PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 2 MEDAN.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X TGB

SMK NEGERI 2 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh :

LISA GUSMIRA

5113111021

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

ABSTRAK

Lisa Gusmira. NIM 511311021. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Kelas X TGB SMK Negeri 2 Medan. Skripsi. Fakultas Teknik – Universitas Negeri Medan. 2015.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Konstruksi Bangunan pada kompetensi dasar menerapkan dan mengelola spesifikasi dan karakteristik bahan adukan dan pasangan pada konstruksi bangunan di Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan T.P. 2014/2015 yang berjumlah 30 siswa. Prosedur tindakan dikemas dalam dua siklus yang terdiri dari empat kali pertemuan. Setiap siklus terdiri empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada siklus I mempelajari tentang Jenis dan klasifikasi bahan adukan dan pasangan serta gradasi agregat untuk bahan adukan dan pasangan. Pada siklus II mempelajari tentang Proporsi campuran adukan dan pasangan seta pemeriksaan sifat fisik dan mekanik secara visual sesuai SNI.

Data penelitian diambil dari lembar observasi dan instrumen tes hasil belajar yang terlebih dahulu diujicobakan pada siswa kelas XI. Berdasarkan hasil uji coba instrumen dari 25 soal pada siklus I terdapat 21 soal valid, uji tingkat kesukaran tidak terdapat soal mudah, 23 soal sedang dan 2 soal sukar, uji daya pembeda tes didapat 3 soal jelek, 5 soal cukup dan 17 soal baik, uji reliabilitas tes didapat 0,905 (sangat tinggi). Pada siklus II dari 22 soal diperoleh 21 soal valid, uji tingkat kesukaran terdapat 20 soal sedang dan 2 soal sukar, uji daya pembeda tes didapat 7 soal buruk, 6 soal cukup dan 9 soal baik, uji reliabilitas tes didapat 0,85 (tinggi). Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila nilai rata-rata aktivitas dan hasil belajar siswa memperoleh nilai ≥ 75 dan berhasil secara klasikal jika ≥ 75% dari seluruh siswanya tuntas .

Hasil penelitian menunjukkan aktivitas belajar siswa pada siklus I dengan hasil nilai rata-rata 77 dan persentase kelulusan yaitu 72% meningkat pada siklus II menjadi 89,60 dan Persentase kelulusan yaitu 92%. Hasil belajar siswa terjadi peningkatan,pada siklus I dengan hasil nilai rata-rata sebesar 63,33 dan persentase kelulusan yaitu 30% meningkat pada siklus II menjadi 80,33 dan persentase kelulusan yaitu 87%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan Model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan kompetensi dasar menerapkan dan mengelola spesifikasi dan karakteristik bahan adukan dan pasangan pada konstruksi bangunan pada siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan T.P. 2014/2015. Selain itu dapat menimbulkan suasana belajar yang menyenangkan karena siswa aktif dan belajar untuk menemukan sendiri makna dari pembelajarannya.


(3)

ABSTRACT

Lisa Gusmira. NIM 511311021. The application of Quantum Learning Model Teaching To Improve Learning Activities and Results Building Construction Class X TGB SMK Negeri 2 Medan. Essay. Faculty of Engineering - University of Medan. 2015.

This research is a classroom action research (PTK) aims to implement a learning model that can increase the activity and results of study subjects Building on core competencies to implement and manage specifications and characteristics of mortar and partner in building construction in Class X Expertise Program Architecture Engineering Vocational Negeri 2 Medan TP 2014/2015 totaling 30 students. Procedures action packed into two cycles, each cycle consisting of two meetings. Each cycle consists of stages of planning (planning), action (acting), observation (observing) and reflection (reflecting). In the first cycle to learn about the type and classification of materials mortar and couples as well as for materials mortar aggregate gradation and couples. In the second cycle study on mix proportion of mortar and couples seta examination of physical and mechanical properties visually according to SNI.

