Evaluasi sistem akuntansi penjualan tunai : studi kasus di PT Pohon Cahaya Yogyakarta.

(1)

xiii

ABSTRAK

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI

Studi Kasus di PT Pohon Cahaya Yogyakarta

Stephanus Dicky Setiawan NIM : 082114105 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penjualan tunai yang dilaksanakan di PT. Pohon Cahaya sudah baik dan sesuai dengan teori.

Jenis penelitian adalah studi kasus. Data yang diperoleh dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan perbandingan. Untuk langkah yang pertama adalah mendeskrpisikan sistem akuntansi penjualan tunai yang ada di PT. Pohon Cahaya. Untuk langkah yang kedua adalah dengan membandingkan antara teori sistem akuntansi penjualan tunai dengan praktek di PT. Pohon Cahaya.

Hasil dari penelitian yang pertama menunjukkan bahwa sistem akuntansi penjualan tunai yang terdapat di PT. Pohon Cahaya sudah baik, karena dapat mendukung kegiatan operasional perusahaan. Dan hasil penelitian yang kedua menunjukkan bahwa sistem akuntansi penjulan tunai yang ada di PT. Pohon Cahaya belum sesuai dengan teori. Ketidak sesuaian dengan teori karena tidak terdapat fungsi kas dan fungsi gudang, tidak terdapat jumlah pendapatan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu dan tidak terdapat nama wiraniaga yang melakukan penjualan, tidak terdapat pita register kas, Bill of Lading dan faktur penjualan COD, tidak terdapat jurnal penjualan, kartu persediaan dan kartu gudang, tidak terdapat pemisahan antara fungsi kas dan fungsi akuntansi, tidak ada otorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai dan jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai tidak langsung disetor ke bank pada hari yang sama.


(2)

xiv

ABSTRACT

AN, EVALUATION OF ACCOUNTING SYSTEM ON CASH SALES Case Study in PT Pohon Cahaya Yogyakarta

Stephanus Dicky Setiawan NIM : 082114105 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

The aim of this research was to figure out whether cash sales accounting system, which is applied by PT. Pohon Cahaya, is appropriately implemented and in line with the theory.

The reserach was a case study. The required data was collected through interview, observation, and documentation. The data analysis technique were descriptive analysis and comparison study. The first step executed was to describe the cash sales accounting system at PT. Pohon Cahaya. The second step was comparing the theory of cash sales accounting system and the actual practice at PT. Pohon Cahaya.

The first research outcome shown that the cash sales accounting system conducted in PT. Pohon Cahaya is appropriately applied, since it supports the company operational activities. The second research result proved that the implementation of cash sales accounting system at PT. Pohon Cahaya has not been suitable with the theory. The discrepancy between the theory and the practice was caused by the absence of treasury function and warehouse function, the absence of revenue amount based on product types or product groups within an

unspecified period of time and the absence of salesperson’s name conducting the

sales, the absence of cash register tapes, Bill of Lading and COD sales invoices, the absence of sales journal, stock and warehouse cards, the absence of treasury function and accounting function separation, and the absence of authorization of sales function by using cash sales invoice form and cash amount received from cash sales was not being deposited to the bank in the same day.


(3)

i

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI

Studi Kasus di PT Pohon Cahaya Yogyakarta

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Stephanus Dicky Setiawan NIM : 082114105

PROGAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

(5)

(6)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kalau kamu tetap bertahan dan sabar, kamu akan memperoleh

hidupmu

"(Luk. 21:19)"

“Segala

sesuatunya akan indah pada

waktunya”

“Hidup

adalah sebuah

perjuangan”

Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus dan Bunda Maria Bapakku dan Ibuku tercinta Masku tercinta Kekasihku tercinta Dan Para Sahabatku


(7)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul : EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI STUDI KASUS di PT. POHON CAHAYA YOGYAKARTA

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 18 Maret adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 28 Maret 2013 Yang membuat pernyataan,


(8)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Stephanus Dicky Setiawan

NIM : 082114105

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Evaluasi Sistem Akuntansi Penjualan Tunai (Studi Kasus di PT. Phon Cahaya)

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari penulis, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 28 Maret 2013 Yang menyatakan,


(9)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Rama Rektor Universitas Sanata Dharma Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si, Akt selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Drs. Edi Kustanto, M.M., selaku dosen pembimbing yang sudah meberikan masukan dan perbaikan dalam penulisan ini.

5. Dra. YF. Gien Agustinawansari, M.M., Akt selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak membimbing selama perkuliahan hingga penulisan skripsi ini.


(10)

viii

6. PT. Pohon Cahaya yang sudah memberikan ijin penelitian untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Orang tua saya Bapak Ignatius Suharjono dan Ibu Anastasia Dwi Astuti yang peduli pada pendidikan anaknya, dan banyak mendorong dan mendoakan penulis hingga skripsi ini dapat selesai.

8. Masku Albertus Donny Irawan yang selalu mengingatkan untuk menyelesaikan skripsi, dan memberikan jalan untuk melakukan penelitian. 9. Florentina Kartikawati yang selalu member semangat untuk menyelesaikan

skripsi ini.

10.Buat Pandu, Dimas, Lilik, Coco, Endi, Bowo, Yuda, Dian, Jati, Artha, Wily, Jono, Anggi, Ridwan, Krisna, Angga dan semua rekan-rekan yang membantu penulis dalam berdiskusi bersama berserta hiburannya.

11.Buat teman-teman MPT yang berjuang bersama dalam 1 semester. 12.Buat teman-teman Akuntansi angkatan 2008, 2009 dan 2010. 13.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 28 Maret 2012 Penulis


(11)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xii

ABSTRAK ... xiii

ABSTRACT ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penulisan ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

A. Sistem ... 6

B. Sistem Akuntansi ... 10

C. Sistem Akuntansi Penjualan Tunai ... 14

D. Rivew Skripsi Terdahulu ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

C. Objek dan Subjek Penelitian ... 27


(12)

x

E. Teknik Pengumpulan Data ... 28

F. Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 31

A. Sejarah Perusahaan ... 31

B. Lokasi Perushaan ... 32

C. Struktur Organisasi ... 33

D. Personalia ... 36

E. Pemasaran ... 39

F. Produk... 40

BAB V TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Deskripsi Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Yang Ada Pada Perusahaan ... 41

B. Perbandingan Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Yang Ada Pada Perusahaan denganTeori Yang Ada ... 56

BAB VI PENUTUP ... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Keterbatasan Penelitian ... 76

C. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77


(13)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Nama dan Bentuk Simbol Pembuatan Bagan Alir Dokumen ... 23 Tabel 2. Perbandingan teori tentang fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem

akuntansi penjualan tunai ... 56 Tabel 3. Perbandingan teori tentang informasi yang dibutuhkan manajemen

dalam sistem akuntansi penjualan tunai ... 57 Tabel 4. Perbandingan teori tentang dokumen yang digunakan dalam sistem

akuntansi penjualan tunai ... 58 Tabel 5. Perbandingan teori tentang catatan akuntansi yang digunakan dalam

sistem akuntansi penjualan tunai ... 59 Tabel 6. Perbandingan teori tentang prosedur yang membentuk dalam sistem

akuntansi penjualan tunai ... 60 Tabel 7. Perbandingan teori tentang sistem pengendalian intern yang

membentuk dalam sistem akuntansi penjualan tunai... 61 Tabel 8. Tabel rangkuman masalah dan solusi sistem akuntansi


(14)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar I. Input-Proses-Output Dalam Sistem Akuntansi ... 12 Gambar II. Struktur Organisasi PT. Pohon Cahaya ... 33 Gambar III. Bagan alir sistem akuntansi penjualan tunai PT. Pohon Cahaya

Sumber PT. Pohon Cahaya ... 51 Gambar IV. Bagan alir sistem akuntansi penjualan tunai PT. Pohon Cahaya


(15)

xiii

ABSTRAK

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI

Studi Kasus di PT Pohon Cahaya Yogyakarta

Stephanus Dicky Setiawan NIM : 082114105 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penjualan tunai yang dilaksanakan di PT. Pohon Cahaya sudah baik dan sesuai dengan teori.

Jenis penelitian adalah studi kasus. Data yang diperoleh dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan perbandingan. Untuk langkah yang pertama adalah mendeskrpisikan sistem akuntansi penjualan tunai yang ada di PT. Pohon Cahaya. Untuk langkah yang kedua adalah dengan membandingkan antara teori sistem akuntansi penjualan tunai dengan praktek di PT. Pohon Cahaya.

Hasil dari penelitian yang pertama menunjukkan bahwa sistem akuntansi penjualan tunai yang terdapat di PT. Pohon Cahaya sudah baik, karena dapat mendukung kegiatan operasional perusahaan. Dan hasil penelitian yang kedua menunjukkan bahwa sistem akuntansi penjulan tunai yang ada di PT. Pohon Cahaya belum sesuai dengan teori. Ketidak sesuaian dengan teori karena tidak terdapat fungsi kas dan fungsi gudang, tidak terdapat jumlah pendapatan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu dan tidak terdapat nama wiraniaga yang melakukan penjualan, tidak terdapat pita register kas, Bill of Lading dan faktur penjualan COD, tidak terdapat jurnal penjualan, kartu persediaan dan kartu gudang, tidak terdapat pemisahan antara fungsi kas dan fungsi akuntansi, tidak ada otorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai dan jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai tidak langsung disetor ke bank pada hari yang sama.


