Kumpulan File Panduan Peningkatan Mutu Pembelajaran di SD

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan Ekstrakurikuler Keseniandi Sekolah Dasar merupakan suatu kegiatan yang mendukung mata pelajaran Seni Budaya dan Prakaryaserta untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat siswa Sekolah Dasar. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya sekarang ini di Sekolah Dasar tidak lagi menjadi sebuah mata pelajaran yang berdiri sendiri tetapi menjadi satu kesatuan dalam sebuah pembelajaran tematik. Terkait dengan hal itu maka mata pelajaran Seni budaya dan Prakarya di kelas kurang dapat diimplementasikan secara utuh untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Beberapa alasan yang terkait dengan kenyataan tersebut disebabkan antara lain karena: 1) keterbatasan wawasan dan keterampilan seni yang dimiliki oleh guru kelas, dan 2) kemampuan guru kelas dalam pengelolaan pembelajaran di kelas.

Berdasarkan kenyataan di atasmaka diperlukan kegiatan tambahan di luar jam sekolah yang dapat memberi kesempatan bagi para siswa Sekolah Dasar untuk melakukan beragam pengalaman praktik berkesenian seperti senimusik, seni tari, seni rupa, ataupun seni teater. Dalam hal ini, kegiatan pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian lebih menekankan pada aktivitas “belajar sambil

melakukan” (learning by doing), sebagai upaya menstimuli keberanian siswa Sekolah Dasar untuk mengekspresikan ide atau gagasan seni mereka dalam bidang seni musik, seni tari,seni rupa, ataupun seni teater.Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian ini juga dipandang penting sebagai suatu kegiatan yang dapat menumbuhkembangkan kreativitas siswa Sekolah Dasar. Kreativitas ini merupakan elemen penting dalam Pendidikan Kesenian dan hanya dapat diperoleh dengan melakukan beragam pengalaman praktik secara terus-menerus. Cara belajar siswa Sekolah Dasar yang lebih mengutamakan kreativitas kesenian memiliki pendekatan dalam proses pembelajaran.


(2)

Pendekatan dalam proses pembelajaran yang dilakukan khususnya pada kegiatanEkstrakurikuler Kesenian lebih menekankan pada interaksi guru-siswa. Kegiatan tersebutsebagai upaya untuk menggali ide atau gagasan siswa dalam berkesenian. John Dewey, sebagaimana dikutip oleh Elliot

(1995), pernah menyatakan bahwa “educational objectives are… the

outcomes of teaching-learning interactions.”. Sesuai dengan pernyataan Dewey tersebut maka kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dipandang dapat mendukung pencapaian tujuan pembelajaran Kesenian yang diharapkan. Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian diharapkan dapat menjadi salah satu wadah dalam upaya menanamkan pembentukan nilai-nilai karakter peserta didik untuk melakukan perubahan perilaku, seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, dan toleransi.Oleh karena itu dibutuhkan suatu panduan teknis ekskul yang dapat digunakan oleh para guru di sekolah.

B. Dasar Hukum

Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian berlandaskan pada pedoman, peraturan, dan keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI sebagai berikut;

1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan

Pemerintah No. 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan. 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 39 Tahun 2008 tentang

Standar Pembinaan Kesiswaan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 Tahun 2013

Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

8. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 125/U/2002 tentang Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif di Sekolah.


(3)

9. Kerangka Dasar Kurikulum 2013 pada Landasan Filosofis disebutkan bahwa pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

C.Tujuan dan manfaat

Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian disusun dengan tujuan sebagai: 1. Pedoman pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar. 2. Pedoman sekolah untuk mengaktifkan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian sebagai upaya untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter siswa di Sekolah Dasar.

3. Rujukan untuk mengembangkan bakat dan minat siswa melalui kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian.

4. Rujukan untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler kesenian

D. Ruang lingkup Ruang lingkup panduan Ekstrakurikuler Kesenianterdiri dari: Pendahuluan, Konsep Dasar Pengembangan Ekstrakurikuler Kesenian, Tata KelolaEkstrakurikuler Kesenian, danPenutup.


(4)

BAB II

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER KESENIAN DI SEKOLAH DASAR

A. Konsep Ekstrakurikuler Kesenian 1. Pengertian

Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan diluar jam mata pelajaran di Sekolah Dasar. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan para siswa di luar jam pelajaran dan dapat dilaksanakan di dalam maupun di luar sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan atau pilihan karenakegiatan ini tidak termasuk dalam kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler. Definisi yang sama juga dikemukakan oleh Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

2. Tujuan

Ekstrakurikuler Kesenian bertujuansebagaimedia atau wadah dalam mengembangkan minat dan bakat siswa di bidang kesenian untuk menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggungjawab.

3. Fungsi

Kegiatan ekstrakurikuler Kesenian pada satuan pendidikan dasar memiliki: a. Fungsi Pengembangan yaitumendukung berkembangnyakecerdasan

personal peserta didik melalui pengembangan minat, bakat/potensi,kreativitas, pembentukankarakter, dankepemimpinan. b. Fungsi Sosial yaitu mengembangkan kemampuan/kompetensi dan rasa

tanggung jawab sosial peserta didik, dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktik keterampilan sosial,kemampuan berkomunikasi, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.