Data were taken from the test results of the students' learning and observation sheet. The trial results of research instruments of 25 questions on the first cycle there are 21 about valid, test the level of difficulty there are about easily, 23 about medium and 2 about the difficulty, test distinguishing tests obtained 3 about ugly, 5 a matter of considerable and 17 about the good, the test reliability of the test obtained 0.905 (very high). In the second cycle of 22 questions obtained 21 valid questions, test questions difficulty level there are 20 medium and two difficult problems, test distinguishing tests obtained 7 about the bad, 6 and 9 about the matter quite well, test the reliability of the test obtained 0.85 (high) , Research is successful is measured based on the average cumulative activity and learning outcomes of students obtaining a minimum value of 75 and finished in classical if the entire class of ≥ 75% of students complete.

The results showed the activity of students in the first cycle with the result of the average value of 77 and the percentage of graduation is 72% increased in the second cycle into 89.60 and graduation percentage is 92%. Increased student learning outcomes, in the first cycle with the result of the average value of 63,33 and 30% passing percentage increased in the second cycle into 80.33 and graduation percentage is 87%. Based on the results of this study concluded that the application of the learning model Quantum Teaching can increase the activity and student learning outcomes in the Subject Building basic competencies to implement and manage specifications and characteristics of mortar and partner in building construction on the students of Class X Expertise Program Architecture Engineering SMK 2 Medan TP 2014/2015. Moreover, it can cause learning fun for the students active and learn to find their own meaning of the learning.

Keywords: Learning Model QuantumTeaching, Student Activities and Learning Outcomes


(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasihnya, yang memberikan kesehatan dan kekuatan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Adapun skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Kelas X TGB SMK Negeri 2 Medan” ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Skripsi.

Dalam proses penyusunan skripsi, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak berupa materi, dukungan moril dan informasi. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si sebagai pembimbing Skripsi yang telah memberikan arahan dan bimbingan yang sangat bermanfaat kepada penyusun selama penyusunan skripsi ini.

2. Dra. Rosnelli, M.Pd sebagai Plt. Dekan Fakultas Teknik.

3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan sekaligus Dosen Pembimbing Akademik.

4. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Teknik Bangunan.

5. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd sebagai Penguji Sidang Meja Hijau.

6. Drs. Sempurna Perangin-angin, M.Pd sebagai Penguji Sidang Meja Hijau. 7. Drs. Ronald Butar-Butar, M.Pd sebagai Penguji Sidang Meja Hijau.


(5)

ii 8. Bapak Ir.Benry Siagian sebagai Guru Bidang Studi Konstruksi Bangunan dan

Teknik Gambar Bangunan

9. Orang Tua tercinta Bapak Agus Salim dan Ibu May Sarah, serta Saudara / Saudari saya Yuni dan Yudi yang telah memberikan bantuan dan dukungan baik berupa moral maupun materi sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 10. Hendra Syahputra , M.Ramadhan.Hsb, M.Syafi’I, Husnul Fahmi, Tamba Tua

Rambe, Yafri Riandi Nst, dan Seven Icon PTB yang selalu memberikan dukungan dan semangat tanpa henti-hentinya.

11. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Bangunan angkatan 2011 dan 2010 yang telah memberikan dukungan serta bantuan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam penyusunan skripsi.

Akhir kata penulis mengharapkan agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Menyadari bahwa skripsi ini masih mempunyai banyak kekurangan, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan skripsi ini, terima kasih.

Medan, Januari 2016 Penulis

Lisa Gusmira NIM. 5113111021


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSUTUJUAN LEMBAR PERSEMBAHAN ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teori ... 10


(7)

iv

1.1 Pengertian Aktivitas Belajar ... 10

1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar ... 12

1.3 Cara Menilai Aktivitas Belajar ... 17

2. Hakikat Hasil Belajar Konstruksi Bangunan ... 19

2.1 Belajar ... 19

2.2 Hasil Belajar ... 21

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar ... 24

2.4 Cara Menilai Hasil Belajar... 26

2.5 Hasil Belajar Konstruksi Bangunan ... 39

3. Hakikat Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Teaching) ... 40

3.1 Model Pembelajaran ... 40

3.2 Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Teaching) ... 41

3.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Teaching) ... 44

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 46

C. Kerangka Berfikir ... 46

D. Hipotesis Penelitian ... 49

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 50

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 50


(8)