(16)

xiv

ABSTRACT

AN, EVALUATION OF ACCOUNTING SYSTEM ON CASH SALES Case Study in PT Pohon Cahaya Yogyakarta

Stephanus Dicky Setiawan NIM : 082114105 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

The aim of this research was to figure out whether cash sales accounting system, which is applied by PT. Pohon Cahaya, is appropriately implemented and in line with the theory.

The reserach was a case study. The required data was collected through interview, observation, and documentation. The data analysis technique were descriptive analysis and comparison study. The first step executed was to describe the cash sales accounting system at PT. Pohon Cahaya. The second step was comparing the theory of cash sales accounting system and the actual practice at PT. Pohon Cahaya.

The first research outcome shown that the cash sales accounting system conducted in PT. Pohon Cahaya is appropriately applied, since it supports the company operational activities. The second research result proved that the implementation of cash sales accounting system at PT. Pohon Cahaya has not been suitable with the theory. The discrepancy between the theory and the practice was caused by the absence of treasury function and warehouse function, the absence of revenue amount based on product types or product groups within an unspecified period of time and the absence of salesperson’s name conducting the sales, the absence of cash register tapes, Bill of Lading and COD sales invoices, the absence of sales journal, stock and warehouse cards, the absence of treasury function and accounting function separation, and the absence of authorization of sales function by using cash sales invoice form and cash amount received from cash sales was not being deposited to the bank in the same day.


(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi menuntut perusahaan untuk mendapatkan laba harus lebih optimal. Laba mempunyai manfaat agar perusahaan mempertahankan kelangsungan hidup usaha, mengembangkan usahanya menjadi lebih besar, dan mengukur kinerja suatu perusahaan. Pada perusahaan dagang laba diperoleh dengan cara menjual barang jadi kepada konsumen. Pada perusahaan manufaktur laba diperoleh dengan cara berbeda, karena terdapat proses produksi untuk memproses bahan baku menjadi barang jadi. Barang jadi ini akan menghasilkan laba ketika konsumen telah membayar lunas barang tersebut dan perusahaan mencatat sebagai penerimaan kas dari penjualan.

Penjualan terdiri dari transaksi penjualan tunai dan transaksi penjualan kredit. Penjualan tunai memiliki ciri perusahaan langsung menerima kas dari konsumen. Penjualan kredit memiliki ciri perusahaan tidak langsung menerima kas karena konsumen membayar barang tersebut dengan jangka waktu tertentu. Berkaitan dengan hal itu penjualan tunai merupakan sumber terbesar penerimaan kas suatu perusahaan dan salah satu komponen untuk meningkatkan laba perusahaan. Agar penjualan ini dapat berjalan lancar sebagaimana mestinya, maka harus terdapat sistem yang mengatur kegiatan penjualan ini.


(18)

Sistem merupakan unsur-unsur yang mempunyai hubungan erat untuk mencapai suatu tujuan. Sistem mempunyai jenis yang berbeda-beda salah satunya sistem akuntansi. Sistem akuntansi merupakan unsur-unsur akuntansi yang membentuk jaringan dan menghasilkan informasi. Sistem akuntansi mempunyai fungsi untuk memudahkan pengelolaan perusahaan dalam menangani transaksi yang terjadi berulang–ulang. Berkaitan dengan penjelasan mengenai sistem tersebut maka perusahaan sangat memerlukan sistem akuntansi yang baik, agar laporan keuangan perusahaan mengahasilkan informasi yang berguna bagi pemakainya.

Sistem akuntansi penjualan tunai merupakan semua unsur-unsur akuntansi yang membentuk jaringan dan menghasilkan informasi mengenai penjualan tunai. Sistem akuntansi penjualan tunai mempunyai peran untuk memantau jumlah penerimaan kas yang terjadi dalam perusahaan. Informasi keuangan yang dihasilkan harus mempunyai kualitas yang baik dengan menerapkan sistem pengendalian intern. Sistem pengendalian intern menjaga agar tidak terjadi manipulasi data penjualan dan penyelewengan kas oleh pihak tertentu.

PT. Pohon Cahaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan dan penerbitan. Pendapatan kas dari penjualan tunai berasal dari dua kegiatan, yaitu percetakan dan penerbitan. Pendapatan kas dari percetakan berasal dari hasil proses akhir cetak yang telah dibayar oleh konsumen, sedangkan pendapatan kas dari penerbitan berasal dari penjualan buku oleh perusahaan. Penelitian ini akan menggambarkan bagan alir


(19)

dokumen dari penjualan tunai pada perusahaan agar menjadi lebih jelas untuk melihat masalah yang muncul pada sistem akuntansi penjualan tunai yang sudah ada pada perusahaan. Setelah menemukan masalah yang terjadi pada sistem akuntansi penjualan tunai di perusahaan, maka selanjutnya penelitian ini mencoba memberikan saran sistem akuntansi penjualan tunai yang dapat mengatasi masalah dan dapat mengoptimalkan penjualan tunai di perusahaan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem akuntansi penjualan tunai yang terdapat di perusahaan? 2. Apakah sistem akuntansi penjualan tunai di perusahaan sudah sesuai

dengan teori?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini terbatas pada tujuan untuk mengetahui permasalahan yang ada dan hanya memberikan saran yang sesuai dengan kondisi perusahaan.

D. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui sistem akuntansi penjualan tunai yang terdapat di perusahaan.

2. Untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penjualan tunai yang terdapat di perusahaan sudah sesuai dengan teori.


(20)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, mengaplikasikan teori yang telah dipelajari ke dalam dunia nyata dan dapat mengetahui sistem akuntansi penjualan tunai yang ada di perusahaan.

2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan kepada perusahaan mengenai sistem akuntansi penjualan tunai yang sesuai teori.

F. Sistematika Penulisan

Bab I. Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitan, dan sistematika penulisan.

Bab II. Landasan Teori

Bab ini menguraikan tentang sistem, sistem akuntansi, sistem akuntansi penjualan tunai.

Bab III. Metode Penelitian

Bab ini menguraikan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, sumber data yang diperlukan, data yang diperlukan, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.


(21)

Bab IV. Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum perusahaan, lokasi perusahaan, bentuk badan usaha serta jenis usaha, struktur organisasi, personalia, produksi dan pemesanan.

Bab V. Temuan Lapangan dan Pembahasan

Bab ini menguraikan mengenai pembahasan tentang bagaimana analisis dan penilaian terhadap sistem akuntansi penjualan tunai pada perusahaan.

Bab VI. Penutup

Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dari penelitian dan pembahasan yang berkaitan langsung dengan rumusan masalah, juga memuat saran – saran bagi perusahaan.


(22)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sistem

1. Definisi Sistem

Definisi sistem menurut Mulyadi (2001: 2) “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungan satu dengan lainnya yang bersama – sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Narko (1994: 1) “Sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari transaksi elemen – elemen (dikatakan subsistem) yang berusaha mencapai tujuan tertentu”. Menurut Jogiyanto (2005: 1) “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. Menurut Sutabri (2004: 2) “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”. Dari definisi-definisi tersebut menjelaskan bahwa sistem dibuat untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005: 3-5) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.


(23)

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Batas Sistem

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi sistem. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang mencurigakan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan susbsistem lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan susbsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem

Merupakan data yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal.

f. Keluaran Sistem

Adalah hasil dari data yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.


(24)

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, yaitu: a. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

c. Sistem tertentu dan sistem tak tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.


(25)

d. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

4. Perbedaan Sistem dan Prosedur

Dalam membahas sistem akuntansi perlu dibedakan antara sistem dan prosedur, agar dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai berbagai sistem yang menghasilkan berbagai macam formulir yang diolah dalam sistem akuntansi. Menurut Mulyadi (2001:5) “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.

Sedangkan menurut Mulyadi (2001: 5) “Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang”. Dari definisi menjelaskan suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur, dan prosedur itu sendiri merupakan urutan – urutan kegiatan. Jadi sistem terbentuk karena adanya urutan – urutan kegiatan yang saling berhubungan.


(26)

B. Sistem Akuntansi

1. Definisi Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2001: 3) “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”. Menurut Narko (1994: 3) yang juga menjelaskan tentang definisi sistem akuntansi sebagai berikut.

“Sistem akuntansi pada umunya diartikan sebagai jaringan yang terdiri dari formulir – formulir, catatan – catatan, prosedur – prosedur, alat – alat dan sumber daya manusia dalam rangka menghasilkan informasi pada suatu organisasi untuk keperluan pengawasan, operasi, maupun untuk kepentingan pengambilan keputusan bisnis bagi pihak – pihak yang berkepentingan”.

