5 Hasil Pengujian Reliabilitas SE
Tabel IV.5 Hasil Pengujian Reliabilitas SE
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized
Items
N of Items
.772
.790
commit to user
0.890 atau 89 % yang menurut kriteria Nunally bisa dikatakan reliabel dan memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi.
2. Pengujian Hipotesis
a. T-test
Analisis Independent Samples T-Test bertujuan membandingkan rata- rata dari dua kelompok yang tidak berhubungan satu dengan yang lain, untuk mengetahui apakah kedua rata-rata tersebut mempunyai nilai yang sama atau tidak secara signifikan. Analisis Uji-t digunakan dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis pertama dan kedua. Pengujian melalui signifikansi t-value adalah membandingkan signifikansi t– value (t hitung ) dengan probabilitas 5%.Apabila hasil pengujian menunjukkan :
1) Probabilitas kesalahan kurang dari 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada perbedaan diantara kedua variabel yang diuji.
2) Probabilitas kesalahan lebih dari 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada perbedaan diantara kedua variabel yang diuji.
Dari tabel dibawah ini dapat dilihat dan diperoleh hasil sebagai berikut
Hipotesis ke-1 :
Tabel IV.6 Uji beda usia terhadap TE
UMURD
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean T
1.00 61 78.3443
commit to user
Dari tabel diatas terlihat rata-rata persepsi tax evasion untuk reponden yang berumur ≤ 30 tahun sebesar 78.3433 sedangkan untuk responden yang berumur > 30 tahun sebesar 85.309. Dari data tersebut dapat
diketahui bahwa responden yang berumur > 30 tahun lebih menentang tax evasion dibandingkan dengan responden yang berumur ≤ 30 tahun. Hasil tersebut sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Mc. Gee dan Tyler (2007) yang menyatakan bahwa seseorang akan lebih menentang tax evasion manakala umur mereka bertambah tua. Alm dan Torgler (2004) mendapatkan kesimpulan yang sama. Penelitian Mc.Gee & Smith (2007) pun mendapatkan hasil yang sama bahwa responden yang lebih tua cenderung lebih menentang tax evasion dibandingkan responden yang lebih muda. Selanjutnya yaitu untuk melihat apakah perbedaan ini nyata secara statistik maka lihat tabel dibawah ini :
Tabel IV.7 Uji beda usia terhadap persepsi etika atas tax evasion
Levene’s test untuk
t-test untuk
Variabel
equality of variances equality of means
Keterangan
F- Stat
sig
t-stat
sig Equal Var.assumed
0.060 Equal var. Not assumed
-1.917
0.058
commit to user
dengan probabilitas 0.559 karena probabilitas > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tidak dapat ditolak jadi variance sama. Maka Hipotesis ke-1 ditolak karena tidak terdapat perbedaan usia dalam memandang etika atas tax evasion. Hal ini didukung oleh penelitian Cortese (1989) yang menegaskan bahwa usia tampaknya tidak menjadi variabel yang signifikan dalam menjelaskan penilaian moral. Stanga dan Turpen (1991) tidak menemukan perbedaan dalam penilaian etis yang dapat dihubungkan dengan usia dalam studi mereka. White (2000) berpendapat bahwa perkembangan moral tidak hanya tergantung umur tetapi lebih tergantung pada faktor lainnya. Kohut dan Corriher (1994) tidak menemukan perbedaan usia yang signifikan dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan etis. Ekin dan Tezolmez (1999) menemukan bahwa umur tidak menjelaskan perbedaan etika sejumlah manajer. Mereka juga memberikan catatan, bagaimanapun, bahwa manajer yang adalah antara 26 dan 29 tahun tampaknya memiliki etika berarti skor terendah. Demikian juga, kemudian penelitian tidak menemukan perbedaan usia atau tidak signifikan dalam kaitannya dengan moral penalaran (Christie et al., 2003; forte, 2004). Di Hongkong, usia justru bukanlah faktor yang signifikan yang berpengaruh pada persepsi etis tidaknya suatu tindakan. Babakus et.al dalam Mc.Gee (2007) menjelaskan bahwa apa yang membuat berbeda tergantung pada budaya masing-masing Negara. Konsumen muda dari UK, USA, dan Prancis cenderung lebih kurang etis daripada konsumen yang tua, sebaliknya konsumen muda
commit to user
penelitian-penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sampai dengan saat ini belum ada hasil yang pasti apakah orang yang lebih tua atau yang lebih muda yang menentang tax evasion. Semua tergantung pada kondisi Negara masing-masing. Cummings et al., (2004) menyatakan bahwa perilaku penghindaran pajak antara negara satu dengan negara lain berbeda karena adanya perbedaan sistem administrasi perpajakan dan sikap masyarakat terhadap pemerintah negara satu dengan negara lainnya
Hipotesis ke-2 :
Tabel IV.8 Uji beda gender terhadap TE
GENDER
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Dari tabel diatas terlihat rata-rata persepsi tax evasion untuk reponden pria sebesar 83.7949 sedangkan untuk responden wanita sebesar 79.5938. maka dapat didimpulkan bahwa rata-rata pria lebih besar daripada wanita, yang artinya bahwa pria cenderung lebih menentang tax evasion dibandingkan pria. Selanjutnya yaitu untuk melihat apakah perbedaan ini nyata secara statistik maka lihat tabel dibawah ini :
commit to user
Tabel IV.9 Uji beda gender terhadap persepsi etika atas tax evasion
Levene’s test untuk
t-test untuk
Variabel
equality of variances equality of means
Keterangan
F- Stat
sig
t-stat
sig Equal Var.assumed
0.08 0. 927
1.118
0.266 Equal var. Not assumed
1.114
0.269
Terlihat dari output SPSS bahwa F hitung levene test sebesar 0.008 dengan probabilitas 0.927 karena probabilitas > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tidak dapat ditolak jadi variance sama antar pria dan wanita tidak terdapat perbedaan dalam memandang etika atas tax evasion. Maka Hipotesis ke-2 Ditolak karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar pria dan wanita dalam memandang tax evasion . Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan yaitu study di Polandia (McGee & Bernal, 2006), Hong Kong (McGee & Ho, 2006), Hubei (McGee & Guo,2006), Macau (McGee, Noronha & Tyler, 2006) dan Cina bagian selatan (McGee & Noronha, 2007) menemukan tidak ada perbedaan yang signifikan berdasarkan gender. Studi di Romania (McGee, 2005) menemukan bahwa pria lebih menentang daripada wanita. Studi lainnya yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pria dan
commit to user
Hasil ini sesuai dengan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan oleh Mc.Gee & Ho(2006), Mc.Gee & Bose (2007), bahwa tidak terdapat perbedaan antara perempuan dan laki-laki dalam memandang etika tax evasion.
b. Analisis Regresi
Analisis regresi ini untuk menguji apakah variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebagaimana dikemukakan dalam hipotesis. Koefisisen regresi diperoleh dari hasil regresi yang ditunjukkan oleh output yang dinamakan coefficient atau nilai beta. Koefisien tiap variabel digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Besarnya koefisien dipeoleh dari model regresi sebagai berikut:
+ SE + Usia +
Gender + e
Dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh data sebagai berikut