D. Definisi Operasional ... 51

E. Rancangan Penelitian ... 53

F. Prosedur Penelitian ... 55

G. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 62

H. Uji Coba Intrumen Penelitian ... 68

I. Teknik Analisis Data ...74

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Siklus I (Dua Pertemuan) ... 76

1. Tahap Perencanaan (Plannning) ... 76

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting) ... 76

3. Tahap Pengamatan (Observing) ... 79

4. Tahap Refleksi ... 84

B. Siklus II (Dua Pertemuan) ... 86

1. Tahap Perencanaan (Plannning) ... 86

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting) ... 86

3. Tahap Pengamatan (Observing) ... 89

4. Tahap Refleksi ... 94

BAB V KESIMPULAN,IMPLIKASI,DAN SARAN A. Kesimpulan ... 97


(9)

vi B. Implikasi... 98 C. Saran... 100

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rata-rata Hasil Belajar Konstruksi Bangunan ... 4

Tabel 2.1 Cara Menilai Aktivitas Belajar ... 17

Tabel 2.2 Kata Kerja Operasional Ranah Kognitif ... 30

Tabel 2.3 Kata Kerja Operasional Ranah Afektif ... 34

Tabel 2.4 Kata Kerja Operasional Ranah Psikomotorik (Bloom) ... 36

Tabel 2.5 Kata Kerja Operasional Ranah Psikomotorik (Davc) ... 38

Tabel 2.6 Skala Penilaian... 39

Tabel 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 57

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Kognitif ... 63

Tabel 3.3 Lembar Penilaian Sikap ... 64

Tabel 3.4 Kisi-kisi Tes Psikomotorik ... 66

Tabel 3.5 Lembar Penilaian Keterampilan ... 67

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus I ... 79

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 81

Tabel 4.3 Hasil Belajar Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Siswa Pada Siklus1 ……….. 83

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus II ... 89

Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 91

Tabel 4.6 Hasil Belajar Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Siswa Pada Siklus1 ……….. 93


(11)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas... 54

Gambar 4.1 Grafik Skor Perolehan Aktivitas siklus I... 80

Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siswa siklus I... 82

Gambar 4.3 Grafik Skor Perolehan Aktivitas siklus II... 90

Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Siswa siklus II... 92

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Aktivitas siklus I dan II... 95


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 3 Bahan Ajar

Lampiran 4 Soal Tes Hasil Belajar

Lampiran 5 Lembar Pengamatan Aktivitas Lampiran 6 Perhitungan Uji Instrumen Siklus I Lampiran 7 Perhitungan Uji Instrumen Siklus II Lampiran 8 Hasil Penelitian

Lampiran 9 Dokumentasi

Lampiran 11 Surat Pengajuan Judul

Lampiran 12 Surat Penugasan Dosen Pembimbing Lampiran 13 Surat Perubahan Judul

Lampiran 14 Surat Izin Observasi

Lampiran 15 Surat Keterangan Observasi Lampiran 16 Surat Izin Uji Instrumen

Lampiran 17 Surat Keterangan Uji Instrumen Lampiran 18 Surat Izin Penelitian

Lampiran 19 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 20 Lembar Revisi


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dalam dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan banyak hal yang harus diperhatikan, antara lain : hasil belajar, proses belajar mengajar, metode pengajaran yang sesuai dengan materi ajar, fasilitas belajar, serta profesionalisme guru. Proses belajar mengajar merupakan unsur yang paling penting yang harus diperhatikan karena dengan pelaksanaan proses belajar mengajar yang baik tersebut tujuan pendidikan akan tercapai.