Dari definisi menjelaskan bahwa unsur – unsur akuntansi yang saling berhubungan membentuk jaringan dan dikoordinasi secara baik yang akan menghasilkan informasi yang diperlukan oleh perusahaan. Sistem akuntansi yang efektif memuat beberapa hal yaitu sah, telah diotorisasi, telah dicatat, telah dinilai secara wajar, telah digolongkan secara wajar, telah dicatat pada periode yang seharusnya, telah dimasukkan ke dalam buku pembantu dan telah diringkas secara benar.

2. Unsur Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi menjelaskan mengenai unsur-unsur pokok sistem akuntansi, unsur – unsur pokok tersebut adalah:


(27)

Secarik kertas berupa dokumen yang berfungsi untuk merekam terjadinya transaksi di perusahaan. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas. b. Jurnal

Catatan akuntasi pertama untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan, salah satu sumber datanya adalah formulir. c. Buku Besar

Terdiri dari rekening – rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang dicatat dalam jurnal.

d. Buku Pembantu

Rincian catatan untuk mengetahui lebih jelas mengenai rekening – rekening yang dicatat dalam jurnal.

e. Laporan

Hasil akhir dari proses akuntansi yang berisi berbagai laporan – laporan yaitu dapat berupa laporan rugi laba, laporan perubahan modal, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, dan laporan lainnya yang menyangkut perusahaan.

3. Sifat-Sifat Sistem Akuntansi a. Tujuan

Tujuan sistem akuntansi adalah penyediaan informasi akuntansi kepada pihak – pihak yang memerlukan.


(28)

b. Input-Proses-Output

Sebagai input dalam sistem akuntansi adalah transaksi – transaksi bisnis yang sudah direkam dalam berbagai bukti transaksi. Proses dalam sistem akuntansi adalah upaya mengubah bukti menjadi laporan. Dalam sistem akuntansi manual media proses berupa buku – buku jurnal, buku besar dan buku pembantu output. Output sistem akuntansi berupa laporan – laporan tersebut.

INPUT PROSES OUTPUT

Gambar 1: Input-Proses-Output Dalam Sistem Akuntansi Sumber: Narko (1994: 5)

c. Lingkungan

Lingkungan sistem akuntansi adalah sistem–sistem lain yang bersama–sama dengan sistem akuntansi membentuk sistem informasi manajemen. Sistem – sistem yang dimaksud adalah sistem produksi, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan pengolahan data elektronik.

Laporan Rugi Laba

Buku Besar Buku

Jurnal Laporan

perubahan modal Bukti

Transaksi

Neraca Buku

Pembantu


(29)

d. Pengendali Sistem

Unsur – unsur yang ada harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga tujuan sistem dapat tercapai.

e. Pengguna

Pengguna hasil sistem akuntansi terdiri dari pihak intern yaitu manajemen dan pihak ekstern yaitu para pemegang saham, kreditur, dan pemerintah.

4. Tujuan Pengembangan Sistem Akuntansi

Pengembangan sistem merupakan kegiatan mengganti sistem yang lama menjadi baru atau hanya memperbaiki sistem yang telah ada. Menurut Mulyadi (2001: 19) terdapat empat tujuan pengembangan sistem akuntansi, yaitu sebagai berikut:

a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru. Kebutuhan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru didirikan, atau perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda. Perusahaan manufaktur biasanya memerlukan pengembangan sistem akuntansi lengkap, yaitu sistem akuntansi piutang, sistem akuntansi utang, sistem akuntansi penggajian, sistem akuntansi biaya, sistem akuntansi kas, sistem akuntansi persediaan, sistem akuntansi aktiva tetap, dan sistem akuntansi pokok.

b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.


(30)

c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi. Pengembangan sistem akuntansi biasanya dilakukan untuk menghemat biaya.

C. Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

1. Penjualan Tunai dan Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama, penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang. Pada penerimaan kas dari penjualan tunai perusahaan mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum perusahaan menyerahkan barang kepada pembeli. Setelah perusahaan menerima uang, perusahaan menyerahkan barang kepada pembeli kemudian perusahaan mencatat transaksi penjualan tunai. Menurut Mulyadi (2001: 202) “Dalam transaksi penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerima kas dari pembeli”. Ketika terjadi transaksi penjualan tunai, maka akan muncul suatu dokumen yang nantinya akan diproses menjadi informasi.

Dari penjelasan mengenai penjualan tunai tersebut dapat disimpulkan, sistem akuntansi penjualan tunai merupakan organisasi


(31)

formulir, catatan dan laporan tentang penjualan tunai yang terjadi di perusahaan yang dikoordinasi dengan baik sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan manajemen mengenai jumlah penerimaan kas dari penjualan tunai tersebut. Sistem akuntansi penjualan tunai yang baik dapat menghasilkan informasi yang terpercaya bagi penggunanya.

2. Fungsi yang Terkait

Fungsi – fungsi yang terkait dari penjualan tunai adalah sebagai berikut: a. Fungsi Penjualan

Fungsi ini dilakukan oleh bagian order penjualan dan mempunyai tanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran barang ke bagian kasa.

b. Fungsi Kas

Fungsi ini dilakukan oleh bagian kasa dan mempunyai tanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli.

c. Fungsi Gudang

Fungsi ini dilakukan oleh bagian gudang dan mempunyai tanggung jawab untuk menyiapkan barang yang telah dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.

d. Fungsi Pengiriman

Fungsi ini dilakukan oleh bagian pengiriman dan mempunyai tanggung jawab untuk menyerahkan barang yang telah dibayar kepada pembeli.


(32)

e. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini dilakukan oleh bagian akuntansi dan mempunyai tanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan.

3. Informasi yang Diperlukan Oleh Manajemen

Manajemen memerlukan informasi mengenai penerimaan kas dari penjualan tunai. Informasi tersebut adalah:

a. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu.

b. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.

c. Jumlah harga pokok yang dijual selama jangka waktu tertentu. d. Nama dan alamat pembeli.

e. Kuantitas produk yang dijual.

f. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan. g. Otorisasi pejabat yang berwenang.

4. Dokumen yang Digunakan

Sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai menggunakan dokumen sebagai berikut:

a. Faktur penjualan tunai

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. b. Pita register kas (cash register tape)


(33)

Dokumen dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan mesin register kas (cash register). Pita register kas ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.

c. Bill of Lading

Bill of lading merupakan merupakan dokumen bukti penyerahan

barang dari perusahaan penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum. Dokumen ini digunakan oleh fungsi pengiriman dalam penjualan COD yang penyerahan barangnya dilakukan oleh perusahaan angkutan umum.

d. Faktur Penjualan COD

Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD. Tembusan faktur penjualan COD diserahkan kepada pelanggan melalui bagian angkutan perusahaan, kantor pos, atau perusahaan angkutan umum dan dimintakan tanda tangan penerimaan barang dari pelanggan sebagai bukti telah diterimanya barang oleh pelanggan.

e. Bukti setor bank

Dokumen yang dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.

f. Rekapitulasi harga pokok penjualan

Dokumen yang digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode.


(34)

g. Bukti memorial

Dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan harga produk yang dijual selama periode akuntansi.

5. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Sistem akuntansi penjualan tunai menggunakan catatan sebagai berikut: a. Jurnal penjualan

Catatan ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan.

b. Jurnal penerimaan kas

Catatan ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya dari penjualan tunai.

c. Jurnal umum

Catatan ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.

d. Kartu persediaan

Catatan ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual. Kartu persediaan ini diselenggarakan di fungsi akuntansi untuk mengawasi mutasi dan persediaan barang yang disimpan di gudang.

e. Kartu gudang

Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena hanya berisi data kuantitas persediaan yang disimpan di gudang. Catatan ini


(35)

diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan barang yang disimpan dalam gudang.

6. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan tunai adalah sebagai berikut:

1. Prosedur order penjualan

Fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran ke fungsi kas. Fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada pembeli.

2. Prosedur penerimaan kas

Fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran kepada pembeli yang digunakan untuk pengambilan barang dari fungsi pengiriman.

3. Prosedur penyerahan barang

Fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli. 4. Prosedur pencatatan penjualan tunai

Fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas. Selain itu fungsi akuntansi mencatat berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam kartu persediaan.


(36)

5. Prosedur penyetoran kas ke bank

Fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh.

6. Prosedur pencatatan penerimaan kas

Fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas.

7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan.

Fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan. Fungsi akuntansi juga membuat bukti memorial sebagai dokumen sumber untuk pencatatan harga pokok penjualan ke dalam jurnal umum. 7. Unsur Sistem Pengendalian Intern

Sistem pengendalian intern merupakan struktur organisasi, metode dan ukuran yang dikoordinasi untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi serta mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam suatu perusahaan. Unsur-unsur pengendalian intern yang seharusnya terdapat dalam sistem akuntansi penjualan tunai adalah sebagai berikut:

a. Struktur organisasi

1) Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas. 2) Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.


(37)

3) Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi.

b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

1) Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai.

2) Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas (kasir) dengan cara membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai dan menempelkan pita register kas pada faktur tersebut.

3) Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai. 4) Pencatatan ke dalam jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan

cara memberikan tanda pada faktur penjualan tunai. c. Praktik yang sehat

1) Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggung jawabkan oleh fungsi penjualan.

