Deskripsi Lokasi Penelitian

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya PT. PLN (Persero) APJ Surakarta

Kelistrikan Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19. Pada tahun 1901 Belanda mendirikan perusahaan listrik dengan nama N. V. Soloces Electriced Mij (S.E.M) untuk keperluan sendiri. Bermula dari munculnya ketenagalistrikkan yang dibangkitkan oleh beberapa perusahaan Belanda untuk keperluan sendiri, diantaranya pabrik gula dan pabrik teh. Ketenagalistrikkan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang menyangkut penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik. Kelistrikkan untuk kemanfaatan umum mulai ada pada saat perusahaan swasta Belanda yaitu CV Nign di Batavia. Perusahaan ini semula bergerak dibidang gas, akan tetapi dikemudian hari memperluas usahanya dibidang listrik untuk kemanfaatan umum. Kemudian pada tahun 1893 oleh pemerintah-pemerintah daerah pada jaman penjajahan Belanda telah didirikan perusahaan-perusahaan listrik di Batavia (sekarang Jakarta) Electric Cittet Bendri JTF Batavia, Surabaya, Medan, Palembang, Makassar (sekarang Ujung Pandang) dan Ambon.

Kelistrikan untuk pemanfaatan umum mulai dengan adanya S. V Negn, yang semula bergerak di bidang gas kemudian memperluas usahanya di bidang listrik untuk umum, namun hal tersebut tidak berjalan lama sampai kurang lebih tahun 1942. Pada tahun 1942 dengan menyerahnya Belanda

41

commit to user

kepada Jepang dalam Perang Dunia II, maka Indonesia dikuasai oleh Jepang. Oleh karena itu perusahaan listrik yang ada kemudian diambil alih oleh Jepang termasuk semua personel dalam perusahaan listrik tersebut. Hal ini pun tidak berjalan lama seperti halnya pada masa pemerintahan Belanda.

Pada pertengahan 1945 perusahaan listrik dan gas yang semula dikuasai oleh Jepang kini beralih dikuasai oleh pemerintah Indonesia dengan nama Jawatan Listrik dan Gas. Tetapi hal ini pun tidak berjalan lama karena pada tahun 1948 terjadi Agresi Militer Belanda I dan II dimana sebagian besar perusahaan-perusahaan listrik kembali dikuasai oleh pemerintah Belanda dengan nama N.V.S.E.M. Namun pada tahun 1958 dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1958 tentang perusahaan listrik dan gas milik Belanda. Dengan adanya Peraturan Pemeritah tersebut, maka seluruh perusahaan listrik Belanda beralih tangan menjadi milik Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang No. 86 tahun 1958, nama Perusahaan Listrik dan Gas diubah menjadi Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Perkembangan selanjutnya tahun 1960 dikeluarkan Perpu No. 19 tahun 1960 tentang perusahaan negara. Untuk mengarahkan pelaksanaan pasal 33 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi "Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara”. Berdasarkan bunyi pasal tersebut, untuk mencapai masyarakat adil dan makmur maka perlu segera diusahakan adanya keseragaman dalam cara mengurus, menguasai serta membentuk dari perusahaan ini dengan baik dan bijaksana untuk meningkatkan taraf hidup rakyat.

commit to user

Untuk melaksanakan Undang-Undang No. 19 Perpu tahun 1960 khususnya pasal 20 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi "Tiap- tiap Undang-Undang menghendaki persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat", maka pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 67 tahun 1961 tentang pendirian Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara yang diserahi tugas untuk menyelenggarakan, penguasaan dan pengurusan atas perusahaan-perusahaan milik Negara yang berusaha di bidang Listrik dan Gas milik Belanda, yang telah dikenakan nasionalisasi berdasarkan Undang- Undang No. 86 tahun 1959.

Pada pertengahan tahun 1965 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1965 tentang :.

a. Pembubaran Badan Pimpinan. Umum Perusahaan Listrik Negara yang dibentuk berdasarkan PP No. 67 tahun 1961.

b. Pendirian Perusahaan Listrik Negara dan Perusahaan Gas Negara.

Pertimbangan dan alasan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No.19 tahun 1965 ini semata-mata untuk mempertinggi daya guna dan industri gas sebagai satu kesatuan usaha di bidang ekonomi yang berfungsi menyelenggarakan kemanfaatan umum.