Salah satu lembaga pendidikan formal yang diharapkan mampu melaksanakan tujuan pendidikan nasional adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional, menjelaskan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) secara lebih spesifik, bahwa pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk jenis pekerjaan tertentu. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diarahkan untuk


(14)

2

memberikan bekal pengetahuan teknologi, keterampilan, sikap, dan etos kerja yang bertujuan mempersiapkan lulusan kelak menjadi tenaga kerja yang terampil dan profesional. Sejalan dengan usaha pencapaian tersebut, maka prosedur pengembangan sistem pengajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang baik agar lulusan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di masa kini dan masa yang akan datang sesuai dengan bidangnya masing-masing dan kebutuhan di lapangan.

Permendiknas No. 22 Tahun 2009 menjelaskan Standar Kompetensi Lulusan SMK sebagai berikut: (1) Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja; (2) Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya; (3) Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya; (4) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan; (5) Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik; (6) Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya. Sejalan dengan pernyataan tersebut, maka sekolah menengah kejuruan dituntut menghasilkan tenaga yang terampil dan bermutu serta cukup menguasai bidang yang digelutinya, sehingga tantangan yang dihadapi peserta didik nantinya dapat teratasi.

Salah satu sekolah menengah kejuruan yang terus berusaha menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan industri adalah SMK Negeri


(15)

3

2 Medan. SMK Negeri 2 Medan merupakan lembaga pendidikan formal yang memiliki beberapa program keahlian salah satunya Program Keahlian Teknik Bangunan yang terdiri dari 2 paket keahlian yaitu Teknik Gambar Bangunan (TGB) serta Konstruksi Batu dan Beton (KBB), dimana program keahlian ini melaksanakan serangkaian kegiatan belajar yang meliputi berbagai mata pelajaran keteknikan. Adapun salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam program keahlian teknik bangunan ialah mata pelajaran Konstruksi Bangunan karna menjadi dasar yang mendukung mata pelajaran produktif lainnya seperti ilmu bangunan gedung, rencana anggaran biaya, menggambar teknik, dan lain-lain. Melihat bahwa pentingnya mata pelajaran ini maka diharapkan seluruh peserta didik jurusan teknik bangunan memiliki kemampuan yang baik dalam bidang tersebut. Namun kenyataannya, belum semua siswa mampu menguasai mata pelajaran konstruksi bangunan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru mata pelajaran Konstruksi Bangunan pada Februari 2015 di SMK Negeri 2 Medan, dikemukakan bahwa nilai mata pelajaran konstruksi bangunan belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM). Adapun nilai KKM yang ditetapkan oleh SMK Negeri 2 Medan untuk mata pelajaran Konstruksi Bangunan ialah sebesar 75. Seorang siswa dikategorikan lulus/kompeten pada mata pelajaran konstruksi bangunan bila mencapai nilai skor lebih besar atau sama dengan (≥) kriteria ketuntasan minimum yaitu ≥ 75.

Secara umum, hasil belajar siswa berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari guru mata pelajaran Konstruksi Bangunan Kelas X Program Keahlian Teknik


(16)

4

Gambar Bangunan Tahun Pelajaran 2014/2015 pada semester ganjil dapat dilihat persentase nilai yang diperoleh siswa sebagai berikut :

Tabel 1. 1 Rata-Rata Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Kelas XTGB 1 Semester Ganjil T.A 2014/2015 SMK Negeri 2 Medan.

Tahun

Pelajaran Nilai

Jumlah Peserta Didik

Persentase Keterangan

2014/2015

≤ 74 10 32,25 Tidak Kompeten 75-79 7 22,58 Cukup Kompeten 80-89 10 32,25 Kompeten

