MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMASMK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL - F
PPPPTK Penjas dan BK | 52
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: BELAJAR GERAK MOTORIK 1
A. Tujuan
1. Kompetensi Dasar
a Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran
ini, peserta diklat dapat mengidentifikasi Konsep Belajar Gerak secara terperinci.
b Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran
ini, peserta
diklat dapat
mengidentifikasi Kategori
Gerak Keterampilan Berdasar Otot yang Digunakan, Pengaruh Lingkungan,
dan Mulai-Akhir Gerak secara terperinci.
2. Indikator Pencapaian Kompetensi
a Mengidentifikasi Konsep Belajar Gerak secara terperinci. b Mengidentifikasi Kategori GerakKeterampilan Berdasar Otot yang
Digunakan, Pengaruh Lingkungan, dan Mulai-Akhir Gerak secara terperinci.
B. Uraian Materi
1. Konsep Belajar Gerak
Belajar gerak merupakan sebagian dari belajar secara umum. sebagai bagian dari belajar, belajar gerak mempunyai tujuan tertentu.tujuannya
adalah untuk
menguasai berbagai
keterampilan gerak
dan mengembangkannya agar keterampilan gerak yang di kuasai bisa di
lakukan untuk menyelesaikan tugas-tugas gerak untuk mencapai sasaran tertentu.
Proses belajar gerak berbeda dengan proses kognitif dan proses belajar afektif. Perbedaan yang ada bersumber dari aspek aspek yang dominan
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMASMK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL - F
PPPPTK Penjas dan BK | 53 keterlibatannya di dalam proses belajarnya yang domain keterlibatannya
dalam proses belajar adalah aspek fisik dan psikomotorik. Konsep belajar pada umumnya dan belajar motorik sebagai akibat
perilaku motorik pada khususnya, telah dirumuskan dalam berbagai definisi para ahli. Belajar dapat diartikan semacam seperangkat peristiwa,
kejadian atau perubahan yang terjadi. Apabila seseorang berlatih memungkinkan ia menjadi semakin terampil dalam melaksanakan suatu
kegiatan. Belajar adalah hasil langsung dari praktik atau pengalaman. Belajar tidak
dapat diukur secara langsung, karena proses yang mengantarkan pencapaian perubahan perilaku berlangsung secara internal atau dalam
diri, manusia tidak bisa diamati secara langsung, terkecuali ditafsirkan berdasarkan perilaku itu sendiri. Belajar dipandang sebagai proses yang
menghasilkan perubahan
relatif permanen
dalam keterampilan.
Perubahan dalam perilaku yang menyebabkan perubahan suasana emosi, motivasi, atau keadaaan internal tidak dianggap sebagai akibat
belajar. Disimpulkan pengertian belajar adalah seperangkat proses yang
berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan permanen dalam perilaku terampil. Meskipun tekanan belajar
gerak ialah penguasaan keterampilan, tidaklah berarti aspek lain, seperti peranan domain kognitif diabaikan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Meinel 1976 yang dikutip oleh Rusli 1988:102 menyatakan sebagai berikut: belajar itu sendiri dari tahap penguasaan, penghalusan, dan
penstabilan gerak, atau keterampilan teknik olahraga. Integrasi keterampilan di dalam perkembangan total dari kepribadian seseorang.
Karena itu penguasaan keterampilan baru diperoleh melalui penerimaan dan pemilikian pengetahuan, perkembangan koordinasi dan kondisi fisik
sebagaimana halnya kepercayaan dan semangat juang. Sebagian orang awam berpendapat bahwa bagi seseorang yang
menganggap proses belajar sebagai suatu kejadian yang berlangsung dengan sendirinya. Ia akan menganggap belajar merupakan suatu gejala