2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.

3) Penghitungan saldo kas yang ada ditangan fungsi kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern.


(38)

8. Bagan Alir Dokumen (flowchart)

Bagan alir dokumen (flowchart) merupakan bentuk aliran dokumen – dokumen yang masuk dan keluar yang saling berhubungan dan akhirnya menghasilkan suatu gambaran mengenai aliran dokumen tersebut. Dalam menggambarkan bagan alir dokumen analis sistem dapat menggunakan simbol – simbol standar yang mewakili setiap dokumen, proses kegiatan dan keterangan suatu kegiatan dalam transaksi. Jika simbol – simbol tersebut digabungkan sesuai dengan kegiatan transaksi yang terjadi maka membentuk suatu bagan yang akan menceritakan tentang aliran dokumen dari data menjadi informasi. Bentuk simbol-simbol tersebut dapat dilihat pada tabel 1.


(39)

Tabel 1. Nama dan Bentuk Simbol Pembuatan Bagan Alir Dokumen

Nama Simbol Fungsi

Dokumen Digunakan untuk

menggambarkan semua jenis dokumen

Catatan Digunakan untuk

menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan

untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di

dalam dokumen atau formulir

On-page conector Penghubung bagian –

bagian flowchart yang berada pada satu halaman

Off-page conector Penghubung bagian –

bagian flowchart yang berada pada halaman

berbeda

Kegiatan Manual Digunakan untuk

menggambarkan kegiatan manual Keterangan, komentar Memungkinkan adanya tambahan keterangan

Arsip sementara Digunakan untuk

menggambarkan arsip sementara dan dokumennya akan diambil

kembali

Arsip permanen Simbol ini digunakan

untuk menunjukkan tempat penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses

kembali

Mulai/berakhir Menggambarkan awal dan

akhir suatu sistem akuntansi Sumber: Mulyadi (2001: 60-63)


(40)

D. Review Penelitian Terdahulu

Dalam penulisan skripsi ini penulis melihat beberapa skripsi terdahulu tentang evaluasi sistem akuntansi penjualan tunai, skripsi terdahulu ini digunakan sebagai dasar. Berikut adalah rivew skripsi yang saya gunakan sebagai dasar:

1. Judul Skripsi : Evaluasi Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Kendaraan Bermotor Studi Kasus pada Dealer Yamaha Utama Kalasan Motor. Tahun Penulisan ; 2011

Rumusan Masalah :

a. Apakah sistem akuntansi penjualan kredit yang diterapkan pada dealer Yamaha Utama Kalasan Motor sudah sesuai dengan teori? b. Apakah sistem akuntansi penjualan kredit yang diterapkan pada

dealer Yamaha Utama Kalasan Motor sudah sesuai dengan sistem akuntansi penjualan kredit yang diterapkan manajer dealer Yamaha Utama Kalsan Motor?

Hasil Penelitian:

a. Sistem akuntansi penjualan kredit pada dealer Yamaha Utama Kalsan Motor tidak sesuai dengan kajian teori sistem akuntansi penjualan kredit. Ketidaksesuaian dengan teori disebabkan karena tidak terdapat fungsi gudang, tidak ada bukti memorial yang digunakan untuk pencatatan harga pokok produk, tidak ada kartu gudang, tidak ada pemberian tanda tangan pada dokumen sumber


(41)

oleh bagian akuntansi, dan dokumen sales order dan surat jalan yang tidak bernomor urut tercetak.

b. Pelaksanaan sistem akuntansi penjualan kredit kendaraan bermotor yang diterapkan pada dealer Yamaha Utama Kalasan Motor sudah sesuai dengan sistem akuntansi penjualan kredit kendaraan bermotor yang ditetapkan oleh manajer dealer Yamaha Utama Kalasan Motor. 2. Judul Skripsi : Evaluasi Sistem Akuntansi Penjualan Tunai (Studi Kasus

pada Dealer Yamaha Sumber Baru Motor Yogyakarta). Tahun Penulisan : 2011

Rumusan Masalah :

 Apakah sistem penjualan tunai kendaraan bermotor pada Yamaha Sumber Baru Motor Yogyakarta sudah sesuai dengan teori?

Hasil Penelitian :

 Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem akuntansi penjualan tunai yang dijalankan pada Yamaha Sumber Baru Motor Yogyakarta sudah sesuai dengan teori. Hal ini disebabkan karena dalam praktek di lapangan fungsi terkait, dokumen yang digunakan, catatan akuntansi yang digunakan, jaringan prosedur yang mebentuk sistem, unsur pengendalian intern yaitu struktur organisasi, sistem otorisasi dan pencatatan, dan praktik yang sehat sudah sesuai dengan teori. 3. Judul Skripsi : Evaluasi Sistem Pengupahan Studi Kasus di PT. Panply

Tahun Penulisan : 2012 Rumusan Masalah :


(42)

a. Bagaimanakah pelaksanaan sistem akuntansi pengupahan yang dilaksanakan oleh PT. PANPLY?

b. Apakah pelaksanaan sistem akuntansi pengupahan PT. PANPLY sudah sesuai dengan teori?

Hasil Penelitian :

Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa sistem akuntansi pengupahan di PT PANPLY sudah baik dan sesuai dengan teori, namun terdapat beberapa kelemahan, diantaranya: (1) pada saat pengisian uang ke dalam amplop yang memerlukan waktu kurang lebih 3 jam, (2) pada saat pembagian upah memerlukan waktu kurang lebih 2 jam setiap shiff dan dilaksanakan oleh 20 orang staff pengupahan dan (3) tanggung jawab yang dititikberatkan pada koordinator keuangan.


(43)

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung dalam perusahaan yang bersangkutan. Hal ini dilakukan untuk mendapat semua informasi yang dibutuhkan dalam penulisan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilakukan di PT. Pohon Cahaya yang terletak di daerah Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret-Desember 2012.

C. Objek dan Subjek Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini akan difokuskan pada sistem akuntansi penjualan tunai meliputi prosedur dan dokumen yang mendukung penjualan tunai.

2. Subjek Penelitian a. Manajer Keuangan. b. Bagian Akuntansi.


(44)

D. Data yang Diperlukan

1. Sejarah atau Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah atau gambaran umum perusahaan dapat membantu proses penelitian dalam memberikan gambaran perusahaan secara umum.

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dapat membantu proses penelitian dalam memberikan gambaran pemisahan wewenang yang terkait dengan penjualan tunai. 3. Prosedur Penjualan Tunai

Prosedur yang mengatur sistem penjualan tunai, serta prosedur pengendalian yang ditetapkan untuk penjualan tunai.

4. Dokumen

Dokumen yang terkait dengan kegiatan penjualan tunai yang tercatat pada transaksi perusahaan.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan melihat catatan–catatan dan formulir yang terkait dengan penjualan tunai.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subyek penilitian. Wawancara dapat dilakukan dengan tatap muka atau melalui telepon.


(45)

3. Observasi

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap pola perilaku subjek, objek atau kejadian–kejadian yang berhubungan dengan sistem akuntansi penjualan tunai. Observasi ini dilakukan dengan mengamati proses pengisian pencatatan dan formulir yang dibuat serta alur dari dokumen–dokumen tersebut hingga menjadi informasi yang dibutuhkan.

F. Teknik Analisis Data

1. Teknik analisis data yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama dengan metode analsis deskriptif. Analisis ini dilakukan dengan cara mendiskripsikan sistem akuntansi penjualan tunai pada perusahaan. Langkah-langkah dalam deskriptif sistem akuntansi penjualan tunai adalah sebagai berikut:

a. Mendeskripsikan kegiatan pokok. b. Mendeskripsikan fungsi yang terkait.

c. Mendeskripsikan informasi yang diperlukan oleh manajemen. d. Mendeskripsikan dokumen yang digunakan.

e. Mendeskripsikan catatan akuntansi yang digunakan.

f. Mendeskripsikan jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan tunai.

g. Mendeskripsikan unsur sistem pengendalian intern. h. Mendeskripsikan bagan alir dokumen.


(46)

2. Teknik analisis data yang akan digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang kedua adalah dengan membandingkan antara teori dengan praktek yang ada pada perusahaan. Langkah-langkahnya adalah:

a. Membandingkan fungsi yang terkait.

b. Membandingkan informasi yang diperlukan oleh manajemen. c. Membandingkan dokumen yang digunakan.

d. Membandingkan catatan akuntansi yang digunakan.

e. Membandingkan jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan tunai.

f. Membandingkan unsur sistem pengendalian intern. g. Membandingkan bagan alir dokumen.

Setelah membandingkan antara sistem akuntansi penjualan tunai yang ada pada perusahaan dengan kajian teori sistem akuntansi penjualan tunai, maka akan ditarik kesimpulan sesuai dengan teori apabila hasil dari perbandingan telah sesuai dengan teori dan belum sesuai dengan teori apabila hasil dari perbandingan tidak sesuai dengan teori.


