Adi Robith Setiana

D. Kerangka Berpikir

berperilaku dalam mencapai tujuan yang telah Pada era globalisasi ini paradigma

ditentukan. Motivasi dapat ditimbulkan baik kepala sekolah sebagai hanya manajer kurang

dari dalam ( instrinsik ) maupun dari luar cocok, tetapi selain sebagai manajer, kepala

( ekstrinsik ). Dengan motivasi kerja yang tinggi sekolah harus mampu menjadi seorang

maka tujuan yang diinginkan dapat tercapai. pemimpin. Pemimpin adalah orang yang

Untuk dapat meningkatkan kinerja guru juga melakukan hal-hal yang benar, dan manajer

harus memiliki motivasi kerja yang tinggi. adalah orang yang melakukan hal- hal dengan

Dengan demikian motivasi kerja diduga benar. Pemimpin berkepentingan dengan

berpengaruh kepada kinerja guru. reaksi, wawasan, tujuan, sasaran, itikad,

Berdasarkan kerangka teoritik di atas maksud dan efektivitas hal-hal yang benar.

dapat diduga bahwa efektivitas kepemimpinan Manajer berkepentingan dengan efesien, cara

dan motivasi kerja dapat berpengaruh secara melakukan, urusan sehari-hari jalan singkat

langsung dan tidak langsung terhadap kinerja untuk melakukan banyak hal dengan benar.

guru.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa manajer

1. Jika efektivitas kepemimpinan tinggi, cenderung memikirkan anak buahnya sebagai

berimplikasi pada sumber daya, dan bertanya-tanya dalam hati

diduga

akan

tingginya kinerja guru dan sebaliknya jika sebesar apa penghasilan mereka dan

efektivitas kepemimpinan rendah diduga bagaimana dia bisa membantu mereka

akan berimplikasi pada melemahnya atau menjadi pahlawan.

merendahnya kinerja guru. Orientasi kepala sekolah sebagai

2. Jika guru bermotivasi kerja positif atau pemimpin sangatlah cocok dengan misi

tinggi, diduga akan berimplikasi pada daripada sekolah sebagai organisasi terbuka

kuatnya atau tingginya kinerja guru dan dan Agent of Change , yang mana sekolah

sebaliknya jika guru bermotivasi kerja dituntut inovatif, aspiratif dan tanggap

atau rendah diduga akan terhadap perkembangan zaman. Kesempatan

negatif

berimplikasi pada melemahnya atau ini lebih didukung dengan adanya otonomi

rendahnya kinerja guru. pendidikan dengan program Manajemen

3. Jika efektivitas kepemimpinan tinggi dan Berbasis Sekolah (School based Management) .

bermotivasi kerja positif atau tinggi, Dengan program tersebut kepala sekolah

diduga akan berimplikasi pada kuatnya mempunyai kewenangan yang lebih luas

atau tingginya kinerja guru dan sebaliknya dalam rangka mengelola sekolah, sehingga

efektvitas kepemimpinan atau dituntut memahami secara komprehensif

jika

motivasi kerja negatif atau rendah diduga manajemen sekolah. Kemampuan manajerial

akan berimplikasi pada melemahnya atau yang tinggi menjadikan sekolah efesien.

rendahnya kinerja guru. Tetapi juga tidak dikendalikan dengan

Untuk lebih jelasnya kerangka kemampuan kepemimpinannya yang efektif,

pemikiran tersebut diringkaskan dalam maka kepala sekolah akan menjadi manajer

gambar 1 sebagai berikut : yang

tangguh

yang menggunakan

kekuasaannya dengan semena-mena, dengan

kurang begitu memperhatikan aspek-aspek

moral, etika dan sosial. Harus diingat bahwa

kepala sekolah sebagai pemimpin harus

memegang pada prinsip utama saat

melaksanakan tugasnya yaitu bahwa orang

lebih penting ketimbang benda- benda mati.

Faktor lain yang menentukan kinerja

guru selain efektivitas kepemimpinan yang guru selain efektivitas kepemimpinan yang

grafik histogram dan normal probability plots pada software SPSS 20.0 for windows . Cara grafik histogram dalam menentukan suatu data berdistribusi normal atau tidak, cukup membandingkan antara data riil atau nyata dengan garis kurva yang terbentuk, apakah mendekati normal atau memang normal sama sekali. Jika data riil membentuk garis kurva cenderung tidak simetri terhadap mean (U), maka dapat dikatakan data berdistribusi tidak normal dan sebaliknya.

Pengujian normal probability plots yaitu dengan cara membandingkan data riil dengan data distribusi normal (otomatis oleh komputer) secara komulatif. Suatu data dikatakan berdistibusi normal jika garis data riil mengikuti garis diagonal.

(Danang

Sunyoto, 2013: 96)

Gambar 1.1 Tabel 2 Kerangka Pemikiran

Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test

E. Unstandar Hipotesis

dized

Adapun yang menjadi hipotesis

Residual

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan signifikan antara

Mean 0E-7 Normal Parameters a,b Std.

efektvitas kepemimpinan dengan kinerja

Deviation 1

guru pada MTs Serba Bakti Pondok

Absolute ,104

Pesantren Suryalaya Kab. Tasikmalaya.

Most Extreme Differences

Positive ,104

-,069 Terdapat hubungan signifikan antara

Negative

Kolmogorov-Smirnov Z

motivasi kerja dengan kinerja guru pada

Asymp. Sig. (2-tailed)

MTs Serba Bakti Pondok Pesantren

a. Test distribution is Normal. Suryalaya Kab. Tasikmalaya b. Calculated from data.

3. Sumber: Data diolah menggunakan software

Terdapat hubungan signifikan antara efektivitas kepemimpinan SPSS V.20.0 dan motivasi (2015)

kerja secara bersama-sama terhadap

Berdasarkan tabel 2 di atas bahwa kinerja guru pada MTs Serba Bakti

Pondok Pesantren Suryalaya

Kab.

seluruh data berasal dari distribusi normal hal ini dapat diketahui dari nilai sinifikan sebesar

Tasikmalaya 0,903 lebih besar dari 0,05.