90-100 4 12,90 Sangat Kompeten

Jumlah 31 100 %

-Sumber : Daftar Kumpulan Nilai (DKN) SMK Negeri 2 Medan

Dari tabel diatas, maka diketahui pada tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa 31 orang, yang memperoleh nilai ≤ 74 kategori tidak kompeten sebanyak 32,25 % (10 orang), nilai 75-79 kategori cukup kompeten sebanyak 22,58 % (7 orang), nilai 80-89 dengan kategori kompeten sebanyak 32,25 % (10 orang), dan nilai 90-100 kategori sangat kompeten sebanyak 12,90 % (4 orang). Seperti diketahui bahwa masih ada siswa yang nilainya dibawah ketuntasan minimum untuk mata pelajaran Konstruksi bangunan yaitu KKM 75 sesuai dengan standart kelulusan mata pelajaran konstruksi bangunan di SMK Negeri 2 Medan, Maka dengan itu dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran konstruksi bangunan masih perlu ditingkatkan lagi hinggaterdapat


(17)

5

sekurang-kurangnya ≥ 75% dari jumlah siswa yang berkompeten dengan nilai ≥ 75 pada hasil belajar Konstruksi Bangunan.

Rendahnya hasil belajar yang dialami siswa dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya ialah kurangnya aktivitas belajar siswa . Aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi antara guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Kurangnya aktivitas belajar tersebut dikarenakan tidak adanya variasi dalam proses belajar mengajar. Selama ini model pembelajaran yang diterapkan di SMK Negeri 2 Medan mengarah pada pembelajaran konvensional, dimana siswa cenderung diam sehingga siswa merasa bosan , tidak menikmati dan tidak termotivasi untuk mengikuti pembelajaran di kelas sehingga materi yang disampaikan oleh guru tidak dapat diterima dengan baik.

Komponen yang menentukan untuk menghasilkan proses belajar yang berkualitas adalah guru dan model pembelajaran yang digunakan. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu Quantum Teaching yang diharapkan mampu meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran konstruksi bangunan. Hal ini didasari oleh hasil penelitian Kristina Hariana dalam "Penerapan Strategi Pembelajaran Kuantum (Quantum Teaching) Untuk Meningkatkan Aktivitas & Hasil Belajar MDGT Siswa Kelas X Program keahlian Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam T.A 2013/2014, dapat diketahui bahwa nilai rata - rata hasil belajar MDGT siswa meningkat menjadi 81 ,78 dengan keterangan siswa Belum Tuntas (BT) tidak ada, Cukup (C) 7 orang, Baik (B) 20 orang, dan yang Sangat Baik (SB) 3 orang.


(18)

6

Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan pembelajaran yang meriah dengan Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dari uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul " Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Kelas X TGB SMK Negeri 2 Medan".

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukan di atas maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Kurangnya aktifitas siswa saat mengikuti proses belajar mengajar pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Medan.

2. Rendahnya hasil belajar konstruksi bangunan pada siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Medan.

3. Penerapan model pembelajaran Quantum teaching belum pernah digunakan dalam meningkatkan aktifitas siswa kelas X pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Medan

4. Penerapan model pembelajaran Quantum Teaching belum pernah digunakan dalam meningkatkan hasil belajar konstruksi bangunan pada siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Medan.


(19)

7

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, kemampuan, waktu dan biaya yang dimiliki peneliti, maka permasalahan ini hanya dibatasi oleh beberapa hal, yaitu :

1. Subjek dalam penelitian ini ialah siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Medan.

2. Penelitian hanya dilakukan untuk mengetahui aktifitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching. 3. Penelitian hanya dilakukan pada mata pelajaran konstruksi bangunan

pada kompetensi dasar menerapkan dan mengelola spesifikasi dan karakteristik bahan adukan dan pasangan pada konstruksi bangunan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan Identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, maka permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah penerapan model pembelajaran Quantum teaching dapat meningkatkan aktifitas belajar konstruksi bangunan pada siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Medan? 2. Apakah penerapan model pembelajaran Quantum teaching dapat


(20)

8

program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peningkatan aktifitas belajar siswa pada mata pelajaran konstruksi bangunan pada siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Medan dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran konstruksi bangunan pada siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Medan dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi sekolah

Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang bersangkutan.

2. Bagi guru

Dapat dijadikan alternatif pemilihan model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa pada mata pelajaran konstruksi bangunan.


