Sistem Akuntansi LANDASAN TEORI

B. Sistem Akuntansi

1. Definisi Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi 2001: 3 “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”. Menurut Narko 1994: 3 yang juga menjelaskan tentang definisi sistem akuntansi sebagai berikut. “Sistem akuntansi pada umunya diartikan sebagai jaringan yang terdiri dari formulir – formulir, catatan – catatan, prosedur – prosedur, alat – alat dan sumber daya manusia dalam rangka menghasilkan informasi pada suatu organisasi untuk keperluan pengawasan, operasi, maupun untuk kepentingan pengambilan keputusan bisnis bagi pihak – pihak yang berkepentingan ”. Dari definisi menjelaskan bahwa unsur – unsur akuntansi yang saling berhubungan membentuk jaringan dan dikoordinasi secara baik yang akan menghasilkan informasi yang diperlukan oleh perusahaan. Sistem akuntansi yang efektif memuat beberapa hal yaitu sah, telah diotorisasi, telah dicatat, telah dinilai secara wajar, telah digolongkan secara wajar, telah dicatat pada periode yang seharusnya, telah dimasukkan ke dalam buku pembantu dan telah diringkas secara benar. 2. Unsur Sistem Akuntansi Sistem akuntansi menjelaskan mengenai unsur-unsur pokok sistem akuntansi, unsur – unsur pokok tersebut adalah: a. Formulir Secarik kertas berupa dokumen yang berfungsi untuk merekam terjadinya transaksi di perusahaan. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam didokumentasikan di atas secarik kertas. b. Jurnal Catatan akuntasi pertama untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan, salah satu sumber datanya adalah formulir. c. Buku Besar Terdiri dari rekening – rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang dicatat dalam jurnal. d. Buku Pembantu Rincian catatan untuk mengetahui lebih jelas mengenai rekening – rekening yang dicatat dalam jurnal. e. Laporan Hasil akhir dari proses akuntansi yang berisi berbagai laporan – laporan yaitu dapat berupa laporan rugi laba, laporan perubahan modal, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, dan laporan lainnya yang menyangkut perusahaan. 3. Sifat-Sifat Sistem Akuntansi a. Tujuan Tujuan sistem akuntansi adalah penyediaan informasi akuntansi kepada pihak – pihak yang memerlukan. b. Input-Proses-Output Sebagai input dalam sistem akuntansi adalah transaksi – transaksi bisnis yang sudah direkam dalam berbagai bukti transaksi. Proses dalam sistem akuntansi adalah upaya mengubah bukti menjadi laporan. Dalam sistem akuntansi manual media proses berupa buku – buku jurnal, buku besar dan buku pembantu output. Output sistem akuntansi berupa laporan – laporan tersebut. INPUT PROSES OUTPUT Gambar 1: Input-Proses-Output Dalam Sistem Akuntansi Sumber: Narko 1994: 5 c. Lingkungan Lingkungan sistem akuntansi adalah sistem –sistem lain yang bersama –sama dengan sistem akuntansi membentuk sistem informasi manajemen. Sistem – sistem yang dimaksud adalah sistem produksi, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan pengolahan data elektronik. Laporan Rugi Laba Buku Besar Buku Jurnal Laporan perubahan modal Bukti Transaksi Neraca Buku Pembantu Laporan Lain-lain d. Pengendali Sistem Unsur – unsur yang ada harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga tujuan sistem dapat tercapai. e. Pengguna Pengguna hasil sistem akuntansi terdiri dari pihak intern yaitu manajemen dan pihak ekstern yaitu para pemegang saham, kreditur, dan pemerintah. 4. Tujuan Pengembangan Sistem Akuntansi Pengembangan sistem merupakan kegiatan mengganti sistem yang lama menjadi baru atau hanya memperbaiki sistem yang telah ada. Menurut Mulyadi 2001: 19 terdapat empat tujuan pengembangan sistem akuntansi, yaitu sebagai berikut: a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru. Kebutuhan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru didirikan, atau perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda. Perusahaan manufaktur biasanya memerlukan pengembangan sistem akuntansi lengkap, yaitu sistem akuntansi piutang, sistem akuntansi utang, sistem akuntansi penggajian, sistem akuntansi biaya, sistem akuntansi kas, sistem akuntansi persediaan, sistem akuntansi aktiva tetap, dan sistem akuntansi pokok. b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya. c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan reliability informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan. d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi. Pengembangan sistem akuntansi biasanya dilakukan untuk menghemat biaya.

C. Sistem Akuntansi Penjualan Tunai