Pembahasan Hasil Penelitian
4.5.3 Menentukan jenis kegiatan pelatihan/desain pendekatan Pelatihan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan para guru dapat di rangkum bahwa guru SD Negeri 1 ngadirejo memerlukan suatu kegiatan pendidikan dan latihan. Kegiatan pendidikan dan latihan yang tepat adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan de ngan model In House Traing (IHT). Para guru memilih In House Training dengan maksud agar dalam pelaksanaan kegiatan tersebut terjadi komunikasi timbal balik yang familiar, dengan situasi dan Berdasarkan hasil wawancara dengan para guru dapat di rangkum bahwa guru SD Negeri 1 ngadirejo memerlukan suatu kegiatan pendidikan dan latihan. Kegiatan pendidikan dan latihan yang tepat adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan de ngan model In House Traing (IHT). Para guru memilih In House Training dengan maksud agar dalam pelaksanaan kegiatan tersebut terjadi komunikasi timbal balik yang familiar, dengan situasi dan
Pada pelaksanaan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan dengan model IHT, menghadirkan nara sumber yang benar-benar menguasai tentang konsep karya tulis ilmiah, berpenampilan familiar, bersaha bat dan mengerti situasi dan kondisi para peserta diklat.
Pada langkah ini apabila di hubungkan dengan penelitian terdahulu/penelitian yang relevan secara tegas relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muniroh Munawar dkk yaitu pada langkah Pemilihan strategi dan metode pelatihan.
4.5.4 Penyusunan proposal sebagai langkah awal untuk pengajuan kegiatan kepada Instansi terkait serta.
Langkah ke lima, dalam langkah-langkah keg iatan pendidikan dan pelatihan dengan model In House Training ini peneliti menyusun proposal bersama-sama dengan para guru. Penyusunan propo sal dimaksudkan untuk merangkum semua aspek kegiatan yang akan dilaksanakan. Proposal juga digu nakan sebagai pengajuan kegiatan kepada pejabat pemangku kebijakan sekaligus sebagai sarana pembe ritahuan dan proses penyelesaian sertifikat (dalam hal ini berhubungan dengan tanda tangan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten).
Dalam implementasi kegiatan pendidikan dan pelatihan dengan model IHT, jelas sangat berguna bagi panitia penyelenggara. Karena semua aspek kegiatan dan kebutuhan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan telah dimuat di dalam proposal tersebut.
Pada penelitian terdahulu/penelitian yang rele van, langkah-langkah kegiatan penyusunan propo Pada penelitian terdahulu/penelitian yang rele van, langkah-langkah kegiatan penyusunan propo
4.5.5 Penyusunan pedoman/panduan kegiatan pe latihan bagi panitia, Instruktur, peserta.
Untuk memberikan pedoman bagi pelaksana an kegiatan pendidikan dan pelatihan dengan model In House Training (IHT) bagi para peserta, nara sum ber maupun panitia sendiri perlu di susun buku petunjuk pelaksanaan kegiatan. Dengan adanya bu ku petunjuk pelaksanaan kegiatan tersebut semua kegiatan terarah dan terprogram, sehingga dari kegi- atan awal sampai akhir ada pedomannya.
Hal yang sangat penting untuk dipedomani para peserta pelatihan adalah tata tertib dan jadwal kegiatan, karena dengan adanya tata tertib dan jadwal kegiatan tersebut para peserta pelatihan boleh dikatakan telah mengerti proses jalannya kegiatan.
Pada penelitian terdahulu/penelitian yang rele van, langkah-langkah kegiatan penyusunan pandu an kegiatan belum ada. Seperti halnya langkah pe nyusunan proposal, langkah ini merupakan gagas an peneliti pada penelitian sekarang dengan judul pe ningkatan kemampuan penulisan karya tulis ilmi ah/penyusunan laporan hasil penelitian tindakan kelas bagi guru SD Negeri 1 Ngadirejo dengan model In House Training (IHT).
