Keadaan Lapasrutan pada umumnya.

BAB II PENANGANAN KHUSUS TERHADAP NARAPIDANA YANG MENDERITA HIVAIDS.

A. Keadaan Lapasrutan pada umumnya.

Selama ini masyarakat sangat dekat dengan istilah penjara, walau kemudian istilah ini telah berganti menjadi lembaga pemasyarakatan. Secara tegas dinyatakan dalam Undang-undang tentang definisi dari Lembaga pemasyarakatan. Lembaga pemasyarakatan atau Lapas adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan. 19 Kenyataan Lapas tidak hanya dihuni oleh narapidana dan anak didik pemasyarakatan saja. Tetapi juga dihuni oleh tahanan. Seharusnya secara ideal para tahanan itu ditempatkan khusus di Rumah Tahanan Negara Rutan. Rutan adalah unit pelaksana teknis dibidang penahanan untuk kepentingan penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan disidang pengadilan yang berada dan bertanggung jawab langsung kepada kantor wilayah Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. Selama ini masyarakat sangat dekat dengan istilah penjara, walau kemudian istilah ini berganti menjadi lembaga pemasyarakatan. Lembaga pemasyarakatan atau Lapas. 20 Klasifikasi Lapas didasarkan atas kapasitas, tempat kedudukan dan kegiatan kerja. Pelaksanaan pembinaan narapidana harus sesuai dan berdasarkan asas pancasila, yang mana harkat dan martabat manusia harus dihargai. 21 a Lapas Klas I Tidak dapat lagi sewenang-sewenang. Pengklasifikasian Lembaga Pemasyarakatan dalam struktur organisasi Lembaga Pemasyarakatan berdasarkan surat keputusan Menteri Kehakiman RI No.M.01.PR.07.03 tahun 1985 dalam pasal 4 ayat 1 diklasifikasikan dalam 3 klas yaitu: b Lapas Klas IIA c Lapas Klas IIB Sedangkan rumah tahanan negaracabang Rutan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor M.04.OPR.07.03 tahun 1985 diklasifikasikan dalam 3 klas yaitu: a Rumah Tahanan Negara Klas I b Rumah Tahanan Negara Klas IIA c Rumah Tahanan Negra Klas IIB d Cabang Rutan 19 Indonesia, Undang-undang nomor: 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, Pasal 1 ayat 3. 20 Indonesia, Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM RI, No.M.04.PR.07.03 tahun 1985 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Tahanan Negara dan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, ps. 1. 21 Hadi Gunawan, “Pelaksanaan pembinaan Narapidana Kasus Narkotika dan Psikotropika di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Cipinang,” Skripsi Sarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 2005, hal. 99. Klasifikasi tersebut didasarkan atas kapasitas dan lokasi. Indonesia mempunyai banyak Unit Pelayanan Teknis UPT yang difungsikan untuk bermacam macam kebutuhan. Sejauh ini di Indonesia terdapat 525 Unit Pelayanan Teknis yang terdiri dari: 22 a Lembaga Pemasyarakatan : 207 UPT b Rumah Tahanan Negara : 132 UPT c Cabang Rutan : 58 UPT d BAPAS : 67 UPT e Rupbasan : 61 UPT Melihat realitas yang ada maka over kapasitas telah menjadi persoalan bagi hampir semua lembaga pemasyarakatan. Jumlah hunian tidak sebanding dengan jumlah warga binaan. Jumlah kapasitas yang seharusnya dari LapasRutan Seluruh Indonesia 73.000 orang. Sedangkan pada kenyataannya disi penghuni 111.357 orang Nopember 2006. 23

D. Situasi HIVAIDS di Lapasrutan.