badan Layanan Umum. BELANJA LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL Realisasi belanja Lapan TA 2011 sebesar Rp. 403.318.324.191,- atau 86,38 dari anggaran DIPA sebesar Rp. 466.887.940.000,-. Rincian realisasi belanja Tahunan TA 2011 dan perbandingannya dengan Tahunan TA 2010 dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 : Rincian dan Perbandingan Realisasi Belanja Uraian 31-Des-11 31-Des-10 NaikTurun Belanja Pegawai 63.591.219.990 Rp 58.810.301.477 Rp 8,13 Belanja Barang 153.506.625.911 Rp 121.031.047.587 Rp 26,83 Belanja Modal 186.220.478.290 Rp 42.642.919.841 Rp 336,70 Total 403.318.324.191 Rp 222.484.268.905 Rp 81,28 Kenaikan realisasi belanja tersebut dikarenakan adanya realisasi belanja modal yang mengalami kenaikan signifikan. Realisasi belanja per-program yang ada di Lapan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 : Realisasi Belanja Per Program Program Anggaran Realisasi Sisa Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Lapan 93.658.918.000 Rp 70.650.274.787 Rp 75,43 23.008.643.213 Rp Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa 373.229.022.000 Rp 332.668.049.404 Rp 89,13 40.560.972.596 Rp Total 466.887.940.000 Rp 403.318.324.191 Rp 86,38 63.569.615.809 Rp Pada Tahun Anggaran 2011 Lapan terbagi atas dua program yaitu dukungan manajemen dan pelaksaaan tugas teknis lainnya Lapan yang berada pada lingkungan Sekretaris Utama dan Inspektorat, dan pengembangan teknologi penerbangan dan antariksa yang berada di unit teknis di Lingkungan Lapan. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 56 A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Lapan Tahun 2011 Audited merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas pelaporan Lapan termasuk di dalamnya jenjang struktural di bawah Lapan seperti eselon I, kantor wilayah, serta satuan kerja yang bertanggung jawab atas otorisasi kredit anggaran yang diberikan kepadanya. Laporan Keuangan Lapan disusun berdasarkan penggabungan datalaporan keuangan satuan kerja di lingkungan Lapan. Lapan Tahun 2011 ini memperoleh anggaran sebesar Rp. 466.887.940.000,- meliputi:  Satuan Kerja Pusat KP sebesar Rp.420.757.508.000 ,-  Satuan Kerja Daerah KP sebesar Rp. 30.081.482.000 ,-  BLU sebesar Rp. 16.048.950.000,- Dari total anggaran di atas,rincian anggaran satuan kerja BLU dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 : Rincian Anggaran Satuan Kerja BLU APBN BLU 2010 1 500.000.000 Rp 15.347.796.000 Rp 2011 1 - Rp 16.048.950.000 Rp Tahun Anggaran Jumlah Satker JENIS SUMBER DANA Jumlah satuan kerja di lingkup Lapan adalah 19 satker. Dari jumlah tersebut satker yang menyampaikan laporan keuangan dan dikonsolidasikan sejumlah 19 satker 100. Rincian satuan kerja tersebut dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 : Rekapitulasi Jumlah Satker Menurut Eselon 1 SAK No Kode Eselon I Uraian Jumlah Jenis Kewenangan Jumla h Satker KP KD DK TP M TM M TM M TM M TM 1 082 LAPAN 14 - 5 - - - - - 19 JUMLAH 14 - 5 - - - - - 19 Keterangan: M = Menyampaikan LK TM = Tidak menyampaikan LK Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi SAI, yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan SAK dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara SIMAK-BMN. SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga LKKL yang terdiri dari: Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 57 1. Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran disusun berdasarkan penggabungan Laporan Realisasi Anggaran seluruh entitas akuntansi yang berada di bawah LAPAN Laporan Realisasi APBN terdiri dari Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja. 2. Neraca Neraca disusun berdasarkan penggabungan neraca entitas akuntansi yang berada di bawah LAPAN dan disusun melalui SAI. 3. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang pendekatan penyusunan laporan keuangan, penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai. Data BMN yang disajikan dalam neraca ini telah seluruhnya diproses melalui SIMAK-BMN. Jumlah satuan kerja di lingkup LAPAN adalah 19 satker. Dari jumlah tersebut satker yang telah menyampaikan laporan barang dan dikonsolidasikan sejumlah 19 satker 100, sedangkan yang tidak menyampaikan laporan barang sejumlah 0 satker 0. Rincian satuan kerja tersebut dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 : Rekapitulasi Jumlah Satker Menurut Eselon 1 SIMAK BMN No Kode Eselon I Uraian Jumlah Jenis Kewenangan Jumla h Satker KP KD DK TP M TM M TM M TM M TM 1 082 LAPAN 14 - 5 - - - - - 19 Jumlah 14 - 5 - - - - - 19 Keterangan: M = Menyampaikan Laporan Barang TM = Tidak menyampaikan Laporan Barang Kebijakan Akuntansi A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara KUN atau dikeluarkan dari KUN. Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN. Penyusunan dan penyajian LK Tahunan Tahun 2011 Audited telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan SAP yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam penyusunan LKKL telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 58 Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LK Lapan adalah: Pendapatan 1 Pendapatan Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya setelah dikompensasikan dengan pengeluaran. Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan. Belanja 2 Belanja Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN. Belanja disajikan di muka face laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomijenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi. Aset 3 Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai danatau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi danatau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya. Aset Lancar

a. Aset Lancar

Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 dua belas bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya. Tagihan Penjualan Angsuran TPA dan Tuntutan Ganti Rugi TGR yang akan jatuh tempo 12 dua belas bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPATGR. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual danatau diserahkan Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 59 dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat di neraca berdasarkan: - harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian, - harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri, - harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasirampasan. Investasi

b. Investasi

Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Investasi pemerintah diklasifikasikan kedalam investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun waktu setahun atau kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari setahun. Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu non permanen dan permanen. i Investasi Non Permanen Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang tidak termasuk dalam investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Investasi non permanen sifatnya bukan penyertaan modal saham melainkan berupa pinjaman jangka panjang yang dimaksudkan untuk pembiayaan investasi perusahaan negara daerah, pemerintah daerah, dan pihak ketiga lainnya. Investasi Non Permanen meliputi:  Seluruh dana pemerintah yang bersumber dari dana pinjaman luar negeri yang diteruspinjamkan melalui Subsidiary Loan Agreement SLA dan dana dalam negeri dalam bentuk Rekening Dana Investasi RDI dan Rekening Pembangunan Daerah RPD yang dipinjamkan kepada BUMNBUMD dan Pemda.  Seluruh dana pemerintah yang diberikan dalam bentuk Pinjaman Dana Bergulir kepada pengusaha kecil, anggota koperasi, anggota Kelompok Swadaya Masyarakat KSM, nasabah Lembaga Dana Kredit Pedesaan LDKP, nasabah Usaha Simpan PinjamTempat Simpan Pinjam USPTSP atau nasabah BPR. ii Investasi Permanen Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi permanen dimaksudkan untuk mendapatkan dividen atau menanamkan pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang. Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan Modal Negara PMN pada perusahaan negara, lembaga internasional, dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara. PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya yang sama dengan atau lebih dari 51 persen disebut sebagai Badan Usaha jika terdapat transaksi investasi pada kementerian negaralembaga yang bersangkutan . Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 60 Milik Negara BUMNBadan Hukum Milik Negara BHMN. PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya yang kurang dari 51 persen minoritas disebut sebagai Non BUMN. PMN dapat berupa surat berharga saham pada suatu perseroan terbatas dan non surat berharga, yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang bukan perseroan. Penilaian investasi jangka panjang diprioritaskan menggunakan metode ekuitas. Jika suatu investasi bisa dipastikan tidak akan diperoleh kembali atau terdapat bukti bahwa investasi hendak dilepas, maka digunakan metode nilai bersih yang direalisasikan. Investasi dalam bentuk pinjaman jangka panjang kepada pihak ketiga dan non earning asset atau hanya sebagai bentuk partisipasi dalam suatu organisasi, seperti penyertaan pada lembaga-lembaga keuangan internasional, menggunakan metode biaya. Investasi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs tengah BI pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal neraca, pos investasi dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Aset Tetap

c. Aset Tetap

Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca kementerian negaralembaga per 31 Desember 2009 berdasarkan harga perolehan. Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari 2002 didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu: a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 tiga ratus ribu rupiah, dan b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 sepuluh juta rupiah. c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalanirigasijaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Aset Lainnya

d. Aset Lainnya

Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran TPA, Tagihan Tuntutan Ganti Rugi TGR yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain. TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrakberita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 61 Kewajiban pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendaharapegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 dua belas bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya. Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset danatau hak usaha yang dimiliki. Dana yang dibatasi penggunaannya merupakan kas atau dana yang alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri, rekening dana reboisasi, dan dana moratorium Nias dan Nanggroe Aceh Darussalam NAD. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta copyright, paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajianpenelitian yang memberikan manfaat jangka panjang. Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Di samping itu, piutang macet kementerian negaralembaga yang dialihkan penagihannya kepada Departemen Keuangan cq. Ditjen Kekayaan Negara juga termasuk dalam kelompok Aset Lain-lain. 4 Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang- undangan. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga PFK, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga accrued interest dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 62 Ekuitas Dana diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut. 5 Ekuitas Dana Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 63 B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN Realisasi anggaran pada tahun 2011 Audited terdiri dari pendapatan negara dan hibah sebesar Rp. 3.726.562.789,- atau 23,22 dari anggaran berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP; dan realisasi belanja negara sebesar Rp. 403.318.324.191,- atau 86,38 dari anggaran berupa Belanja Rupiah Murni dan Belanja BLU. Realisasi anggaran pendapatan dan belanja dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 : Realisasi Anggaran Real. Angg. 1 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah 16.048.950.000 Rp 3.726.562.789 Rp 23,22 - Penerimaan Negara Bukan Pajak 16.048.950.000 Rp 3.726.562.789 Rp 23,22 - Penerimaan hibah - Rp - Rp 0,00 2 Realisasi Belanja Negara 466.887.940.000 Rp 403.318.324.191 Rp 86,38 - Belanja Rupiah Murni 450.838.990.000 Rp 400.548.294.813 Rp 88,85 - Belanja BLU 16.048.950.000 Rp 2.770.029.378 Rp 17,26 Uraian Anggaran Realisasi No B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp. 3.726.562.789,- B.2.1. Pendapatan Negara dan Hibah Pendapatan negara dan hibah TA 2011 Audited sebesar Rp. 3.726.562.789,- atau 23,22 dari anggaran sebesar Rp. 16.048.950.000,-. Komposisi realisasi Pendapatan Negara dan Hibah dalam persentase Tahunan TA 2011 Audited dapat dilihat pada Grafik 1. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 64 P e n d a p a ta n P a ja k P e n d a p a ta n P N B P P e n d a p a ta n H ib a h 31122011 1.000.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 4.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000 7.000.000.000 J u ta R u p ia h h 31122011 31122010 Grafik 1 : Komposisi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah TA 2011 Realisasi PNBP Rp. 3.726.562.789,- B.2.1.1. Penerimaan Negara Bukan Pajak Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP TA 2011 sebesar Rp. 3.726.562.789,- atau 23,22 dari anggaran. Perbandingan realisasi PNBP TA 2011 dengan realisasi PNBP TA 2010 dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 : Perbandingan Realisasi PNBP 31-Des-11 31-Des-10 NaikTurun 3.726.562.789 Rp 6.352.058.327 Rp -41,33 Uraian PNBP Penurunan realisasi pendapatan tersebut dikarenakan adanya penurunan realisasi pada pendapatan Badan Layanan Umum. B.2.1.1.1 Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya TA 2011 sebesar Rp. 519.297.310,-. Perbandingan realisasi PNBP lainnya TA 2011 dengan realisasi PNBP Lainnya TA 2010 dapat dilihat pada Tabel 11. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 65 Tabel 11 : Realisasi PNBP Lainnya Kode 31-Des-11 31-Des-10 NaikTurun 423129 153.275.000 Rp - Rp 100,00 423141 10.644.398 Rp 11.669.947 Rp -8,79 423221 1.527.879 Rp 6.405.306 Rp -76,15 423911 58.206.371 Rp 83.775.481 Rp -30,52 423913 65.830.211 Rp 125.087.430 Rp -47,37 423752 14.779.314 Rp 27.035.222 Rp -45,33 423991 3.463.656 Rp - Rp 100,00 423999 117.394.136 Rp 14.629.121 Rp 702,47 423919 41.686.570 Rp -100,00 423921 77.656.250 Rp 11.659.750 Rp 566,02 423922 6.820.095 Rp 100,00 423117 9.700.000 Rp 10.250.000 Rp -5,37 519.297.310 Rp 332.198.827 Rp 56,32 Jumlah Uraian Pendapatan Sewa Rumah DinasRumah Negeri Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Jasa Giro Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL Pendapatan Penjualan Dokumen Pelelangan Pendapatan Anggaran Lain-lain Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Pendapatan Pelunasan Piutang Non Bendahara Penerimaan Kembali Belanja Lainnya RM TAYL Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah Pendapatan Penjualan Aset Lainnya yang BerlebihRusakDihapuskan Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yang Diderita oleh Negara Bendahara Penerimaan Kembali PersekotUang Muka Gaji Kenaikan realisasi PNBP Lainnya dikarenakan pada Tahun 2011 terdapat kenaikan yang signifikan pada MAP 423921 Pelunasan Piutang Non Bendahara, yang merupakan pelunasan terkait TGR atas aset hilang, dan adanya kenaikan realisasi yang signifikan pada pendapatan anggaran lain-lain. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 66 4 2 3 1 2 9 4 2 3 1 4 1 4 2 3 2 2 1 4 2 3 9 1 1 4 2 3 9 1 3 4 2 3 7 5 2 4 2 3 9 9 1 4 2 3 9 9 9 4 2 3 9 1 9 4 2 3 9 2 1 4 2 3 9 2 2 4 2 3 1 1 7 31122011 Rp- Rp100.000.000 Rp200.000.000 Rp300.000.000 Rp400.000.000 Rp500.000.000 Rp600.000.000 31122011 31122010 Grafik 2 : Komposisi Realisasi Penerimaan PNBP Lainnya TA 2011 B.2.1.1.2 Pendapatan Badan Layanan Umum Realisasi Pendapatan Badan Layanan Umum TA 2011 sebesar Rp. 3.207.265.479,- atau 19,98 dari anggaran sebesar Rp. 16.048.950.000,-. Realisasi Pendapatan Badan Layanan Umum TA 2011 dan Perbandingannya dengan realisasi Pendapatan Badan Layanan Umum TA 2010 dapat dilihat pada Tabel 12 dan 13. Tabel 12 : Realisasi Pendapatan Badan Layanan Umum 2011 Kode Estimasi Realisasi 424113 16.048.950.000 Rp 3.186.760.712 Rp 19,86 424911 - Rp 20.504.767 Rp 0,00 16.048.950.000 Rp 3.207.265.479 Rp 19,98 Jumlah Uraian Pendapatan Jasa Pelayanan Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan dan Teknologi Pendapatan Jasa Layanan Perbankan BLU Tabel 13 : Perbandingan Realisasi Pendapatan Badan Layanan Umum Kode 31-Des-11 31-Des-10 NaikTurun 424113 3.186.760.712 Rp 6.019.859.500 Rp 2.833.098.788 Rp -47,06 424911 20.504.767 Rp - Rp 20.504.767 Rp 100,00 3.207.265.479 Rp 6.019.859.500 Rp 2.812.594.021 Rp -46,72 Jumlah Uraian Pendapatan Jasa Pelayanan Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan dan Teknologi Pendapatan Jasa Layanan Perbankan BLU Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 67 4 2 4 1 1 3 4 2 4 9 1 1 31122011 31122010 Rp- Rp1.000.000.000 Rp2.000.000.000 Rp3.000.000.000 Rp4.000.000.000 Rp5.000.000.000 Rp6.000.000.000 Rp7.000.000.000 31122011 31122010 Grafik 3 : Komposisi Realisasi Pendapatan Badan Layanan Umum TA 2011 Realisasi Belanja Negara Rp. 403.513.189.496,- B.2.2. Belanja Negara Realisasi Belanja Negara TA 2011 sebesar Rp. 403.513.189.496.,- atau 86,43 dari jumlah yang dianggarakan dalam DIPA TA 2011. Perbandingan realisasi belanja negara TA 2011 dengan realisasi belanja negara TA 2010 dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 : Perbandingan Realisasi Belanja Negara 31-Des-11 31-Des-10 NaikTurun 403.513.189.496 Rp 222.615.737.393 Rp 81,26 Pengembalian Belanja 194.865.305 31131468488 -99,37 Jumlah Belanja Negara Netto 403.318.324.191 Rp 191.484.268.905 Rp 110,63 Uraian Belanja Negara Kenaikan realisasi belanja negara tersebut dikarenakan adanya realisasi belanja modal yang mengalami kenaikan yang signifikan. Realisasi belanja terdiri dari Belanja Rupiah Murni. Komposisi alokasi Belanja juga dapat disajikan seperti Grafik 4. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 68 Belanja R upiah M urni Belanja Pinjam an LN Belanja R upiah Pendam ping Belanja H ibah 31122011 31122010 50.000.000.000 100.000.000.000 150.000.000.000 200.000.000.000 250.000.000.000 300.000.000.000 350.000.000.000 400.000.000.000 450.000.000.000 31122011 31122010 Grafik 4 : Komposisi Alokasi Belanja TA 2011 Realisasi Belanja Rp. 403.513.189.496,- B.2.2.1. Belanja Realisasi Belanja TA 2011 sebesar Rp. 403.513.189.496,- atau 86,43 dari jumlah yang dianggarakan dalam DIPA TA 2011. Rincian realisasi belanja TA 2011 dan perbandingannya dengan TA 2010 dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 : Rincian dan Perbandingan Realisasi Belanja Uraian 31-Des-11 31-Des-10 NaikTurun Belanja Pegawai 63.686.661.264 Rp 58.910.416.515 Rp 8,11 Belanja Barang 153.606.049.942 Rp 121.062.401.037 Rp 26,88 Belanja Modal 186.220.478.290 Rp 42.642.919.841 Rp 336,70 Total 403.513.189.496 Rp 222.615.737.393 Rp 81,26 Pengembalian Belanja 194.865.305 Rp 131.468.488 Rp 48,22 Total Belanja Netto 403.318.324.191 Rp 222.484.268.905 Rp 81,28 Kenaikan realisasi belanja tersebut dikarenakan adanya realisasi belanja modal yang mengalami kenaikan yang signifikan. Komposisi realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis belanja dapat disajikan seperti Grafik 5. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 69 Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja Belanj a Pegawai 15, 78 Belanj a Barang 38, 07 Belanj a Modal 46, 15 Grafik 5 : Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja TA 2011 Belanja Pegawai Rp. 63.686.661.264,- Belanja Pegawai Realisasi belanja pegawai TA 2011 sebesar Rp. 63.686.661.264,- atau 98,81 dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA TA 2011. Rincian dan perbandingan realisasi belanja pegawai dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16 : Rincian dan Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai Uraian 31-Des-11 31-Des-10 naikturun Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 63.406.887.264 Rp 58.624.142.515 Rp 8,16 Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS - Rp - Rp 0,00 Belanja Tunj. KhususBelanja Pegawai Transito - Rp - Rp 0,00 Belanja Lembur 279.774.000 Rp 286.274.000 Rp -2,27 Jumlah Belanja 63.686.661.264 Rp 58.910.416.515 Rp 8,11 Pengembalian Belanja 95.441.274 Rp 100.115.038 Rp -4,67 Jumlah Belanja Netto 63.591.219.990 Rp 58.810.301.477 Rp 8,13 Kenaikan realisasi belanja pegawai tersebut dikarenakan adanya kenaikan gaji PNS 10 dari tahun sebelumnya. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 70 Belanja Barang Rp. 153.606.049.942,- Belanja Barang Realisasi belanja barang TA 2011 sebesar Rp. 153.606.049.942,- atau 82,85 dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA TA 2011. Rincian dan perbandingan realisasi belanja barang dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17 : Rincian dan Perbandingan Realisasi Belanja Barang Uraian 31-Des-11 31-Des-10 naikturun Belanja Barang Operasional 14.435.558.582 Rp 13.570.500.134 Rp 6,37 Belanja Barang Non Operasional 93.737.855.405 Rp 68.176.038.893 Rp 37,49 Belanja Jasa 15.834.475.004 Rp 11.582.135.909 Rp 36,71 Belanja Pemeliharaan 9.182.138.784 Rp 8.445.774.716 Rp 8,72 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 13.389.027.870 Rp 11.018.101.481 Rp 21,52 Belanja Perjalanan Luar Negeri 4.312.036.419 Rp 2.385.887.405 Rp 80,73 Belanja Barang BLU 2.714.957.878 Rp 5.883.962.499 Rp -53,86 Jumlah Belanja 153.606.049.942 Rp 121.062.401.037 Rp 26,88 Pengembalian Belanja 99.424.031 Rp 31.353.450 Rp 217,11 Jumlah Belanja Netto 153.506.625.911 Rp 121.031.047.587 Rp 26,83 Kenaikan realisasi belanja barang tersebut dikarenakan adanya kenaikan pada belanja perjalanan luar negeri. Belanja Modal Rp. 186.220.478.290- Belanja Modal Realisasi belanja modal TA 2011 sebesar Rp. 186.220.478.290,- atau 85,80 dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA TA 2011. Rincian dan perbandingan realisasi belanja modal dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18 : Rincian dan Perbandingan Realisasi Belanja Modal Uraian 31-Des-11 31-Des-10 naikturun Belanja Modal Tanah 1.402.649.720 Rp 5.200.000 Rp 0,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 155.412.954.570 Rp 33.885.986.427 Rp 358,63 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 18.980.452.800 Rp 8.120.082.714 Rp 133,75 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 9.511.648.700 Rp - Rp 0,00 Belanja Modal Fisik Lainnya 857.701.000 Rp 572.633.600 Rp 49,78 Belanja Modal BLU 55.071.500 Rp 59.017.100 Rp 0,00 Jumlah Belanja 186.220.478.290 Rp 42.642.919.841 Rp 336,70 Pengembalian Belanja - Rp - Rp 0,00 Jumlah Belanja Netto 186.220.478.290 Rp 42.642.919.841 Rp 336,70 Kenaikan realisasi belanja modal tersebut dikarenakan adanya kenaikan yang signifikan pada realisasi belanja modal peralatan dan mesin. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 71 C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA C.1. PENJELASAN UMUM NERACA Posisi neraca per 31 Desember 2011 secara umum untuk aset sebesar Rp. 924.316.542.623,-, kewajiban sebesar Rp. 491.302.499,-, dan ekuitas dana sebesar Rp. 923.825.240.124,-. Komposisi Neraca dapat dilihat pada tabel 19. Tabel 19 : Komposisi Neraca Uraian 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan Penurunan Aset Rp 924.316.542.623 Rp 728.794.606.978 195.521.935.645 Kewajiban Rp 491.302.499 Rp 1.390.201.396 898.898.897 Ekuitas Dana Rp 923.825.240.124 Rp 727.404.405.582 196.420.834.542 Jumlah Aset per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 924.316.542.623,- terdiri dari : - Aset Lancar sebesar Rp. 25.488.651.705,- - Aset Tetap sebesar Rp. 891.020.249.436,- - Aset Lainnya sebesar Rp. 7.807.641.482,- Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 491.302.499,- merupakan kewajiban jangka pendek sebesar Rp. 491.302.499,-. Jumlah ekuitas dana per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 923.825.240.124,- terdiri dari : - Ekuitas dana lancar sebesar Rp. 24.997.349.206,- - Ekuitas dana investasi sebesar Rp. 898.827.890.918,- Grafik komposisi neraca dapat disajikan dalam Grafik 6. 924.316.542.623 491.302.499 923.825.240.124 728.794.606.978 1.390.201.396 727.404.405.582 100.000.000.000 200.000.000.000 300.000.000.000 400.000.000.000 500.000.000.000 600.000.000.000 700.000.000.000 800.000.000.000 900.000.000.000 1.000.000.000.000 Aset Kewajiban Ekuitas Dana 31122011 31122010 Grafik 6 : Komposisi Neraca Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 72 C.2. PENJELASAN PER POS NERACA C.2.1. Aset Lancar Kas di Bendahara Pengeluaran Rp. 89.071.600,- C.2.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 89.071.600,- . Perbandingan saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2011 dengan per 31 Desember 2010 dapat diihat pada Tabel 20. Tabel 20 : Perbandingan Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 NaikTurun Kas di Bendahara Pengeluaran 89.071.600 Rp 7.306.000 Rp 1119,16 Total 89.071.600 Rp 7.306.000 Rp 1119,16 Rincian saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per-eselon I dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21 : Rincian Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per-Eselon 1 Kode Uraian Eselon I 31 Desember 2011 31 Desember 2010 082 LAPAN 89.071.600 Rp 7.306.000 Rp Total 89.071.600 Rp 7.306.000 Rp Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp. 89.071.600,- terdiri dari saldo sisa UPTUP yang belum disetor pada satker Biro Perencanaan dan Organisasi sebesar Rp. 62.720.100 dan satker Pusat Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan sebesar Rp. 26.351.500,-. Penyetoran sisa UPTUP dilakukan pada bulan Januari 2012 bukti setor terlampir. Kas Lainnya dan Setara Kas Rp. 45.777.154,- C.2.1.2. Kas Lainnya dan Setara Kas Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 45.777.154,-. Perbandingan saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2011 dengan per 31 Desember 2010 dapat diihat pada Tabel 22. Tabel 22 : Perbandingan Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 NaikTurun Kas Lainnya dan Setara Kas 45.777.154 Rp 50.477.125 Rp -9,31 Total 45.777.154 Rp 50.477.125 Rp -9,31 Rincian saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per-Eselon I dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23 : Rincian Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per-Eselon 1 Kode Uraian Eselon I 31 Desem ber 2011 31 Desem ber 2010 082 LAPAN 45.777.154 Rp 50.477.125 Rp Total 45.777.154 Rp 50.477.125 Rp Rincian Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas dapat dilihat pada Tabel 24. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 73 Tabel 24 : Rincian Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas Uraian Nominal 1 Pusjigan 650172 16.537.804 Pengembalian OJ bulan Desember 2011 8.579.700 10012012 Pengembalian uang makan Desember 2011 7.800.000 10012012 Setoran Jasa Giro Bulan Desember 2011 158.104 04012012 2 Lapan Parepare 560600 1.396.000 Pengembalian uang makan Desember 2011 1.396.000 02012012 3 Pustekdata 652669 23.464.750 Pengembalian uang makan Desember 2011 3.030.000 10012012 Pengembalian Honor Desember 2011 20.434.750 10012012 4 KSH 666121 4.378.600 Pengembalian Belanja Perjalanan Dinas ke Watukosek dan Kototabang 4.378.600 24012012 45.777.154 45.777.154 Tanggal Penyetoran No Total Penjelasan Saldo Rp. Kode Satker Bukti setor SSBP terlampir. Kas pada Badan Layanan Umum Rp. 1.956.045.700,- C.2.1.3. Kas Pada Badan Layanan Umum Saldo Kas pada Badan Layanan Umum per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 1.956.045.700,- . Perbandingan saldo Kas pada Badan Layanan Umum per 31 Desember 2011 dengan per 31 Desember 2010 dapat diihat pada Tabel 25. Tabel 25 : Perbandingan Saldo Kas pada Badan Layanan Umum Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 NaikTurun Kas pada Badan Layanan Umum 1.956.045.700 Rp 1.518.809.599 Rp 28,79 Total 1.956.045.700 Rp 1.518.809.599 Rp 28,79 Rincian saldo Kas pada Badan Layanan Umum per-eselon I dapat dilihat pada Tabel 26. Tabel 26 : Rincian Saldo Kas pada Badan Layanan Umum per-Eselon 1 Kode Uraian Eselon I 31 Desember 2011 31 Desember 2010 082 LAPAN 1.956.045.700 Rp 1.518.809.599 Rp Total 1.956.045.700 Rp 1.518.809.599 Rp Penjelasan kas pada badan layanan umum dapat dilihat pada Tabel 27. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 74 Tabel 27 : Penjelasan atas Kas pada Badan Layanan Umum 1 Kas di Bank BRI Cab. Rawamangun Operasional BLU 947.422.442,71 2 Kas Tunai di Bendahara BLU 126.150.675,95 3 Kas di Bank BRI Cab. Rawamangun Dana Kelolaan BLU 1.770.910,00 4 Deposito di Bank Bukopin 2010145726 600.000.000,00 5 Deposito di Bank Bukopin 2010162666 200.000.000,00 6 Deposito di Bank Bukopin 2010162665 400.000.000,00 2.275.344.028,66 7 Pendapatan yang belum disahkan -317.906.618 8 Biaya-biaya yang belum disahkan -1.391.710,66 1.956.045.700,00 Total Kas pada BLU No Jumlah Nilai Uraian Piutang Bukan Pajak Rp. 0,- C.2.1.4. Piutang Bukan Pajak Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 0,- . Perbandingan Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2011 dengan per 31 Desember 2010 dapat diihat pada Tabel 28. Tabel 28 : Perbandingan Piutang Bukan Pajak Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 NaikTurun Piutang Bukan Pajak - Rp 167.624.107 Rp -100,00 Total - Rp 167.624.107 Rp -100,00 Rincian Piutang Bukan Pajak per-eselon I dapat dilihat pada Tabel 29. Tabel 29 : Rincian Piutang Bukan Pajak per-Eselon 1 Kode Uraian Eselon I 31 Desember 2011 31 Desember 2010 082 LAPAN - Rp 167.624.107 Rp Total - Rp 167.624.107 Rp Saldo piutang bukan pajak per-31 Desember 2010 sebesar Rp. 167.624.107,- diklasifikasikan menjadi piutang dari kegiatan operasional BLU pada TA 2011 berdasarkan penyempurnaan dari aplikasi SAK sebelumnya. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTunt utan Ganti Rugi Netto Rp. 2.388.000,- C.2.1.5. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Netto Bagian lancar tagihan tuntutan perbendaharaantuntutan TA 2011 sebesar Rp. 2.388.000,-. Perbandingan bagian lancar tagihan tuntutan ganti rugi per 31 Desember 2011 dengan per 31 Desember 2010 pada Tabel 30. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 75 Tabel 30 : Perbandingan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Netto Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi 2.400.000 Rp 42.956.250 Rp Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTGR 12.000 Rp - Rp Total 2.388.000 Rp 42.956.250 Rp Karena piutang tersebut diatas dikategorikan kedalam kualitas lancar, maka disisihkan sebesar 5-permil dari total Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTGR sesuai dengan Pedirjen 82PB2011. Rincian bagian lancar tagihan tuntutan perbendaharaantuntutan per- eselon I dapat dilihat pada Tabel 31. Tabel 31 : Rincian Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi per-Eselon 1 Kode Uraian Eselon I 31 Desember 2011 31 Desember 2010 082 LAPAN 2.388.000 Rp 42.956.250 Rp Total 2.388.000 Rp 42.956.250 Rp Bagian lancar tagihan tuntutan perbendaharaantuntutan merupakan sisa TGR yang dialokasikan akan dilunasi pada TA 2012, rincian bagian lancar tagihan tuntutan perbendaharaantuntutan per-satker dapat dilihat pada Tabel 32. Tabel 32 : Rincian Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi 1 Pussainsa 662731 2.400.000 12.000 2.388.000 Penjelasan TGR Kendaraan Dinas Roda Dua Merk Yamaha5BP-Z No Total Jumlah Rp Kode Satker Penyisihan Piutang Piutang dari Kegiatan Operasional Badan Layanan Umum netto Rp. 101.250.839,- C.2.1.6. Piutang dari Kegiatan Operasional BLU Netto Piutang dari kegiatan operasional BLU per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 101.250.839,- . Perbandingan Piutang dari kegiatan operasional BLU per 31 Desember 2011 dengan per 31 Desember 2010 dapat diihat pada Tabel 33. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 76 Tabel 33 : Perbandingan Piutang dari Kegiatan Operasional BLU Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 NaikTurun Piutang dari Kegiatan Operasional BLU 246.647.687 Rp - Rp 100,00 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang dari kegiatan Operasional BLU 145.396.848 Rp - Rp 100,00 Total 101.250.839 Rp - Rp 100,00 Rincian Piutang dari kegiatan operasional BLU per-eselon I dapat dilihat pada Tabel 34. Tabel 34 : Rincian Piutang dari Kegiatan Operasional BLU per-Eselon 1 Kode Uraian Eselon I 31 Desember 2011 31 Desember 2010 082 LAPAN 101.250.839 Rp - Rp Total 101.250.839 Rp - Rp Rincian penjelasan piutang dari kegiatan operasional BLU dapat dilihat pada Tabel 35. Tabel 35 : Rincian Penjelasan Piutang dari Kegiatan Operasional BLU 1 Pemerintah Kabupaten Maros 144.000.000 144.000.000 0 Macet Piutang Tahun 2010 2 Balai Riset dan Observasi Kelautan dan-Seacorm 228.350 228.350 0 Macet Piutang Tahun 2010 3 Kementerian Kehutanan Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan 659700 659.700 0 Macet Piutang Tahun 2010 4 BAPPEDA Bulungan 56438845 282.194 56.156.651 lancar Piutang Tahun 2011 5 Ibu Purwadhi- Empat Lawang 15175315 75.877 15.099.438 lancar Piutang Tahun 2011 6 BAPPEDA Merauke 30145477 150.727 29.994.750 lancar Piutang Tahun 2011 246.647.687 145.396.848 101.250.839 Ket Total Kualitas Piutang Saldo Netto No Penyisihan Piutang Saldo Debitur Dari Piutang Bukan Pajak sebesar Rp. 144.888.050,- diklasifikasikan menjadi piutang macet yang pindah perkiraan menjadi piutang dari kegiatan operasional Badan Layanan Umum yang terdiri dari Piutang Kerjasama tahun 2009 Kab. Maros sebesar Rp. 144.000.000 yang belum dilunasi sampai sekarang, piutang penjualan data SEACOM Rp. 228.350,-, dan penjualan data kepada Kementerian Kehutanan Rp. 659.700,-, dan piutang sebesar Rp. 22.736.057,- telah dilunasi pada tahun 2011. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 77 Piutang dari Kegiatan Non Operasional Badan Layanan Umum netto Rp. 2.065.608,- C.2.1.7. Piutang dari Kegiatan Non Operasional BLU Netto Piutang dari kegiatan non operasional BLU per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 2.065.608,- . Perbandingan Piutang dari kegiatan non operasional BLU per 31 Desember 2011 dengan per 31 Desember 2010 dapat diihat pada Tabel 36. Tabel 36 : Perbandingan Piutang dari Kegiatan Non Operasional BLU Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 NaikTurun Piutang dari Kegiatan Non Operasional BLU 2.065.608 Rp - Rp 100,00 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang dari kegiatan Non Operasional BLU - Rp - Rp 0,00 Total 2.065.608 Rp - Rp 100,00 Rincian Piutang dari kegiatan non operasional BLU per-eselon I dapat dilihat pada Tabel 37. Tabel 37 : Rincian Piutang dari Kegiatan Non Operasional BLU per- Eselon 1 Kode Uraian Eselon I 31 Desember 2011 31 Desember 2010 082 LAPAN 2.065.608 Rp - Rp Total 2.065.608 Rp - Rp Rincian penjelasan piutang dari kegiatan non operasional BLU sebesar Rp. 2.065.608,- merupakan piutang bunga deposito. Persediaan Rp. 23.197.781.964,- C.2.1.8. Persediaan Nilai persediaan per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 23.197.781.964,-. Perbandingan nilai persediaan per 31 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 38. Tabel 38 : Perbandingan Persediaan 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 23.197.781.964 Rp 13.315.172.819 Rp 9.882.609.145 Rp Kenaikan saldo akhir persediaan TA 2011 dibandingkan dengan TA 2010 karena adanya alokasi anggaran yang lebih besar dan efisiensi penggunaan persediaan. Saldo persediaan pada masing-masing satker terlampir. Terdapat selisih nilai persedian antara neraca dengan stockopname sebesar Rp. 79.394.300,- pada satker Pustekroket dikarenakan adanya perbedaan harga satuan pada beberapa bidang untuk barang yang sama rincian terlampir. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 78 Persediaan Badan Layanan Umum Rp. 94.270.840,- C.2.1.9. Persediaan Badan Layanan Umum Nilai persediaan Badan Layanan Umum per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 94.270.840,-. Perbandingan nilai persediaan Badan Layanan Umum per 31 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 39. Tabel 39 : Perbandingan Persediaan Badan Layanan Umum 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 94.270.840 Rp 83.087.650 Rp 11.183.190 Rp Kenaikan saldo akhir persediaan Badan Layanan Umum TA 2011 dibandingkan dengan TA 2010 karena adanya alokasi anggaran yang lebih besar dan efisiensi penggunaan persediaan. Aset Tetap Rp.891.020.249.436,- C.2.2. Aset Tetap Nilai aset tetap per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 891.020.249.436,-. Rincian dan perbandingan aset tetap menurut Jenis Aset Tetap dapat dilihat pada Tabel 40. Tabel 40 : Posisi Aset Tetap Uraian per 31 Desember 2011 per 31 Desember 2010 Kenaikan penurunan Tanah 274.697.160.497 Rp 273.294.510.777 Rp 1.402.649.720 Rp Peralatan dan Mesin 438.714.628.797 Rp 289.336.268.309 Rp 149.378.360.488 Rp Gedung dan Bangunan 133.827.260.697 Rp 115.950.762.988 Rp 17.876.497.709 Rp Jalan, Irigasi dan Jaringan 27.502.818.120 Rp 17.599.656.296 Rp 9.903.161.824 Rp Aset Tetap Lainnya 10.290.616.406 Rp 14.701.415.720 Rp 4.410.799.314 Rp KDP 5.061.665.824 Rp 697.549.000 Rp 4.364.116.824 Rp Peralatan dan Mesin BLU 926.099.095 Rp 861.735.628 Rp 64.363.467 Rp Jumlah 891.020.249.436 Rp 712.441.898.718 Rp 178.578.350.718 Rp Rp- Rp50.000.000.000 Rp100.000.000.000 Rp150.000.000.000 Rp200.000.000.000 Rp250.000.000.000 Rp300.000.000.000 Rp350.000.000.000 Rp400.000.000.000 Rp450.000.000.000 Tanah Gedung dan Bangunan Aset tetap Lainnya Peralan dan Mesin BLU dalam ribuan 2011 2010 Grafik 7 : Posisi Aset Tetap C.2.2.1 Tanah Nilai tanah per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 274.697.160.497,-. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 79 Perbandingan nilai tanah per 31 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 41. Tabel 41 : Perbandingan Tanah 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 274.697.160.497 Rp 273.294.510.777 Rp 1.402.649.720 Rp Mutasiperubahan tanah sebesar Rp. 1.402.649.720,- tersebut adalah sbb : Penambahan : Saldo Awal 258.500.000 Rp Transfer masuk 1.080.043.060 Rp Penyelesaian Pembangunan 1.080.043.060 Rp Pengembangan Nilai Aset 34.349.000 Rp Penerimaan Aset Renovasi 180.208.760 Rp Pengembangan melalui KDP 108.048.900 Rp 2.741.192.780 Rp Pengurangan : Tak Termigrasi 258.500.000 Rp Transfer keluar 1.080.043.060 Rp 1.338.543.060 Rp Jumlah 1.402.649.720 Rp Realisasi Belanja Tanah sampai dengan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 42 : Realisasi Belanja Modal Tanah MA Uraian Jumlah BM Tanah SAK 1.402.649.720 Rp Pembelian BMN Intra - Rp Selisih BM Tanah SAK dan Pembelian BMN 1.402.649.720 Rp Pembelian Aset Tanah dalam renovasi 107.554.220 Rp Koreksi Pencatatan 11.383.160 Rp Pengembangan Langsung 34.349.000 Rp Pengembangan Aset Tetap Renovasi Rp 84.037.700 Penyelesaian Pembangunan Rp 1.080.043.060 Pengembangan melalui KDP 108.048.900 Rp Total 1.402.649.720 Rp Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 80 Tabel 43 : Rincian Realisasi Belanja Modal Tanah Pengadaan Tanah Pameungpeuk 1.024.226.660 Rp Pengadaan Tanah Parepare 55.816.400 Rp Peninjauan Lokasi Kototabang 43.060.000 Rp Peninjauan Lokasi Pontianak 62.188.900 Rp Pengurusan Sertifikat Tanah Mess Iskandarsyah 2.800.000 Rp Pengurusan Sertifikat Tanah Parepare 39.308.500 Rp Pengurusan Sertifikat Tanah Pameungpeuk 31.200.000 Rp Pengurusan Ijin Baru Penggunaaan Tanah Watukosek Rp 10.458.400 Pengurusan Sertifikat Tanah Kototabang Rp 52.978.000 Pengurusan Sertifikat Tanah Pussainsa Rp 9.958.000 Pengurusan Sertifikat Tanah Pusteksat Kab. Bogor Rp 2.000.000 Pengurusan Sertifikat Tanah Pusteksat Kodya Bogor Rp 4.700.000 Pengurusan Sertifikat Tanah Pontianak 11.383.160 Rp Pengurusan Sertifikat Tanah Parepare 18.222.700 Rp Pengurusan Sertifikat Tanah Mess Jojga Penggantian Nama Pemerintah RI cq. Lapan 32.578.000 Rp Pengurusan Sertifikat Tanah Mess Jl. Waru Jaktim 1.771.000 Rp Total 1.402.649.720 Rp Pengadaan Tanah dan Pengurusan Sertifikat Tanah yang dilakukan Satker Biro Umum seperti pada Tabel 43 telah dilakukan transfer ke masing-masing Satker yang bersangkutan. C.2.2.2 Peralatan dan Mesin Nilai peralatan dan mesin per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 438.714.628.797,-. Perbandingan nilai peralatan dan mesin per 31 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 44. Tabel 44 : Perbandingan Peralatan dan Mesin 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 438.714.628.797 Rp 289.336.268.309 Rp 149.378.360.488 Rp Mutasiperubahan peralatan dan mesin sebesar Rp. 149.378.360.488,- tersebut adalah sbb : Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 81 Penambahan : Saldo Awal 8.250.443.798 Rp Pembelian 29.475.792.220 Rp Transfer Masuk 1.817.878.742 Rp Penyelesaian Pembangunan 120.642.429.551 Rp Pembatalan Penghapusan 11.613.903 Rp Pengembangan Nilai Aset 319.030.000 Rp Pindah Akun Intern AT 112.062.765 Rp Pengembangan melalui KDP 627.309.000 Rp 161.256.559.979 Rp Pengurangan Penghapusan 19.282.000 Rp Koreksi Pencatatan NilaiKuantitas 5.945.000 Rp Transfer Keluar 1.803.604.571 Rp Koreksi Pencatatan 23.260.507 Rp Penghentian Aset Dari Penggunaan 1.514.796.447 Rp Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset 54.549.701 Rp Pindah Akun AT ke AL 208.174.000 Rp tidak Termigrasi 8.184.223.798 Rp Koreksi Pencatatan dari PM ke PM BLU 64.363.467 Rp 11.878.199.491 Rp Jumlah 149.378.360.488 Rp Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin sampai dengan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 45 : Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin MA Uraian Jumlah BM Peralatan dan Mesin SAK 155.412.954.570 Rp Pembelian BMN Intra 29.475.792.220 Rp Selisih BM PM SAK dan BMN 125.937.162.350 Rp Penambahan peralatan dan mesin tidak sama dengan belanja modal, hal ini disebabkan terdapat penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin yang tidak dipengaruhi belanja, seperti penjelasan pada Tabel 46. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 82 Tabel 46 : Rincian Selisih BM Peralatan dan Mesin SAK dan BMN MA Uraian Jumlah Pembelian ekstra 33.705.000 Rp Pembelian Persediaan 8.484.650 Rp PM BLU 55.071.500 Rp Pengembangan Aset PM 165.300.000 Rp Pembelian menggunakan belanja barang Rp 156.933.250 Pembelian untuk ATB Rp 4.978.115.100 Pembelian untuk ATL Rp 36.717.800 Pembelian untuk jaringan Rp 496.700.000 Koreksi nilai kuantitas Rp 2.620.000 KDP PM 120.640.218.051 Rp KDP GB 11.385.000 Rp Pembelian menggunakan 5361 196.500.000 Rp Pembulatan 1 Rp Koreksi nilai KDP 27.578.500 Rp Total 125.937.162.350 Rp C.2.2.3 Gedung dan Bangunan Nilai gedung dan bangunan per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 133.827.260.697,- Perbandingan nilai gedung dan bangunan per 31 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 47. Tabel 47 : Perbandingan Gedung dan Bangunan 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 133.827.260.697 Rp 115.950.762.988 Rp 17.876.497.709 Rp Mutasiperubahan gedung dan bangunan sebesar Rp. 17.876.497.709,- tersebut adalah sbb : Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 83 Penambahan : Saldo Awal 7.073.060.000 Rp Pembelian 391.172.000 Rp Transfer Masuk 1.464.462.000 Rp Penyelesaian Pembangunan 4.836.127.000 Rp Reklasifikasi Masuk 54.537.000 Rp Pengembangan Nilai Aset 2.598.606.360 Rp Penerimaan Aset Renovasi 3.855.632.149 Rp Koreksi Pencatatan Nilai Kuantitas 45.146.750 Rp Pengembangan melalui KDP 6.341.843.550 Rp 26.660.586.809 Rp Pengurangan : Transfer Keluar 1.464.462.000 Rp Reklasifikasi Keluar 54.537.000 Rp Koreksi Pencatatan 43.642.600 Rp Pengurangan Nilai 12.053.000 Rp Koreksi Pencatatan NilaiKuantitas 33.357.500 Rp Koreksi Nilai Penertiban Aset 115.541.344 Rp Pindah akun intern AT 102.977.000 Rp Tak termigrasi 6.957.518.656 Rp 8.784.089.100 Rp Jumlah 17.876.497.709 Rp Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan sampai dengan 31 Desember 2011 dapat dilihat pada Tabel 48. Tabel 48: Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan MA Uraian Jumlah BM Gedung dan Bangunan SAK 18.980.452.800 Rp Pembelian BMN Intra 391.172.000 Rp Selisih BM GB SAK dan BMN 18.589.280.800 Rp Penambahan gedung dan bangunan tidak sama dengan belanja modal, hal ini disebabkan terdapatnya penambahan dan pengurangan gedung dan bangunan yang tidak dipengaruhi oleh belanja, seperti penjelasan pada tabel 49. Tabel 49 : Rincian Selisih BM Gedung dan Bangunan SAK dan BMN MA Uraian Jumlah Pembelian ATL 98.450.000 Rp Pembelian Aset Renovasi 99.798.000 Rp Pembelian menggunakan 5341 193.100.000 Rp Belum catat 48.134.000 Rp Pengembangan Irigasi dan Jaringan 38.737.700 Rp Pengembangan Nilai Aset 1.368.170.950 Rp Pengembangan Nilai aset menggunakan 52 37.119.800 Rp KDP GB 17.362.119.950 Rp KDP GB menggunakan 536 184.525.000 Rp KDP GB menggunakan 532 11.385.000 Rp Total 18.589.280.800 Rp C.2.2.4 Jalan dan Jembatan Nilai jalan dan jembatan per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 19.575.315.288,-. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 84 Perbandingan nilai jalan dan jembatan per 31 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 50. Tabel 50 : Perbandingan Jalan dan Jembatan 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 19.575.315.288 Rp 11.716.000.913 Rp 7.859.314.375 Rp Mutasiperubahan jalan dan jembatan sebesar Rp. 7.859.314.375,- tersebut adalah sbb : Penambahan : Pembelian 49.555.000 Rp Penyelesaian pembangunan 6.883.960.000 Rp Pengembangan Nilai Aset 915.489.000 Rp Koreksi Pencatatan NilaiKuantitas 10.310.375 Rp 7.859.314.375 Rp Jumlah 7.859.314.375 Rp Realisasi Belanja Modal Jalan dan Jembatan sampai dengan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut dapat dilihat pada Tabel 51. Tabel 51 : Realisasi Belanja Modal Jalan dan Jembatan MA Uraian Jumlah BM Jalan dan Jembatan 7.849.004.000 Rp Pembelian BMN Intra 49.555.000 Rp Selisih 7.799.449.000 Penambahan jalan dan jembatan tidak sama dengan belanja modal, hal ini disebabkan terdapatnya penambahan dan pengurangan jalan dan jembatan yang tidak dipengaruhi oleh belanja, seperti penjelasan pada tabel 52. Tabel 52 : Rincian Selisih BM Jalan dan Jembatan SAK dan BMN MA Uraian Jumlah KDP 6.883.960.000 Rp Pengembangan Aset 915.489.000 Rp Total 7.799.449.000 Rp C.2.2.5 Irigasi dan Jaringan Nilai irigasi dan jaringan per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 7.927.502.832,-. Perbandingan nilai irigasi dan jaringan per 31 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 53. Tabel 53 : Perbandingan Irigasi dan Jaringan 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 7.927.502.832 Rp 5.883.655.383 Rp 2.043.847.449 Rp Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 85 Mutasiperubahan irigasi dan jaringan sebesar Rp. 1.070.333.949,- tersebut adalah sbb : Penambahan : Pembelian 992.731.200 Rp Penyelesaian Pembangunan 44.650.000 Rp Pengembangan Nilai Aset 38.737.700 Rp Pengembangan melalui KDP 973.513.500 Rp 2.049.632.400 Rp Penambahan : Penghentian aset dari penggunaan 5.784.951 5.784.951 Rp Jumlah 2.043.847.449 Rp Realisasi Belanja Modal Irigasi dan Jaringan sampai dengan 31 Desember 2011 dapat dilihat pada Tabel 54. Tabel 54 : Realisasi Belanja Modal Irigasi dan Jaringan MA Uraian