4.5.6 Tahap Implementasi Pendidikan dan pelatih- an.
Tahap implementasi pendidikan dan pelatihan ini meliputi tigaaspek kegiatan, antara lain :
a. registrasi/daftar ulang peserta pelatihan Dengan adanya pendaftaran ulang peserta pelatih an,panitia penyelenggara mengetahui jumlah pe a. registrasi/daftar ulang peserta pelatihan Dengan adanya pendaftaran ulang peserta pelatih an,panitia penyelenggara mengetahui jumlah pe
b. pendistribusian fasilitas kegiatan pendidikan dan pelatihan termasuk buku panduan pelaksanaan kegiatan. Fasilitas tersebut diantaranya adalah:
1) Buku panduan kegiatan. Buku panduan kegiatan digunakan untuk pedoman bagi para peserta pelatihan, nara sumber dan juga panitia penyelenggara.
2) Materi diklat. Dengan pembekalan materi diklat, para peser ta pelatihan mempunyai gambaran singkat tentang materi yang akan diterima. Dan materi tersebut akan diterima dengan jelas melalui penstran feran konsep dari nara sum ber.
3) Buku dan alat tulis Buku tulis yang diterima oleh peserta pelatih an dapat membantu untuk meringkas penje lasan nara sumber yang tidak tercantum pada materi yang telah diberikan.
c. Implementasi kegiatan pelatihan serta pengem bangan materi pelatihan (kegiatan inti). Kegiatan pendidikan dan pelatihan dengan model In House Training (IHT) ini dilaksanakan dalam tiga tahap.
1) Tahap Pertama,
a) Pada pertemuan pertama penyampaian konsep: (1) Bab I Pendahuluan,
Pada bab satu (I) di sampaikan konsep tentang Pendahuluan yang memuat bebera pa hal, antara lain sebagai berikut:
(a) kondisi idiil masalah yang akan diteliti
(b) kondisi riil masalah yang sedang diha dapi sekarang (c) penyebab munculnya masalah /analisis masalah (d) tindakan yang akan dilaku kan (e) alasan tindakan yang akan dilakukan (f) rumusan masalah menggunakan kali
mat Tanya/pernyataan dan merupakan masalah penelitian dan alternatif tinda kan
(g) tujuan penelitian (h) manfaat penelitian dipaparkan secara
spesifik, bagi siswa,guru dan sekolah (2) bab II Kajian Teori,
Pada bab dua (II) ini pembahasan tentang kajian teori yang meliputi konsep-konsep sebagai berikut:
(a) teori-teori yang terkait dengan masalah / variabel (b) teori-teori yang mendukung tindakan (c) hasil penelitian yang relevan sesuai de
ngan masalah dan tindakan (d) kerangka berpikir (e) hipotesis tindakan
(3) Bab III Metodologi Penelitian, Pada bab tiga (III) ini konsep yang disampai kan adalah sebagai berikut:
(a) setting penelitian (b) subjek penelitian (c) jadwal kegiatan penelitian yang akan
dilaksanakan (d) sumber data (e) teknik dan alat pengumpul data (f) validasi data (g) analsis data (h) indikator kinerja (i) prosedur penelitian
(j) jumlah siklus menimal 2 siklus (k) tata kalimat yang digunakan dalam
proposal
b) Pada pertemuan kedua. (1) Pemvalidasian proposal penelitian,
Pada kegiatan ini diperoleh hasil antara lain:
(a) Dari 20 orang peserta diklat yang mem buat proposal 18 orang, 2 orang tidak membuat proposal karena 1 orang sakit , 1 orang dekat dengan masa pensi un.
(b) Dari 18 orang yang membuat proposal
13 orang memperoleh predikat layak, 5 orang dengan predikat cukup layak 2 orang tidak mengerjakan tugas
(2) Pembenahan penyempurnaan proposal.
Bagi para peserta diklat yang memper oleh predikat layak dilanjutklan untuk berlatih membuat laporan penelitian. Bagi yang memperoleh predikat cukup layak ada pembinaan untuk memper baiki proposal yang telah dikerjakan.
(3) Bab IV hasil penelitian dan pembahasan
Konsep yang disampaikan adalah:
(a) gambaran awal sebelum diadakan pene litian (b) penentuan solusi untuk mengatasi ke senjangan
Tahap Perencanaan (planing)
(i) penyusunan satuan pelajaran (ii) menyiapkan soal/masalah.
