Indikasi Arahan Peraturan Zonasi Kawasan Budidaya Pasal 75

Paragraf 4 Indikasi Arahan Peraturan Zonasi Kawasan Budidaya Pasal 75

(1) Indikasi arahan peraturan zonasi untuk kawasan budidaya sebagaimana dimaksud pada Pasal 71 ayat (4) huruf b meliputi indikasi arahan peraturan zonasi untuk kawasan : pertanian, industri dan pergudangan, pariwisata, perumahan, perdagangan dan jasa, perikanan ;

(2) Indikasi arahan peraturan zonasi untuk kawasan pertanian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dengan memperhatikan :

a. pemanfaatan ruang untuk kegiatan pertanian yang sesuai dengan kemampuan penggunaan

teknologi, potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia di wilayah sekitarnya ;

b. pembatasan alih fungsi lahan pertanian irigasi teknis ; dan

c. penyediaan sarana dan prasarana pendukung kegiatan pertanian termasuk pemasaran. (3) Indikasi arahan peraturan zonasi untuk kawasan peruntukan industri dan pergudangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dengan memperhatikan :

a. pemanfaatan ruang untuk kegiatan industri baik yang sesuai dengan kemampuan penggunaan teknologi, potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia di wilayah sekitarnya ;

b. pembatasan pembangunan perumahan baru sekitar kawasan peruntukan industri ;

c. lokasi strategis yang memiliki kemudahan aksesibilitas bagi tenaga kerja dan bahan baku serta pemasaran hasil olahan ;

d. tidak terletak pada kawasan lindung dan menjaga keserasian dengan kawasan lainnya seperti permukiman agar tidak mengganggu kegiatan kawasan disekitarnya ;

e. memperhatikan dampak kegiatan industri terhadap lingkungan ;

f. sebagai kawasan produktif kota, kecukupan sarana dan prasarana terutama air, buangan limbah, jaringan jalan merupakan hal lain yang cukup mendukung kegiatan industri ;

g. pada kawasan industri, suatu persil dapat mengadakan perubahan struktur bangunan yang akan digunakan.

h. semua penggunaan atau kegiatan yang diijinkan dalam kawasan harus diselenggarakan dalam bangunan tertutup, kecuali penggunaan atau kegiatan industri yang pada umumnya diselenggarakan di luar bangunan.

i. penggunaan pelengkap dan peralatan berat dalam kawasan industri dapat diijinkan sesuai ketentuan yang berlaku i. penggunaan pelengkap dan peralatan berat dalam kawasan industri dapat diijinkan sesuai ketentuan yang berlaku

(4) Indikasi arahan peraturan zonasi untuk kawasan peruntukan pariwisata disusun dengan memperhatikan :

a. pemanfaatan potensi alam dan budaya masyarakat sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan ;

b. pembatasan pendirian bangunan hanya untuk menunjang kegiatan pariwisata ;

c. ketentuan pelarangan pendirian bangunan selain yang dimaksud pada huruf b ; dan

d. pengembangan kegiatan pariwisata diarahkan agar tidak mengganggu fungsi lindung serta mendukung upaya pelestarian lingkungan hidup. (5) Indikasi arahan peraturan zonasi untuk kawasan perumahan disusun dengan memperhatikan :

a. penetapan amplop bangunan ;

b. penetapan tema arsitektur bangunan ;

c. penetapan kelengkapan bangunan dan lingkungan ;

d. penetapan jenis dan syarat penggunaan bangunan yang diizinkan ;

e. pada kawasan perumahan, suatu persil dapat mengadakan perubahan struktur bangunan yang akan digunakan ;

f. semua penggunaan atau kegiatan yang diijinkan dalam kawasan perumahan harus diselenggarakan dalam bangunan tertutup, kecuali penggunaan atau kegiatan yang pada umumnya diselenggarakan di luar bangunan ;

g. penggunaan pelengkap dalam kawasan hunian dapat diijinkan sesuai ketentuan yang berlaku ;

h. penggunaan sementara diijinkan dalam jangka waktu yang terbatas ;

i. penyediaan fasilitas lingkungan dalam suatu kawasan permukiman ditentukan berdasarkan jumlah penduduk dan skala pelayanan yang dimiliki serta perlu memperhatikan karakter sosial, budaya dan ekonomi penduduk yang terlayani ; dan

j. pengembangan kapling perumahan baru wajib berada pada lokasi yang sesuai dengan rencana tata ruang serta mematuhi kewajiban pengkaplingan sebagaimana peraturan yang berlaku, seperti : menyediakan sarana prasarana dan utilitas umum, pemenuhan kebutuhan ruang terbuka hijau serta menyediakan akses jalan yang terintegrasi dengan jaringan jalan yang sudah ada maupun yang akan direncanakan.

(6) Indikasi arahan peraturan zonasi untuk kawasan perdagangan dan jasa disusun dengan memperhatikan :

a. penetapan amplop bangunan ;

b. penetapan tema arsitektur bangunan ;

c. penetapan kelengkapan bangunan dan lingkungan ; dan

d. pembatasan pendirian bangunan hanya untuk menunjang kegiatan perdagangan dan jasa.

e. Tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam ;

f. Lokasi strategis dan kemudahan pencapaian dari seluruh penjuru kota, dapat dilengkapi dengan sarana penunjang kegiatan komersil dan kegiatan pengunjung ;

g. Peletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung disesuaikan dengan sasaran konsumen yang akan dilayani. (7) Indikasi arahan peraturan zonasi untuk kawasan peruntukan perikanan disusun dengan memperhatikan :

a. pemanfaatan ruang untuk permukiman petani dan/ atau nelayan dengan kepadatan rendah ;

b. pemanfaatan ruang untuk kawasan pemijahan dan/atau kawasan sabuk hijau ; dan

c. pemanfaatan sumber daya perikanan agar tidak melebihi potensi lestari.