(47)

31

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Berdirinya PT. Pohon Cahaya diawali dengan adanya kesadaran Sasongko Iswandaru terhadap kondisi ekonomi masyarakat yang semakin rendah. Masyarakat usia produktif saling bersaing dalam memperebutkan peluang kerja yang tiba-tiba hilang begitu saja karena pada tahun 2008 banyak perusahaan mengalami kondisi ekonomi yang buruk setelah digempur krisis moneter, ditandai dengan jatuhnya nilai rupiah terhadap dollar Amerika. Kondisi ini membuat Sasongko Iswandaru meninggalkan pekerjaannya yang sudah diaperoleh disebuah perusahaan penerbit dan percetakan ternama.

Berawal dari pengalaman yang telah didapat, Sasongko Iswandaru merencanakan untuk mendirikan sebuah unit usaha sebagai pencipta lapangan kerja bagi banyak orang. Bermula dari pemikiran itu akhirnya Sasongko Iswandaru mendapat ide untuk membuka percetakan baru karena sesuai dengan bidang bisnis yang telah dikerjakannya selama belasan tahun. Berkaitan dengan ide dan niat dari Sasongko Iswandaru tersebut, maka dia membuat proposal kelayakan bisnis yang nantinya proposal tersebut akan disampaikan kepada investor yaitu Lily Widjaja. Setelah dipelajari dengan seksama, akhirnya proposal itu mendapat persetujuan dari pihak investor dan


(48)

dibuatlah akte pendirian PT. Pohon Cahayapada tanggal 26 Desember 2008 yang menunjuk Sasongko Iswandaru sebagai General Manager.

Sasongko Iswandaru merencanakan semua kebutuhan perusahaan mulai dari mesin-mesin cetak, mesin pendukung hingga personalianya. Bermula dari personalia yang berjumlah 6 orang, maka pada tanggal 15 April 2009 perusahaan ini sudah resmi beroperasi. Pada awal berdirinya, percetakan Pohon Cahaya mendapat respon yang kurang baik dari calon pelanggan. Mereka melihat percetakan Pohon Cahaya sebagai unit usaha yang kurang mempunyai pelanggan. Saat ini semua keraguan itu telah terpecahkan, karena PT. Pohon Cahaya dapat berkembang pesat sejak beroperasi tahun 2009 lalu, ditandai dengan bertambahnya karyawan yang mencapai 46 orang, hingga para pelanggan yang semakin bertambah.

B. Lokasi Perusahaan

Lokasi perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan segala aktivitasnya. PT. Pohon Cahaya terletak di jalan Tirtodipuran 8 Yogyakarta, tempat ini merupakan kantor operasional beserta tempat proses produksi. Alasan perusahaan memilih tempat didasari pada lokasi yang strategis karena terletak di kawasan kota Yogyakarta. Jadi, para pelanggan yang akan memerlukan kebutuhan mencetak buku maupun lainnya dapat dengan mudah menemukan perusahaan ini karena perusahaan ini terletak dipinggir jalan Tirtodipuran.


(49)

C. Struktur Organisasi

Perusahaan akan beroperasi dengan lancar apabila semua aktivitas perusahaan dikoordinasikan dengan baik. Koordinasi bisa dilakukan dengan melihat struktur organisasi yang membagi tugas dan wewenang didalam perusahaan. Berikut adalah struktur organisasi di PT. Pohon Cahaya:

STRUKTUR ORGANISASI PENJUALAN TUNAI PT. POHON CAHAYA

Gambar 2: Struktur Organisasi Penjualan Tunai PT. Pohon Cahaya Sumber Data dari PT. Pohon Cahaya

General Manager

Bagian Redaksi

Bagian Keuangan &

HRD Bagian

Produksi

Administrasi Produksi

Bagian Pemasaran

Akuntansi

Adm Ekspedisi


(50)

Tugas dan wewenang masing-masing bagian adalah sebagai berikut: 1. General Manager

Tugas dan wewenangnya adalah:

a. Berwenang menentukan kebijakan umum perusahaan.

b. Bertanggung jawab atas semua kegiatan yang dilakukan perusahaan. c. Mengatur dan mengarahkan tugas dan pekerjaan kepada bawahan. 2. Bagian Redaksi

Tugas dan wewenangnya adalah:

a. Mendesain order pesanan pelanggan seperti buku, brosur, leaflet yang akan diproduksi.

b. Mengedit order pesanan pelanggan yang akan dicetak jika belum sesuai dengan permintaan pelanggan.

3. Bagian Produksi

Tugas dan wewenagnya adalah:

a. Melakukan proses produksi dari bahan baku menjadi barang jadi. b. Membuat permintaan bahan baku kepada administrasi produksi

untuk melakukan proses produksi.

c. Menyerahkan barang jadi ke bagian ekspedisi. 4. Bagian Keuangan & HRD

Tugas dan wewenangnya adalah:

a. Bertanggung jawab atas transaksi keuangan yang ada di perusahaan. b. Membuat laporan keuangan berdasarkan jurnal dari bagian


(51)

c. Bertanggung jawab dalam menerima dan menyeleksi karyawan. 5. Administrasi Produksi

Tugas dan wewenangnya adalah: a. Mencatat pemakaian bahan baku.

b. Membuat nota atas barang yang telah selesai diproduksi. c. Membuat faktur pajak untuk pelanggan.

6. Akuntansi

Tugas dan wewenangnya adalah:

a. Menerima pembayaran dari konsumen. b. Memberi cap lunas pada nota.

c. Mengarsipkan nota transaksi penjualan. d. Membuat jurnal-jurnal.

7. Bagian Pemasaran

Tugas dan wewenangnya adalah:

a. Bertangguang jawab atas pengiriman barang.

b. Bertanggung jawab atas pemasaran yang dalakukan bagian marketing.

8. Admin Ekspedisi

Tugas dan wewenangnya adalah:

a. Menerima barang selesai dari bagian produksi.

b. Menyiapkan barang yang akan dikirimkan ke pelanggan.

c. Menyiapkan semua dokumen-dokumen yang akan diserahkan kepada pelanggan.


(52)

d. Membuat surat jalan. 9. Driver

Tugas dan wewenangnya adalah:

a. Mengantarkan barang ke pelanggan.

b. Meminta otorisasi surat jalan kepada pelanggan.

D. Personalia

1. Prosedur penerimaan karyawan di PT. Pohon Cahaya

Penerimaan karyawan di PT. Pohon Cahaya dilakukan apabila salah satu bagian membutuhkan tambahan karyawan. Informasi penerimaan karyawan dapat melalui media cetak maupun melalui jalur informal. Calon karyawan yang akan mendaftar di Pohon Cahaya diwajibkan untuk mengirimkan surat lamaran, curiculum vitae dan ijasah terakhir. Kemudian calon karyawan yang mendaftar diseleksi oleh HRD dan diwawancarai oleh General Manager.

Apabila karyawan yang telah direkrut tersebut tidak dapat menunjukkan kemampuannya, maka perusahaan akan dengan tegas langsung memberhentikan karyawan tersebut. Penerimaan karyawan didasarkan atas kualifikasi yang diperlukan untuk suatu pekerjaan tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, dan golongan.


(53)

2. Jumlah tenaga kerja

Jumlah tenaga kerja PT. Pohon Cahaya keseluruhan berjumlah 55 orang dengan latar belakang pendididkan SMA sampai Sarjana, disetiap bagian memiliki jumlah tenaga kerja sebagai berikut:

a. Bagian redaksi berjumlah 5 orang. b. Bagian produksi berjumlah 41 orang.

c. Bagian administrasi dan keuangan berjumlah 4 orang. d. Bagian pemasaran berjumlah 5 orang.

3. Jam kerja dan hari kerja a. Bagian redaksi

1) Pukul 08.00 s/d 16.00 ( Hari Senin-Jumat ), istirahat pukul 12.00 s/d 13.00.

2) Pukul 08.00 s/d 13.00 ( Hari Sabtu ) tanpa istirahat. b. Bagian produksi

Terdapat dua shift 1) Shift 1

 Pukul 08.00 s/d 16.00 ( Hari Senin-Jumat ), istirahat pukul 12.00 s/d 13.00.

 Pukul 08.00 s/d 13.00 ( Hari Sabtu ) tanpa istirahat. 2) Shift 2

 Pukul 13.00 s/d 21.00 ( Hari Senin-Jumat ), istirahat pukul 18.00 s/d 19.00.


(54)

c. Bagian keuangan

1) Pukul 08.00 s/d 16.00 ( Hari Senin-Jumat ), istirahat pukul 12.00 s/d 13.00.

2) Pukul 08.00 s/d 13.00 ( Hari Sabtu ) tanpa istirahat. d. Bagian pemasaran

1) Pukul 08.00 s/d 16.00 ( Hari Senin-Jumat ), istirahat pukul 12.00 s/d 13.00.

2) Pukul 08.00 s/d 13.00 ( Hari Sabtu ) tanpa istirahat. 4. Sistem pengupahan

Sistem pengupahan yang ada pada PT. Pohon Cahaya adalah sebagai berikut:

a. Upah bulanan

Upah bulanan diberikan kepada karyawan tetap dan tidak tergantung pada presensi. Apabila karyawan berhalangan hadir, maka karyawan tersebut wajib meminta ijin kepada bagian HRD. Jika karyawan tidak meminta ijin maka akan mendapatkan surat peringatan oleh bagian HRD.

b. Upah lembur

Upah lembur diberikan kepada karyawan di luar jam kerja resmi yang telah ditetapkan. Lembur dilakukan karena mengejar waktu penyelesaian pesanan.