(5)

c. Fungsi Rekreatifdari kegiatan ekstrakurikulerdilakukan dalam suasana rileks dan menyenangkan. Suasana ini menunjang proses perkembanganpotensi/kemampuan personalpeserta didik. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler harus dapat menjadikan suasana sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta didik.

d. Fungsi Persiapan kariruntuk memfasilitasi kesiapan karir peserta didik melalui pengembangan bakat dan minat siswa dalam bidangseni. 4. Visi dan Misi

a. Visi

Visi kegiatan ekstrakurikuler KeseniandiSekolah Dasar adalah berkembangnya potensi seni,kreativitas,bakat, minat, kemampuan, kepribadian, dan kemandirian peserta didik secara optimal melalui kegiatan-kegiatan di luar kegiatan intrakurikuler.

b. Misi

Misi kegiatan ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar adalah sebagai berikut:

1) Memfasilitasi siswa untuk mengembangkan potensi, bakat, dan minat peserta didik dalam bidang kesenian.

2) Menyelenggarakan sejumlah kegiatan kesenian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri secara optimal melalui kegiatan mandiri dan kelompok.

5. Prinsip

Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian pada satuan pendidikan Sekolah Dasar dikembangkan berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Bersifat individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dengan potensi/bakat peserta didik masing-masing.

b. Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dengan minat dan diikuti oleh peserta didik secara sukarela.


(6)

c. Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing.

d. Menyenangkan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan bagi peserta didik.

e. Membangun motivasi, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat peserta didik untuk berlatih dengan baik dan giat.

f. Kemanfaatan sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan masyarakat.

B. Pengembangan Ekstrakurikuler Kesenian 1.Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler

a. Seni Musik b. Seni Tari c. Seni Rupa d. Seni Teater

2.Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Setiap Bidang Seni a. Seni Musik

1) Musik Tradisi

2) Musik Non-Tradisi atau Musik Kreasi b. Seni Tari

1) Tari Tradisi 2) Tari Kreasi c. Seni Rupa

1) Karya seni rupa dua dimensi 2) Karya seni rupa tiga dimensi d. Seni Teater

1) Teater Tradisi 2) Teater Non-Tradisi


(7)

3.Materi Kegiatan Ekskul Kesenian

Materi ekstrakurukuler Kesenian menekankan pada pengembangan nilai-nilai lokal pada masing-masing bentuk kesenian yang diajarkan.

a. Seni Musik, terdiri dari dua materi, yaitu: 1. Bernyanyi

Bernyanyi dapat dibedakan menjadi dua yaitu, bernyanyi tunggal atau solo dan berkelompok. Bernyanyi tunggal adalah bernyanyi yang dilakukan oleh satu orang. Lagu-lagu yang dapat digunakan dalam bernyanyi solo disesuaikan dengan daerah setempat sebagai upaya untuk mendukung pelestarian nilai-nilai lokal di daerah itu, contohnya macapat, bawa, kidung, dan sindhenan. Penekanan utama dalam materi bernyanyi solo mencakup: teknik dasar menyanyi, yang mencakup:cara memproduksi suara, pernapasan, dan posisi tubuh; dinamika (keras – lembut) dan tempo (cepat – lambat); dan artikulasi(mengucapkan kalimat/frase lagu).

Bernyanyi berkelompok adalah bernyanyi yang dilakukan secara berkelompok minimal dua orang, misalnya vokal grup, paduan suara, gerongan, dan duet vokal. Penggunaan istilah dan lagu-lagu yang digunakan disesuaikan dengan lingkungan sekolah. Penekanan utama dalam materi bernyanyi kelompok mencakup beberapa aspek yang terdapat dalam bernyanyi solo yang dilengkapi dengan keseimbangan suara dan keterpaduan suara.

2. Bermain Musik

Bermain musik dapat dilakukan dengan menerapkan sistem nada diatonis (Barat) dan sistem nada pentatonis(tradisi). Musik Tradisi adalah musik yang hidup dan berkembang di daerah setempat secara turun-temurun atau diwarisi dari generasi ke generasi. Contoh dari bentuk musik tradisi dalam permainan musik adalah gamelan, kolintang, angklung, talempong, dan kecapi. Musik Kreasi adalah musik yang merupakan pengembangan dari pola musik tradisi daerah setempat dan/atau Nusantara, misalnya campursari, gambang kromong modern, pop daerah, belaganjur, dan kijang kencana.


(8)

Seperti halnya bernyanyi, kegiatan bermain musik juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu ansambel sejenis dan ansambel gabungan. Ansambel sejenis adalah sekelompok orang yang memainkan alat musik yang sama atau sejenis, misalnya ansambel gitar, recorder, angklung, kolintang, dan patrol Banyuwangi. Ansambel gabungan adalah sekelompok orang yang memainkan dua atau lebih alat musik atau instrumen yang berbeda, misalnya drumband, gamelan, gondang, dan degung.

b. Seni Tari, terdiri dari dua materi, yaitu:

Tari Tradisi adalah tari yang hidup dan berkembang di daerah setempat secara turun-temurun atau diwarisi dari generasi ke generasi. Contoh dari bentuk tari tradisi adalah tortor, pakarena, saman, indang, dan remo. Tari Kreasi adalah tari yang merupakan pengembangan dari gerak tari tradisi daerah setempat dan/atau Nusantara. Contoh bentuk tari kreasi adalah poco-poco, tari merak, rantak, dan jaipong. Berdasarkan pola garapan, Tari Tradisi dan Tari Kreasi dapat berupa tari tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok.

