Indeks BBTB merupakan indikator yang baik untuk menilai status gizi saat inisekarang.
Keuntungan indeks BBTB tidak memerlukan data umur, dapat membedakan proporsi badan gemuk, normal, kurus. Kelemahan indeks BBTB adalah tidak dapat
memberikan gambaran apakah anak tersebut cukup tinggi badan atau kelebihan tinggi badan menurut umurnya, sering mengalami kesulitan pengukuran tinggi badan,
membutuhkan dua macam alat ukur, pengukuran relatif lama, membutuhkan dua orang yang melakukannya dan sering terjadi kesalahan dalam pengukurannya
terutama oleh kelompok non-profesional Supariasa, dkk, 2002.
2.6 Gizi Kurang
Gizi kurang merupakan keadaan tidak sehatpatologik yang timbul karena tidak cukup makanan dan konsumsi energi kurang selama jangka waktu tertentu. Di
negara-negara sedang berkembang, konsumsi pangan yang tidak menyertakan pangan cukup energy biasanya juga kurang dalam satu atau lebih zat gizi esensial lainnya
Suhardjo, dkk, 1986.
2.6.1 Gejala Klinis Gizi Kurang
Gejala gizi kurang hanya terlihat dari berat badan anak lebih rendah dibandingkan anak seusianya. Adapun ciri-ciri klinis dari gizi kurang antara lain :
Retno, 2009 a. Kenaikan berat badan berkurang dan menurun.
b. Ukuran lingkaran lengan atas menurun. c. Maturasi tulang terlambat.
Universitas Sumatera Utara
d. Tebal lipat kulit semakin terkurang Untuk KEP ringan dan sedang, gejala klinis yang ditemukan adalah tampak
kurus. Gejala klinis KEP berat yang dikenal sebagai marasmus kekurangan kalori tingkat berat Kwasihorkor kekurangan Protein tingkat berat, dan kedua-duanya
adalah marasmus-kwashiorkor.
2.6.2 Faktor-faktor Penyebab Gizi Kurang pada Balita
Unicef 1988 telah mengembangkan kerangka konsep makro sebagai salah satu strategi intuk menanggulangi masalah kurang gizi. Kerangka tersebut
menunjukkan bahwa makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan masalah gizi kurang. Timbulnya gizi kurang tidak hanya karena asupan makanan
yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang cukup mendapatkan makanan tetapi sering menderita sakit, dapat menderita gizi kurang, demikian juga pada anak yang
tidak memperoleh cukup makanan, daya tahan tubuhnya akan melemah dan mudah terserang penyakit Supariasa, 2002
Kurang energi dan protein adalah suatu bentuk masalah gizi yang disebabkan oleh berbagai faktor yaitu faktor langsung dan faktor tidk langsung. Faktor langsung
yaitu terutama faktor makanan yang tidak memenuhi kebutuhan anak akan energi dan protein serta faktor penyakit infeksi yang berdampak terhadap turun naik berat badan
dan status gizi baik menjadi gizi kurang atau gizi buruk. Faktor tidak langsung antaranya pengetahuan gizi ibu, pendpaatan, ketersediaan pangan, pendidikan formal
dan lain-lain soekirman, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Secara langsung status gizi dipengaruhi oleh asupan gizi dan penyakit infeksi yang mungkin diderita anak. Kedua penyebab langsung ini sangat terkait dengan pola
asuh anak diberikan oleh ibupengasuh. Dan penyebab tidak langsungnya adalah ketahanan pangan dikeluarga, pola pengasuhan anak serta pelayanan kesehatan dan
kesehatan lingkungan. Ketiga faktor ini berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan keluarga Dinkes Sumatra Utara, 2006
2.6.3 Upaya Penanggulangan Gizi Kurang dan Gizi Buruk