(55)

5. Jaminan sosial dan kompensasi lainnya

PT. Pohon Cahaya memberikan kompensasi diluar gaji pokok yang diterima, yaitu:

a. Uang makan siang sebanyak satu kali setiap hari.

b. Apabila ada lembur maka karyawan diberi uang makan dua kali. c. Memberikan tunjangan hari raya kepada semua karyawan, diberikan

sebanyak satu kali dalam satu tahun.

E. Pemasaran

Pemasaran merupakan hal yang penting dalam suatu perusahaan karena melalui pemasaran produk-produk suatu perusahaan akan dikenal di tengah-tengah masyarakat. Pemasaran bertujuan untuk mempromosikan dan mendistribusikan produk-produk yang dihasilkan perusahaan ke pelanggan.

Pemasaran yang dilakukan PT. Pohon Cahaya dilakukan dengan iklan melalui website dan brosur. Selain itu, PT. Pohon Cahaya mengedepankan proses produksi yang sangat cepat sehingga para pelanggan tertarik untuk mencetak maupun membuat barang seperti buku di PT. Pohon Cahaya. Pelanggan yang telah melakukan cetak PT. Pohon Cahaya ini juga banyak membantu dalam pemasaran karena para pelanggan merekomendasikan kepada orang lain untuk melakukan cetak di PT. Pohon Cahaya.


(56)

F. Produk

Setiap perusahaan dalam kegiatannya selalu menghasilkan produk. Produk tersebut bisa berupa barang maupun jasa. Proses dalam pembuatan produk ini harus dijaga karena produk merupakan sumber utama pemasukan dalam perusahaan. PT. Pohon Cahaya dalam kegiatannya menghasilkan suatu hasil output berupa berbagai macam kebutuhan cetak, antara lain cetak Separasi/monocrom, binding, lipat, jahit kawat, laminasi, shrink. Selain itu PT. Pohon Cahaya juga melakukan pembuatan buku, majalah, kalender, brosur, leaflet, undangan, agenda, kartu nama, kop surat, nota.


(57)

41

BAB V

TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Yang Ada Pada Perusahaan

1. Mendeskripsikan kegiatan pokok

Deskripsi kegiatan penjulan tunai yang dilaksanakan PT. Pohon Cahaya yaitu, pelanggan datang ke perusahaan dan di perusahaan akan ditemui oleh customers service. Setelah itu pelanggan mulai menyampaikan maksudnya untuk memesan barang yang diinginkan, lalu customers service mulai mencatat rincian barang yang akan dipesan oleh pelanggan dikantong order. Setelah itu customers service menyerahkan kantong order ke bagian produksi, berdasarkan kantong order bagian produksi melakukan proses produksi sesuai dengan ketentuan dari perusahaan. Setelah selesai diproduksi barang pesanan tersebut diteliti kembali untuk menjaga kualitas barang pesanan, dan bagian produksi mengarsipkan dokumen kantong order.

Bagian produksi juga membuat dokumen laporan barang selesai sebanyak dua rangkap yang nantinya diserahkan ke bagian administrasi dan ke bagian ekspedisi beserta barang pesanan. Berdasarkan dokumen laporan barang selesai rangkap pertama bagian administrasi membuat nota rangkap tiga dan faktur pajak. Nota rangkap pertama, rangkap kedua dan faktur pajak diserahkan ke bagian ekspedisi dan nota rangkap ketiga diarsipkan beserta laporan barang selesai. Bagian ekspedisi menerima dokumen laporan barang


(58)

selesai dari bagian produksi digunakan sebagai dasar untuk membuat surat jalan yang nantinya surat jalan tersebut ditandatangani oleh pelanggan untuk tanda barang tersebut sudah diterima. Selain itu bagian ekspedisi juga menerima nota rangkap pertama, rangkap kedua dan faktur pajak dari bagian administrasi untuk diserahkan ke pelanggan beserta barang pesanan.

Pelanggan menerima barang pesanan beserta dokumen nota rangkap pertama, rangkap kedua dan faktur pajak. Setelah itu berdasarkan nota tersebut pelanggan datang ke perusahaan untuk membayar tagihan kepada bagian akuntansi, lalu pelanggan menyerahkan nota tersebut beserta uang, lalu bagian akuntansi menerima uang dan memberikan cap lunas pada nota. Setelah itu nota rangkap pertama diserahkan kembali pada pelanggan dan nota rangkap kedua digunakan sebagai dasar untuk membuat catatan kas masuk dan kas keluar.

2. Mendeskripsikan fungsi yang terkait a. Customer Service

Customer Service menerima order dari pelanggan lalu membuat kantong

order dua rangkap. Kantong order berisi semua info tentang spesifikasi barang yang akan dicetak sesuai permintaan pelanggan. Lalu kantong order rangkap pertama diserahkan ke bagian produksi dan kantong order rangkap kedua diarsipkan.


(59)

b. Bagian Produksi

Bagian produksi menerima kantong order dari customer service, lalu bagian produksi membuat barang yang sesuai dengan kantong order. Setelah barang selesai diproduksi lalu bagian produksi membuat dokumen laporan barang selesai dua rangkap. Bagian produksi menyerahkan dokumen rangkap pertama ke bagian administrasi dan dokumen rangkap kedua diserahkan kepada bagian ekspedisi.

c. Bagian Administrasi

Bagian administrasi membuat nota rangkap tiga berdasarkan laporan barang selesai dari bagian produksi. Bagian administrasi menyerahkan nota rangkap pertama dan kedua kepada pelanggan bersama barang jadi melalui bagian ekspedisi, dan bagian administrasi mengarsipkan nota rangkap ketiga. Lalu laporan barang selesai diarsipkan sesuai nomor pesanan. Bagian administrasi juga membuat faktur pajak lalu menyerahkan ke pelanggan melalui bagian ekspedisi.

d. Bagian Ekspedisi

Bagian ekspedisi menerima barang selesai dari bagian produksi bersama dengan laporan barang selesai. Berdasarkan laporan barang selesai bagian ekspedisi membuat dokumen surat jalan sebagai bukti barang telah keluar dan telah menyerahkan barang tersebut ke pelanggan, lalu laporan barang selesai diarsipkan sesuai nomor pesanan. Bersama dengan itu bagian ekspedisi juga menerima nota rangkap pertama dan


(60)

kedua serta faktur pajak dari bagian administrasi yang nantinya akan diserahkan kepada pelanggan. Dokumen surat jalan lalu ditanda tangani oleh penerima barang sebagai bukti dokumen-dokumen yang dibawa bagian ekspedisi dan barang yang dikirim telah diterima pelanggan. Dokumen surat jalan tersebut lalu diarsipkan oleh bagian ekspedisi. e. Bagian Akuntansi

Bagian akuntansi menerima nota rangkap pertama dan kedua beserta uang dari pelanggan. Lalu bagian akuntansi memberikan cap lunas pada nota rangkap pertama dan kedua. Lalu bagian akuntansi keuangan menyerahkan kembali nota rangkap pertama ke pelanggan sebagai tanda bukti pelanggan telah membayar barang pesanan tersebut. Berdasarkan nota rangkap kedua bagian akuntansi membuat jurnal kas masuk, selain itu bagian akuntansi membuat jurnal harian yang berisi transaksi perusahaan di luar penjualan.

3. Mendeskripsikan informasi yang diperlukan oleh manajemen

a. Informasi yang dibutuhkan manajemen yang pertama mengenai informasi jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai. Informasi ini dibutuhkan oleh manajemen karena untuk melihat jumlah pendapatan perusahaan dan untuk melihat barang mana yang telah dibayar oleh pelanggan. Informasi ini dapat menunjukan kinerja perusahaan.

b. Informasi yang dibutuhkan manajemen yang kedua mengenai jumlah harga pokok yang dijual selama jangka waktu tertentu. Perusahaan


(61)

membutuhkan informasi ini, karena perhitungan harga pokok digunakan sebagai perhitungan pendapatan dalam kurun waktu satu bulan.

c. Informasi yang dibutuhkan manajemen yang ketiga mengenai informasi nama dan alamat pembeli. Manajemen membutuhkan informasi ini karena untuk melihat pelanggan yang sering menggunakan jasa perusahaan. Informasi ini digunakan untuk memberikan penghargaan kepada pelanggan yang sering menggunakan jasa perusahaan.

d. Informasi yang dibutuhkan manajemen yang keempat mengenai informasi kuantitas produk yang dijual. Informasi ini diperlukan sebagai tolak ukur untuk melihat seberapa banyak barang yang telah diproduksi oleh perusahaan.

e. Informasi yang dibutuhkan manajemen yang kelima mengenai informasi dari otorisasi pejabat yang berwenang. Informasi ini dibutuhkan oleh manajemen untuk melihat siapa yang bertanggung jawab terhadap dokumen-dokumen yang dikeluarkan.