Tari Tunggal adalah jenis tari yang ditarikan oleh satu orang atau yang memerankan satu tokoh atau karakter. Contoh tari tunggal dalam Tari Tradisi adalahtariKelana, Gatotkaca, dan Topeng, sedangkan contoh tari tunggal dalam Tari Kreasi adalah tariDua Muka (karya Didiek Nini Towok),tari Semut, Kelinci, dan Kijang.Tari tradisi maupun kreasi biasanya bersumber dari nilai-nilai lokal yang berkembang dalam masyarakat.

Tari Berpasangan adalah jenis tarian yang dilakukan oleh dua orang yang memperlihatkan interaksi di antara keduanya, baik yang dilakukan oleh putri – putra, putra – putra, atau putri – putri. Contoh tari berpasangan adalah tari Payung, Serampang Dua Belas, Oleg Tambulilingan, Cikeuruhan, dan Prawiro Watang. Tari Kelompok adalah jenis tari yang selalu dilakukan secara berkelompok. Contoh tari kelompok adalah tari Pakarena, Serimpi, Piring, Saman, Baris, dan tari Yospan. Contoh dalam tari kreasi untuk kategori tari berpasangan dan kelompok dapat diciptakan atau


(9)

dikreasikan berdasarkan tema-tema yang diangkat dari lingkungan sekitar siswa atau sekolah.

Gerakan-gerakan di dalam tarian-tarian tersebut, baik tari tradisi maupun kreasi, berhubungan dengan lingkungan sekitar. Hubungan antara gerak dan lingkungan tampak pada ragam gerak tari, teknik gerak, musik sebagai iringan tari, dan elemen-elemen komposisi (ruang, waktu, dan tenaga).

c. Seni Rupa, terdiri dari dua materi, yaitu: 1. Menggambar

Berkarya seni rupa dua dimensi mengacu pada kegiatan menggambar. Kegiatan ini terdiri dari menghias dengan teknik mewarnai, mengecat, menempel, menggunting, menggaris, mencap, mencelup, membatik,menoreh, menciprat, mendusel, dan sebagainya.Karya yang dihasilkan dari bentuk kegiatan seni rupa dua dimensi adalah lukisan,hiasan payung, melukis baju, lukisan sutra, batik, lukisan dari kayu/kulit, dan sebagainya.

2. Membentuk

Teknik pengerjaan karya seni rupadilakukan dengan membentuk media yang digunakan, yaitumengurangi atau menambahkan, seperti: mengukir, memahat,mencetak, menganyam, merangkai,merajut,menyulam, melipat (origami), mengikat mematri, menempel, mendaur ulang, dan lain-lain.Karya yang dihasilkan dari bentuk kegiatan seni rupa tiga dimensi adalah patung, ukiran, mainan, topeng, aksesoris, hiasan, cenderamata, sulaman, anyaman, rajutan, dan lain-lain.

Perlu diketahui bahwa memahat kurang bisa diterapkan pada siswa SD, tetapi di daerah-daerah tertentu, aktivitas menganyam dan meronce dapat dilakukan. Namun, untuk aktivitas seni rupa pada siswa SD sebaiknyatidak menggunakan peralatan keras dan membahayakan, seperti palu dan pisau. Bentuk kegiatan dan peralatan sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan siswa.


(10)

Guru juga dapat menstimuli kreativitas siswa dalam membuat karya seni rupa dengan mendaurulang limbah, misalnya botol minuman kemasan, batok kelapa, sedotan, dan koran bekas.

d. Seni Teater

Materi kegiatan Seni Teater dapat berupa: 1. Teater Tutur:

Kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai Teater Tutur berhubungan dengan aktivitas bercerita secara tunggal (monolog), seperti membaca puisi, deklamasi, mendongeng, dan stand up comedy. Contoh Teater Tutur yang bersumber dari nilai-nilai lokal adalah bakaba, macapat, kentrung, dan P.M. Toh, yang seringkali berhubungan dengan cerita rakyat (folklor).

2. Teater Gerak

Kegiatan teater yang dialognya disampaikan melalui gerak, misalnya pantomim/tablo.Contoh Teater Gerak yang bersumber dari nilai-nilai lokal adalah randai, wayang orang, dan tari kecak. Tema cerita dalam Teater Gerak adalah bagian dari cerita rakyat (folklor).

3. Teater Boneka

Kegiatan teater yang menggunakan benda/boneka yang merupakan representasi dari suatu karakter atau tokoh dalam cerita, misalnya wayang kulit, wayang golek, wayang potehi, cemen, dan wayang suket.

4. Teater Drama

Kegiatan teater yang bersumber dari naskah tertulis, misalnya drama Kwek-Kwek (karya D. Djayakusuma) dan Romeo dan Juliet. 5. Drama Musikal

Kegiatan teater yang menggabungkan cerita, gerak, dan musik, dengan dialog yang dinyanyikan. Bentuk drama musikal adalah operet dan kabaret, misalnya operet Laskar Pelangi, Bawang Merah dan Bawang Putih, Ande-Ande Lumut, Si Pitung, dan Sabai nan Aluih. Teater tradisi yang dapat dikategorikan ke dalam


(11)

Drama Musikal adalah lenong, ketoprak, ludruk, teater kubruk, dan langendrian.