(21)

9

Dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar dan aktivitasnya dalam proses pembelajaran konstruksi bangunan.

4. Bagi penelitian lanjutan

Sebagai tambahan informasi dan sebagai referensi untuk penelitian lanjutan.


(22)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa mata pelajaran Konstruksi Bangunan pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan. Hal ini dapat diketahui dengan nilai rata-rata hasil observasi aktivitas belajar siswa yang mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I dengan nilai rata-rata komulatif kelas 63,33 dengan Persentase kelulusan

yaitu 30 % meningkat menjadi 80,33 dengan Persentase kelulusan

80,33% pada siklus II.

2. Penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar konstruksi bangunan pada siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan. Hal ini dapat diketahui dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I nilai rata-rata komulatif kelas 73,97 dengan Persentase siswa tuntas belajar 66,7% menjadi 81,75 dengan persentase siswa tuntas belajar 86,7% pada siklus II.


(23)

98

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, terdapat hubungan positif antara model pembelajaran Quantum Teaching terhadap aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran konstruksi bangunan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan. Hasil penelitian

menunjukan bahwa model pembelajaran Quantum Teaching dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran konstruksi bangunan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan. Hal ini dapat menjadi bukti bahwa model pembelajaran Quantum Teaching dapat diterapkan pada mata pelajaran konstruksi bangunan, terutama untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.

Penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching sangat tepat dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dalam proses pembelajaran. Model ini mengajak dan membawa siswa akan lebih aktif, bersemangat dalam menggali

kemampuan individu, menumbuhkan rasa kepercayaan diri dengan

kemampuan yang dimiliki, bertanya, berdiskusi, menganalisis dan mampu menyelesaikan tugas tepat waktu dalam mengikuti proses pembelajaran karena

Model pembelajaran Quantum Teaching ini berpusat pada siswa (student

centered).

Dalam proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran

Quantum Teaching, siswa dilatih untuk mampu menggantikan bentuk

persaingan dengan saling kerja sama, melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar mereka dapat berdiskusi, menyampaikan gagasan dan konsep.


(24)

99

Mereka memiliki rasa peduli, tanggung jawab terhadap teman lain dalam proses belajarnya. Indikator aktivitas belajar yang dicapai adalah seluruh kegiatan yang berkaitan dengan memperhatikan Pelajaran, mengajukan pertanyaan, memberi jawaban, membuat kesimpulan, dan keaktifan dalam diskusi kelompok.

Penilaian terhadap hasil belajar sangat penting karena dapat memberikan informasi kepada guru mengenai ketercapaian tujuan belajar melalui proses belajar mengajar. Pada pembelajaran, guru berperan sebagai fasilitator dan motivator, selebihnya berpusat pada keaktifan siswa. Hasil belajar yang baik dapat tercapai jika guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai, salah satunya adalah model pembelajaran Quantum Teaching. Penerapan model pembelajaran Quantum Teaching sangat berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar konstruksi bangunan. Hasil penelitian membuktikan bahwa model pembelajaran Quantum Teaching dapat mengajak siswa antusias untuk mengikuti kegiatan belajar-mengajar, aktif dalam mengajukan pertanyaan dan memberi jawaban dari pertanyaan guru mengenai meteri yang diajarkan, aktif dalam memberikan pendapat dan menyimpulkan pembelajaran dan aktif dalam berdiskusi kelompok. Jadi data disimpulkan bahwa model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar konstruksi bangunan, terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa berdasarkan hasil penelitian


(25)

100

C. Saran

Setelah melihat hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Kepala SMK Negeri 2 Medan

Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi sekolah, maka diharapkan mendukung pelaksanaan secara berkesinambungan sebagai referensi yang dapat digunakan oleh guru mata pelajaran lain.

2. Bagi Guru

Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan model pembelajaran Quantum Teaching sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran Konstruksi Bangunan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Guru diharapkan mampu menjadi fasilitator yang terus-menerus membimbing siswa dalam membangun sendiri pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan materi pembelajaran.

