Analisa Perbandingan Bahan Bakar Kerosin dengan Kayu Bakar untuk Massa yang Sama

5.4. Total Perbandingan Bahan Bakar Kerosin dengan Kayu Bakar

5.4.1. Analisa Perbandingan Bahan Bakar Kerosin dengan Kayu Bakar untuk Massa yang Sama

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dan berdasarkan atas perhitungan sebelumnya, bahwa masa kerosin yang dibutuhkan untuk pengeringan kakao adalah 7,5 liter atau 6,1 kg. Sedangkan massa kayu bakar yang dibutuhkan untuk pengeringan kakao adalah 13,64 kg. Jadi nilai massa bahan bakar yang diambil untuk analisa perbandingan bahan bakar kerosin dengan kayu bakar untuk massa yang sama adalah 13,64 kg. Artinya bahan bakar kerosin yang dipakai sama dengan bahan bakar kayu yaitu sebanyak 13,64 kg. Setelah bahan bakar kerosin yang dipakai diketahui jumlahnya, maka selanjutnya didapat hasil sebagai berikut : 1. Total kebutuhan energi untuk proses pengeringan kakao per siklus Q T k NKB QT × = bakar bahan Kebutuhan Dimana : NKB k = Nilai kalor bakar kerosin = 11000 kkalkg Maka didapatlah : kkal 11000 kkalkg ,64 13 × = QT = 150040 kkal Jadi total kebutuhan energi untuk proses pengeringan kakao per siklus menggunakan 13,64 kg kerosin adalah 150040 kkal. 2. Kebutuhan air untuk menghasilkan uap air pada proses pengeringan Dari hasil perhitungan kebutuhan air setelah dilakukan pengujian alat pengering dengan massa bahan bakar kerosin 6,1 kg, kebutuhan air untuk menghasilkan uap air pada proses pengeringan adalah 20 liter selama 10 jam. Hasil tersebut kemudian dijadikan acuan untuk mencari kebutuhan air untuk menghasilkan uap air jika menggunakan 13,64 kg kerosin. Selanjutnya dicari kebutuhan air untuk menghasilkan uap air tiap 1 kg massa bahan bakar kerosin. 1 kg kerosin membutuhkan air sebanyak = 6,1 20 = 3,28 liter Maka untuk 13,64 kg kerosin, massa air yang dibutuhkan untuk menghasilkan uap air pada proses pengeringan kakao adalah : 3,28 liter × 13,64 = 44,74 liter Universitas Sumatera Utara Jadi kebutuhan bahan bakar untuk menghasilkan uap air yang digunakan untuk pengeringan kakao dengan menggunakan 13,64 kg kerosin adalah 44,74 liter. 3. Lama pengeringan untuk mengeringkan kakao Untuk mencari lama waktu pengeringan dapat menggunakan perbandingan kebutuhan energi. Perbandingan kebutuhan energi ini berdasarkan atas energi yang dibutuhkan dari penggunaan 6,1 kg kerosin dengan energi yang dibutuhkan dari penggunaan 13,64 kg kerosin. Nilai perbandingan kebutuhan energi = kkal 67098,722 kkal 150040 = 2,236 Selanjutnya lama pengeringan dengan memakai 6,1 kg bahan bakar kerosin dibagi dengan nilai perbandingan kebutuhan energi. Lama pengeringan dengan memakai 6,1 kg kerosin adalah 10 jam. Maka lama pengeringan untuk mengeringkan kakao dengan menggunakan 13,64 kg bahan bakar kerosin adalah : Lama pengeringan memakai 13,64 kg kerosin = 2,236 jam 10 = 4,47 jam ≈ 4,5 jam Jadi waktu yang diperlukan untuk mengeringkan kakao dengan menggunakan 13,64 kg bahan bakar kerosin adalah 4,5 jam. 4. Suhu rata – rata selama pengeringan berlangsung Untuk mencari suhu rata – rata selama proses pengeringan dapat menggunakan perbandingan kebutuhan energi. Perbandingan kebutuhan energi ini berdasarkan atas energi yang dibutuhkan dari penggunaan 6,1 kg kerosin dengan energi yang dibutuhkan dari penggunaan 13,64 kg kerosin. Nilai perbandingan kebutuhan energi = kkal 67098,722 kkal 150040 = 2,236 Selanjutnya suhu rata – rata dengan memakai 6,1 kg bahan bakar kerosin dikalikan dengan nilai perbandingan kebutuhan energi. Suhu rata - rata dengan memakai 6,1 kg kerosin adalah 67,374 o C. Maka suhu rata - rata untuk mengeringkan kakao dengan menggunakan 13,64 kg bahan bakar kerosin adalah : Suhu rata - rata memakai 13,64 kg kerosin = 2,236 C 67,374 ×  = 150,65 o C Jadi suhu rata – rata menggunakan 13,64 kg kerosin adalah 150,65 o C. Universitas Sumatera Utara 5. Perbandingan analisa biaya antara bahan bakar kerosin dengan kayu untuk massa bahan bakar yang sama Dari hasil perhitungan di atas, maka perbandingan analisa biaya antara bahan bakar kerosin dengan kayu untuk pemakaian massa bahan bakar yang sama dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.12. Perbandingan analisa biaya antara kerosin dengan kayu bakar untuk pemakaian massa bahan bakar yang sama pada saat ini Bahan bakar Harga satuan bahan bakar Rp Biaya penerimaan per siklus Rp Biaya variabel per siklus Rp Biaya bahan bakar per siklus Rp Kerosin 7.000,- 22.680,- 154.400,- 116.900,- Kayu bakar 500,- 22.750,- 15.435,- 4.635,- Dari perhitungan kebutuhan energi, kebutuhan air, lama pengeringan dan suhu rata – rata dalam proses pengeringan kakao dengan menggunakan bahan bakar kerosin dengan massa 13,64 kg maka didapatlah nilai perbandingan performance alat pengering memakai bahan bakar kerosin dan kayu dengan massa bahan bakar yang sama. Hasil dari perbandingan bahan bakar tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.13. Perbandingan alat pengering berdasarkan bahan bakar yang digunakan saat ini selama pengeringan berlangsung Bahan bakar Suhu rata-rata o C Waktu pengeringan jam Kebutuhan air liter Kadar air Kebutuhan energi kkal Kebutuhan bahan bakar kg Nilai kalor bakar kkalkg Harga satuan bahan bakar Rp Kerosin 150,65 4,5 44,74 7,027 150040 13,64 11000 7000 Kayu bakar 77,296 8 20 7,027 54576,830 13,64 4000 500 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pengeringan dengan menggunakan massa bahan bakar yang sama untuk pemakaian bahan bakar kerosin lebih efektif dari segi performance alat pengering. Hanya saja pengeringan memakai bahan bakar kayu masih lebih unggul dibandingkan pemakaian bahan bakar kerosin dari segi biaya untuk saat ini. Universitas Sumatera Utara

5.4.2. Total Perbandingan Bahan Bakar Kerosin dengan Kayu Bakar dari Hasil Pengujian pada saat ini