Penelitian Dampak Pembayaran Non Tunai Terhadap Perekonomian dan Kebijakan Moneter.

38 2. Risiko keamanan dari IT yang digunakan. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti menciptakan produk palsu, mencuri kartu atau data kartu milik orang lain. Jika kartu pembayaran non tunai dipalsukan atau dicuri itu kemudian dapat ditukarkan ke dalam bentuk uang tunai atau aset lain maka hal ini tentunya dapat menyebabkan kerugian bagi pihak-pihak yang terkait seperti penerbit maupun konsumen pengguna alat pembayaran non tunai. 3. Peningkatan risiko kemanan terkait dengan IT dapat menyebabkan kegagalan dalan penyelesaian transaksi. Peningkatan risiko default dan risiko IT dapat mendorong kegagalan dalam sistem pembayaran. 4. Kegagalan sistem pembayaran pada gilirannya dapat mendorong terjadinya ketidakstabilan dalam sistem keuangan karena saling ketergantungan antara sistem pembayaran dan sistem keuangan.

2.6 Penelitian Terdahulu

2.6.1 Penelitian Dampak Pembayaran Non Tunai Terhadap Perekonomian dan Kebijakan Moneter.

Penelitian oleh Bambang Pramono, Tri Yanuarti Pipih D. Purusitawati, dan Yosefin Tyas Emmy D.K 2006 ini membahas kehadiran alat pembayaran non tunai terhadap pertumbuhan perekonomian dan kebijakan moneter. Secara statistik, pengumppulan data pembayaran non tunai berbasis kartu di Indonesia baru dimulai sejak tahun 1999. Sebagian data yang akan dianalisis digunakan dalam bentuk estimasi berbetuk logaritma natural kecuali untuk data suku bunga dan beberapa indikator pembayaran tunai yang berbentuk rasio. Universitas Sumatera Utara 39 Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini, aktivitas pembayaran non tunai di Indonesia yang dicerminkan dari beberapa indikator makro dan mikro menunjukkan peningkatan. Peningkatan aktivitas pembayaran non tunai menggunakan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu APMK dapat dilihat dari nilai maupun jumlah transaksi yang terus mengalami peningkatan. 2.6.2 Penelitian mengenai Persepsi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat dan Lembaga Penyedia Jasa Terhadap Sistem Pembayaran Non Tunai. Penelitian oleh Bank Indonesia dengan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor 2006 ini mencoba mengetahui persepsi, preferensi dan prilaku masyarakat terhadap sistem pembayaran non tunai sebagai basis untuk membangun peta potensi pengembangan sistem pembayaran non tunai per wilayah di Indonesia diantaranya dengan melakukan berbagai survei lapangan. Salah satu tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik dan perilaku masyarakat umum pengguna transaksi non tunai dan pengusaha serta mencoba menganalisis faktor-faktor pembentuk dan penentu preferensi dan perilaku masyarakat umum dan pengusaha terhadap produk instrumen pembayaran non tunai. Salah satu temuan utama penelitian ini menunjukkan bahwa untuk masyarakat umum sebagian besar 68 persen sudah pernah memanfaatkan sistem pembayaran non tunai, dan hanya sebagian kecil saja 32 persen yang belum memanfaatkannya. Mereka yang belum memanfaatkan instrumen non tunai sebagian besar karena belum perlu, belum mengerti prosedurnya maupun adanya ketakutan bahwa hidup akan menjadi lebih boros. Universitas Sumatera Utara 40

2.6.3 Penelitian mengenai Potensi Penggunaan Alat Pembayaran Non Tunai di Jawa Tengah