Deskripsi Buah
F. Deskripsi Buah
Penyerbukan bunga yang berhasil ditandai dengan rontoknya bunga dan diikuti dengan pembentukan buah. Pada pembentukan buah seringkali bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah. Pada penelitian ini jumlah buah yang teramati hanya sebanyak empat sampel. Hal ini dikarenakan sifat buah durian sendiri yang masak sempurna ditandai dengan terlepasnya buah dari batang, sehingga peneliti kesulitan untuk mengambil sampel sebanyak mungkin. Selain itu pembentukan buah hanya terjadi pada beberapa tanaman sampel saja. Hasil dari deskripsi buah durian sukun adalah sebagai berikut.
1. Tipe buah berdaging Tabel 6.1 Tipe buah berdaging durian sukun yang
diamati No sampel
Tipe buah berdaging
Skor
1 Buah kotak sejati
2 Buah kotak sejati
3 Buah kotak sejati
4 Buah kotak sejati
2. Bentuk buah Tabel 6.2 Bentuk buah durian sukun yang diamati
No sampel
Bentuk buah
3. Dasar buah Tabel 6.3 Dasar buah durian sukun yang diamati
No sampel
Dasar buah
4. Bentuk ujung buah Tabel 6.4 Bentuk ujung buah durian sukun yang
diamati No sampel
Bentuk ujung buah
5. Warna kulit buah masak Tabel 6.5 Warna kulit buah masak durian sukun yang
diamati No sampel
Warna kulit buah masak
6. Warna kulit buah muda Tabel 6.6 Warna kulit buah muda durian sukun yang
diamati No sampel
Warna kulit buah muda
Skor
1 hijau
2 hijau
3 hijau
4 hijau
7. Warna kulit dalam Tabel 6.7 Warna kulit dalam buah durian sukun
yang diamati No sampel
Warna kulit dalam
Skor
1 Putih kusam
2 Putih kusam
3 Putih kusam
4 Putih kusam
8. Jumlah buah tiap cabang Tabel 6.8 Jumlah buah tiap cabang tanaman durian
sukun yang diamati No pokok sampel
Jumlah buah tiap cabang
Skor 1 5 2
9. Panjang tangkai buah Tabel 6.9 Panjang tangkai buah durian sukun
yang diamati No sampel
Panjang tangkai (cm)
10. Diameter buah durian Tabel 6.10 Diameter buah durian sukun yang
diamati No sampel
Diameter buah (cm)
Skor
11. Berat buah durian Tabel 6.11 Berat buah durian sukun yang
diamati No sampel
Berat buah (kg)
12. Tekstur permukaan buah muda Tabel 6.12 Tekstur permukaan buah muda durian sukun yang
diamati No sampel
Tekstur permukaan buah muda Skor
1 Keras sekali
2 Keras sekali
3 Keras sekali
4 Keras sekali
13. Tekstur permukaan buah tua
Tabel 6.13 Tekstur permukaan buah tua durian sukun yang
diamati No sampel
Tekstur permukaan buah tua Skor
1 Lunak agak keras
2 Lunak agak keras
3 Lunak agak keras
4 Lunak agak keras
14. Warna daging buah Tabel 6.14 Warna daging buah durian sukun yang
diamati No sampel
Warna daging buah
Skor
1 Putih kekuningan 2 Putih kekuningan 3 Putih kekuningan 4 Putih kekuningan
15. Rasa buah Tabel 6.15 Rasa buah durian sukun yang diamati
No sampel
Rasa buah
Skor
1 Lemah/ Tidak berasa
2 Lemah/ Tidak berasa
3 Lemah/ Tidak berasa
4 Lemah/ Tidak berasa
16. Jumlah lokus tiap buah Tabel 6.16 Jumlah lokus tiap buah durian sukun yang
diamati No sampel
Jumlah lokus tiap buah
Skor 1 22 5 2 18 2 3 19 3 4 20 3
17. Tebal kulit lokus Tabel 6.17 Tebal kulit lokus buah durian sukun
yang diamati No sampel
Tebal kulit lokus (cm)
18. Tebal daging lokus Tabel 6.18 Tebal daging lokus buah durian
sukun yang diamati No sampel
Tebal daging (cm)
19. Lebar lokus buah Tabel 6.19 Lebar lokus buah durian sukun
yang diamati No sampel
Lebar lokus (cm)
Skor
20. Panjang lokus buah Tabel 6.20 Panjang lokus buah durian sukun
yang diamati No sampel
Panjang lokus (cm)
Pada pengamatan yang dilakukan, buah yang terbentuk dari pohon sampel hanya terdapat pada pohon indukan saja. Sedangkan pada pohon lain yang lebih muda, pembentukan buah jarang terjadi. Hal ini diakibatkan oleh kerontokan buah yang tinggi serta adanya serangan dari hama penyakit. Pada tabel 6.8, buah hanya terbentuk pada pokok sampel
1, 2, 3, 8,dan 10. Buah pada pokok sampel tersebut adalah terdiri atas buah yang muda dan masak. Buah yang mencapai taraf masak sempurna yang dapat dijadikan sampel hanya pada pokok no 1. Sedangkan pada pokok lainnya, peneliti hanya mengamati hanya sampai fase muda saja karena buah yang terlebih dahulu rontok sebelum mencapai masak sempurna.