C. Pengembangan Metode dan Evaluasi Pembelajaran Ekstrakurikuler Hasil yang ingin dicapai dalam Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar akan maksimal apabila memiliki cara pengorganisasian,pembelajaran, cara evaluasi yang maksimal dari seluruh komponen. Kegiatan ini dimulai dari bagaimana menentukan metode pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian disetiap bidang seni antara lain:

1.Metode PembelajaranEkstrakurikuler Kesenian

Dalam metode pembelajaran yang diperlukan adalah bagaimana seorang guru mampu menguasai kelas, sehingga tercipta proses belajar yang menyenangkan. Adapun jenis-jenis metode yang dapat digunakan diantaranya: ceramah, diskusi, demonstrasi, eksperimental, dan pelatihan, dengan berbagai pendekatan. Penerapan metode pembelajaran dari masing-masing bidang seni dapat dilihat pada lampiran.

2.Evaluasi Pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian

Evaluasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler kesenian merupakan sebuah kegiatan yang terencana untuk mengetahui kondisi pembelajaran ekstrakurikuler dengan menggunakan instrumen. Kegiatan evaluasi pembelajaran memiliki fungsi menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Evaluasi pembelajaran adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan mengintepretasi, informasi secara sistematik untuk mendapatkan sejauhmana ketercapaian sebuah pembelajaran. Evaluasi pembelajaran bertujuan menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru yang mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian. Untuk mendapatkan hasil evaluasiyang maksimal dalam Ekstrakurikuler Kesenian dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil dan pelaporan.Penerapan evaluasi pembelajaran


(12)

Ekstrakurikuler Kesenian untuk masing-masing bidang kesenian dapat dilihat dalam lampiran.


(13)

BAB III

STRATEGI PELAKSANAAN

Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian 1. Struktur Organisasi

Struktur kepengurusan kegiatan Ekstrakurikuler Keseniandi Sekolah Dasar ditetapkan bersama antara pihak sekolah dan komite sekolah. Struktur ini dibentuk sesuai kebutuhan dan ketersediaan sumber daya manusia yang ada. Adapun Struktur kepengurusan Ekstrakurikuler Kesenian meliputi: a. Penasehat, b. Penanggung jawab, c. Koordinator, dan d. Instruktur Ekstrakurikuler (seni musik, tari, seni rupa, dan teater).

Gambar 1. Struktur Organisasi Ekstrakurikuler Kesenian Di Sekolah Dasar

2. Unsur Pelaksana Kegiatan

a. Penasehat adalah Kepala UPTD, Pengawas SD, Komite Sekolah. b. Penanggung Jawab adalah Kepala Sekolah.

Penanggung Jawab

Kepala Sekolah

Koordinator Ekstrakurikuler

Guru

Instruktur Ekstrakurikuler

Seni Musik

Instruktur Ekstrakurikuler

Seni Tari

Instruktur Ekstrakurikuler

Seni Teater Penasehat

Kepala UPTD Pengawas SD Komite Sekolah

Instruktur Ekstrakurikuler


(14)

c. Koordinator Ekstrakurikuler Kesenian adalah Guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah.(Guru yang mempunyai kepedulian terhadap kegiatan ekskul).

d. Instruktur Ekstrakurikuler adalah guru atau orang yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah yang secara khusus memiliki kompetensi di bidang kesenian.

3. Tugas Pokok dan Fungsi a. Penasehat

1) Memberikan saran dan kritik atas rancangan program, rancangan kegiatan, dan pelaksanaan kegiatanEkstrakurikuler Kesenian. 2) Mengontrol pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di

sekolah

3) Memberikan motivasi, inspirasikepada pelaksana kegiatan Ekstrakurikuler Keseniandi sekolah Dasar.

4) Memberikan jalan keluar/solusi bila terjadi perbedaan pendapat dalam kegiatan.

5) Membantu mensosialisasikan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar kepada stakeholder.

6) Membantu sekolah dalam pencarian dana dan pengadaan fasilitas. b.Penanggung Jawab

1) Bertanggungjawab dalam menetapkan koordinatorekstrakurikuler dan penyediaan instrukturEkstrakurikuler Kesenian di sekolah. 2) Merencanakan program kerja pembinaan Ekstrakurikuler Kesenian

jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang sesuai dengan output.

3) Mengorganisasi program kerja pembinaan Ekstrakurikuler Keseniansekolah.

4) Melaksanakan program kerja pembinaan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.

5) Memonitoring kualitas dan target mutu pelaksanaan program kerja pembinaan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.


(15)

6) Mengevaluasi pelaksanaan program kerja pembinaan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.

7) Memberikan saran atas pelaksanaan program kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.

8) Memberikan motivasi, inspirasi serta masukan kepada koordinator kegiatan ekstrakurikuler disekolah.

9) Mencari jalan keluar jika terjadi perbedaan pendapat dalam kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.

