35
3.2 Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep yang memiliki variasi nilai, sifat, karakteristik, dll. Berdasarkan batasan tersebut, dalam pengkajian ini, terdapat sejumlah variabel yang akan
diteliti, yakni : 1.
Pembentukan hukum HAM. 2.
Penegakan hukum HAM. Keduanya merupakan variabel yang setara, sehingga tidak dibedakan menjadi variabel bebas
dan terikat. Meskipun terdapat 2 dua variabel, namun pengkajian ini tidak bermaksud untuk
mengukur hubungan di antara kedua variabel tersebut, sehingga tidak terdapat hipotesis yang berisi dugaan sementara tentang hubungan antara kedua variabel tersebut.
3.3 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Pembentukan hukum HAM merupakan upaya merealisasikan tujuan tertentu, dalam arti
mengarahkan, mempengaruhi,
pengaturan perilaku
dalam konteks
kemasyarakatan yang dilakukan melalui dan dengan bersaranakan kaidah-kaidah hukum yang diarahkan kepada perilaku warga masyarakat atau badan pemerintahan
dalam bidang-bidang yang terkait dengan pemenuhan hak-hak dasar manusia di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya.
2. Penegakan hukum HAM merupakan upaya melaksanakan substansi yang termuat
dalam kebijakan produk hukum secara umum dan kebijakan-kebijakan yang mengatur pemenuhan hak-hak dasar di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya
dengan memperhatikan faktor-faktor substansi hukum, sumberdaya hukum, dan budaya hukum kesadaran hukum masyarakat.
3.4 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat dan aparatur pemerintah di wilayah Provinsi Jawa Barat yang terlibat dalam pembentukan dan penegakan hukum HAM.
Berdasarkan populasi tersebut, ditentukan sampel penelitian dengan menggunakan teknik sampel daerah clusterarea sampling dengan berbasis pada wilayah Bakorwil di Jawa Barat.
36 Dengan teknik sampel tersebut, maka diperoleh daerah-daerah yang menjadi lokasi penelitian
adalah: a.
Kota Bekasi b.
Kabupaten Cianjur c.
Kabupaten Bandung d.
Kota Bandung e.
Kabupaten Cirebon f.
Kabupaten Ciamis Selanjutnya, untuk penentuan responden digunakan teknik purposif. Responden dalam
penelitian ini adalah masyarakat dan aparatur pemerintah sebagai stakeholders dalam kaitannya dengan penegakan hukum HAM, yang meliputi:
a. Kanwil Hukum HAM
b. DPRD Provinsi dan KabupatenKota
c. Biro Hukum Provinsi
d. Bagian Hukum KabupatenKota
e. Satpol PP Provinsi dan KabupatenKota
f. Polda, Polres, Polresta
g. Pengadilan NegeriTinggi
h. Kejaksaan NegeriTinggi
i. Pengacaraadvokat
SKPD lain yang terkait: Bapeda, BPLHD, Disnakertrans, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan.
Masyarakat: a.
Tokoh Politik political figure b.
Golongan kepentingan Interest group c.
Golongan penekan presure group d.
Alat komunikasi politik media political comunication e.
Partai politik political party
3.5 Teknik Pengumpulan Data