3. Bagi Siswa

Model pembelajaran Quantum Teaching ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah. diharapkan siswa dapat menggali kemampuan individu yang dimiliki dan mengembangkan rasa kepercayaan diri. Dengan demikian siswa diharapkan memiliki keaktifan belajar yang tinggi di dalam menerima suatu materi pelajaran, hal ini akan berdampak positif bagi hasil belajar siswa itu sendiri.


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono. 2013 .Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pusaka Pelajar

Arikunto, S. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto. 2012. Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Deporter, Bobby .2010.Quantum Teaching : Mempraktekkan Quantum Learning

di Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Kaifah.

Djamarah, B Syaiful. 2011.Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Isjoni. 2013.Cooperative Learning. Bandung: Al- fabeta.

Istarani, 2011. Pembelajaran Kooperatif.Yogyakata : Pustaka Belajar Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2008. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Kunandar. 2003. Guru Profesional. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Nana Syaodih Sukmadinata. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Pasaribu, Kristina Hariana. 2014. Penerapan Strategi Pembelajaran Kuantum (Quantum Teaching) Untuk Meningkatkan Aktivitas & Hasil Belajar Menerapkan Dasar- Dasar Gambar Teknik (Mdgt) Siswa Kelas X Program Keahlian Gambar Bangunan Smk Negeri 1 Lubuk Pakam. Medan : Unimed

Sagala, S . 2009.Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahan

Problema Belajar Mengajar. Cetak ke-7.Bandung : Alfabeta.

Sanjaya, W. 2007 . Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses

Pendidikan .Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Sardiman A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada


(27)

102

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinnya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Belajar Proses belajar mengajar . cetakan

ke-14.Bandung : Remaja Rosdakarya

Suryabrata, Sumardi. 1984.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali. Syah, Muhibbin. 2010.Psikologi Belajar.Jakarta : Raja Grafindo Persada.


(1)

97 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa mata pelajaran Konstruksi Bangunan pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan. Hal ini dapat diketahui dengan nilai rata-rata hasil observasi aktivitas belajar siswa yang mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I dengan nilai rata-rata komulatif kelas 63,33 dengan Persentase kelulusan yaitu 30 % meningkat menjadi 80,33 dengan Persentase kelulusan 80,33% pada siklus II.

2. Penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar konstruksi bangunan pada siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan. Hal ini dapat diketahui dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I nilai rata-rata komulatif kelas 73,97 dengan Persentase siswa tuntas belajar 66,7% menjadi 81,75 dengan persentase siswa tuntas belajar 86,7% pada siklus II.


(2)

98

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, terdapat hubungan positif antara model pembelajaran Quantum Teaching terhadap aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran konstruksi bangunan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran konstruksi bangunan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan. Hal ini dapat menjadi bukti bahwa model pembelajaran Quantum Teaching dapat diterapkan pada mata pelajaran konstruksi bangunan, terutama untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.

Penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching sangat tepat dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dalam proses pembelajaran. Model ini mengajak dan membawa siswa akan lebih aktif, bersemangat dalam menggali kemampuan individu, menumbuhkan rasa kepercayaan diri dengan kemampuan yang dimiliki, bertanya, berdiskusi, menganalisis dan mampu menyelesaikan tugas tepat waktu dalam mengikuti proses pembelajaran karena Model pembelajaran Quantum Teaching ini berpusat pada siswa (student centered).

Dalam proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching, siswa dilatih untuk mampu menggantikan bentuk persaingan dengan saling kerja sama, melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam


(3)

Mereka memiliki rasa peduli, tanggung jawab terhadap teman lain dalam proses belajarnya. Indikator aktivitas belajar yang dicapai adalah seluruh kegiatan yang berkaitan dengan memperhatikan Pelajaran, mengajukan pertanyaan, memberi jawaban, membuat kesimpulan, dan keaktifan dalam diskusi kelompok.

