14 g.
Pembinaan pelayanan informasi dan pendidikan bagi masyarakat. h.
Partisipasi dalam penilaian penggunaan obat dan audit kesehatan. i.
Menyediakan pendidikan mengenai obat – obatan untuk tenaga kesehatan.
2.3.1 Pelayanan resep
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi kepada apoteker, baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku Menkes, RI., 2014. Persedur tetap pelayanan resep:
a. Skrining resep
i. Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep yaitu nama
dokter, nomor izin praktek, alamat, tanggal penulisan resep, tanda tangan atau para dokter serta nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan
berat badan pasien. ii.
Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu : bentuk sediaan, dosis, frekuensi, kekuatan, stabilitas, inkompatibilitas, cara, dan lama
pemberian obat. iii.
Mengkaji aspek klinis yaitu : adanya alergi, efek samping, interaksi kesesuaian dosis, durasi, jumlah obat dan kondisi khusus lainnya,
membuatkan kartu pengobatan pasien medication record. iv.
Mengkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep apabila diperlukan. b.
Penyiapan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan i.
Menyiapkan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai dengan permintaan pada resep.
ii. Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis maksimum
Universitas Sumatera Utara
15 iii.
Mengambil obat
dengan menggunakan
sarung tanganalatspatulasendok.
iv. Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan mengembalikan
ke tempat semula. v.
Meracik obat timbang, campur, kemas. vi.
Mengencerkan sirup kering sesuai takaran dengan air yang layak minum.
vii. Menyiapkan etiket.
viii. Menuliskan nama dan cara pemakaian obat pada etikat sesuai dengan
permintaan pada resep. c.
Penyerahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan i.
Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan ii.
Memanggil nama dan nomor tunggu pasien. iii.
Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien. iv.
Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat. v.
Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh apoteker.
vi. Menyimpan salinan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan
Menkes, RI., 2004.
2.3.2 Pelayanan informasi obat