17
untuk dapat dibandingkan. Jika posisi relatif obyek sangat bervariasi, tidak mudah bagi peneliti untuk memutuskan apakah obyek tersebut
dilihat dari sudut pandang yang berbeda, atau dimensi di balik posisi tersebut bervariasi, atau bahkan keduanya. Program – program
statistik pun tidak dapat memfasilitasi teknik pembandingan tersebut, sehingga untuk uji validasi MDS dapat dilakukan dengan dua cara.
Pertama adalah dengan menggunakan split or multisample comparison, yaitu dengan membagi dua data yang telah ada, atau
mencari data baru, kemudian mencari rerata dari perbandingan tersebut. Cara kedua yang dapat dilakukan adalah dengan
mengaplikasikan dua metode MDS, yaitu decompositional method dan compositional method. Decompositional method dilakukan terlebih
dahulu, selanjutnya hasil yang didapat dengan menggunakan decompositional method dicek dengan menggunakan compositional
method.
C. Kerangka Penelitian
DAP Draw-A-Person memiliki beberapa dimensi yang digunakan untuk menginterpretasi gambar pada bagian kepala. Kriteria yang sudah ada
dalam penilaian tes DAP sebelumnya antara lain kualitas garis dan kriteria yang berada dari bagian-bagian kepala manusia seperti rambut, alis, mata
hidung, telinga, mulut, dan dagu “Tes Grafis”, 1996.
18
Pembuatan kriteria penilaian untuk menginterpretasi gambar dari tes DAP tersebut bersifat subjektif dan dibandingkan dengan pasien yang
mengalami gangguan emosional Kubierske, 2008. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk membuat kriteria tes DAP yang lebih objektif.
Usaha tersebut dilakukan dengan mencari dimensi-dimensi yang mendasari seseorang dalam melakukan penilaian terhadap gambar kepala tes DAP.
Peneliti akan mengidentifikasi dimensi-dimensi tersebut dari penilaian kedekatan yang diberikan subjek terhadap gambar yang dibuat subjek. Teknik
yang digunakan untuk membantu mengidentifikasi dimensi tanpa mengetahui atributnya terlebih dahulu adalah teknik Multidimensional Scaling MDS.
Teknik Multidimensional Scaling merupakan teknik untuk
menemukan atribut-atribut atau dimensi-dimensi yang mempengaruhi subjek dalam mengevaluasi suatu objek Wickelmaier, 2003. Oleh karena itu,
penelitian ini nantinya akan menghasilkan dimensi-dimensi yang digunakan subjek dalam memberikan penilaian kemiripan antara satu gambar dengan
gambar lainnya. Selain itu, penggunaan subjek yang awam terhadap tes DAP memungkinkan dimensi-dimensi yang muncul adalah dimensi-dimensi baru.
D. Pertanyaan Penelitian
1. Berapa banyak dimensi yang bisa ditemukan dalam gambar bagian kepala
yang dihasilkan dari tes DAP? 2.
Bagaimana identifikasi setiap dimensi yang ditemukan dalam gambar bagian kepala yang dihasilkan dari tes DAP?
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Peneliti menggunakan dua pendekatan penelitian, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Peneliti pertama melakukan identifikasi jumlah dimensi yang
didapat dari respon tes DAP melalui teknik Multidimensional Scaling. Hal tersebut bersifat kuantitatif karena data yang didapat berupa angka.
Kemudian, peneliti melakukan pemberian label dimensi yang didasarkan pada kemiripan kedekatan gambar yang diperoleh dari tahap sebelumnya dan
melihat kontinumnya. Teknik ini bersifat kualitatif karena data yang didapat dari hasil pengamatan peneliti.
B. Identifikasi Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah data kemiripan terhadap gambar DAP.
C. Definisi Operasional
Data kemiripan terhadap gambar DAP adalah penilaian kemiripan 20 gambar kepala antara satu gambar yang dibandingkan dengan 19 figur
manusia yang diperoleh dari hasil tes DAP. Respon tersebut didapat dari 20 subjek. Subjek diberikan tes DAP terlebih dahulu dengan instruksi
“Gambarlah manusia lengkap”. Urban, 1968 19