Pada tahun 1967 dikeluarkan Instruksi Presiden RI No. 17 tahun 1967 tentang peagaruh dan penyederhanaan perusahaan Negara ke dalam tiga bentuk usaha negara, yaitu:

commit to user

a. Perusahaan Jawatan disingkat PERJAN (Departement Agency)

b. Perusahaan Umum disingkat PERUM (Public Corporation)

c. Perusahaan Persero disingkat PERSERO (Public / State Company)

Pada tahun 1972 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.

18 Tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara berdasarkan UU No. 19 PP Tahun 1965. Dengan berdasarkan pada PP No. 18 Tahun 1972 ini, PLN ditetapkan statusnya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara (Perum PLN) dan diubah pula anggaran dasarnya mengenai status, hak, dan wewenang bertanggung jawab.

Setelah banyak mengalami perubahan bentuk usaha sejalan dengan waktu, tepatnya pada tahun 1994 berdasarkan PP No. 23 Tahun 1994 dan Akta Notaris Soetjipto, SH Tahun 1994 No. 169 tertanggal 30 Juli 1994 di Jakarta, status PLN berubah menjadi Perseroan Terbatas (Persero). Dalam kelanjutannya, Akta Notaris tersebut diubah dengan Akta Notaris Ny. Indah Fatmawati, SH No. 70 tanggal 27 Januari 1998 dan status perusahaan ketenaga listrikan di Surakarta berubah menjadi PT. PLN (Persero) Cabang Surakarta.

Pada tanggal 10 April 2001 berdasarkan keputusan General Manager PT. PLN (Persero) Unit Bisnis-Distribusi Jawa Tengah dan Yogyakarta No. 388.K/021/PD.11/2001, tentang pembentukan organisasi Area Pelayanan Pelanggan, mulai 1 Juni 2001 PT.PLN (Persero) Cabang Surakarta berubah menggunakan nama PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Pelanggan (APP). Selanjutnya mulai bulan Agustus 2004 berubah nama lagi menjadi PT. PLN

commit to user

(Persero) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Surakarta yang berlaku hingga sekarang. PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan Surakarta sekarang beralamat di Jalan Brigjend Slamet Riyadi No. 468 Surakarta.

PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta mempunyai

11 kantor unit yang tersebar se-Eks Karesidenan Surakarta, yaitu:

a. Kantor PT. PLN (Persero) UPJ Surakarta Kota . Jl. Slamet Riyadi, no. 468 Surakarta Telp. (0271) 641123, 645646

b. Kantor PT. PLN (Persero) UPJ Manahan. Jl. MT Haryono, no. 29 Surakarta Telp. (0271) 712913, 723237

c. Kantor PT. PLN (Persero) UPJ Sukoharjo. Jl. Jakgung R Suprapto, no. 5 Sukoharjo Telp. (0271) 293038, 590266

d. Kantor PT. PLN (Persero) UPJ Grogol. Jl. Langenharjo, no. 462 Sukoharjo Telp. (0271) 62262

e. Kantor PT. PLN (Persero) UPJ Kartasura. Jl. Indronoto no. 20 Ngabeyan, Kartosuro Telp. (0271) 780758

f. Kantor PT. PLN (Persero) UPJ Karanganyar. Jl. Cik Di Tiro Karanganyar

Telp. (0271) 58906658

d. Kantor PT. PLN (Persero) UPJ Palur. Jl. Nusa Indah, no. 47 (perumnas Palur) Telp (0271) 825951, 82595

commit to user

h. Kantor PT. PLN (Persero) UPJ Sragen. Jl. RA Kartini Sragen

Telp. (0271) 891134, 892361

i. Kantor PT. PLN (Persero) UPJ Sumberlawang. Jl. Raya Solo-Purwodadi km 28 Telp. (0271) 7088008

j. Kantor PT. PLN (Persero) UPJ Wonogiri. Jl. Prof. Dr. Ir. Sutami Wonogiri

Telp. (0273) 321613

k. Kantor PT. PLN (Persero) UPJ Jatisrono. Jl. Pandean RT 02/ 06 Jatosrono

Telp. (0273) 411431

2. Tujuan PT. PLN (Persero)

Tujuan, sifat dan maksud PT. PLN (Persero) memiliki dasar pada Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1994, yaitu :

a. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

b. Mengusahakan penyediaan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai dengan tujuan untuk :

1) Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.

2) Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan penyediaan tenaga listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat.

commit to user

c. Merintis kegiatan-kegiatan usaha yang lain yang menunjang usaha penyediaan tenaga listrik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Motto, Falsafah, dan Logo PT. PLN (Persero)

a. Motto “Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik”

(Electricity for a better life)

b. Falsafah : Terdapat 3 falsafah perusahaan yang diyakini oleh setiap karyawan PT. PLN (Persero), antara lain:

1) PT. PLN (Persero) bukan sekedar penyedia energi. Akan tetapi juga berkontribusi pada pengembangan masyarakat yang produktif dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.

2) Keberhasilan perusahaan bukan sekedar ditentukan oleh besarnya laba, tetapi juga kemampuan perusahaan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan produktif dan memperoleh kehidupan sejahtera.

3) Kegiatan usaha dan proses kerja tidak sekedar dijalankan untuk mengejar efisiensi, melainkan juga memungkinkan terjadinya kerjasama pembaruan perusahaan secara berkesinambungan dan menyelenggarakan bisnis secara etika.

commit to user

b. Logo

1) Komposisi Logo : Logo PT. PLN (Persero) terdiri dari :

a. Lambang kilat yang berwarna merah. Terletak di depan dari keseluruhan komposisi.

b. Gelombang udara yang berwarna biru. Berjumlah tiga baris Terletak di belakang lambang kilat.

c. Persegi panjang berwarna kuning dengan posisi portrait. Berwarna kuning. Seakan-akan membingkai seluruh kesatuan komposisi.

2) Arti Logo :

a) Lambang kilat berwarna merah

"Listrik akan membawa manfaat positif bagi semua pihak apabila dimanfaatkan secara tepat. Namun juga dapat membawa hal yang yag negatif apabila disalahgunakan."

Kilat merupakan fenomena alam dimana ion bermuatan listrik positif yang berada di langit bertemu dengan ion negatif yang ada di bumi. Tumbukan kedua ion tersebut mengakibatkan percikan api listrik yang disertai cahaya dan suara.

commit to user

b) Gelornbang udara yang berwarna biru

Udara merupakan medium penghantar bagi ion-ion listrik. Demikian pula PT. PLN (Persero) berkeinginan untuk menjadi media atau penyalur energi listrik bagi konsumennya.

c) Persegi panjang berwarna kuning

Diartikan sebagai cahaya yang terang. Diharapkan energi listrik yang diproduksi dan didistribusikan oleh PT. PLN (Persero) kepada konsumen dapat membawa manfaat seperti cahaya dalam kegelapan.

4. Visi dan Misi PT. PLN (Persero)

a. Visi PT. PLN (Persero) Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani. Konsekuensi terhadap visi sebagai strategi korporat ini dijabarkan dalam beberapa hal berikut:

1) Mewujudkan kinerja perusahaan dengan kualitas setaraf kelas dunia dalam usaha bisnis kelistrikan.

2) Berfokus pada peningkatan kualitas proses secara terus menerus untuk memperoleh hasil yang maksimal.

3) Membangun lingkungan kerja yang memungkinkan anggota perusahaan mentransformasikan potensi mereka menjadi kinerja perusahaan yang dihargai.

commit to user

b. Misi PT. PLN (Persero) 1)

Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

2) Menjadikan tenaga listrik sebagai alat untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

3) Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi yang pada akhirnya meningkatkan taraf hidup masyarakat luas.

4) Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

5. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu gambaran yang secara jelas dapat menunjukan alur distribusi fungsi, tugas, dan wewenang dari seluruh sumber daya manusia yang ada dalam sebuah organisasi. Tugas dan wewenang masing-masing jabatan sesuai dengan tingkatan dalam struktur organisasi perusahaan. Dengan struktur organisasi tersebut setiap sumber daya manusia yang ada dapat mengetahui tugas, wewenang, maupun jalur tugas yang melingkupinya sehingga segala kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar dan baik.

Struktur organisasi yang ditetapkan di PT. PLN (Persero) APJ Surakarta adalah struktur organisasi garis. Dalam melaksanakan tugas- tugasnya manajer dibantu asisten manajer sesuai dengan keahliannya. Sedangkan untuk kegiatan operasionalnya, asisten manajer memberi perintah

commit to user

kepada tiap-tiap bagian secara langsung, namun demikian manajer merupakan penanggung jawab tertinggi di perusahaan.

