PERJANJIAN KINERJA

Gambar 3.8 Distribusi Pegawai Pusat Data dan Informasi Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2017

12% Pasca Sarjana

(S2) Diploma IV dan

Sarjana (S1) Diploma III

SLTA

Sumber: Bagian Tata Usaha, Pusdatin, 2017

Selain pegawai negeri sipil, Pusat Data dan Informasi juga memiliki tenaga honorer sebanyak 8 (delapan) orang yang terdiri dari 6 (enam) orang pramubakti dan 2 (dua) orang pengemudi.

SDM di Pusat Data dan Informasi cukup dapat diandalkan dan memadai namun masih perlu peningkatan kualitas melalui pelatihan- pelatihan dan diarahkan menjadi jabatan fungsional tertentu, sehingga diharapkan akan lebih berdaya guna.

2. Sumber Daya Anggaran

Dalam melaksanakan program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan, alokasi anggaran yang dimiliki Pusat Data dan Informasi pada awal tahun 2017 sejumlah Rp. 63.593.093.000,- (APBN) dan Rp. 18.221.224.000,- (dana dekonsentrasi). Selama tahun 2017 terdapat pengurangan dana APBN sebesar Rp 15.000.370.000,-; pengurangan dana dana dekonsentrasi sebesar Rp. 6.168.105.000,-; penambahan dana hibah Global Fund sebesar Rp. 31.662.738.000,- dan hibah WHO sebesar Rp. 133.502.000,- sehingga total anggaran akhir tahun 2017 sebesar Rp. 92.442.082.000,- Anggaran tersebut terbagi dalam 7 output, yaitu: (1) data dan informasi kesehatan dari kabupaten/kota; (2) jaringan komunikasi data dan informasi dalam rangka sistem informasi terintegrasi; (3) pemetaan keluarga sehat; (4) standard dan regulasi SIK; (5) SDM Sistem Informasi Kesehatan; (6) terlaksananya dukungan manajemen kegiatan pengelolaan data dan informasi kesehatan; dan (7) layanan perkantoran.

Setelah pengesahan DIPA 2017 per tanggal 7 Februari 2018, maka realisasi

sejumlah Rp.

88.720.854.762,- atau sebesar 95,97%. Perbandingan jumlah alokasi dan realisasi anggaran tahun 2017 per 7 Februari 2018 menurut sumber dana dapat dilihat pada Gambar 3.9.

Gambar 3.9

Perbandingan Alokasi dan Realisasi Anggaran

Sumber: Bagian Tata Usaha, Pusdatin, & Monev DJA, 2018

Alokasi dan realisasi anggaran tahun 2017 menurut indikator kinerja, yaitu sebagai berikut:

a. Indikator jumlah kabupaten/kota yang melaporkan data kesehatan prioritas dan indikator jumlah provinsi dan kabupaten/kota yang menyampaikan laporan capaian SPM dengan alokasi sebesar Rp.78.591.161.000,-

anggaran sebesar Rp.76.018.855.046,- (96,73%).

dan

realisasi

b. Indikator jumlah jaringan komunikasi data untuk pelaksanaan e- kesehatan dengan alokasi sebesar Rp.12.452.643.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.11.308.244.739,- (90,81%).

c. Indikator jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan pemetaan keluarga sehat dengan alokasi sebesar Rp.1.398.278.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.393.754.977,- (99,68%).

Tabel 3.4 Alokasi dan Realisasi Anggaran

Kegiatan Pengeolaan Data dan Informasi Kesehatan

Tahun 2016-2017

No Indikator Kinerja

1 Persentase kabupaten/kota yang melaporkan data kesehatan prioritas

-- -- 2 Persentase tersedianya jaringan

Rp. 68.101.059.000,-

Rp. 58.598.485.882,- 86,05%

komunikasi data yang diperuntukkan

-- -- untuk pelaksanaan e-kesehatan

3 Jumlah kabupaten/kota yang melaporkan data kesehatan prioritas

Rp. 68.101.059.000,-

Rp. 58.598.485.882,- 86,05%

Rp. 76.018.855.046,- 96,73% 4 Jumlah provinsi dan kabupaten/kota yang

Rp. 78.591.161.000,-

menyampaikan laporan capaian SPM

5 Jumlah kabupaten/kota dengan jaringan komunikasi data untuk pelaksanaan e-

Rp. 11.308.244.739,- 90,81% kesehatan

6 Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan pemetaan keluarga sehat