10)Membantu mensosialisasikan kegiatan EkstrakurikulerKesenian di sekolah kepada stakeholder.

11)Memfasilitasi dan menganggarkan dana, serta pengadaan untuk kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.

c. Koordinator

1) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.

2) Mengkoordinasikan dengan instruktur dan segenap pihak yang terlibat dalam kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.

3) Menyusun aturan kegiatanEkstrakurikuler Kesenian di sekolah. 4) Melaksanakan kebijakan dan program kegiatan ekstrakurikuler

kesenian di sekolah.

5) Mengontrol keberhasilan pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.

6) Memberikan arahan dan masukan serta saran kepada instruktur kegiatan Ekstrakurikuler kesenian di sekolah.

7) Menjalin kerjasama dengan semua pihak guna mendukung kelancaran kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian.

8) Merencanakan program kerja pembinaan Ekstrakurikuler Kesenian jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang sesuai dengan output.

d.Instruktur

1) Bertanggung jawab pada pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.


(16)

2) Menyusun, mengatur, dan melaksanakan kebijakan kegiatan yang telah telah ditetapkan sekolah.

3) Melaksanakan pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian sesuai dengan program yang telah ditetapkansekolah.

4) Memantau perkembangan siswa selama kegiatan EkstrakurikulerKesenian berlangsung.

5) Mengevaluasi ketercapaian pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program yang ditetapkan.

6) Membuat laporan kegiatan. 4. Pembiayaan

Pembiayaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar bersumber pada anggaran sebagai berikut;

a. Sumber: Swadaya sekolah, Komite Sekolah, Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah),sponsor, dan orang tua siswa.

b. Pembiayaan dapat dirancang untuk:

No

Jenis Kebutuhan

Keterangan

1. Struktur Organisasi Honorpenasehat, penanggung jawab, koordinator dan instruktur kegiatan ekstrakurikuler Kesenian.

2. Kesekretariatan Pengadaan ATK

3. Sarana dan Prasarana Instrumen/alatmusik, media audio visual, sound system, dll.

4. Biaya Produksi Konsumsi,transportasi,sewa alat, dokumentasi, publikasi, tenaga keamanan,tenaga kebersihan, dll.


(17)

5. a. Peserta Kegiatan

Peserta kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian adalah seluruh peserta didik dari kelas 1(satu) sampai kelas 5 (lima) yang dikelompokkan berdasarkan minat dan bakat.

b. Penjaringan dan Level Peserta 1. Seni Musik

Penjaringan didik peserta dilakukan melalui kegiatan penelusuran minat dan bakat dengan mengisi formulir pendaftaran. Level kualifikasi peserta terdiri dari tingkat dasar dan lanjut. Pengelompokan peserta berdasarkan level dasar dan lanjut melalui tes penempatan.

2. Seni Tari

Penjaringan peserta didik dilakukan melalui kegiatan penelusuran minat dan bakatdengan mengisi formulir pendaftaran. Level kualifikasi peserta terdiri dari tingkat dasar dan terampil.Penempatan level dilakukan melalui tes penempatan.Pengelompokan berdasarkan level kualifikasi dasar dan terampil.

3. Seni Rupa

Penjaringan peserta didik dilakukan melalui kegiatan penelusuran minat dan bakat dengan mengisi formulir pendaftaran. Tidak ada Level kualifikasi, semua peserta didikyang berminat dalam ekskul Seni Rupa langsung diterima. Pengelompokan berdasarkan minat dan bakat yang disesuaikan dengan pilihan peserta didik.

4. Seni Teater

Penjaringan peserta dilakukan melalui kegiatan penulusuran minat bakat dengan ragam metode meliputi Formulir Pendaftaran, wawancara, dan audisi. Level kualifikasi terdiri dari Minat,Berani, Bisa, dan Terampil. Pengelompokan peserta berdasarkan level Minat,Berani, Bisa, dan Terampil.


(18)

Penjadwalan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dirancang pada awal tahun atau awal semester oleh Kepala Sekolah dan koordinator. Jadwal waktu kegiatan diatur di luar jam mata pelajaran, agar tidak menghambat pelaksanaan kegiatan Kurikuler.

Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar dilaksanakan 1 (satu) minggu sekali dengan durasi 1–2 jam. Dalam satu semester dilaksanakan maksimal 18 kali pertemuan.

b. Penyusunan Program Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian

Jadwal pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dibuat dan disesuaikan dengan jumlah minggu efektif per semester atau pertahun.Jadwal pelaksanaan kegiatan untuk masing-masing bidang dapat dilihat pada lampiran. Adapun contoh bagan jadwal persemester atau pertahunsebagai berikut.

Jadwal Per semester (18 x pertemuan)

No. Kegiatan Pertemuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1.

2. 3. 4. 5. 6. 7.

Jadwal Per Tahun (36 x pertemuan)

7. Mekanisme Penetapan Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10


(19)

Sekolah bersama-sama dengan pihak komite sekolah menentukan dan menetapkan bentuk Ekstrakurikuler Kesenian yang akan diselenggarakan. Mekanisme penetapan kegiatan di Sekolah Dasar harus mempertimbangkan beberapa hal berikut:

a. Kesesuaian Kurikulum Sekolah Dasar yang berlaku.

b. Perkembangan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik. c. Kesesuaian minat dan bakat peserta didik.

d. Sarana dan prasarana yang tersedia.

e. Ketersediaan sumber daya manusia misalnya; guru/pelatih/instruktur/pembina.

f. Ketersediaan dan kecukupan Dana.