Skema struktur organisasi yang ada dalam PT. PLN (Persero) APJ Surakarta yang sesuai dengan SK 175.K/GM.DJTY/2008 tanggal 24 Juli 2008 ada pada daftar lampiran . Adapun struktur organisasi perusahaan yang dimiliki PT. PLN (Persero) APJ Surakarta adalah sebagai berikut:

a. Manajer APJ

b. Fungsional Ahli, yang terdiri dari: 1)

Ahli Pelaksanaan P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) 2)

Ahli Automatic Meter Reading

3)

Ahli Account Executive

4)

Ahli Kinerja

5)

Ahli Hukum, Humas, Kemitraan, dan Bina Lingkungan

6)

Ahli Perencanaan

7)

Ahli Lingkungan

8) Ahli Efisiensi Jaringan Distribusi dan Pengendalian Losses

c. Bagian Pemasaran Bagian ini dipimpin oleh seorang asisten manajer yang

membawahi satu Ahli Muda dan dua seksi, yaitu:

1)

Ahli Muda Riset Pasar dan Kelayakan Pelanggan

2)

Seksi Strategi Pemasaran

3)

Seksi Peningkatan Pelayanan

commit to user

d. Bagian Niaga Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang

membawahi empat seksi, yaitu:

1) Seksi Tata Usaha Lingkungan

2) Seksi Pengolahan Data Rekening55

3) Seksi Pembacaan Meter

4) Seksi Penagihan

e. Bagian Distribusi Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang

membawahi empat Ahli Muda dan empat seksi. yaitu:

1) Ahli Muda Mutu dan Keandalan

2) Ahli Muda Proteksi dan Pengukuran

3) Ahli Muda Perencanaan Pengembangan Jaringan Distribusi

4) Ahli Muda Regu PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan)

5) Seksi Operasi Distribusi

6) Seksi Pemeliharaan dan Konstruksi Distribusi

7) Seksi Peneraan dan Pengukuran

8) Seksi Pengendalian Sistem Meter

f. Bagian Keuangan Bagian ini dipimpin oleh Asisten Manajer yang membawahi tiga

seksi, yaitu:

1)

Seksi Pengendalian Anggaran dan Keuangan

commit to user

2)

Seksi Pengawasan Pendapatan

3)

Seksi Akutans

g. Bagian Sumber Daya Alam (SDM) dan Administrasi Bagian ini dipimpin oleh Asisten Manajer yang membawahi empat

seksi, yaitu:

1) Seksi Sumber Daya Manusia (SDM)

2) Seksi Sekretariat dan Umum

3) Seksi Logistik

4) Seksi Pengamanan Berikut ini adalah uraian tugas pokok dan fungsi manajer dan

asisten manajer PT. PLN (Persero) APJ Surakarta:

a. Manajer APJ Tugas pokok manajer APJ adalah bertanggung jawab atas

pengelolaan usaha secara efisien efektif serta menjamin penerimaan hasil penjualan tenaga listrik, peningkatan kualitas pelayanan, pelaksanaan pengelolaan Jaringan Tegangan Menengah (JTM), Jaringan Tegangan Rendah (JTR), Sambungan Rumah (SR), Alat Pembatas dan Pengukur (APP), pengelolaan keuangan serta pengelolaan SDM dan administrasi, membina hubungan kerja, kemitraan dan komunikasi yang efektif guna menjaga citra perusahaan serta mewujudkan good corporate governance. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, manajer APJ

commit to user

berfungsi:

1) Menyusun perkiraan kebutuhan tenaga listrik.

2) Menyusun dan menerapkan program penjualan tenaga listrik.

3) Memantau perkembangan jumlah pelanggan dan jenis tarif.

4) Menyusun program peningkatan kualitas pelayanan pelanggan.

5) Mengkoordinir dan mengendalikan pengoperasian JTM, JTR, SR,

dan APP-nya.

6) Melaksanakan kegiatan pengelolaan PKBL.

7) Menangani permasalahan hukum yang terjadi dilingkungan area.

8) Melaksanakan pengelolaan SDM, keuangan, dan administrasi.

9) Membuat evaluasi secara berkala terhadap kegiatan pengelolaan, pemasaran, niaga, distribusi, keuangan, SDM dan administrasi.

10) Melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan tugas pokok sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

b. Fungsional Ahli

1) Ahli Hukum, Hubungan Masyarakat dan Program Kemitraan Bina Lingkungan

Tugas pokok: Pelaksanaan bidang kehumasan serta penanganan masalah hukum.

a) Bidang Hukum: Menyelesaikan segala permasalahan yang menyangkut hukum. Contohnya; kontrak kerja antara PT PLN (Persero) dengan pelanggan yang biasanya terdapat dalam SPJBTL (Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik).

commit to user

b) Bidang Humas dan Program Kemitraan Bina Lingkungan - Hubungan Masyarakat : Memberikan penerangan serta pengarahan kepada stakeholders melalui sosialisasi baik langsung maupun tidak langsung, Maintenance hubungan baik dengan stakeholders dan Menjalin kerjasama dengan pers dan media baik berupa media cetak maupun media elektronik sebagai salah satu channel dalam pelaksanaan tugas kehumasan.

- Kemitraan : Melaksanakan analisa proposal dari pengusaha kecil dan memberi bantuan berupa pinjaman modal kerja dengan bunga lunak serta Membantu sarana promosi untuk pemasaran hasil produksinya.

- Program Bina Lingkungan : Memberikan bantuan secara cuma-cuma kepada lingkungan disekitar kantor serta aset PT. PLN (Persero), serta menggugah partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk peduli dan ikut membantu mengamankan instalasi jaringan listrik, bangunan, dan peralatan kantor dari gangguan, pengrusakan serta pencurian.

c) Asisten Manajer Pemasaran

Tugas pokok asisten manajer pemasaran adalah bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pengelolaan pemasaran dan pelayanan pelanggan lama ataupun baru yang

commit to user

berhubungan dengan kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembelian, penjualan energi listrik, riset pasar, pengembangan produk dan jasa baru, promosi dan komunikasi, pengendalian mutu pelayanan serta perubahan data pelanggan sehingga dapat mendukung pelaksanaan kerja unit dengan baik. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut asisten manajer pemasaran mempunyai fungsi:

1) Menyusun rencana kerja bagian pemasaran sebagai

pedoman kerja.

2) Melakukan riset pasar dengan mengumpulkan informasi bisnis dan menganalisa untuk membantu dalam pengambilan keputusan.

3) Mengevaluasi data statisitik yang berkaitan dengan perkembangan daerah setempat untuk penetapan rencana penjualan.

4) Melakukan segmentasi pasar dengan melakukan manajemen proaktif bagi konsumen potensial untuk mempertahankan, mengembangkan penjualan dan kepuasan pelanggan.

5) Melakukan peramalan dan menyusun rencana penjualan tenaga listrikserta langkah-langkah penjualan.

commit to user

6) Melakukan pemasaran kreatif, menyampaikan pesan dan promosi produk atau penjualan guna meningkatkan citra perusahaan dan kepedulian kepada pelanggan.

7) Merencanakan kegiatan promosi.

c. Asisten Manajer Niaga Tugas pokok asisten manajer niaga adalah bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan dan pengembangan pelayanan pelanggan atau calon pelanggan, penyelesaian klaim, manajemen baca meter, sistem informasi, pengelolaan hasil penjualan listrik, pengelolaan piutang, pelaksanaan P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik). Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas asisten manajer niaga mempunyai fungsi:

1) Mengkoordinir proses administrasi pasang baru dan perubahan

daya pada konsumen selektif.

2) Secara aktif membantu unit dalam penyelesaian klaim.

3) Secara aktif membantu unit dalam manajemen baca listrik.

4) Mengelola dan mengkoordinir hasil penjualan tenaga listrik.

5) Memonitor pengelolaan piutang.

6) Mengkoordinir pemutusan dan penyambungan pelanggan

menunggak.

7) Mengkoordinir pelaksanaan P2TL pada unit dibawahnya.

8) Mengoperasikan dan memelihara sistem informasi.

commit to user

9) Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan niaga dan cara

perbaikannya.

d. Asisten Manajer Distribusi

distribusi adalah bertanggungjawab atas pelaksanaan penyelenggaraan pengoperasian, pemeliharaan, konstruksi, pembangunan jaringan distribusi secara efektif dan efisien, penerapan dan perakitan APP dalam rangka menjaga kontinuitas serta menjamin mutu keandalan penyaluran tenaga listrik kepada pelanggan sesuai standar layanan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, asisten manajaer distribusi mempunyai fungsi:

1) Menyusun rencana kerja dan anggaran pada bagian distribusi

sebagai pedoman kerja.

2) Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan pada bagian distribusi dalam rangka pelaksanaan tugas.

3) Mengevaluasi usulan rencana pengembangan sistem-sistem operasi

distribusi.

4) Mengevaluasi konsep perencanaan pengoperasian, pemeliharaan, konstruksi, pembangunan jaringan distribusi dan peralatannya.

5) Menyusun SOP pekerjaan operasi, pemeliharaan, konstruksi,

pembangunan jaringan distribusi.

6) Memeriksa desain konstruksi berdasarkan standar desain.

commit to user

7) Mengatur pelaksanaan pemeliharaan area pendistribusian tenaga

listrik.

e. Asisten Manajer Keuangan Tugas pokok asisten manajer keuangan adalah bertanggung jawab atas perencanaan, pengelolaan dan

pengendalian penyelenggaraan kegiatan bidang anggaran, keuangan, pengawasan, pendapatan, akutansi, dan perbekalan, sehingga memenuhi target pengendalian keuangan unit. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, asisten manajer keuangan mempunyai fungsi:

1) Melakukan koordinasi dan memsupervisi serta bertanggung jawab atas tersusunnya RKAP dan cash flow (laba/rugi dan neraca).

2) Melakukan koordinasi dengan asisten manajer terkait agar penggunaan anggaran dapat terkendali sesuai dengan RKAP yang telah ditetapkan.

3) Melakukan evaluasi dan memberikan persetujuan atas

pengajuan permintaan anggaran dari user.

4) Memberikan persetujuan penerimaan dan pengeluaran dana

impres, berdasarkan bukti-bukti yang sah.

5) Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap keamanan

penyimpanan fisik uang secara aman.

commit to user

6) Melakukan koordinasi dan bertanggung jawab atas tersusunnya

laporan keuangan.

7) Melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka pengelolaan dan pengendalian anggaran operasi.

f. Asisten Manajer SDM dan Administrasi Tugas pokok asisten manajer SDM dan administrasi adalah bertanggungjawab atas pengelolaan dan pengendalian SDM, rumah tangga kantor, keselamatan dan kesehatan kerja, keamanan lingkungan kerja, fasilitas dan sarana kerja, kendaraan serta penyelenggaraan kesekretariatan dalam rangka menunjang rencana yang telah ditetapkan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, asisten manajer SDM dan administrasi mempunyai fungsi:

1) Menyusun rencana kerja fungsi administrasi sebagai pedoman kerja.

2) Membagi tugas bawahan dan memberi arahan kepada bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas.

3) Mengelola surat-surat masuk dan keluar sesuai TLSK. 4)

Melaksanakan administrasi pengadaan dan pendistribusian ATK pada fungsi terkait.

5) Mengelola rumah tangga kantor, pengaturan kendaraan serta membantu pelaksanaan kehumasan.

commit to user

6) Merencanakan pengembangan atau pembinaan sumber daya manusia.

7) Mengatur pelaksanaan pembinaan kesejahteraan pegawai. 8)

Membuat rencana pendidikan dan pelatihan pegawai yang diperlukan dalam rangka peningkatan kinerja SDM.

9) Melakukan evaluasi keseluruhan maupun secara parsial terhadap sistem dan prosedur kerja yang ada serta mengusulkan perbaikan yang diperlukan.

10) Melakukan evaluasi standar kemampuan pegawai yang mungkin berubah akibat perubahan pelaksanaan kerja maupun perubahan teknologi yang ada yang diperlukan.

6. Pelanggan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta

Pelanggan PT. PLN (Persero) dikelompokkan ke dalam beberapa jenis golongan tarif yaitu:

a Sosial (S).

Pelanggan jenis ini merupakan pelanggan PT. PLN (Persero) yang penggunaan listriknya untuk kegiatan sosial. Yang termasuk dalam pelanggan ini adalah masjid, gereja, sekolah, yayasan dan lain sebagainya.

commit to user

b Rumah tangga (R).

Pelanggan rumah tangga merupakan pelanggan PT. PLN (Persero) yang penggunaan listriknya untuk kegiatan rumah tangga. Yang termasuk di dalamnya adalah pelanggan dalam suatu keluarga.

c. Bisnis (B).