Jumlah BM Irigasi dan Jaringan SAK 1.662.644.700 Rp Pembelian BMN Intra 992.731.200 Rp Selisih 669.913.500 Rp Penambahan irigasi dan jaringan tidak sama dengan belanja modal, hal ini disebabkan terdapatnya penambahan dan pengurangan jalan dan jembatan yang tidak dipengaruhi oleh belanja, seperti penjelasan pada tabel 55. Tabel 55 : Rincian Selisih BM Irigasi dan Jaringan SAK dan BMN MA Uraian Jumlah Pembelian untuk GB 193.100.000 Rp Pembelian menggunakan 5321 496.700.000 Rp Perolehan KDP 49.296.500 Rp Pengembangan KDP 924.217.000 Rp Total 669.913.500 Rp C.2.2.6 Aset Tetap Lainnya Nilai aset tetap lainnya per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 10.290.616.406,-. Perbandingan nilai aset tetap lainnya per 31 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 56. Tabel 56 : Perbandingan Aset Tetap Lainnya 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 10.290.616.406 Rp 14.701.415.720 Rp 4.410.799.314 Rp Mutasiperubahan aset tetap lainnya sebesar Rp. 4.410.799.314,- tersebut adalah sbb : Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 86 Penambahan : Saldo Awal 4.792.229.949 Rp Pembelian 554.226.020 Rp Pengembangan Nilai Aset 84.037.700 Rp 5.430.493.669 Rp Pengurangan : Pindah akun intern AT 9.085.765 Rp Pengurangan Jurnal Neraca SAK 4.748.587.349 Rp Transfer Keluar 4.792.229.949 Rp Koreksi Pencatatan NilaiKuantitas 11.383.160 Rp Transfer Aset Tetap renovasi menjadi AT 280.006.760 Rp 9.841.292.983 Rp Jumlah 4.410.799.314 Rp Realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya sampai dengan 31 Desember 2011 dapat dilihat pada Tabel 57. Tabel 57 : Realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya MA Uraian Jumlah Pembelian BM Aset Tetap Lainnya SAK 857.701.000 Rp Pembelian BMN Intra 282.673.800 Rp Selisih BM Aset Tetap Lainnya SAK dan BMN 575.027.200 Rp Realisasi BM aset tetap lainnya pada keuangan tidak sama dengan transaksi pembelian BM aset tetap lainnya pada BMN hal ini disebabkan terdapatnya penambahan dan pengurangan yang tidak dipengaruhi oleh belanja, seperti penjelasan pada tabel 58. Tabel 58 : Rincian Selisih BM Aset Tetap Lainnya SAK dan BMN MA Uraian Jumlah Pembelian menggunakan 5361 98.450.000 Rp Pembelian menggunakan 532 36.717.800 Rp KDP GB 184.525.000 Rp Pembelian untuk PM 196.500.000 Rp Pembelian aset tak berwujud 293.770.000 Rp Pengembangan ATB 3.420.000 Rp Pengembangan PM 24.840.000 Rp Pengadaan Batal 7.140.000 Rp Total 575.027.200 Rp C.2.2.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan Nilai konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 5.061.665.824,-. Perbandingan nilai konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 59. Tabel 59 : Perbandingan Konstruksi Dalam Pengerjaan 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 5.061.665.824 Rp 697.549.000 Rp 4.364.116.824 Rp Selisih nilai KDP sebesar Rp. 4.364.116.824,- merupakan KDP yang belum menjadi aset definitif yang rincian nilai KDP tersebut dapat Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 87 dilihat pada Tabel 60. Tabel 60 : Rinician Nilai KDP 1 Pustekroket 652680 1.994.875.200 Pembangunan gedung proses propelan 1.994.875.200 2 Biro Umum 660117 3.066.790.624 Pembangunan gedung Pustekdata dan Pusfatja Pekayon 3.066.790.624 5.061.665.824 5.061.665.824 Jumlah Rp Uraian No Total Jumlah Rp Kode Satker Nilai KDP pada pustekroket merupakan pembangunan gedung proses propelan yang secara pembayaran telah 100, namun secara fisik belum selesai dikarenakan rekanan melarikan diri. Nilai KDP pada Biro Umum merupakan reklas dari aset definitif menjadi KDP dikarenakan pembangunan gedung Pustekdata dan Pusfatja pekayon secara fisik belum selesai namun pembayaran telah 100. No. Satker 31-Des-11 31-Des-10 Selisih Keterangan 1 Pustekbang - Rp 697.549.000 Rp 697.549.000 Rp Telah selesai pekerjaan dan menjadi aset definitif 2 Pustekroket 1.994.875.200 Rp 1.994.875.200 Rp Pembangunan gedung proses propelan yang secara fisik belum selesai 3 Biro Umum 3.066.790.624 Rp 3.066.790.624 Rp Pembangunan gedung Pustekdata dan Pusfatja pekayon yang secara fisik belum selesai Total 5.061.665.824 Rp 697.549.000 Rp 4.364.116.824 Rp C.2.2.7 Peralatan dan Mesin Badan Layanan Umum BLU Nilai peralatan dan mesin BLU per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 926.099.095,-. Perbandingan nilai peralatan dan mesin BLU per 31 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 61. Tabel 61 : Perbandingan Peralatan dan Mesin pada BLU 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 926.099.095 Rp 861.735.628 Rp 64.363.467 Rp Mutasiperubahan peralatan dan mesin pada BLU sebesar Rp. 64.363.467,- tersebut adalah sbb : Penambahan : Pembelian 55.071.500 Rp Transfer Masuk 9.291.967 Rp 64.363.467 Rp Jumlah 64.363.467 Rp Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 88 Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Badan Layanan Umum sampai dengan 31 Desember 2011 dapat dilihat pada Tabel 62. Tabel 62 : Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin pada BLU MA Uraian Jumlah BM Peralatan dan Mesin BLU 55.071.500 Rp Pembelian BMN Intra 55.071.500 Rp Selisih - Rp Aset Lainnya Rp. 7.807.641.482,- C.2.3 Aset Lainnya Nilai aset lainnya per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 7.807.641.482,- Rincian dan perbandingan nilai aset lainnya per 31 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 63. Tabel 63 : Rincian dan Perbandingan Aset Lainnya Uraian per 31 Desember 2011 per 31 Desember 2010 Kenaikan penurunan Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi netto 1.173.526.651 Rp 53.385.000 Rp 1.120.141.651 Rp Aset Tak Berwujud 6.463.404.447 Rp 992.304.847 Rp 5.471.099.600 Rp Aset Tak Berwujud BLU 3.362.000 Rp 3.362.000 Rp - Rp Aset Lain-lain 167.348.384 Rp 118.222.863 Rp 49.125.521 Rp Jumlah 7.807.641.482 Rp 1.167.274.710 Rp 6.640.366.772 Rp C.2.3.1 Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Netto Nilai tagihan tuntutan perbendaharaantuntutan ganti rugi per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 1.173.526.651,- terdiri dari Rp. 15.109.075,- merupakan tagihan tuntutan tersebut merupakan nilai TGR jangka panjang melebihi satu tahun pelaporan yang terdapat pada satker Pussainsa a.n Dody Suryaman kehilangan atas kendaraan dinas roda dua dan sebesar Rp. 1.158.417.576,- merupakan TGR atas pembangunan gedung Pustekdata dan Pusfatja Pekayon dan Gedung Proses Propelan Pustekroket. C.2.3.2 Aset Tak Berwujud Nilai Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 6.463.404.447,-. Rincian aset tak berwujud dapat dilihat pada Tabel 64. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 89 Tabel 64: Rincian Aset Tak Berwujud No. Satker Uraian Jumlah 1 Renor Software 15.603.000 Rp ATB Lainnya 99.000.000 Rp 2 KSH Software 31.005.000 Rp 3 Pustekroket Software 5.081.560.100 Rp 4 Pusteksat Software 243.842.968 Rp 5 Pusjigan Software 23.500.000 Rp 6 Pussainsa Software 152.050.000 Rp 7 Pustekdata Software 241.434.454 Rp Lisensi 5.526.675 Rp 8 Pustekbang Software 74.930.000 Rp 9 Kototabang Software 8.000.000 Rp 10 PSTA Software 261.520.000 Rp ATB Lainnya 225.432.250 Rp 6.463.404.447 Rp Total Perbandingan aset tak berwujud per 31 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 65. Tabel 65 : Perbandingan Aset Tak Berwujud 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 6.463.404.447 Rp 992.304.847 Rp 5.471.099.600 Rp Rincian penambahan aset tak berwujud sebesar Rp. 5.471.099.600,- terdiri dari : No. Satker 31-Des-11 31-Des-10 Selisih Keterangan 1 Kototabang 8.000.000 Rp 8.000.000 Rp - Rp Saldo akhir per 31 Desember 2010 2 Pusteksat 243.842.968 Rp 171.587.968 Rp 72.255.000 Rp Pembelian Software 3 Pustekdata 246.961.129 Rp 150.166.629 Rp 96.794.500 Rp Saldo Awal 4 Pustekbang 74.930.000 Rp 74.930.000 Rp - Rp Saldo akhir per 31 Desember 2010 5 PSTA 486.952.250 Rp 254.137.250 Rp 232.815.000 Rp Pembelian Sotware Rp. 159.600.000,-, Pembelian ATB Lainnya Rp. 69.795.000,-, Pengembangan Nilai Aset Software Rp. 3.420.000,- 6 Pussainsa 152.050.000 Rp 142.180.000 Rp 9.870.000 Rp Pembelian Software 7 Renor 114.603.000 Rp 15.603.000 Rp 99.000.000 Rp Pembelian ATB Lainnya 8 Pustekroket 5.081.560.100 Rp 175.700.000 Rp 4.905.860.100 Rp Pembelian Software 9 KSH 31.005.000 Rp - Rp 31.005.000 Rp Pembelian Sotware 10 Pusjigan 23.500.000 Rp - Rp 23.500.000 Rp Pembelian Software Total 6.463.404.447 Rp 992.304.847 Rp 5.471.099.600 Rp C.2.3.3 Aset Tak Berwujud BLU Nilai Aset Tak Berwujud BLU per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 3.362.000,-. Perbandingan aset tak berwujud BLU per 31 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 66. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 90 Tabel 66 : Perbandingan Aset Tak Berwujud BLU 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 3.362.000 Rp 3.362.000 Rp - Rp Selama TA 2011 tidak terdapat kenaikan atau penurunan Aset Tak Berwujud BLU. C.2.3.4 Aset Lain-lain Nilai Aset Lain-lain per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 167.348.384,-. Perbandingan aset lain-lain per 31 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 67. Tabel 67 : Perbandingan Aset Lain-lain 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 167.348.384 Rp 118.222.863 Rp 49.125.521 Rp Mutasiperubahan aset lain-lain sebesar Rp. 49.125.521,- tersebut adalah sbb : Penambahan : Reklasifikasi dari Aset Tetap ke Aset Lain-lain 130.570.321 Rp 130.570.321 Rp Pengurangan Koreksi Pencatatan Penyesuaian SAKPA dengan BMN 300.000 Rp Penghapusan 81.144.800 Rp 81.444.800 Rp Jumlah 49.125.521 Rp Kewajiban Rp. 491.302.499,- C.2.4. Kewajiban Jangka Pendek C.2.4.1 Utang kepada Pihak Ketiga Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 356.453.745,-. Perbandingan Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 68. Tabel 68 : Perbandingan Utang kepada Pihak Ketiga 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 356.453.745 Rp 1.343.557.271 Rp 987.103.526 Rp Saldo utang kepada pihak ketiga sebesar Rp. 356.453.745,- merupakan tagihan sd 31 Desember 2011 yang belum dilakukan pembayaran terkait tagihan langganan daya dan jasa, belanja pegawai dan utang pada BLU. Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 91 C.2.4.2 Uang Muka dari KPPN Nilai Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 89.071.600,-. Perbandingan Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 69. Tabel 69 : Perbandingan Uang Muka dari KPPN 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 89.071.600 Rp 7.306.000 Rp 81.765.600 Rp Saldo uang muka KPPN per-31 Desember 2011 sebesar RP. 89.071.600,- merupakan sisa UP atau TUP yang belum disetor ke negara. Penyetoran dilakukan setelah tanggal neraca. Akun ini merupakan penyeimbang dari akun kas di bendahara pengeluaran. C.2.4.3 Pendapatan Yang Ditangguhkan Nilai Pendapatan Yang Ditangguhkan per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 45.777.154,-. Perbandingan Pendapatan Yang Ditangguhkan per 31 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 70. Tabel 70 : Perbandingan Pendapatan yang Ditangguhkan 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 45.777.154 Rp 39.338.125 Rp 6.439.029 Rp Akun ini merupakan penyeimbang dari akun kas lainnya dan setara kas. Ekuitas Dana Lancar Rp.24.997.349.206,- C.2.5. Ekuitas Dana Lancar C.2.5.1 Cadangan Piutang Nilai Cadangan Piutang per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 105.704.447,-. Perbandingan Cadangan Piutang per 31 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 71. Tabel 71 : Perbandingan Cadangan Piutang 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 105.704.447 Rp 210.580.357 Rp 104.875.910 Rp Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 92 C.2.5.2 Cadangan Persediaan Nilai Cadangan Persediaan per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 23.292.052.804,-. Perbandingan Cadangan Persediaan per 31 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 72. Tabel 72 : Perbandingan Cadangan Persediaan 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 23.292.052.804 Rp 13.398.260.469 Rp 9.893.792.335 Rp C.2.5.3 Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Nilai Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp.356.453.745,-, nilai dana yang harus disediakan di TA 2011 sebesar Rp. 356.453.745,-. Perbandingan dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek per 31 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 73. Tabel 73 : Perbandingan Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 356.453.745 Rp 1.332.418.271 Rp 975.964.526 Rp Akun ini merupakan penyeimbang dari akun utang kepada pihak ketiga. C.2.5.4 Dana Lancar BLU Nilai Dana lancar BLU per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 1.956.045.700,- Perbandingan dana lancar BLU per 31 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 74. Tabel 74 : Perbandingan Dana Lancar BLU 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 1.956.045.700 Rp 1.518.809.599 Rp 437.236.101 Rp Akun ini merupakan penyeimbang dari akun kas pada Badan Layanan Umum. Ekuitas Dana Investasi Rp. 898.827.890.918,-. C.2.6 Ekuitas Dana Investasi C.2.6.1 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Nilai Dana Diinvestasikan Dalam Aset Tetap per 31 Desember 2011 Rp. 891.020.249.436,-. Perbandingan saldo diinvenvestasikan dalam aset tetap per 31 Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 93 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 75. Tabel 75 : Perbandingan Saldo Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 891.020.249.436 Rp 712.441.898.718 Rp 178.578.350.718 Rp Akun ini merupakan penyeimbang dari akun aset tetap. C.2.6.2 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya Nilai Dana Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya per 31 Desember 2011 Rp. 7.807.641.482,- Perbandingan saldo diinvenvestasikan dalam aset lainnya per 31 Desember 2011 dengan 31 Desember 2010 dapat dilihat pada Tabel 76. Tabel 76 : Perbandingan Saldo Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya 31-Des-11 31-Des-10 Kenaikan penurunan 7.807.641.482 Rp 1.167.274.710 Rp 6.640.366.772 Rp Catatan Penting Lainnya C.3 CATATAN PENTING LAINNYA Catatan penting lainnya terdiri dari : 1. HambatanKendala dalam penyusunan Laporan Keuangan Tahunan TA 2011 berupa : a. Kesalahan dokumen sumber b. Kekurangtelitian dari Petugas SAK maupun SIMAK BMN dalam penginputan data. c. Adanya aplikasi SIMAK BMN 2010 menyebabkan ada beberapa aset yang mengalami pindah akun dan tidak temigrasi sehingga proses pengiriman ke SAK menjadi terhambat 2. Dengan adanya reorganisasi pada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional yang mengacu pada Peraturan Kepala Nomor 02 Tahun 2011 tentang organisasi dan tata kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dan berdasarkan Peraturan Kepala Nomor 05 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Lembaga penerbangan dan Antariksa Nasionalm maka terjadi perubahan nama satker, dan adanya UPT yang berada di daerah. 3. Pindah akun Intern aset tetap adalah terjadinya pindah akun antar akun di dalam aset tetap dan tidak merubah nilai aset tetap secara keseluruhan. 4. Pengurangan Jurnal Neraca SAK pada aset tetap lainnya dikarenakan pada TA 2010 melakukan penjurnalan manual terkait aset tetap lainnya karena pada SIMAK BMN 2008 belum terdapat menu aset tetap dalam renovasi, sedangkan pada SIMAK BMN 2010 sudah terdapat menu aset tetap renovasi sehingga pada neraca SAK pada Tahunan TA 2011 perlu adanya pengurangan jurnal neraca SAK. 5. Terdapat akun tidak termigrasi dikarenakan pergantian dari sistem SIMAK BMN 2008 ke SIMAK BMN 2010, dan sudah dikoreksi sebagai saldo awal pada semester I 2011. 6. Terdapat selisih pada saat rekonsiliasi antara data SAU dengan SAI BAR Rekon terlampir, diantaranya: Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 94 a. Pagu belanja menunjukan data SAU dan SAI berbeda sebesar Rp. 9.516.572.000,- hal ini dikarenakan ada beberapa revisi DIPA yang belum dilakukan oleh KPPN sejumlah Rp. 9.512.999.000,- dan data ganda pada database KPPN Jakarta III sebesar Rp. 3.573.000,-. b. LRA pendapatan menunjukan data SAU dan SAI berbeda yaitu sebesar Rp. 1.438.995,- hal ini dikarenakan ada penerimaan sewa rumah dinas sebesar Rp. 1.438.995,- yang bukan menjadi satker Lapan. 7. Terdapat penghematan pada anggaran Lapan TA 2011 sebesar Rp. 28.695.152.000,- dengan rincian terlampir. Pengungkapan Penting Lainnya D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA D.1. TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK Temuan dan tindak lanjut BPK atas Laporan Keuangan Lapan TA 2010 terlampir. D.2 ASET LAIN-LAIN Klasifikasi aset lain-lain pada neraca merupakan aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan pada laporan posisi BMN di neraca. Nilai Aset lain-lain sebesar Rp. 167.348.384,- dan aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan sebesar Rp. 271.793.384,- sehingga terdapat selisih sebesar Rp. 104.445.000,-. Selisih tersebut merupakan aset yang hilang dan telah diterbitkan SK pembebanan dan direklasifikasi ke bagian tuntutan perbendaharaantuntutan ganti rugi berdasarkan sisa kerugian per akhir periode pelaporan. Penjelasan selisih tersebut dapat dilihat pada Tabel 77. Tabel 77 : Penjelasan Selisih Aset Lain-lain 1 Pusteksat 34.200.000 34.200.000 2 Pustekdata 12.803.063 12.803.063 3 Pusfatja 3.100.000 3.100.000 4 Biro umum 13.886.000 13.886.000 5 Biro KSH 36.635.000 20.875.000 15.760.000 6 Pameungpeuk 300.000 300.000 7 Pussainsa 44.185.000 44.185.000 8 Watukosek 67.258.800 67.258.800 9 Pontianak 10.000.000 10.000.000 222.367.863 117.922.863 104.445.000 Total No Neraca Laporan Posisi BMN di Neraca Satker Selisih D.3 TGR DI LINGKUNGAN LAPAN Selama Tahunan TA 2011 terdapat penyelesain kerugian negara terhadap kehilangan aset BMN, terlampir. D.4 PENGHAPUSAN 1. Terdapat selisih nilai penghapusan 2008 pada satuan kerja Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh dengan total nilai Rp. 16.543.410,- Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 95 dimana Rp. 7.223.365,- sudah dilakukan perbaikan pada semester II TA 2010 sedangkan sisanya Rp. 9.320.045,- adalah kesalahan penulisan angka sewaktu pengusulan sehingga tidak dapat dikoreksi pada aplikasi SIMAK-BMN. Untuk itu satker Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh perlu mengirimkan surat pernyataan kepada Menkeu c.q DJKN terkait kesalahan penulisan nilai dalam pengusulan penghapusan tahun 2008. 