Batasan Masalah Rumusan Masalah

Dengan demikian, sastra adalah ungkapan manusia dalam bentuk karya tertulis yang memiliki dimensi estetik. Dimensi estetik sendiri adalah persoalan bentuk yang dalam prosa, dapat diselidiki lewat narasi. Novel sebagai salah satu jenis prosa berasal dari kata Latin novellus yang berakar pada kata novies atau ‘baru’. Novel memang merupakan karya sastra yang terhitung baru dibanding puisi atau drama. Novel adalah jenis roman pendek yang berkisah tentang petualangan menarik dan menghibur Dictionnaire Le Littre. Novel berbeda dengan roman. Roman merujuk pada naskah prosa yang lebih panjang. Scott dalam Maning, 1992: xxv mendefinisikan roman sebagai cerita fiksi dalam bentuk prosa maupun bait-bait; berfokus pada kejadian-kejadian yang luar biasa maupun aneh, sementara novel mengakomodasi jalinan cerita dari kehidupan manusia dan masyarakat modern sehari-hari. Dalam bahasa Indonesia, pengertian novel setara dengan roman dalam bahasa Prancis, sedangkan kata roman sendiri dalam bahasa Indonesia merujuk ke karya- karya sastra awal abad ke-20. Perbedaan makna dan rasa bahasa tersebut membuat La Lenteur dalam penelitian ini digolongkan sebagai novel dalam bahasa Indonesia, dan sebagai roman dalam bahasa Prancis.

B. Alur: Unsur Intrinsik Utama dalam Novel

Kajian intrinsik karya sastra merupakan langkah awal dalam penelitian karya sastra, termasuk dalam penelitian ini. Barthes 1981: 8–9 menyatakan, tugas pertama yang harus dilakukan ketika mendeskripsikan teks narasi adalah dengan menggali bangunan struktural dan mendefinisikannya secara pragmatis. Teori naratologi yang digunakan sebagai perangkat analisis dalam penelitian merupakan bagian dari perkembangan teori strukturalisme sehingga analisisnya dimulai dengan menganalisis unsur intrinsiknya. Dalam penelitian ini, analisis hanya dilakukan terhadap alur. Alur adalah aspek tertinggi dalam sebuah teks karena ia memuat peristiwa- peristiwa rumit yang disusun berdasarkan hubungan sebab akibat Forster, 2002: 60–61. Kausalitas ini membuat kaitan antarperistiwa dalam alur bersifat kronologis dan logis. Langkah pertama menganalisis alur adalah dengan memperoleh satuan- satuan makna yang membentuk sekuen. Sekuen adalah bagian dari teks yang menyusun kesatuan keterkaitan cerita. Sekuen cerita terkait dengan serangkai tindakan yang menunjukkan tahapan perkembangan cerita Schmitt dan Viala, 1982:63. Menurut Barthes 1981:15–16, sekuen terbagi dalam dua fungsi, yakni fungsi kardinal atau utama dan fungsi katalisator. Sekuen dengan fungsi utama berfungsi sebagai pengarah jalan cerita, sedangkan fungsi katalisator merupakan penghubung antarfungsi utama. Dengan demikian, sekuen-sekuen cerita terwakili oleh sekuen yang memiliki fungsi utama.

C. Narasi dan Naratologi

Kajian mengenai narasi teks sastra telah banyak diulas oleh ahli seperti Tzvetan Todorov, Roland Barthes, Paul Ricoeur, Lévi-Strauss, dan Gérard Genette. Kajian ini dirintis oleh Kaum Formalis Rusia dan Kelompok Praha Prague School sebagai bagian dari pemikiran strukturalisme. Istilah naratologi sendiri dimunculkan oleh