4. Mendeskripsikan dokumen yang digunakan a. Nota

Nota digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang yang telah selesai diproduksi yang dilakukan oleh perusahaan, nota ini berisi nama pelanggan, no nota, tanggal nota, banyaknya barang, pekerjaan, harga satuan, jumlah, discount, uang muka, sisa dari pembayaran, catatan,


(62)

nama penerima, nama bagian ekspedisi dan nama pemesan. Nota ini dibuat oleh bagian administrasi produksi yang berfungsi sebagai pengantar pembayaran oleh pelanggan ke bagian kasir. Nota ini juga digunakan oleh bagian kasir untuk membuat catatan kas masuk.

b. Surat Jalan

Surat jalan digunakan untuk pengantar bagian ekspedisi menyerahkan barang kepada pelanggan. Surat jalan berisi nama pelanggan, no surat, tanggal surat, no urut, kode barang, nama barang, banyaknya, catatan, nama penerima, nama bagian ekspedisi. Surat jalan dibuat oleh bagian ekspedisi.

c. Faktur Pajak

Faktur pajak digunakan pelanggan sebagai bukti pajak masukan, berisi kode dan nomor seri faktur pajak, pengusaha kena pajak, pembeli barang kena pajak/penerima jasa kena pajak, no urut, nama barang kena pajak/jasa kena pajak, harga jual/penggantian/uang muka/termin, dasar pengenaan pajak, PPN dan tanda tangan serta nama terang general manajer.

d. Kantong Order

Berisi deskripsi permintaan pelanggan terhadap barang yang akan dicetak. Kantong order berisi nama pemesan, no telp pemesan, tanggal order, rencana jadi order, nama order, ukuran, kertas cover, kertas isi, tebal halaman, finishing, oplah, materi order, atribut, catatan, jumlah


(63)

kertas, ukuran kertas, jumlah, warna, format cetak, jumlah plate, mesin, catatan perancang order, perancang order, tanda tangan pemesan, catatan pemesan. Kantong order berfungsi sebagai dasar bagian produksi untuk membuat barang yang diinginkan oleh pelanggan.

e. Bukti Setor Bank

PT. Pohon Cahaya tidak membuat bukti setor bank, tetapi menggunakan slip setoran yang disediakan oleh bank.

f. Rekapitulasi harga pokok penjualan

Perusahaan melakukan rakapitulasi harga pokok penjualan. Karena untuk perhitungan laba rugi selama satu bulan.

5. Mendeskripsikan catatan akuntansi yang digunakan a. Jurnal kas masuk

Catatan ini digunakan untuk mencatat kas masuk, dan jurnal kas masuk ini dibuat berdasarkan nota transaksi.

b. Jurnal harian

Mencatat transaksi yang terjadi pada perusahaan selain transaksi penjualan.

6. Mendeskripsikan jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan tunai a. Prosedur order penjualan

Pada prosedur order penjualan ini bagian Customer Service menerima order dari pelanggan. Kemudian membuat kantong order yang akan diserahkan ke bagian produksi.


(64)

b. Prosedur penerimaan kas

Pada prosedur penerimaan kas ini bagian akuntansi dan keuangan menerima pembayaran dari pelanggan setelah pelanggan menerima barang dari bagian ekspedisi. Pembayaran dilakukan berdasarkan nota yang diserahkan oleh bagian ekspedisi.

c. Prosedur penyerahan barang

Pada prosedur penyerahan barang ini bagian ekspedisi menyerahkan barang kepada pelanggan dengan membawa dokumen nota dan faktur pajak.

d. Prosedur pencatatan penjualan tunai

Pada prosedur ini bagian akuntansi dan keuangan mencatat penjualan tunai ke jurnal penerimaan kas masuk.

e. Prosedur penyetoran kas ke bank

Pada prosedur ini bagian akuntansi dan keuangan menyetorkan kas ke bank secara fleksibel, tidak setiap hari.

f. Prosedur pencatatan penerimaan kas

Pada prosedur pencatatan penerimaan kas ini bagian akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas berdasarkan nota yang diterima.


(65)

g. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan.

Dalam prosedur ini bagian akuntansi mencatat harga pokok penjualan selama sebulan berdasarkan barang yang telah dibayar lunas oleh pelanggan.

7. Mendeskripsikan unsur sistem pengendalian intern. a. Struktur organisasi

1) Di PT. Pohon Cahaya fungsi penjualan dan fungsi kas terpisah. Fungsi penjualan dilakukan oleh Customer Service dan fungsi kas dilakukan oleh bagian keuangan.

2) Di PT. Pohon Cahaya fungsi kas dan fungsi akuntansi belum terpisah, masih dilakukan oleh satu bagian yaitu bagian akuntansi dan keuangan.

3) Di PT. Pohon Cahaya transaksi penjualan tunai sudah dilaksanakan oleh fungsi penjualan yaitu customer service, fungsi pengiriman yaitu bagian ekspedisi dan fungsi akuntansi keuangan.

b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

4) Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh customer service dengan menerbitkan dokumen kantong order.

5) Penerimaan kas diotorisasi oleh bagian kasir dengan cara membubuhkan cap “lunas” pada nota.


(66)

6) Pencatatan ke dalam jurnal diotorisasi oleh bagian akuntansi dengan cara memberikan tanda pada nota.

c. Praktik yang sehat

7) Nota belum mempunyai nomor urut tercetak, tetapi nomor urut tersebut menggunakan cap dan nota dibuat oleh bagian administrasi. 8) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai tidak pada hari yang

sama, jadi kas disetor ke bank dengan fleksibel.

9) Pada perusahaan, manajer keuangan sering melakukan pemerikasaan saldo yang ada pada bagian akuntansi.


(67)

8. Mendeskripsikan bagan alir dokumen.

Berikut ini adalah bagan alir sistem akuntansi penjualan tunai yang ada di PT. Pohon Cahaya:

Customer Serevice

Mulai

Menerima order dari pelanggan

Membuatkan kantong order

1 Kantong Order1

2

N

Gambar 3: Bagan alir sistem akuntansi penjualan tunai PT. Pohon Cahaya Sumber : PT. Pohon Cahaya


(68)

Bagian Produksi

1

Kantong Order

Memproduksi barang pesanan

sesuai kantong order

Laporan Barang Selesai

1 2

2

3

Beserta barang

jadi Kantong Order

N 1

1

Gambar 3: Bagan alir sistem akuntansi penjualan tunai PT. Pohon Cahaya (Lanjutan) Sumber : PT. Pohon Cahaya


(69)

Laporan Barang Selesai

Bagian Administrasi

2

Laporan Barang Selesai

1

Membuat nota dan

faktur pajak

Faktur Pajak

Nota

1 2 3

T 4

N

1

Gambar 3: Bagan alir sistem akuntansi penjualan tunai PT. Pohon Cahaya (Lanjutan) Sumber : PT. Pohon Cahaya


(70)

Bagian Ekspedisi 3 4 Laporan Barang Selesai 2 Membuat Surat Jalan Faktur Pajak Nota 1 2 Menyerahkan ke pelanggan dan meminta otorisasi Faktur Pajak Nota 1 2 T Laporan Barang Selesai 2 Surat Jalan N Beserta barang jadi Pelanggan Setelah diotorisasi oleh pelanggan 5 5 Faktur Pajak Nota 1 2 Laporan Barang Selesai 2 Surat Jalan Faktur Pajak Nota 1 2 Laporan Barang Selesai 2 Surat Jalan Beserta barang jadi Beserta barang jadi Beserta barang jadi

Gambar 3: Bagan alir sistem akuntansi penjualan tunai PT. Pohon Cahaya (Lanjutan) Sumber : PT. Pohon Cahaya


(71)

Bagian Akuntansi dan Keuangan

Jurnal Kas Masuk

Nota 2

Selesai Nota

1 2

Menerima uang beserta nota,

lalu memberikan cap lunas pada

nota

Pelanggan 2

2

2

T

Nota 1

Membuat Jurnal Kas Masuk Pelanggan

Gambar 3: Bagan alir sistem akuntansi penjualan tunai PT. Pohon Cahaya (Lanjutan) Sumber : PT. Pohon Cahaya


(72)

B. Perbandingan Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Yang Ada Pada

Perusahaan dengan Teori Yang Ada

1. Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan tunai.

PT. Pohon Cahaya sudah menerapkan beberapa fungsi yang sesuai dengan teori kecuali fungsi kas dan fungsi gudang.

Tabel 2.Perbandingan teori tentang fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan tunai.

Teori Praktek Keterangan Ya Tidak

Fungsi Penjualan √ Fungsi penjualan dilakukan oleh

customers service.

Fungsi Kas √ Fungsi kas dilakukan oleh

akuntansi.

Fungsi Gudang √ Fungsi gudang tidak ada karena barang yang telah diproduksi langsung dikirimkan.

Fungsi Pengiriman √ Fungsi ini dilakukan oleh bagian ekspedisi.

Fungsi Akuntansi √ Fungsi ini dilakukan oleh bagian akuntansi.

