Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar |
9
dikreasikan berdasarkan tema-tema yang diangkat dari lingkungan sekitar siswa atau sekolah.
Gerakan-gerakan di dalam tarian-tarian tersebut, baik tari tradisi maupun kreasi, berhubungan dengan lingkungan sekitar. Hubungan antara gerak
dan lingkungan tampak pada ragam gerak tari, teknik gerak, musik sebagai iringan tari, dan elemen-elemen komposisi ruang, waktu, dan tenaga.
c. Seni Rupa, terdiri dari dua materi, yaitu:
1. Menggambar Berkarya seni rupa dua dimensi mengacu pada kegiatan menggambar.
Kegiatan ini terdiri dari menghias dengan teknik mewarnai, mengecat, menempel,
menggunting, menggaris,
mencap, mencelup,
membatik,menoreh, menciprat, mendusel, dan sebagainya.Karya yang dihasilkan dari bentuk kegiatan seni rupa dua dimensi adalah
lukisan,hiasan payung, melukis baju, lukisan sutra, batik, lukisan dari kayukulit, dan sebagainya.
2. Membentuk Teknik pengerjaan karya seni rupadilakukan dengan membentuk
media yang digunakan, yaitumengurangi atau menambahkan, seperti: mengukir,
memahat,mencetak, menganyam,
merangkai,merajut,menyulam, melipat origami, mengikat mematri, menempel, mendaur ulang, dan lain-lain.Karya yang dihasilkan dari
bentuk kegiatan seni rupa tiga dimensi adalah patung, ukiran, mainan, topeng, aksesoris, hiasan, cenderamata, sulaman, anyaman, rajutan, dan
lain-lain. Perlu diketahui bahwa memahat kurang bisa diterapkan pada siswa
SD, tetapi di daerah-daerah tertentu, aktivitas menganyam dan meronce dapat dilakukan. Namun, untuk aktivitas seni rupa pada siswa SD
sebaiknyatidak menggunakan peralatan keras dan membahayakan, seperti palu dan pisau. Bentuk kegiatan dan peralatan sebaiknya
disesuaikan dengan kemampuan siswa.
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar |
10
Guru juga dapat menstimuli kreativitas siswa dalam membuat karya seni rupa dengan mendaurulang limbah, misalnya botol minuman
kemasan, batok kelapa, sedotan, dan koran bekas.
d. Seni Teater
Materi kegiatan Seni Teater dapat berupa: 1. Teater Tutur:
Kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai Teater Tutur berhubungan dengan aktivitas bercerita secara tunggal monolog,
seperti membaca puisi, deklamasi, mendongeng, dan stand up
comedy. Contoh Teater Tutur yang bersumber dari nilai-nilai lokal adalah
bakaba, macapat, kentrung, dan P.M. Toh, yang seringkali berhubungan dengan cerita rakyat
folklor. 2. Teater Gerak
Kegiatan teater yang dialognya disampaikan melalui gerak, misalnya pantomimtablo.Contoh Teater Gerak yang bersumber
dari nilai-nilai lokal adalah randai, wayang orang, dan tari kecak.
Tema cerita dalam Teater Gerak adalah bagian dari cerita rakyat folklor.
3. Teater Boneka Kegiatan teater yang menggunakan bendaboneka yang
merupakan representasi dari suatu karakter atau tokoh dalam cerita, misalnya
wayang kulit, wayang golek, wayang potehi, cemen, dan wayang suket.
4. Teater Drama Kegiatan teater yang bersumber dari naskah tertulis, misalnya
drama Kwek-Kwek karya D. Djayakusuma dan Romeo dan Juliet.
5. Drama Musikal Kegiatan teater yang menggabungkan cerita, gerak, dan musik,
dengan dialog yang dinyanyikan. Bentuk drama musikal adalah operet dan kabaret, misalnya operet
Laskar Pelangi, Bawang Merah dan Bawang Putih, Ande-Ande Lumut, Si Pitung, dan Sabai
nan Aluih. Teater tradisi yang dapat dikategorikan ke dalam
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar |
11
Drama Musikal adalah lenong, ketoprak, ludruk, teater kubruk,
dan langendrian.
C. Pengembangan Metode dan Evaluasi Pembelajaran Ekstrakurikuler
Hasil yang ingin dicapai dalam Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar akan maksimal apabila memiliki cara pengorganisasian,pembelajaran, cara
evaluasi yang maksimal dari seluruh komponen. Kegiatan ini dimulai dari bagaimana menentukan metode pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian
disetiap bidang seni antara lain:
1. Metode PembelajaranEkstrakurikuler Kesenian
Dalam metode pembelajaran yang diperlukan adalah bagaimana seorang guru mampu menguasai kelas, sehingga tercipta proses belajar
yang menyenangkan. Adapun jenis-jenis metode yang dapat digunakan diantaranya: ceramah, diskusi, demonstrasi, eksperimental, dan pelatihan,
dengan berbagai pendekatan. Penerapan metode pembelajaran dari masing-masing bidang seni dapat dilihat pada lampiran.
2. Evaluasi Pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian
Evaluasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler kesenian merupakan sebuah kegiatan yang terencana untuk mengetahui kondisi pembelajaran
ekstrakurikuler dengan menggunakan instrumen. Kegiatan evaluasi pembelajaran memiliki fungsi menelaah suatu objek atau keadaan untuk
mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Evaluasi pembelajaran adalah proses mengumpulkan,
menganalisis, dan mengintepretasi, informasi secara sistematik untuk mendapatkan sejauhmana ketercapaian sebuah pembelajaran. Evaluasi
pembelajaran bertujuan menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, pencapaian belajar siswa,
serta keefektifan pengajaran guru yang mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian. Untuk mendapatkan hasil evaluasiyang maksimal dalam
Ekstrakurikuler Kesenian dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil dan pelaporan.Penerapan evaluasi pembelajaran