Rp. 1.393.754.977,- 99,68%

Sumber : Bagian Tata Usaha, Pusdatin, Tahun 2018 (per 7 Februari 2018)

Tabel 3.4 memperlihatkan perbandingan alokasi dan realisasi anggaran tahun 2016 dan 2017 menurut indikator. Persentase realisasi anggaran semua indikator tahun 2017 lebih tinggi dari tahun 2016. Hal ini menunjukan peningkatan penggunaan anggaran yang diikuti pula capaian indikator yang lebih tinggi dari tahun 2016. Diharapkan target indikator tahun 2019 dapat tercapai dengan memaksimalkan penggunaan anggaran.

3. Sumber Daya Sarana Dan Prasarana

Sumber daya sarana dan prasarana yang ada dan digunakan di Pusat Data dan Informasi sampai dengan 31 Desember 2017 bernilai Rp. 32.976.352.974,-. Rincian sumber daya sarana dan prasarana dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Sumber Daya Sarana dan Prasarana Pusat Data dan Informasi Tahun 2017

1 Barang konsumsi 22 item Rp. 164.694.032,- 2. Peralatan dan Mesin

2.500 buah Rp. 56.865.079.815,- 3. Aset Tetap Lainnya

2 buah Rp. 2.838.000,- 4. Aset Tak Berwujud (software)

811 buah Rp. 8.730.933.753,- 5. Aset Tetap yang Tidak Digunakan

1.743 buah Rp. 15.864.019.248,- 6. Aset Tak Berwujud yang Tidak

3.428 buah Rp. 8.645.790.180,- Digunakan 7. Akumulasi Penyusutan Peralatan

(-) Rp. 35.128.835.561,- dan Mesin 8. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

(-) Rp. 9.055.150.110,- yang Tidak Digunakan 9. Akumulasi Amortisasi Software

(-) Rp. 4.519.311.003,- 10. Akumulasi Amortisasi Aset Tak

(-) Rp. 8.593.705.380,- Berwujud yang Tidak Digunakan

Total

Rp. 32.976.352.974,-

Sumber : Bagian Tata Usaha, Pusdatin, Tahun 2018

Sumber daya sarana dan prasarana yang ada dan digunakan di Pusat Data dan Informasi tahun 2017 cukup memadai dalam mendukung pencapaian indikator kinerja .

BAB IV PENUTUP

Laporan kinerja Pusat Data dan Informasi merupakan sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada Sekretaris Jenderal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat Data dan Informasi dalam setahun kegiatan berlangsung. Pusat Data dan Informasi dinyatakan telah merealisasikan kegiatan yang dilihat dari pencapaian indikator pada perjanjian kinerja. Tahun 2017 tiga indikator kinerja telah mencapai target sedangkan satu indikator belum mencapai target yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja.

Untuk lebih meningkatkan kinerja, pada tahun 2018 akan dilaksanakan beberapa kegiatan, yaitu: (1) reviu Juknis Aplikasi Keluarga Sehat; (2) pengintegrasian aplikasi dan analisis data Keluarga Sehat; (3) pendampingan pemetaan keluarga sehat; (4) evaluasi pemetaan keluarga sehat; (5) menyusun dokumen perencanaan dan anggaran; (6) penyusunan laporan tahunan, akuntabilitas, keuangan dan evaluasi; (7) bimibingan teknis dan monitoring evaluasi, pelaksanaan program; (8) pengelolaan lelang dan inventaris BMN; (9) pengelolaan jabatan fungsional statistisi dan pranata computer; (10) pengelolaan ISO 27001; (11) kursus bidang data dan informasi;

(13) partisipasi pertemuan/rapat lintas sektor dan lintas program; (14) penyusunan standard dan regulasi SIK; (15) pengelolaan jatingan sistem informasi; (16) pengembangan dan pengintegrasian SIK; (16) pengelolaan aplikasi dan database; (17) pengumpulan, pengolahan dan analisis data kesehatan; (18) workshop pengelolaan data dan sistem informasi; (19) melakukan diseminasi informasi; serta (20) layanan perkantoran. Diharapkan di tahun berikutnya prestasi yang telah diraih dapat terus ditingkatkan dengan memanfaatkan secara optimal segala peluang dan sumber daya yang ada

pengelolaan

ketatausahaan; ketatausahaan;

_______________