Pelanggan bisnis merupakan pelanggan PT. PLN (Persero) yang penggunaan listriknya untuk kegiatan menjual barang dan jasa. Yang termasuk pelanggan ini adalah pertokoan, rumah makan, salon dll.

d. Industri (I).

Pelanggan industri merupakan pelanggan PT. PLN (Persero) yang penggunaan listriknya untuk kegiatan produksi. Yang termasuk dalam pelanggan ini adalah pabrik-pabrik tekstil, industri kerajinan dan lain-lain.

e. Pemerintah (P).

Pelanggan ini adalah pelanggan PT. PLN (Persero) yang penggunaan listriknya untuk kepentingan kegiatan pemerintahan. Yang termasuk di dalamnya adalah kantor-kantor pemerintah dan penerangan jalan umum.

f. Multiguna (M).

commit to user

Pelanggan multiguna adalah pelanggan PT. PLN (Persero) yang penggunaan listriknya untuk kegiatan yang memerlukan pelayanan khusus dan karena berbagai hal tidak dapat tercakup dalam ketentuan golongan tarif diatas. Kualitas khusus yang dimaksud misalnya karena kebutuhannya, pelanggan menginginkan tegangan standar yang dibutuhkannya. Selain itu frekuensi pelanggan multiguna lebih diutamakan (prioritas) daripada pelanggan lainnya kalau terjadi gangguan. Yang termasuk didalamnya adalah supermarket, papan- papan reklame, dan lain sebagainya. Selain itu, pelanggan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta juga dikelompokkan dalam berbagai macam golongan. Jadi pembagian pelanggan berdasarkan tarif masih diklasifikasikan lagi berdasarkan golongan, diantaranya:

a. Golongan Umum (diberi kode “0”)

Pelanggan golongan umum tidak memiliki kekhususan tertentu, bukan pemerintah ataupun perusahaan milik pemerintah.

b. Golongan ABRI (diberi kode “1”)

Pelanggan golongan ini merupakan rumah tangga yang anggota keluarganya menjadi anggota TNI dan menempati rumah dinas, termasuk didalamnya kantor-kantor milik TNI seperti Kantor Koramil dan sejenisnya.

c. Golongan Non ABRI (diberi kode “2”)

commit to user

Pelanggan golongan ini merupakan semua instansi yang bukan milik pemerintah pusat namun di miliki oleh badan/ lembaga pemerintah tertentu yang berkedudukan di daerah, seperti TVRI, Istana Mangkunegaran, Perumahan Kehakiman, dan sebagainya.

d. Golongan Pemerintah (diberi kode “3”)

Pelanggan golongan ini semua instansi milik pemerintah, seperti Balaikota/Kantor Bupati, Dinas-dinas pemerintah.

e. Golongan BUMN (diberi kode “4”)

Golongan pelanggan ini merupakan semua instansi/ lembaga usaha milik Negara seperti Bank Indonesia, PT Telkom, PT. PLN (Persero), dan sebagainya.

Dari tahun ke tahun jumlah pelanggan semakin bertambah ini didapat dibuktikan dengan jumlah pelanggan pada akhir Desember 2011 mencapai 1.028.959 pelanggan. Jumlah itu diketahui naik sekitar sepuluh persen dari tahun sebelumnya yang berjumlah 926.063.

Pejabat Humas PT PLN APJ Surakarta, Suharmanto, Selasa (24/1), menyampaikan: “meningkatnya jumlah pelanggan tidak lepas dari kian

bertumbuhnya sektor properti di kawasan Soloraya. Banyaknya proyek pembangunan perumahan, hotel maupun retail modern, menurutnya telah memberi kontribusi besar bagi peningkatan jumlah pelanggan PLN di sepanjang 2011”.

commit to user

Dilain pihak, pertambahan pelanggan PLN yang begitu pesat tersebut, tidak diikuti dengan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan PLN. Misalnya adanya keluhan tentang gangguan jaringan yang menyebabkan pemadaman listrik, yang masih saja sering dikeluhkan oleh masyarakat. Ini dapat dibuktikan dari data keluhan selama tahun 2011 mencapai 306 keluhan dari masyarakat tentang gangguan jaringan Dengan banyaknya keluhan yang masuk tentang gangguaan jaringan, peneliti ingin mengetahui bagaimana kinerja PT. PLN (PERSERO) APJ Surakarta dalam mengatasi gangguan dengan menilai kinerja pegawai melalui beberapa indikator- indikator.