Penilaian terhadap hasil belajar sangat penting karena dapat memberikan informasi kepada guru mengenai ketercapaian tujuan belajar melalui proses belajar mengajar. Pada pembelajaran, guru berperan sebagai fasilitator dan motivator, selebihnya berpusat pada keaktifan siswa. Hasil belajar yang baik dapat tercapai jika guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai, salah satunya adalah model pembelajaran Quantum Teaching. Penerapan model pembelajaran Quantum Teaching sangat berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar konstruksi bangunan. Hasil penelitian membuktikan bahwa model pembelajaran Quantum Teaching dapat mengajak siswa antusias untuk mengikuti kegiatan belajar-mengajar, aktif dalam mengajukan pertanyaan dan memberi jawaban dari pertanyaan guru mengenai meteri yang diajarkan, aktif dalam memberikan pendapat dan menyimpulkan pembelajaran dan aktif dalam berdiskusi kelompok. Jadi data disimpulkan bahwa model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar konstruksi bangunan, terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa berdasarkan hasil penelitian


(4)

100

C. Saran

Setelah melihat hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Kepala SMK Negeri 2 Medan

Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi sekolah, maka diharapkan mendukung pelaksanaan secara berkesinambungan sebagai referensi yang dapat digunakan oleh guru mata pelajaran lain.

2. Bagi Guru

Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan model pembelajaran Quantum Teaching sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran Konstruksi Bangunan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Guru diharapkan mampu menjadi fasilitator yang terus-menerus membimbing siswa dalam membangun sendiri pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan materi pembelajaran.

3. Bagi Siswa

Model pembelajaran Quantum Teaching ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah. diharapkan siswa dapat menggali kemampuan individu yang dimiliki dan mengembangkan rasa kepercayaan diri. Dengan demikian siswa diharapkan memiliki keaktifan belajar yang tinggi di dalam menerima suatu materi


(5)

101 Yogyakarta: Pusaka Pelajar

Arikunto, S. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto. 2012. Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Deporter, Bobby .2010.Quantum Teaching : Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Kaifah.

Djamarah, B Syaiful. 2011.Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Isjoni. 2013.Cooperative Learning. Bandung: Al- fabeta.

Istarani, 2011. Pembelajaran Kooperatif.Yogyakata : Pustaka Belajar Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2008. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Kunandar. 2003. Guru Profesional. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Nana Syaodih Sukmadinata. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Pasaribu, Kristina Hariana. 2014. Penerapan Strategi Pembelajaran Kuantum (Quantum Teaching) Untuk Meningkatkan Aktivitas & Hasil Belajar Menerapkan Dasar- Dasar Gambar Teknik (Mdgt) Siswa Kelas X Program Keahlian Gambar Bangunan Smk Negeri 1 Lubuk Pakam. Medan : Unimed

Sagala, S . 2009.Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahan Problema Belajar Mengajar. Cetak ke-7.Bandung : Alfabeta.

Sanjaya, W. 2007 . Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan .Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Sardiman A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sardiman, AM. 2009. Interaksi Belajar dan Mengajar . Jakarta: RajaGrafindo Persada.


(6)

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinnya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Belajar Proses belajar mengajar . cetakan ke-14.Bandung : Remaja Rosdakarya

Suryabrata, Sumardi. 1984.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali. Syah, Muhibbin. 2010.Psikologi Belajar.Jakarta : Raja Grafindo Persada.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 4 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DASAR KECANTIKAN RAMBUT SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

2 18 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA PROGRAM KEAHLIAN KBB SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 4 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 STABAT TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 42

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOFERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK BANGUNAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 7 33

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN WORD SQUARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 13 MEDAN T.A 2013/2014.

0 3 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN T.A. 2012/2013.

0 2 24

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AUTOCAD SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT.

1 2 32

Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X TGB B pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 2 Sukoharjo.

0 0 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARCS (ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, SATISFACTION) DAN ALAT PERAGA KOMPONEN BANGUNAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB A SMK NEGERI 2 SUKOHARJO.

0 0 18