Pengelolaan Air Bersih Kebutuhan Air Bersih di Perkotaan

lix b. Kehilangan air non fisik Non physical loses, yaitu kehilangan air yang tidak nyata kelihatan secara fisik, tetapi dapat diketahui dari perhitungan- perhitungan atau catatan jumlah air yang didistribusikan kepada pelanggan. Besarnya kehilangan air yang di perbolehkan berkisar antara 20-25.

2.3.4 Pengelolaan Air Bersih

Konservasi air dapat dilakukan dengan cara 1 meningkatkan pemanfaatan air permukaan dan air tanah, 2 meningkatkan efisiensi air irigasi, dan 3 menjaga kualitas air sesuai dengan peruntukannya. Pengelolaan air permukaan dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: 1 Pengendalian aliran permukaan. Dalam siklus hidrologi, sebagian besar air hujan yang sampai ke tanah mengalir terbuang ke laut berupa aliran permukaan. Sisanya kembali ke udara, baik melalui tanah, badan air, maupun transpirasi tumbuhan. Hasil penelitian mengarahkan pada kita bahwa kemungkinan terbaik untuk konservasi air adalah mengendalikan bagian air hujan yang mengalir di atas permukaan tanah. Pengendalian air permukaan dilakukan dengan cara memperpanjang waktu air tertahan di permukaan tanah dan meningkatkan jumlah air yang masuk ke dalam tanah. Penelitian aliran permukaan pada petak percobaan dengan tanaman lahan kering untuk berbagai jenis tanah dan metode konservasi yang berbeda-beda lx telah dilakukan oleh Pusat Penelitian Tanah Bogor untuk periode 1970 sampai 1990. Hasil yang diperoleh menyimpulkan bahwa ada kemungkinan yang amat besar untuk menurunkan aliran permukaan dengan penerapan metode konservasi yang tepat, khususnya untuk lahan keringtegal dengan permeabilitas yang rendah. 2 Pemanenan air hujan Pemanenan air hujan rainwater harvesting sudah banyak dilakukan sejak lama, khususnya di pedesaan dimana sumber air lainnya, yaitu air tanah tidak mencukupi, atau pengadaannya terlalu mahal. Hal ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan ternak, terutama menjelang dan selama musim kemarau panjang. Cara yang dilakukan yaitu dengan pengumpulan air hujan yang mengucur dari atap rumah. Untuk skala besar pemanenan air hujan dapat dilakukan di daerah tangkapan air. Air hujan yang berkualitas baik dapat dikumpulkan dari air hujan yang berasal dari atas atap rumah. Tentu saja atap rumah yang bersih dan terbuat dari bahan yang tahan erosi, misalnya genteng yang dilapisi aluminium atau semen, atau sirap. Demikian juga, bak penampung juga harus bersih. Sebaiknya air yang berasal dari hujan pada awal musim hujan dibuang, tidak dimasukkan dalam bak penampung. Hal ini dimaksudkan bahwa pada awal musim hujan, atap masih kotor. Untuk pemanenan air hujan yang lebih besar dapat dilakukan dengan menampung aliran permukaan dari suatu kawasan dalam suatu bak penampungan. Besarnya air hujan yang dapat dipanen tergantung pada lxi topografi dan kemampuan tanah atas pada lahan untuk menahan air. Persiapan yang diperlukan untuk memanen air hujan dari lahan adalah 1 membuat saluran sejajar garis kontur, 2 pembersihan dan pemadatan bidanglahan tangkapan air, jika diperlukan dapat dilengkapi saluran-saluran searah lereng. Air yang tertampung dapat dipergunakan untuk pertanian maupun keperluan rumah tangga. 3 Meningkatkan Kapasitas Infiltrasi Tanah Kapasitas infiltrasi tanah dapat ditingkatkan dengan memperbaiki struktur tanah. Cara yang paling efektif dalam meningkatkan kapasitas infiltrasi adalah dengan menutup tanah yang cukup, baik dengan tumbuhan atau mulsa, atau dengan memberikan bahan organik.

2.4 Peranan Sistem Penyediaan Air Bersih dalam Pembangunan Kota

Menurut Permendagri Nomor 1 Tahun 1987, prasarana kota terdiri dari tiga komponen yakni: prasarana lingkungan, utilitas umum dan fasilitas sosial. Adapun pengertian dari ketiga komponen tersebut adalah : 1. Prasarana lingkungan adalah kelengkapan lingkungan yang meliputi jalan, saluran pembuangan limbah, dan saluran pembuangan air hujan. 2. Utilitas umum adalah bangunan-bangunan yang dibutuhkan dalam sistem pelayanan lingkungan yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah atau kerjasama antara pemerintah dengan swasta seperti, jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan gas, jaringan telepon, jaringan angkutan umum, keberisihanpembuangan sampah dan pemadam kebakaran.