35
3.9. Kerangka kerja
Jaringan plasenta pasien preeklampsiaeklampsia dan
kehamilan normotensi
Pewarnaan imunohistokimia Bax
Analisa Statistik Kehamilan
Preeklampsia berateklampsia
Kehamilan normotensi
Universitas Sumatera Utara
36
3.10. Analisa Statistik
Hasil penelitian ini disajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi. Untuk menganalisa kesesuaian antar observer dalam menilai intensitas
imunohistokimia protein Bax dilakukan uji Kappa. Tingkat kesesuaian tinggi bila n
ilai Kappa ≥ 0,70. Untuk menganalisa perbedaan nilai ekspresi dari kedua kelompok penelitian dilakukan uji t-test dengan derajat
kepercayaan 95 p0,05 bila data berdistribusi normal dan dengan uji Mann
– Whitney test bila data tidak berdistribusi normal.
3.11.Etika Penelitian
Setiap responden diperlakukan sesuai dengan prinsip etika sebagai
berikut :
1. Mendapat izin dari Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara untuk melakukan penelitian
2. Sebelum penelitian dimulai, dijelaskan terlebih dahulu tentang tujuan penelitian yang akan diikuti responden.
3. Responden berhak atas jaminan kerahasiaan identitas nama. 4. Peneliti, pengelola data atau siapapun yang terlibat dalam penelitian ini
wajib merahasiakan setiap jawaban yang diberikan responden. 5. Setiap responden tidak dikenai biaya.
Universitas Sumatera Utara
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan sampel kasus kehamilan dengan preeklamsi berateklamsia sebanyak 25 orang dan sampel untuk
kontrol kehamilan dengan normotensi sebanyak 25 orang.Dari uji Kappa diperoleh nilai 85,3 tabel lampiran sehingga disimpulkan tidak ada
perbedaan antara observer 1 dan observer 2, dalam hal ini peneliti memakai data dari observer 1. Berdasarkan tabel di atas dijumpai bahwa
rerata intensitas ekspresi Bax pada kelompok preeklamsia berateklamsia lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok normotensi. Secara statistik
dengan menggunakan Uji t-independent berbeda secara bermakna dengan nilai p0,05. Hal ini menjelaskan bahwa pada preeklampsia terjadi
peningkatan proses apoptosis yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang normotensi.
Universitas Sumatera Utara