Buah durian sukun termasuk buah sejati tunggal yang kering dalam golongan buah kotak sejati. Menurut Tjitrosoepomo (2003), buah ini terjadi dari dua daun buah atau lebih, dan mempunyai ruangan yang jumlahnya sesuai dengan banyaknya daun buah. Buah ini jika sudah masak juga akan membuka hingga bijinya keluar. Ditambahkan pula oleh Tjitrosoepomo (2003), cara membuka dari buah ini ada bermacam-macam. Salah satunya adalah dengan katup atau kelep (valva) dimana daun buah mulai lepas dari ujung buah dan tetap menempel pada pangkal, dan durian sukun termasuk dari tipe ini dengan cara membelah ruangan (loculicidus). Jumlah ruang buah pada durian sukun adalah 5. Hal ini juga dikatakan
oleh Irawan (1997) bahwa ruang buah berjumlah 5 untuk durian
Matahari, Hepi, Sunan, Aseupan, Sukun dan Petruk, sedangkan pada varietas Otong Daun Panjang, Otong Daun Pendek dan Kani ruang buahnya berjumlah 4-6.
Berdasarkan tabel 6.2 bentuk dari buah durian sukun ini adalah ovoid (bulat telur). Bentuk buah ini dicirikan dengan ujung yang agak meruncing /tumpul (tabel 6.3) serta bentuk dasar buah yang cenderung membulat (tabel 6.4). Berdasarkan tabel 6.5 dan tabel 6.6, buah durian sukun mempunyai warna kulit kuning ketika memasuki masa masak serta mempunyai warna hijau pada kulitnya ketika masih muda. Dwidjoseputro (1980) menyatakan bahwa pada buah-buahan yang telah masak, klorofil telah menghilang (terurai) dan hanya warna kuning atau merah yang kemudian nampak. Di dalam hal demikian, maka kloroplas telah berganti isi dan kemudian disebut kromoplas. Selain itu, buah durian mempunyai warna putih yang kusam pada kulit bagian dalam (Tabel 6.7).
Gambar 6.1 Buah masak dan buah belum masak yang jatuh awal
Menurut Hidayah (1995) dua proses yang mengakibatkan penambahan ukuran buah, yakni pembelahan dan pembesaran sel, terjadi secara berurutan. Pada umumnya, penambahan ukuran awal bergantung pada perbanyakan sel yang dimulai sebelum bunga mekar dan diteruskan setelah pembuahan. Stadium ini secara bertahap diganti oleh perluasan sel yang makan waktu paling lama. Pada tabel 6.10 dan tabel 6.11 terlihat hubungan antara diameter dengan buah, bahwasannya semakin besar diameter buah maka berat buah juga akan semakin besar.
Pada tabel 6.12 dan tabel 6.13 terlihat bahwa tekstur buah muda adalah keras sekali dan buah masak adalah lembut agak keras. Pada buah masak durian pada umumnya, tekstur buah adalah creamy, namun pada durian sukun, buah masih berada dalam wujud serat yang kasar. Menjadi Pada tabel 6.12 dan tabel 6.13 terlihat bahwa tekstur buah muda adalah keras sekali dan buah masak adalah lembut agak keras. Pada buah masak durian pada umumnya, tekstur buah adalah creamy, namun pada durian sukun, buah masih berada dalam wujud serat yang kasar. Menjadi
Kualitas buah durian sering dikaitkan dengan rasa buah yang enak yakni dengan kriteria rasa manis, sedikit pahit, beraroma sedang hingga kuat. Varietas Sukun memiliki bau durian yang sangat menyengat disertai citra alkoholik yang tinggi namun jika buah dibuka seakan –akan bau dan citra alkoholik tersebut hilang. Selain itu rasa durian ini juga juga tidak memperlihatkan rasa yang gurih dan manis seperti durian pada umumnya, bahkan seperti tidak berasa apapun atau dapat dikatakan lemah rasanya (tabel 6.15). Menurut Setiadi (1999), bau yang dikeluarkan oleh buah durian disebabkan oleh belerang yang terikat pada asam butirat dan asam organik lain yang mudah menguap. Senyawa yang baunya paling khas dan menyengat adalah propanatiol dan dietil tioeter.
Ragam varietas durian yang ada di Indonesia sangat bervariasi dan cukup banyak durian yang tidak beraroma dengan rasa manis. Namun dari beberapa varietas tersebut umumnya tidak mampu beradaptasi di agroekologi yang berbeda, sehingga hanya dapat berkembang di lokasi asalnya (Paimin dan Syariefa, 2003). Kemungkinan hal ini pula yang berlaku pula pada tanaman durian sukun yang ditanam tidak pada daerah asal.
Gambar 6.2 Tekstur buah muda
Gambar 6.3 Tekstur buah masak/tua yang keras
Gambar 6.4 Tekstur buah masak/tua buah yang lembut
Gambar 6.5 Irisan daging yang kaku
Pada buah durian, yang sering disebut dengan daging buah adalah tali pusar (funiculus) dari biji durian. Daging buah akan mulai terbentuk pada Pada buah durian, yang sering disebut dengan daging buah adalah tali pusar (funiculus) dari biji durian. Daging buah akan mulai terbentuk pada