Sumber : Data diolah

2. Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dalam sistem akuntansi penjualan tunai.

Informasi mengenai penjualan yang dilakukan oleh perusahaan juga dibutuhkan oleh manajemen. Dibawah ini adalah perbandingan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen antara paraktek yang diterapkan oleh PT. Pohon Cahaya dengan teori.


(73)

Tabel 3.Perbandingan teori tentang informasi yang dibutuhkan manajemen dalam sistem akuntansi penjualan tunai.

Teori Praktek Keterangan Ya Tidak

Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu

√ Pendapatan dilihat dari keseluruhan hasil produksi yang telah dibayar dan tidak dibedakan antara pendapatan cetak buku, cetak brosur, cetak baner dan pendapatan lainnya.

Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai

√ Perusahaan sangat membutuhkan informasi ini untuk melihat jumlah pemasukan pendapatan perusahaan, dan untuk melihat barang mana yang telah dibayar oleh pelanggan.

Jumlah harga pokok yang dijual selama jangka waktu tertentu

√ Perusahaan membutuhkan

informasi ini, karena perhitungan harga pokok digunakan sebagai perhitungan pendapatan dalam kurun waktu satu bulan.

Nama dan alamat pembeli

√ Perusahaan membutuhkan

informasi ini untuk melihat pelanggan yang sering menggunakan jasa perusahaan ini, dan nantinya pelanggan yang aktif akan diberikan penghargaan tertentu.

Kuantitas produk yang dijual

√ Perusahaan membutuhkan

informasi ini untuk melihat jumlah barang yang telah diproduksi oleh perusahaan. Nama wiraniaga

yang melakukan penjualan

√ Perusahaan tidak membutuhkan informasi ini karena bagian kasir ditangani oleh satu orang.

Otorisasi pejabat yang berwenang

√ Informasi dari otorisasi pejabat yang berwenang dibutuhkan oleh manajemen karena untuk melihat siapa yang bertanggung jawab terhadap dokumen yang dikeluarkan.


(74)

3. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan tunai.

Pada penjualan tunai perusahaan menggunakan beberapa dokumen, di PT. Phon Cahaya dokumen yang sesuai dengan teori yaitu faktur penjulan tunai, bukti setor bank dan rekapitulasi harga pokok penjualan. Faktur penjualan tunai ini berupa nota yang isinya telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Tabel 4.Perbandingan teori tentang dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan tunai.

Teori Praktek Keterangan Ya Tidak

Faktur Penjualan Tunai

√ Pada perusahaan faktur penjualan tunai yang digunakan berupa nota. Pita Register Kas √ Perusahaan tidak menggunakan mesin register kas, karena pembayaran jasa menggunakan nota yang diproses oleh bagian kasir.

Bill of Lading √ Perusahaan tidak menggunakan

dokumen ini karena barang langsung dikirim oleh perusahaan melalui bagian ekspedisi.

Faktur Penjualan COD

√ Perusahaan tidak menggunakan dokumen ini.

Bukti Setor Bank √ Bukti setor bank menggunakan slip dari bank.

Rekapitulasi harga pokok penjualan

√ Perusahaan melakukan

rakapitulasi harga pokok penjualan. Karena untuk perhitungan pendapatan selama sebulan.


(75)

4. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan tunai. Catatan akuntansi yang digunakan PT. Pohon Cahaya yang sesuai teori adalah jurnal penerimaan kas dan jurnal umum.

Tabel 5.Perbandingan teori tentang catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan tunai.

Teori Praktek Keterangan Ya Tidak

Jurnal Penjualan √ Pencatatan tidak dilakukan ke jurnal penjualan, karena pencatatan semua penjualan dilakukan jika sudah dibayar atau tunai.

Jurnal Penerimaan Kas

√ Perusahaan melakukan pencatatan ini, karena penerimaan kas dicatat ketika uang sudah diterima atau tunai. Dicatat berdasarkan nota. Jurnal Umum √ Pada perusahaan ini jurnal umum

dinamakankan dengan jurnal harian. Dan mencatat seluruh transaksi yang ada pada perusahaan.

Kartu Persediaan √ Perusahaan tidak melakukan pencatatan ini. Karena kartu persediaan berhubungan dengan persediaan bahan baku, dan persediaan barang jadi tidak dicatat karena barang langsung dikirim.

Kartu Gudang √ Perusahaan tidak melakukan

pencatatan ini. Karena barang langsung dikirim ke pelanggan, tidak disimpan di gudang dahulu. Sumber : Data diolah


(76)

5. Prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan tunai.

Prosedur-prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan tunai pada PT. Pohon Cahaya hampir sesuai dengan teori, hanya prosedur order penjualan yang berbeda.

Tabel 6.Perbandingan teori tentang prosedur yang membentuk dalam sistem akuntansi penjualan tunai.

Teori Praktek Keterangan Ya Tidak

Prosedur order penjualan

√ Dalam prosedur ini bagian

customer service membuatkan

dokumen kantong order tetapi dokumen tersebut tidak diserahkan kepada pelanggan. Prosedur

penerimaan kas

√ Dalam prosedur ini bagian

akuntansi menerima pembayaran dari pelanggan.

Prosedur

penyerahan barang

√ Dalam prosedur ini bagian

ekspedisi menyerahkan barang kepada pelanggan.

Prosedur pencatatan penjualan tunai

√ Dalam prosedur ini bagian

akuntansi mencatat penjualan tunai.

Prosedur

penyetoran kas ke bank

√ Dalam prosedur ini bagian

akuntansi menyetorkan uang ke bank, dilakukan secara fleksibel. Prosedur

pencatatan penerimaan kas

√ Dalam prosedur ini bagian

akuntansi yang mencatat penerimaan kas.

Prosedur

pencatatan harga pokok penjualan

√ Dalam prosedur ini bagian

akuntansi mencatat harga pokok penjualan selama sebulan berdasarkan barang yang telah dibayar lunas oleh pelanggan. Sumber : Data diolah


(77)

6. Sistem pengendalian intern pada sistem akuntansi penjualan tunai.

PT. Pohon Cahaya telah memisahkan beberapa fungsi yang penting, dan perusahaan telah melakukan beberapa komponen sistem pengendalian intern sesuai dengan teori.

Tabel 7.Perbandingan teori tentang sistem pengendalian intern yang membentuk dalam sistem akuntansi penjualan tunai.

Teori Praktek Keterangan Ya Tidak

Struktur Organisasi Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas

√ Perusahaan telah memisahkan fungsi penjualan yang ditangani Ccustomers Service dan fungsi kas ditangani bagian keuangan. Fungsi kas harus

terpisah dari fungsi akuntansi.

√ Sesuai dengan struktur organisasi perusahaan tidak memisahkan kedua fungsi ini.

Transaksi

penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi.

√ Perusahaan telah melaksanakan sesuai teori, dengan ditandai bagian-bagian yang terlibat dalam transaksi penjualan, yaitu dilakukan oleh bagian customers

service, bagian ekspedisi, dan

bagian akuntansi. Sumber : Data diolah


(78)

Tabel 7.Perbandingan teori tentang sistem pengendalian intern yang membentuk dalam sistem akuntansi penjualan tunai (Lanjutan).

Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan Penerimaan order

dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan

menggunakan formulir faktur penjualan tunai.

√ Penerimaan order di PT. Pohon Cahaya customer service tidak membuatkan formulir untuk pelanggan ketika terjadi order pembelian. Tteapi membuat kantong order yang nantinya diserahkan kepada bagian produksi.

Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas (kasir) dengan cara membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai dan menempelkan pita register kas pada faktur tersebut.

√ Bagian akuntansi telah melakukan kegiatan ini memberikan cap lunas pada nota, namun perusahaan tidak menggunakan pita register kas.

Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai.

√ Pada PT. Pohon Cahaya

penyerahan barang kepada pelanggan ditandai dengan menggunakan surat jalan yang akan di tanda tangani oleh pelanggan sebagai tanda barang telah dikirim/diserahkan kepada pelanggan. Dan surat jalan tersebut juga diberi cap sudah diserahkan.

Pencatatan ke dalam jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda pada faktur penjualan tunai.

√ Pemberian tanda disertai dengan pengarsipan nota oleh bagian akuntansi dan keuangan.


(79)

Tabel 7.Perbandingan teori tentang sistem pengendalian intern yang membentuk dalam sistem akuntansi penjualan tunai (Lanjutan).

Praktik yang sehat Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawa bkan oleh fungsi penjualan.

√ Pada nota perusahaan nomor urut menggunakan cap, dan tidak tercetak langsung pada nota. Pemakaian nota dapat diperyanggungjawabkan oleh bagian administrasi.

Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.

√ Pada perusahaan penyetoran kas ke bank tidak dilakukan setiap hari ketika menerima pembayaran, tetapi dilakukan secara fleksibel ketika jumlah kas tersebut memang sudah perlu disetorkan ke bank.

Penghitungan saldo kas yang ada ditangan fungsi kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern.

√ Pada perusahaan, manajer

keuangan sering melakukan pemerikasaan saldo yang ada pada bagian akuntansi.


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)