(iii) menyiapkan blanko observasi (iv) menyiapkan blangko evaluasi
Tahap Tindakan (Action)
(a) appersepsi (b) pembentukan kelompok
(c) memberikan beberapa masalah (d) diskusi kelompok membahas masalah
masing-masing (e) membantu kelompok dalam memba has masalah (f) melaksanakan diskusi kelas (g) menarik kesimpulan
Tahap Pengamatan (observing)
(i) mengamati perilaku siswa terhadap
penggunaan model belajar (ii) memantau jalannya diskusi/kerjasama antar siswa (iii) mengamati
pemahaman masing- masing siswa
Tahap Refleksi (Reflekting)
(i) mencatat hasil observasi (ii) mengevaluasi hasil observasi (iii) menganalisis hasil pembelajaran (iv) memperbaiki kelemahan untuk daur
berikutnya (4) Bab V simpulan dan saran, (a) Pendeskripsian kesimpuln sesuai de ngan rumusan masalah atau tujuan (b) pendeskripsian saran sesuai dengan manfaat penelitian
c) Pertemuan ketiga. Pertemuan ketiga disampaikan konsep ten tang: (1) Daftar pustaka
Penulisandaftarpustakamenggunakankaid
ah penulisan/ pedoman yang berlaku (2) Lampiran (a) Dilengkapi dengan RPP dan instrumen yang digunakan (b) Dilengkapi dengan kegiatan evaluasi
(3) Finissing laporan di kemas dengan baik
2) Tahap kedua Pada tahap ini peserta pendidikan dan pelatih an menyelesaikan tugas latihan penyusunan laporan penelitian karya tulis ilmiah, hasil nya di validasi pada pertemuan ke tiga (III) tanggal 18 April 2015.
3) Tahap ketiga Pada tahap ini, kegiatan yang dilaksanakan adalah pemvalidasian hasil tugas pembuatan karya tulis ilmiah berupa laporan penelitian tindakan kelas. Hasil yang diperoleh adalah:
a) dari 20 rang guru yang mengikuti pendidi kan dan latihan ada 18 orang yang me ngerjakan tugas
b) dari hasil tugas tersebut diperoleh hasil (1)
11 orang memperoleh predikat layak, (2)
7 orang memperoleh predikat cukup layak dan
2 orang tidak mengerjakan tugas.
Setelah tahap ke tiga selesai dilaksanakan yaitu tahap pemvalidasian hasil tugas pembuatan karya tulis ilmiah berupa laporan penelitian tindakan kelas. Maka dapat diketahui bahwa hasil validasi antara sebelum dan sesudah diadakan tindakan yaitu dilaksanakan pendidikan dan latihan pening katan penulisan karya tulis ilmiah dengan model In House Training (IHT) dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.11
Perbandingan hasil validasi hasil karya tulis ilmiah/ penyusunan laporan hasil penelitian tindakan kelas
antara sebelum diadakan tindakan dengan sudah diadakan tindakan yaitu diklat sebagai berikut:
Aspek
Sesudah diadakan Diklat dengan model Diklat dengan model
Sebelum diadakan
IHT
IHT
Jumlah Guru
20 orang guru Layak
22 orang guru
11 orang Cukup Layak
1 orang
7 orang Belum Layak
- Tidak ada hasil
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa:
1) Sebelum diadakan tindakan (diklat penulisan karya tulis ilmiah/penyusunan laporan hasil penelitian tindakan kelas) predikat layak hanya 1 orang, sesudah diadakan tindakan (diklat penulis an karya tulis ilmiah/penyusunan laporan hasil penelitian tindakan kelas) predikat layak ada 11 orang.
2) Sebelum diadakan tindakan (diklat penulisan karya tulis ilmiah/penyusunan laporan hasil penelitian tindakan kelas) predikat cukup layak 0 orang, sesudah diadakan tindakan (diklat penulis an karya tulis ilmiah/penyusunan laporan hasil penelitian tindakan kelas) predikat cukup layak ada 7 orang.
3) Sebelum diadakan tindakan (diklat penulisan karya tulis ilmiah/penyusunan laporan hasil penelitian tindakan kelas) predikat belum layak ada 9 orang, sesudah diadakan tindakan (diklat penulisan karya tulis ilmiah/penyusunan lapor an hasil penelitian tindakan kelas) predikat be lum layak 0 orang.
