Pangsa Pasar Pendidikan: Tujuan yang mengindikasikan dimana Inovasi Pendidikan: Tujuan yang mengindikasikan komitmen pihak Produktivitas Pendidikan: Tujuan yang mengarah pada level Sumberdaya fisik dan keuangan: Tujuan yang

D. Merumuskan Tujuan

Pada Bab I Bahan Bintek ini telah dikemukakan hierarki tujuan yang meliputi tujuan strategis, tujuan taktis, dan tujuan operasional. Tujuan yang maksud pada bagian ini adalah tujuan pada tingkat strategis, yakni tujuan yang dirumuskan untuk dicapai oleh sekolah secara keseluruhan. Sesuai dengan sifatnya, tujuan strategis merupakan pernyataan umum tentang arah kemana kelak organisasi akan menuju di masa depan. Tujuan strategis dapat dibedakan menjadi delapan tipe. Sekolah dapat menggabungkan dua atau lebih dari tipe-tipe tujuan itu sesuai dengan rumusan visi dan misinya serta nilai-nilai dasar yang dianut.

1. Pangsa Pasar Pendidikan: Tujuan yang mengindikasikan dimana

posisi yang diinginkan sekolah di masa depan relatif terhadap sekolah lain yang sejenis terkait dengan keberterimaan lulusan oleh SMP dan juga kualitas dan kuantitas calon siswa yang berminat menjadi siswa di sekolah tersebut.

29. Inovasi Pendidikan: Tujuan yang mengindikasikan komitmen pihak

pengelola sekolah terhadap pengembangan layanan pendidikan baru dan pendekatan, strategi, atau metode baru dalam penyelenggaraan pendidikan.

30. Produktivitas Pendidikan: Tujuan yang mengarah pada level

efisiensi, produktivitas dan kualitas pendidikan.

31. Sumberdaya fisik dan keuangan: Tujuan yang berkaitan dengan

penggunaan, perolehan, dan pemeliharaan sumber-sumber investasi dan keuangan.

32. Keuntungan: Tujuan yang memfokus pada tingkat keuntungan dan

indikator-indikator yang berkaitan dengan kinerja keuangan sekolah. 31

33. Kinerja dan Pengembangan Manajemen: Tujuan yang menekankan

pada tingkat produktivitas dan pertumbuhan manajemen.

34. Kinerja dan Sikap Pendidik dan Tenaga Kependidikan: Tujuan

yang berkaitan dengan tingkat produktivitas dan prilaku positif yang diharapkan dari kalangan staf sekolah.

35. Tanggung Jawab Sosial: Tujuan yang mengindikasikan tanggung

jawab sosial sekolah terhadap para pihak yang berkepentingan di luar sekolah dan masyarakat. Agar tujuan benar-benar efektif dan cukup punya peluang untuk dicapai, maka rumusan tujuan harus memenuhi sejumlah kriteria keefektifan. Kriteria keefektifan tujuan dapat dilihat dari karakteristik tujuan itu sendiri dan prilaku dalam proses tujuan itu dirumuskan. Dari segi karakteristiknya, sebuah tujuan yang efektif harus memenuhi lima kriteria: spesifik dan terukur, mencakup dimensi-dimensi kunci, realistis namun menantang, terbatasi oleh kurun waktu tertentu, dan terkait dengan imbalan atau ganjaran. Dari segi prilaku dalam proses perumusannya, sebuah tujuan akan efektif apabila mampu membangun kerjasama diantara bagian-bagian yang ada dalam organisasi sekolah dan adanya partisipasi dari semua warga sekolah untuk mengadopsi dan mengimplementasi tersebut. Uraian berikut memaparkan secara rinci kriteria keefektifan tujuan tersebut. Untuk memudahkan kita mengingat, tujuh kriteria tujuan yang efektif tersebut dapat diringkas menjadi lima kriteria yang disingkat SMART. Kelima kriteria itu meliputi: spesifik specific, dapat dikelola pencapaiannya manageable, disepakati agreed upon oleh semua warga sekolah, didukung sumber daya yang memadai resources supported, dan terdapat batasan waktu time-bound. 32

BAB V TELAAH DIRI

Tujuan telaah diri adalah untuk memampukan enabling warga sekolah: 1 mendefinisikan kondisi dari sekolah saat ini; 2 menganalisis kondisi saat ini dalam kaitannya dengan bagaimana dan seperti apa sekolah kelak diinginkan di masa depan; dan 3 mengidentifikasi perubahan-perubahan yang harus dilakukan. Telaah diri dapat dilakukan dengan berbagai cara yang berbeda- beda. Uraian berikut ini menyajikan garis-garis besar sejumlah pendekatan yang dapat diadaptasi sesuai dengan kondisi yang beragam.

A. Merencanakan Telaah Diri 1.

Pastikan bahwa telaah difokuskan pada isu-isu yang berkembang, bukan pada pribadi-pribadi Anggota staf yang tidak terbiasa dengan proses telaah diri yang sistematis dapat merasa tidak nyaman. Pengakuan terhadap adanya sensitifitas semacam itu dan pengarahan berbagai bentuk ekspresi atas dasar kesadaran membuka diri merupakan hal yang penting. Dengan demikian, perlu ditekankan sejak awal bahwa fokus telaah adalah pada isu yang berkembang, bukan pada pribadi-pribadi, dan pembahasan mengenai keterbatasan yang ada di sekolah saat ini hendaknya dilakukan secara santun dan dalam niatan untuk membangun.

36. Pastikan bahwa proses telaah diri memiliki orientasi positif

Dalam rangka memperkuat moral, manfaatkan peluang yang ada untuk membangkitkan kesadaran mengenai kekuatan sekolah dan untuk mengakui prestasi yang dicapai sekolah. Jika fokusnya terletak pada 33