Berdasarkan beberapa pertimbangan di atas, sekolah dapat menetapkan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian melalui rapat bersama dengan Komite Sekolah. Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian tersebut mencakup empat cabang seni, yaitu Seni Musik, Seni Tari, Seni Rupa danSeniTeater.

8. Perencanaan Kegiatan

a. Rencana kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian

Rencana kegiatan Ekstrakurikuler Kesenianmerupakan tahapan kegiatan yang disusun dan dilaksanakan untuk satu tahun pelajaran. Rencana Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian ini merupakan bagian dari Rencana Kerja Sekolah (RKS)/Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS).

b.Penyusunan Rencana Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian meliputi;

1) Menyusun rencana kegiatan untuk 1 tahun berdasarkan ketentuan RKS/RKAS yang berlaku sebagai pedoman kerja.

2) Membahas Rencana Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenianpada rapat pengurus Komite Sekolah untuk dimasukkan pada RKAS.


(20)

3) Memasukkan rencana Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian sesuai hasil kesepakatan rapat Komite Sekolah pada RKAS.Mengkoordinasikan program kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dengan pihak terkait agar pelaksanaan program Ekstrakurikuler Kesenian dapat berjalan dengan lancar.

4) Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada tim pelaksana Ekstrakurikuler Kesenian sesuai dengan bidangnya.

5) Membuat rencana evaluasi pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian secara keseluruhan.

6) Memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja tim pelaksana agar tercapai kesesuaian hasil kerja.

c. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Rencana Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenianadalah sebagai berikut. 1) Kompetensi Instruktur.

2) Komitmen pihak sekolah.

3) Pengadaan sarana prasarana kegiatan. 9. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksana kegiatan Ekstrakurikuler Kesenianadalah pendidik atau tenaga kependidikan yang mempunyai kemampuan dan kewenangan pada substansi kegiatan Ekstrakurikuler. Pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari;

a. Ketersediaan sarana dan prasarana b. Ketersediaan instruktur

c. Ketersediaan Program

10. Sarana

Disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing lokasi.

11.Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksana kegiatan Ekstrakurikuler Kesenianadalah pendidik atau tenaga kependidikan yang mempunyai kemampuan dan kewenangan pada substansi kegiatan Ekstrakurikuler. Pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari;


(21)

d. Ketersediaan sarana dan prasarana e. Ketersediaan instruktur


(22)

BAB 1V

IMPLEMENTASI PROGRAM

Setelah pelaksanaan kegiatan ini diharapkan:

1. Para peserta semiloka dapatmenjadi narasumber di tingkat Provinsi maupun kabupaten/kota.

2. Dinas pendidikan di tingkat Provinsi dapat memfasilitasi terselenggaranya pelaksanaan kegiatan semiloka di tingkat Provinsi. 3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dapat memfasilitasi terselenggaranya pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler kesenian di sekolah inti/gugus.

4. Dinas Pendidikan di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat memberikan dukungan kepada sekolah-sekolah untuk keberlanjutan ekstrakurikuler.

5. Dinas Pendidikan Provinsi dan Tim Pembina Tingkat Provinsi dapat membentuk teamworks yang solid untuk mendukung terselenggaranya Ekstrakurikuler Kesenian SD dan keberlanjutannya.


(23)

BAB V

MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN

A. Monitoring Dan Evaluasi Kegiatan

Monitoring dan Evaluasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengawasan, pengontrolan atau pengendalian terhadap sebuah obyek dalam hal ini adalah Penyusunan Rencana Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian.Monitoring dan evaluasi kegiatan secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini;

No Uraian

Pelaksanaan

Keterangan Ya Tidak

1. Penyusunan Rencana Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian

1. Menyusun rencana kegiatan untuk 1 (satu) tahun berdasarkan ketentuan RKS/RKAS yang berlaku sebagai pedoman kerja.

2. Membahas Rencana Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenianpada rapat pengurus Komite Sekolah untuk dimasukkan pada RKAS. 3. Memasukkan rencana Kegiatan

Ekstrakurikuler Kesenian sesuai hasil kesepakatan rapat Komite Sekolah pada RKAS.

4. Mengkoordinasikan program kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dengan pihak terkait agar pelaksanaan program Ekstrakurikuler Kesenian dapat berjalan dengan lancar.

5. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada tim pelaksana Ekstrakurikuler Kesenian sesuai dengan bidangnya.


(24)

No Uraian Pelaksanaan Keterangan Ya Tidak

2.