4) Sebelum diadakan tindakan (diklat penulisan karya tulis ilmiah/penyusunan laporan hasil pe nelitian tindakan kelas) tidak ada karyanya ada
12 orang, dan sesudah diadakan tindakan (diklat 12 orang, dan sesudah diadakan tindakan (diklat
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa :
1) Sebelum diadakan tindakan (diklat penulisan karya tulis ilmiah/ penyusunan laporan hasil pe nelitian tindakan kelas) predikat layak hanya ada
1 orang,
2) Sesudah diadakan tindakan (diklat penulisan karya tulis ilmiah/ penyusunan laporan hasil pe nelitian tindakan kelas) predikat layak dan cukup layak ada 18 orang.
Apabila ditinjau dari hipotesis tindakan yang mengamanatkan bahwa: “Penerapan program pelatih an In House Training dapat meningkatkan kemampu an penulisan karya tulis ilmiah/penyusunan lapor an hasil penelitian tindakan kelas bagi guru-guru SD Negeri 1 Ngadirejo, jika dari 22 guru/peserta pelatih an In House Training 13 orang berhasil mampu menu lis karya ilmiah sesuai dengan kaidah penulisan yang benar”. Sedangkan dari hasil validasi hasil kegiatan ada 18 orang dengan predikat cukup layak dan layak. Maka pendidikan dan latihan karya tulis ilmiah/penyusun an laporan hasil penelitian tindakan kelas ini dapat meningkatkan kemampuan penulisan karya tulis ilmiah/penyusunan laporan hasil penelitian tindak an kelas.
Langkah implementasi pendidikan dan pelatih an ini relevan dengan penelitian terdahulu/penelitian yang relevan. Relevansinya terletak pada langkah- langlah kegiatan yang diimplementasikan oleh Fitroh Hanrahmawan dengan langkah kegiatan keempat adalah pelaksanaan pelatihan.
4.5.7 Evaluasi kegiatan pelaksanaan program.
Berdasarkan tabel dan deskripsi hasil penelitian pada hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan dengan model In House Training (IHT) dapat diketahui bahwa:
Secara umum kegiatan pendidikan dan latihan penulisan karya tulis ilmiah dengan model In House Training (IHT) di SD Negeri 1 Ngadirejo yang dilaksanakan pada tanggal: 15, 22 dan 29 Maret 2015 dapat dikatakan berhasil. Alasan dikatakan berhasil ntara lain:
1) Dari segi pelaksanaan kegiatan
a. Hasil evaluasi untuk panitia pelaksana pada pernyataan “sangat setuju “ memperoleh hasil =
15 poin = 60 %. Sedangkan peserta pendidikan dan latihan aktif 20 orang. Dengan demikian
15 orang (60 %) peserta diklat menyatakan sangat setuju. Dengan pernyataan diatas 50 % sangat setuju itulah pendidikan dan latihan dinyatakan berhasil
b. Hasil evaluasi untuk nara sumber pada pernya taan “ sangat setuju “ memperoleh hasil = 16 poin = 64 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa
diatas 50% peserta pendidikan dan pelatihan menerima dengan baik atas kehadiran nara sumber dalam kegiatan pendidikan dan latihan dengan model In House Training (IHT).
c. Hasil evaluasi untuk sarana dan prasarana pada pernyataan “ sangat setuju” memperoleh
hasil:= 15 poin = 60 %. Begitu juga keberadaan sarana dan prasarana bisa di terima oleh para peserta pendidikan dan pelatihan. Karena diatas 50% peserta menyatakan sangat setuju.
d. Hasil evaluasi untuk peserta diklat dengan pernyataan “sangat setuju” memperoleh hasil =
10 poin = 40 %, Setuju = 14 poin = 56 %,Tidak setuju = 1 poin = 4 %. Dalam kegiatan evaluasi untuk peserta diklat pernyataan yang paling 10 poin = 40 %, Setuju = 14 poin = 56 %,Tidak setuju = 1 poin = 4 %. Dalam kegiatan evaluasi untuk peserta diklat pernyataan yang paling
2) Dari segi hasil penulisan laporan karya tulis ilmiah.
Pada indikator kinerja dalam kegiatan peneliti an ini adalah penelitian dikatakan berhasil mana kala dari 22 peserta pelatihan melalui model In House Training (IHT) minimal 59 % ( 13 orang peserta) mampu menu lis karya ilmiah/ penyu sunan laporan hasil penelitian tindakan kelas dengan predikat cukup layak dan layak serta sesuai dengan kaidah penulisan karya tulis ilmiah/penyusunan laporan hasil penelitian tindakan kelas yang benar. Sedangkan dari validasi hasil kegiatan ada 18 orang mampu menulis karya tulis ilmiah / penyusunan laporan hasil penelitian tindakan kelas dengan predikat cukup layak dan layak.
Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan pendidikan dan latihan dari awal kegiatan ini apabila di bandingkan dengan penelitian terdahulu/ peneli tian yang relevan, terdapat beberapa kesamaan dan perbedaan. Persamaan dan perbedaannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.12
Kajian Penelitian Yang Relevan
PENELITIAN TERDAHULU
ASPEK TINTUN
MUNIROH ALFARIS S et.al
NURHASNI
FITROH
M, dkk TUJUAN
ZA
HR
.1.Mengetahui peserta tidak
mengembangk efek tifitas hanya
mengident mengetahui:
1) perencanaan an model pem IHT dalam memahami
ifikasi
gram belajaran mening- praktek
peng
pro
inovatif di Pos katkan biosafety
gunaan
pelatihan
kemampuan dan
model
pada
BLKI PAUD
berbasis guru mengikuti
tertentu
Makassar;
kearifan mengimpleme prosedur
atau
(ii)
pengembang budaya lokal ntasikan RPP saja,
pendekat
bermu atan juga
an program
PBKB SMPK menerima
dilakukan;
pelatihan
BPK budaya
pada
BLKI
PENABUR biosafety
2) untuk
Makassar;
Cimahi. sebagai cara
memban
2) pelaksanaan
2. Menemu kan hidup ketika
dingkan
pelatihan
lang kah-lang melakukan
kah IHT yang penelitian
yang
Makassar;
dapat mening dengan
digunakan
3) evaluasi pela
katkan bahan-
dengan
tihan pada
kemam puan bahan
teori-teori
BLKI
guru dalam biologis yang
yang
Makassar;
mengimpleme berbahaya.
n tasikan RPP
literatur
manajemen
bermu atan
dan;
pelatihan
PBKB di
pada
BLKI
SMPK BPK
ri faktor-
tenaga kerja
praktek desain program pelatihan
LANGKAH- 1) Aturan- 1) menganali 1) Analisis 1) Kebutuhan 1) Menjelas kan
LANGKAH aturan
sis
kebut
nyata akan penyusun an
pelatihan RPP yang
(analyze to 2) Perumusan nilai-nilai
tujuan PBKB
3) Pemilihan tentang kon
Fasilitas;
kebutuha
strategi dan sep paikem
metode yang identik 2) Bio-
2) Desain
pelatihan, dengan peng budaya
pelatihan;
pendekat
implementa keselamat 3) menentuk
beberapa sian nilai- beberapa sian nilai-
metode nilai PBKB. konsep;
an tujuan;
(design the
yang lazim 4) memilih
training
digunakan 3) penjelasan 3) Prosedur
approach),
dalam tentang peng standar
isi
pelatihan, ajaran nilaini dan
program, 3) Pengemba
diantaranya lai PBKB yang praktek
ngan
: (a) Latihan terintegrasi laborato
5) memilih
materi
dilapangan; dalam mata rium;
Simu pelajaran.
(c) 4) alat-alat
the training
lasi;
Metode 4) mendiskusika laboratori
6) menentuk
materi als),
kasus; (d) n model um
an
Latihan pembelaja ran pemelihar
dan
anggaran 4) Pelaksana
mandiri; (e) yang ber aan;
dan;
an pelatih
Seminar; konsep darurat;
paikem dan
4) Penyusuna menanam 5) Persyara
uasi
thetrain
n komposisi kan nilai-nilai tan
program.
ing), dan
silabus PBKB.
administr 5)
5) Evaluasi
5) Mengada kan Prosedur
5) Pembiayaan program
atif; dan
dan
micro teaching aplikasi /
pemuta
latihan; dan ( simulasi) protokol
khiran
mengimpleme yang
pelatihan
Evaluasi
ntasikan diadopsi
program pe nilai-nilai pada
(evaluate
andupdate
PBKB. fasilitas
the
nataran / pelatihan
training ).”
