Diagnosis Menurut WHO 1997 yang dikutip oleh Suhendro 2009 dan IDAI

11

2.1.5 Diagnosis Menurut WHO 1997 yang dikutip oleh Suhendro 2009 dan IDAI

2012, kriteria diagnosis DBD ditegakkan melalui 2 kriteria : A. Kriteria Klinis 1 Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2 – 7 hari 2 Didapati uji tourniquet positif dengan salah satu bentuk perdarahan: a Petekie, ekimosis, atau purpura b Perdarahan mukosa tersering epistaksis atau perdarahan gusi, atau perdarahan dari tempat lain. c Hematemesis dan atau melena 3 Pembesaran hati 4 Syok yang di tandai dengan nadi lemah dan cepat disertai penurunan tekanan nadi =20 mm H g, tek anan d arah m enur un tekanan sistolik =80 mm Hg disertai ku li t yan g terab a dingin d an lembab terutama pada ujung hidung, jari dan kaki, pasien menjadi gelisah, dan timbul sianosis di sekitar mulut. B. Kriteria Laboratorium 1 Trombos it openia =100.000 ul 2 Terdapat peningkatan hematokrit = 20 dibandingkan dengan nilai hematokrit pada masa sebelum sakit atau masa konvalesen. 3 Tanda kebocoran plasma seperti : efusi pleura, asites atau hipoproteinemia. Dua atau tiga patokan klinis pertama disertai trombositopenia dan hemokonsentrasi sudah cukup untuk menegakkan diagnosa DBD IDAI, 2012. Tes serologis, kultur viral dari plasma 50 sensitif pada ke 5 Levin Weinberg, 2009, pemeriksaan IgM dengan ELISA Sondheimer, 2008, titer antibodi IgG yang meningkat 4 kali, serta pemeriksaan dengan PCR terhadap virus dengue dapat membantu penegakan diagnosa pasien DBD. Pada penderita DBD dengan enchepalitis, harus di periksa CSSCSF untuk membantu diagnosa American Academy of Pediatrics, 2007. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 12 Pemeriksaan Kadar AST dan ALT juga diperlukan karena berhubungan dengan derajat penyakit DBD. Pada anak dengan infeksi dengue semakin tinggi kadar AST dan ALT serum, semakin berat derajat penyakit. Kadar AST lebih tinggi dibandingkan kadar ALT serum dengan rasio 2-3:1 Darajat et al., 2008. Pada beberapa kasus dapat ditemukan leukopenia Sondheimer, 2008.

2.1.6 Karakteristik Derajat WHO 1975 yang dikutip dari Suhendro 2009 dan