6. Membuat rencana evaluasi pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian secara keseluruhan.

7. Memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja tim pelaksana agar tercapai kesesuaian hasil kerja. Pelaksanaan Kegiatan

1. Ketersediaan sarana dan prasarana

2. Ketersediaan instruktur 3. Ketersediaan Program

B. Penyusunan Laporan Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian

Instruktur kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian bersama-sama dengan Koordinator, menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang kemudian dilaporkan kepada penanggung jawab kegiatan (Kepala Sekolah). Laporan ini kemudian akan menjadi laporan kegiatan sekolah yang dipertanggungjawabkan kepada Kepala UPTD, Pengawas SD,Komite Sekolah dan orang tua siswa. Secara umum, pelaporan kegiatan berisi tentang susunan program kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian semester atau per-tahun, keterlaksanaan kegiatan dan hasil evaluasi.Adapun sistimatika laporan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian meliputi:


(25)

SISTEMATIKA LAPORAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KESENIAN

Halaman Judul Identitas Sekolah Kata Pengantar Daftar Isi

BAB I. SUSUNAN PROGRAM KEGIATAN A. Program kegiatan terdiri atas :

1. Seni Musik 2. Seni Tari 3. Seni Rupa 4. Seni Teater

Program kegiatan disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia di SD Inti dan SD Imbas pada masing-masing gugus.

Susunan kegiatan berupa susunan materi dan jadwal penyampaian, dibuat dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Jadwal Kegiatan

Bidang Seni :...

NO HARI & JAM MATERI INSTRUKTUR KETERANGAN

1 2 3 dst


(26)

A. Catatan kegiatan per pertemuan

Berisi catatan kegiatan (Seni Rupa, seni tari, Seni Musik) pada setiap pertemuan.Catatan dibuat dalam bentuk tabel (Tabel 2).

Tabel 2. Catatan Kegiatan

PERTEMUAN MATERI KEGIATAN KETERANGAN

Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Dst

B. Catatan perkembangan siswa

Catatan perkembangan siswa dilihat dari input awal dan akhir pembelajaran .Input awal diperoleh berdasarkan hasil pre tes, dan output akhir pembelajaran diperoleh dari hasil pos tes.

Catatan perkembangan siswa disajikan dalam bentuk tabel dengan uraian deskriptif( Tabel 3).

Tabel 3. Catatan Perkembangan Siswa

No. NAMA SISWA NISN PERKEMBANGAN

PRE TES POS TES KETERANGAN

1 2 Dst.

BAB III. HASIL KEGIATAN DAN EVALUASI

Evaluasi kegiatan dilakukan setelah proses kegiatan berlangsung, yaitu pada saat siswa telah selesai melaksanakan kegiatan. Teknik evaluasi dilakukan dengan cara observasi dan kuesioner. Observasi dilakukan untuk melihat bagaimana kualitas karya yang dihasilkan dan dibuat dalam bentuk tabel (Tabel 4).


(27)

PERTEMUAN

ASPEK PENILAIAN

TOTAL SKOR Kreativitas Relevansi

(tema)

Ketepatan

teknik Estetika

C B SB C B SB C B SB C B SB Pertemuan ke-1

Pertemuan ke-2 Dst

Keterangan: C = CUKUP B = BAIK


(28)

LAPORAN PELAKSANAANKEGIATAN

EKSTRAKURIKULER KESENIAN

SEKOLAH DASAR NEGERI BARABARAYA 02 MAKASSAR

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2014

Contoh Sampul Muka


(29)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER KESENIAN

IDENTITAS SEKOLAH

Nama Sekolah

SD Bara Baraya 2

Tahun berdiri

1945

NSS

101196005146

NPSN

40315701

Akreditasi

A

Alamat

Jl Abubakar Lambogo Barabaraya Timur 179

Makassar

Telepon

(0411) 466775

email

[email protected]

Mengetahui:

Kepala SD Bara Baraya 2 Makassar,

Cap dan tanda tangan

NURMIDAYA,S.Pd.I

NIP 19670618 198703 2 001

Makassar, 01 Juli 2014

Koordinator Pelaksana,

Tanda tangan

ROSMIATI,S.Pd.

NIP 19700103 199603 2 003


(30)

BAB VI PENUTUP

Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar merupakan suatu kegiatan yang mendukung mata pelajaran Seni Budaya danPrakarya. Dalam hal ini, peserta didik berkesempatan untuk melakukan beragam pengalaman praktik berkesenian yang mencakup bidang seni musik, tari, seni rupa, dan teater.

Adapun tujuannya adalah untuk mengembangkan bakat, minat, intelektual, kreatifitas, wawasan kebangsaan, ketrampilan sesuai dengan bidang seninya serta dapat membentuk karakter seperti disiplin, tanggung jawab, jujur, saling menghargai, kerjasama, komitmen dan berbagai macam karakter lainnya.

Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian sekolah Dasar terbuka bagi seluruh para siswa peserta didik mulai kelas 1 sampai kelas 5. Bakat dan minat para siswa Sekolah Dasar dikelompokkan berdasarkan kompetensi siswa. Sistem pembelajaran ini berdasarkan pada metode pembelajaran yang terdiri dari ceramah, diskusi, demonstrasi, eksperimental, pelatihan dan lain-lain sesuai dengan bidang seninya.Pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian ini dilaksanakan di luar jam sekolah intrakurikuler.

Berdasarkan pada uraian di atas maka Panduan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar tidak lepas dari landasan pedoman peraturan dan keputusan Menteri Nasional RI. Untuk memperlancar proses kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian diperlukan tata kelola Ekstrakurikuler Kesenian. Tata kelola Ekstrakurikuler Kesenian memiliki manajemen kegiatan yang terdiri dari struktur organisasi, kriteria pelaksanaan kegiatan, tupoksi, pembiayaan, waktu pelaksanaan, mekanisme penetapan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian, perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, maupun monitoring dan evaluasi kegiatan.