6) melakukan refleksi terhadap kegiatan
in house training
7) memberi kan penilaian dan sharing terhadap
2 sampel dokumen dalam bentuk film pada saat guru diobservasi pada siklus 1, dan
8) memberi kan contoh materi sisipan untuk membantu pengenalan nilai-nilai PBKB
HASIL
1. dapat mi
1. memaha Peserta
1. pelaksana
hasil
penelitian meningkatka praktek
n kemampu- n kemampu-
a budaya biosafety sebagai cara hidup ketika melaku kan peneliti an dengan bahan- bahan biologis yang berbaha ya
keterampil an
dalam merancang program pelatihan antara lain:
a. mengide ntifikasi penggu naan model tertentu atau pendekat an yang dilaku kan;
b. memban dingkan model yang diguna kan dengan teori- teori yang diusul kan dalam literatur dan;
c. mempela jari faktor- faktor yang mempen garuhi praktek desain program pelatihan
berbasis kompeten si
(CBT) hasilnya menunjuk kan bahwa belum sepenuh nya dilaksanak an.
2. hasil penelitian menunjuk kan bahwa penilaian pelayanan pelatihan telah dilakukan namun hasilnya sebatas menjadi bahan koreksi dan perbaikan bagi manaje men
3. penilaian kelulusan siswa pelatihan dilakukan oleh masing- masing instruktur bukan dilakukan oleh
Tim Indepen den.
disimpulkan bahwa adanya meningkat kan kompetensi tutor/pendid ik paud da lam merancang model pembelaja ran
yang inovatif berbasis kearifan budaya lokal, yaitu jika
pada
siklus
I (asesmen awal) mempunyai nilai
rata- rata antara 1 s.d
1,9 sedangkan pada siklus II mempunyai nilai
rata- rata antara 2,7 s.d 3,6. Hasil
nilai rata-rata tersebut menunjuk kan bahwa adanya peningkatan kemampuan guru dalam merancang model pembelaja ran inovatif berbasis kearifan budaya lokal melalui pendekatan in
house training.
an guru mata pelajaran dalam mengimplem entasikan RPP bermuatan PBKB
di SMPK
BPK PENABUR Cimahi.
2. 9 orang guru tersebut sudah mempunyai kemampu an dalam kategori sama dengan lebih
baik dalam mengimplem entasikan RPP
yang bermuatan PBKB.
Pelaksanaan kegiatan pendidikan dan latihan dengan menggunakan model IHT sejalan dengan penelitian terdahulu yaitu dalam hal mengatasi kesenjangan .
Tabel 4.13
Kesamaan dan perbedaan Pelaksanaan diklat dengan model IHT
Aspek Kesamaan Perbedaan
Tujuan Pada umunya implemen tasi Peneletian sekarang ber tujuan pendidikan dan latihan mempu
meningkatkan kemampuan pe nyai tujuan an tara lain:
nulisan karya tulis ilmiah/pe 1) penanaman konsep,
nyusunan hasil laporan pene 2) mengidentifikasi model,
litian tindakan kelas. 3) mengetahui langkah- langlah kegiatan, 4) mengembangkan model, 5) mengetahui efektifitas
Langkah- Pada umumnya langkah-lang Sedangkan langkah-langkah langkah
kah kegiatan hampir sama de yang digunakan adalah: ngan menggunakan langkah- 1. pengkajian undang-undang langkah an tara lain:
maupun peraturan peme 1) menganalisis konteks pela
rintah yang berlaku, tihan dan peneri ma;
2. menganalisis kebutuhan 2) mengidentifikasi kebu tuhan
yang sesuai dengan kondisi pelatihan;
lapangan; 3) menentukan tujuan;
3. menentukan jenis kegi atan 4) memilih isi program,
pelatihan /desain pende 5) memilih sumber daya;
katan pelatihan; 6) menentukan anggaran dan;
4. penyusunan proposal; 7) mengevaluasi program
5. penyusunan pedoman pan duan kegiatan pela tihan;
6. Implementasi pendidikan dan pelatihan. 7. evaluasi kegiatan pelaksana
an program.
Perbedaan nyata pada langkah- langkah penyu sunan proposal dan pe nyusunan panduan ke giatan
Pada umumnya rata-rata kegiatan pendidikan dan pelatihan diakhiri dengan evaluasi. Pada peneliti an terdahulu/penelitian yang relevan yang meng gunakan langkah evaluasi kegiatan adalah pada Pada umumnya rata-rata kegiatan pendidikan dan pelatihan diakhiri dengan evaluasi. Pada peneliti an terdahulu/penelitian yang relevan yang meng gunakan langkah evaluasi kegiatan adalah pada