2. Perbandingan nilai penghapusan antara penginputan penghapusan dalam SIMAK-BMN dengan nilai penghapusan dalam SK Kepala Lapan 344 tahun 2011 dan 355 tahun 2011. SATKER SIMAK-BMN TOTAL NILAI PENGHAPUS AN DLM SK SELISIH KETERANGAN Biro Renor 96.130.085 96.130.085 - Pusteksat 108.250.000 108.250.000 - Pusfatja 100.170.132 100.170.132 - Pustekbang 235.944.000 233.537.000 2.407.000 Kelebihan penginputan penghapusan A.C split NUP 21 dlm SIMAK-BMN Pustekroket 84.040.000 84.040.000 - Pusjigan 145.650.031 145.650.031 - Biro umum 228.042.485 228.042.485 - PSTA 201.165.550 201.165.550 - Pameungpeuk 45.145.000 45.145.000 - Pussainsa 207.358.500 207.358.500 - Watukosek 67.258.800 67.258.800 - Parepare 102.567.000 102.567.000 Proses pengurusan ulang pelelangan penghapusan Selisih nilai penghapusan sebesar Rp. 2.407.000,- pada Pustekbang akan dikoresi pada periode Audited Tahun Anggaran 2011 D.5 ASET TETAP RENOVASI 1. Terdapat renovasi yang dilakukan oleh Biro Umum terhadap aset milik satker lain dan pekerjaan tersebut telah selesai sampai dengan Tahunan TA 2011, dengan rincian sebagai berikut: Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 96 1 Biaya-biaya dalam rangka pembuat an sert ipikat t anah Parepare 57.531.200 2 Biaya-biaya dalam rangka pembuaan sert ipikat t anah Pameungpeuk 31.200.000 3 Biaya-biaya dalam rangka pengurusan ijin baru penggunaan t anah Wat ukosek 10.458.400 4 Biaya-biaya dalam rangka pengurusan ijin baru penggunaan t anah Kot ot abang 52.978.000 5 Biaya-biaya dalam rangka pembuat an sert ipikat t anah Pussainssa 9.958.000 6 Biaya-biaya dalam rangka pembuat an sert ipikat t anah Pust eksat Kab.Bogor 2.000.000 7 Biaya-biaya dalam rangka pembuat an sert ipikat t anah Pust eksat Kodya.Bogor 4.700.000 8 Biaya-biaya dalam rangka pembuat an sert ipikat t anah Pont ianak 11.383.160 9 Renovasi mess Lapan Bandung 99.798.000 280.006.760 Rp Tot al Semua aset tetap renovasi tersebut telah dilakukan transfer oleh Biro Umum ke masing-masing Satker yang bersangkutan. D.6 REKENING PEMERINTAH Daftar rekening Bendahara Pengeluaran yang dimiliki Lapan dapat dilihat pada Tabel 78. Tabel 78 : Daftar Rekening Bendahara Pengeluaran NO. KODE SATKER SATKER NO. REKENING BANK 1. 017063 BIRO RENOR 0386.01.000068.30-7 BANK BRI 2. 666121 BIRO KSH 120.000459345-0 BANK MANDIRI 3. 660117 BIRO UMUM 120.008900538-8 BANK MANDIRI 4. 650172 INSPEKTORAT 157-000.126024-0 BANK MANDIRI 5. 652669 PUSTEKDATA 129.000.435279-1 BANK MANDIRI 6. 652652 PUSFATJA 129.000.435278-3 BANK MANDIRI 7. 560600 BPJ PAREPARE 152.009607465-9 BANK MANDIRI 8. 450401 BPKWA BIAK 154.009812058-1 BANK MANDIRI 9. 662731 PUSSAINSA 0337-01-000520.30.8 BANK BRI 10. 450397 PSTA 0337-01-000523.30.6 BANK BRI 11. 653483 PUSJIGAN 0010560889 BANK BNI 12. 552734 BPD PONTIANAK 0071.01.000084.30.6 BANK BRI 13. 526394 BPD WATUKOSEK 0086.01.000070.300 BANK BRI 14. 650168 LPA KOTOTABANG 0200.0101.00056.8 BPD SUMBAR Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 97 15. 652680 PUSTEKROKET 118.00.04319363 BANK MANDIRI 16. 652673 PUSTEKBANG 0023958955 BANK BNI 17. 524362 PUSTEKSAT 129.000.4825945 BANK MANDIRI 18. 524376 BPPR PAMEUNGPEUK 00211641901 BANK BNI 19. 672817 PUSFATEKGAN 125-00-0785474-8 BANK MANDIRI D.7 TANAH Lapan memiliki beberapa tanah yang belum bersertifikat, namun akan segera dilakukan proses sertifikasi tanah tersebut. Daftar Tanah Lapan yang belum bersertifikat dapat dilihat pada Tabel 79. Tabel 79 : Daftar Rekapitulasi Tanah Lapan yang belum Bersertifikat Luas M2 Nilai 2011 Rp. 1 LPA Kototabang 2.490.000 - Bukit Kototabang, Desa Muaro 19.910 202.126.000 Desa Pamalayan, Kec. Cikelet, Garut 45.958 532.447.800 Desa Pamalayan, Kec. Cikelet, Garut 45.302 1.024.226.660 PMK Pengadaan Tanah 3 Pusfatja 7.050 8.460.000.000 Kel. Pekayon, Pekayon Ps. Rebo Jak-tim Proses pengurusan kehilangan 769 9.145.150.000 Iskandarsyah Proses pengurusan kehilangan 977 7.703.300.000 Cisadane 5 Parepare 5.471 55.816.400 Parepare Pengadaan Tanah 2.615.437 27.067.250.460 Keterangan SIMAK BMN JUMLAH No Satuan Kerja Lokasi 2 BPPR Pameungpeuk 4 Pusjigan D.8 INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA SECARA AKRUAL Informasi pendapatan dan belanja secara akrual Tahunan TA 2011 terlampir. D.9 CAPAIAN KINERJA Penetapan kinerja Lapan Tahunan TA 2011 terlampir. D.10 TEMUAN INSPEKTORAT Temuan tim auditor Inspektorat terhadap pencatatan BPD Watukosek ; Sparepart peralatan mesin yang berasal dari belanja barang pemeliharaan 523 yang diinput sebagai aset tetap dan belum ditindak lanjuti berupa: Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 98  Battery laptop Toshiba sebanyak 2 buah senilai Rp. 2.730.000,-  Battery laptop Compaq sebanyak 2 buah senilai Rp. 2.730.000,-  Battery Laptop IBM sebanyak 1 buah senilai Rp. 1.250.000,- D.11 PERSEDIAAN D.11.1 PERSEDIAAN PUSTEKROKET Bahwa terdapat selisih persedian antara kartu gudang dengan aplikasi pada Bidang Propelan pada Satker Pustekroket sebesar Rp. 2.032.286.588,- yang merupakan bahan baku dan telah berubah bentuk menjadi propelan RX100, RX200, D70, D102,5, D108, D180, D530,dan bahan penelitian. Bahan-bahan tersebut belum dapat dikeluarkan dari sistem aplikasi persediaan dikarenakan belum ada Berita Acara Uji Statik Uji Terbang Penelitian. Akan dilakukan penertiban administrasi terkait barang persediaan Semester I TA 2012. D.11.2 PERSEDIAAN PUSTEKSAT Bahwa terdapat kurang saji persediaan pada Satker Pusteksat, dimana pada aplikasi persediaan barang telah keluar namun ketika dilakukan pengecekan fisik ada beberapa barang yang masih ada di gudang bidang. Oleh karena itu terdapat koreksi nilai persediaan sebesar Rp. 127.409.700,00, akan dilakukan koreksi terhadap nilai tersebut pada Semester I TA 2012. Rincian koreksi nilai persedian terlampir. D.12 INFORMASI LAINNYA 1. Terdapat perubahan nilai pada Semester I TA 2011 pada akun Gedung dan Bangunan dari Rp. 118.110.906.688,- menjadi Rp. 118.110.896.688,- minus Rp. 10.000,-. Hal ini disebabkan petugas operator BPD Watukosek merubah penginputan koreksi nilai gedung laboratorium permanent NUP 1 gedung perakitan balon ditanggal buku Semester I TA 2011 sebesar Rp. 15.122.000,- 2. Terdapat nilai minus dan kuantitas tertinggal pada beberapa kode barang. Kuantitas dan nilai tersebut tercantum dalam laporan BMN diantaranya : No Satker Nama Barang Kuantitas Nilai Keterangan 1 Pussainsa Unit Pemancar MFMW stationary 3,.06.03.01.003 -3 5.340.000 Akun PM pada UPS 3.08.03.05.002 -1 Rp769.000 P.C. Unit 3.10.01.02.001 -1 Rp2.463.000 3 Biro Umum Jalan Khusus Kompleks 5.01.01.09.002 1.983 Akun Jalan dan Jembatan Akun Aset Tetap yang dihentikan Pustekbang 2 3. Koreksi nilai transfer sebesar Rp. 20.000,- pada satker Pusjigan disebabkan karena adanya perubahan nilai renovasi Gedung Bangunan Pusjigan senilai Rp. 1.046.508.000,- seharusnya Rp. 1.046.528.000,- pada BAST Biro Umum Nomor Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 99 BAST01062011Roum. 4. Pada Biro Umum terdapat kesalahan penginputan kuantitas pada transaksi pengembangan tanah bangunan mess 2.01.01.01.005 NUP 2 yang bertambah 3 m2 dan tanah mess 2.01.01.01.005 NUP 3 yang bertambah 1 m2. Koreksi kuantitas akan dilakukan di periode audited Tahun Anggaran 2011. 5. Selisih nilai transfer sebesar Rp. 14.738.000,- disebabkan karena : Satker Transfer Keluar Satker Transfer Masuk Selisih Keterangan Biro Umum 18.619.500 Pusteksat - 18.619.500 Pusteksat belum mencatat mesin absensi BABUN - Pusjigan 33.357.500 33.357.500 Meubelair hasil transfer tahun 2010 yang dicatat di tahun 2011 D13 PENJELASAN PERUBAHAN NERACA UNAUDITED MENJADI AUDITED 2011 Berdasarkan rekonsiliasi tiga pihak antara BPK, Kementerian Keuangan dan Lapan terdapat beberapa koreksi nilai neraca keuangan dari LK Unaudited 2011. Perubahan tersebut antara lain: 1. Persedian, koreksi sebesar Rp. 40.002.000,- Pustekbang : Pencatatan persedian berupa DVD RW Internal 2 unit Rp. 222.000,-, PCI express Rp. 409.000,- Pustekroket : Pencatatan nilai persedian sebesar Rp. 39.149.000,-

2. Tanah, koreksi sebesar Rp. 1.368.300.720,-

 Pusjigan : Pencatatan terhadap pengembangan melalui KDP yang merupakan transfer masuk KDP dari Biro Umum sebesar Rp. 2.800.000,- biaya pengurusan sertifikat tanah Mess Iskandarsyah  Pusteksat : Pencatatan terhadap penerimaan aset tetap renovasi dari Biro Umum sebesar Rp. 6.700.000,- biaya dalam rangka pembuatan sertifikat tanah Pusteksat Kodya dan Kab. Bogor  Pussainsa : Pencatatan terhadap penerimaan aset tetap renovasi dari Biro Umum sebesar Rp. 9.958.000,- biaya dalam rangka pengurusan sertifikat tanah Pussainsa  Pameungpeuk : Pencatatan terhadap penerimaan aset tetap renovasi dari Biro Umum sebesar Rp. 31.200.000,- biaya dalam rangka pengurusan sertifikat tanah Pameungpeuk, Pencatatan terhadap transfer masuk dari Biro Umum sebesar Rp. 1.024.226.660,- biaya pengadaan tanah Pameungpeuk  Watukosek : Pencatatan terhadap penerimaan aset tetap renovasi dari Biro Umum sebesar Rp. 10.458.400,- biaya dalam rangka pengurusan ijin baru penggunaan tanah Watukosek  Kototabang : Pencatatan terhadap penerimaan aset tetap renovasi dari Biro Umum sebesar Rp. 52.978.000,- biaya dalam rangka pengurusan sertifikat tanah Kototabang, Pencatatan terhadap pengembangan melalui KDP yang merupakan transfer masuk KDP dari Biro Umum sebesar Rp. 43.060.000,- biaya pengurusan Peninjauan lokasi  Pontianak : Pencatatan terhadap penerimaan aset tetap renovasi dari Biro Umum sebesar Rp. 11.383.160,- biaya dalam rangka pengurusan sertifikat tanah Pontianak, Pencatatan terhadap Laporan Keuangan Lapan TA 2011 Audit ed Catatan atas Laporan Keuangan – 100 pengembangan melalui KDP yang merupakan transfer masuk KDP dari Biro Umum sebesar Rp. 62.188.900,- biaya pengurusan Peninjauan lokasi  Parepare : Pencatatan terhadap penerimaan aset tetap renovasi dari Biro Umum sebesar Rp. 57.531.200,- biaya dalam rangka pengurusan sertifikat tanah Parepare, Pencatatan terhadap transfer masuk dari Biro Umum sebesar Rp. 55.816.400,- biaya pengadaan tanah Parepare

3. Peralatan dan Mesin, koreksi sebesar Rp. 50.777.977.351,-