(1)

SISTEMATIKA LAPORAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KESENIAN

Halaman Judul Identitas Sekolah Kata Pengantar Daftar Isi

BAB I. SUSUNAN PROGRAM KEGIATAN A. Program kegiatan terdiri atas :

1. Seni Musik 2. Seni Tari 3. Seni Rupa 4. Seni Teater

Program kegiatan disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia di SD Inti dan SD Imbas pada masing-masing gugus.

Susunan kegiatan berupa susunan materi dan jadwal penyampaian, dibuat dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Jadwal Kegiatan

Bidang Seni :...

NO HARI & JAM MATERI INSTRUKTUR KETERANGAN

1 2 3 dst


(2)

A. Catatan kegiatan per pertemuan

Berisi catatan kegiatan (Seni Rupa, seni tari, Seni Musik) pada setiap pertemuan.Catatan dibuat dalam bentuk tabel (Tabel 2).

Tabel 2. Catatan Kegiatan

PERTEMUAN MATERI KEGIATAN KETERANGAN

Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Dst

B. Catatan perkembangan siswa

Catatan perkembangan siswa dilihat dari input awal dan akhir pembelajaran .Input awal diperoleh berdasarkan hasil pre tes, dan output akhir pembelajaran diperoleh dari hasil pos tes.

Catatan perkembangan siswa disajikan dalam bentuk tabel dengan uraian deskriptif( Tabel 3).

Tabel 3. Catatan Perkembangan Siswa

No. NAMA SISWA NISN PERKEMBANGAN

PRE TES POS TES KETERANGAN 1

2 Dst.

BAB III. HASIL KEGIATAN DAN EVALUASI

Evaluasi kegiatan dilakukan setelah proses kegiatan berlangsung, yaitu pada saat siswa telah selesai melaksanakan kegiatan. Teknik evaluasi dilakukan dengan cara observasi dan kuesioner. Observasi dilakukan untuk melihat bagaimana kualitas karya yang dihasilkan dan dibuat dalam bentuk tabel (Tabel 4).


(3)

PERTEMUAN

ASPEK PENILAIAN

TOTAL SKOR Kreativitas Relevansi

(tema)

Ketepatan

teknik Estetika

C B SB C B SB C B SB C B SB

Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Dst

Keterangan: C = CUKUP B = BAIK


(4)

LAPORAN PELAKSANAANKEGIATAN

EKSTRAKURIKULER KESENIAN

SEKOLAH DASAR NEGERI BARABARAYA 02 MAKASSAR

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2014

Contoh Sampul Muka


(5)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER KESENIAN

IDENTITAS SEKOLAH

Nama Sekolah

SD Bara Baraya 2

Tahun berdiri

1945

NSS

101196005146

NPSN

40315701

Akreditasi

A

Alamat

Jl Abubakar Lambogo Barabaraya Timur 179

Makassar

Telepon

(0411) 466775

email

[email protected]

Mengetahui:

Kepala SD Bara Baraya 2 Makassar,

Cap dan tanda tangan

NURMIDAYA,S.Pd.I

NIP 19670618 198703 2 001

Makassar, 01 Juli 2014

Koordinator Pelaksana,

Tanda tangan

ROSMIATI,S.Pd.

NIP 19700103 199603 2 003


(6)

BAB VI PENUTUP

Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar merupakan suatu kegiatan yang mendukung mata pelajaran Seni Budaya danPrakarya. Dalam hal ini, peserta didik berkesempatan untuk melakukan beragam pengalaman praktik berkesenian yang mencakup bidang seni musik, tari, seni rupa, dan teater.

Adapun tujuannya adalah untuk mengembangkan bakat, minat, intelektual, kreatifitas, wawasan kebangsaan, ketrampilan sesuai dengan bidang seninya serta dapat membentuk karakter seperti disiplin, tanggung jawab, jujur, saling menghargai, kerjasama, komitmen dan berbagai macam karakter lainnya.

Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian sekolah Dasar terbuka bagi seluruh para siswa peserta didik mulai kelas 1 sampai kelas 5. Bakat dan minat para siswa Sekolah Dasar dikelompokkan berdasarkan kompetensi siswa. Sistem pembelajaran ini berdasarkan pada metode pembelajaran yang terdiri dari ceramah, diskusi, demonstrasi, eksperimental, pelatihan dan lain-lain sesuai dengan bidang seninya.Pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian ini dilaksanakan di luar jam sekolah intrakurikuler.

Berdasarkan pada uraian di atas maka Panduan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar tidak lepas dari landasan pedoman peraturan dan keputusan Menteri Nasional RI. Untuk memperlancar proses kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian diperlukan tata kelola Ekstrakurikuler Kesenian. Tata kelola Ekstrakurikuler Kesenian memiliki manajemen kegiatan yang terdiri dari struktur organisasi, kriteria pelaksanaan kegiatan, tupoksi, pembiayaan, waktu pelaksanaan, mekanisme penetapan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian, perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, maupun monitoring dan evaluasi kegiatan.