Karakteristik Perusahaan Landasan Teori

19 wajib pajak menjaga kerahasiaan. Council of Executive Secretaries of Tax Organization, 1991.

2.1.5. Karakteristik Perusahaan

Karakteristik perusahaan merupakan suatu ciri yang menjadi identitas atau sifat dari suatu perusahaan, yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahan lainnya. Karakteristik perusahaan dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang. Karakteristik yang ditinjau oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Komisaris Independen, Leverage, Size dan Capital Intensity Ratio. 1 Komisaris Independen Komisaris Independen merupakan bagian dari Dewan Komisaris yang berasal dari pihak luar perusahaan atau pihak independen. Komisaris ini di dalam perusahaan tidak memihak pemegang saham maupun pemilik perusahaan atau investor. Komisaris Independen diangkat oleh pihak perusahaan karena pengalaman dan kemampuan dari individu Komisaris Independen tersebut yang dinilai berkompeten untuk posisi tersebut. UU Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menyebutkan bahwa Komisaris Independen diangkat berdasarkan keputusan RUPS dari pihak yang tidak terafiliasi dengan pemegang saham utama, anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris lainnya. Komisaris Independen ini sangat penting keberadaanya di perusahaan, karena komisaris ini dapat meminimalkan konflik kepentingan yang terjadi di dalam perusahaan yang melibatkan pihak agen dan principal dalam perusahaan tersebut. Selain itu keberadaan Komisaris Independen juga dapat menjalankan fungsi sebagai pengawas bagi komisaris internal dalam perusahaan tersebut, 20 maupun sebagai pengawas bagi operasional perusahaan tersebut bagaimana perusahaan dijalankan apakah sesuai dengan standar dan peraturan atau tidak. Namun dalam tugasnya Komisaris Independen ini bisa saja mendapatkan hambatan. hambatan yang mungkin dihadapi Komisaris Independen adalah kurangnya pengalaman Komisaris Independen dalam menangani masalah yang spesifik perusahaan tersebut dan kurangnya pengetahuan Komisaris Independen yang baru menjabat terkait seluk beluk di dalam perusahaan tersebut. 2 Leverage Leverage merupakan banyaknya jumlah utang yang dimiliki perusahaan dalam melakukan pembiayaan dan dapat digunakan untuk mengukur besarnya aktiva yang dibiayai dengan utang. Leverage juga didefinisikan sebagai rasio hutang yang digunakan oleh perusahaan yaitu perbandingan antara hutang jangka panjang terhadap total aktiva. Selain itu leverage ini juga dapat didefinisikan sebagai total hutang dibagi dengan total aktiva. Semakin tinggi leverage suatu perusahaan maka menunjukkan semakin tinggi ketergantungan perusahaan tersebut untuk membiaya asetnya dari pinjaman atau hutang dari pidak luar. Sedangkan sebaliknya semakin kecil leverage di perusahaan tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membiayai asetnya dengan modalnya sendiri. Perusahaan dapat menggunakan tingkat leverage untuk mengurangi laba dan akan berpengaruh terhadap berkurangnya beban pajak Brigham Houston, 2010. Leverage mengurangi beban pajak dikarenakan jumlah hutang akan menimbulkan beban bunga. Beban bunga tersebut dapat dikurangkan terhadap 21 penghasilan kena pajak. Penghasilan kena pajak berkurang maka jumlah beban pajak juga akan berkurang. 3 Size Machfoedz 1994 dalam Kurniasih dan Sari ,2013 menyatakan bahwa ukuran perusahaan adalah suatu skala yang dapat mengklasifikasikan perusahaan menjadi perusahaan besar dan kecil menurut berbagai cara seperti total aktiva atau total aset perusahaan, nilai pasar saham, rata-rata tingkat penjualan, dan jumlah penjualan. Ukuran perusahaan umumnya dibagi dalam 3 kategori, yaitu large firm, medium firm, dan small firm. Semakin besar ukuran dari sebuah perusahaan, kecenderungan perusahaan membutuhkan dana akan juga lebih besar dibandingkan perusahaan yang lebih kecil, hal ini membuat perusahaan yang besar cenderung menginginkan pendapatan yang besar. Lebih lanjut menurut Sudarmadji dan Sularto 2007 semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam dan semakin besar perputaran uang. Semakin besar perusahaan cenderung mempunyai manajemen dan sumber dana yang baik dalam menjalankan perusahaan. Karena memiliki manajemen dan suber dana yang baik maka perusahaan menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk melakukan tax planning yang baik. 4 Capital Intensity Ratio Capital Intensity Ratio merupakan besarnya total modal yang tertanam dalam investasi berupa aset tetap dan persediaan yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi jumlah aset tetap dan persediaan yang dimiliki oleh perusahaan maka, akan menyebabkan semakin tinggi pula depresiasi yang ditanggung 22 perusahaan. Seperti yang dijelaskan Hanum 2013 biaya depresiasi merupakan biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan dalam menghitung pajak. Semakin tingginya depresiasi tersebut maka akan menyebabkan berkurangnya laba kena pajak perusahaan sehingga akan menyebabkan berkurangnya beban pajak perusahaan.

2.2. Penelitian Sebelumnya

Dokumen yang terkait

Pengaruh Derivatif Keuangan, Leverage Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance): Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

8 44 106

Pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance : studi empiris pada sektor perbankan yang terdaftar di bei periode tahun 2009-2013

0 15 0

PENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2010-2014)

0 5 110

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, PROFITABILITAS, INTENSITAS ASET TETAP, INTENSITAS PERSEDIAAN DAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP EFFECTIVE TAX RATE (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

12 65 144

PENGARUH LIKUDITAS, LEVERAGE, CAPITAL INTENSITY DAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK PERUSAHAAN (PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI).

14 66 31

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Capital Intensity Terhadap Tax Avoidance (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bei Tahun 2012-2014).

1 6 27

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Capital Intensity, dan Leverage terhadap Tax Avoidance.

2 10 22

PENGARUH SIZE, LEVERAGE, PROFITABILITY, CAPITAL INTENSITY RATIO, ACTIVITY RATIO DAN PROPORSI KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP EFFECTIVE TAX RATE (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016)

0 1 18

Pengaruh Capital Intensity Ratio, Inventory Intensity Ratio, Ownership Structure , dan Kompensasi Rugi Fiskal terhadap Effective Tax Rate (ETR) (Studi Empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2014-2017)

0 0 16

PENGARUH KARAKTERISITIK PERUSAHAAN DAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP TAX AVOIDANCE (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2017)

0 0 15