Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi

menganalisis tentang batas anggaran untuk konsumsi pada dua periode, yaitu: pada periode pertama, tabungan sama dengan pendapatan dikurangi konsumsi: S = Y 1 – C 1 ................................................................................................ 2.10 dalam periode kedua, konsumsi sama dengan akumulasi tabungan termasuk bunga tabungan ditambah pendapatan periode kedua, yaitu: C 2 = 1 + rS + Y 2 ......................................................................................2.11 di mana r adalah tingkat bunga riil, variabel S menunjukkan tabungan atau pinjaman dan persamaan ini berlaku dalam kedua kasus. Jika konsumsi pada periode pertama kurang dari pendapatan periode pertama, berarti konsumen menabung dan S lebih besar dari nol. Jika konsumsi periode pertama melebihi pendapatan periode pertama, konsumen meminjam dan S kurang dari nol. Untuk menderivasi batas anggaran konsumen, maka kombinasi persamaan 2.10 dan persamaan 2.11 menghasilkan persamaan: C 2 = 1 + r Y 1 – C 1 + Y 2 .........................................................................2.12 persamaan ini menghubungkan konsumsi selama dua periode dengan pendapatan dalam dua periode.

2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi

Banyak ahli yang telah menguraikan pendapatnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi sebagaimana telah diuraikan sebelumnya dan faktor faktor yang mempengaruhi konsumsi tersebut telah dijabarkan ke dalam suatu fungsi konsumsi yang terangkum dalam persamaan 2.1 sampai dengan 2.12 tersebut di atas. Begitu pentingnya bahasan tentang konsumsi sehingga banyak ahli lainnya yang turut membahas tentang determinan konsumsi. Misalnya, Spencer 1977, menurutnya, faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi diantaranya adalah pendapatan disposable yang merupakan faktor utama, banyaknya anggota keluarga, usia anggota keluarga, pendapatan yang terdahulu dan pengharapan akan pendapatan di masa yang akan datang. Menurut Samuelson 1999 bahwa faktor-faktor pokok yang mempengaruhi dan menentukan jumlah pengeluaran untuk konsumsi adalah pendapatan disposable sebagai faktor utama, pendapatan permanen dan pendapatan menurut daur hidup, kekayaan dan faktor permanen lainnya seperti faktor sosial dan harapan tentang kondisi ekonomi di masa yang akan datang. Parkin 1993 sependapat dengan teori ahli-ahli lainnya bahwa pengeluaran konsumsi rumah tangga ditentukan oleh banyak faktor. Namun menurut Parkin yang paling penting dari faktor-faktor yang menentukan pengeluaran konsumsi hanya dua, yaitu: pendapatan disposable dan pengharapan terhadap pendapatan di masa yang akan datang expected future income. Nicholson 1991 menyatakan bahwa persentase pendapatan yang dibelanjakan untuk pangan cenderung turun jika pendapatan meningkat. Kondisi ini menunjukkan adanya hubungan yang terbalik antara persentase kenaikan pendapatan dengan persentase pengeluaran untuk pangan. Keadaan ini lebih dikenal dengan Hukum Engel Engel’s Law. Dalam hukum Engel dikemukakan tentang kaitan antara tingkat pendapatan dengan pola konsumsi. Hukum ini menerangkan bahwa pendapatan disposable yang berubah-ubah pada berbagai tingkat pendapatan, dengan naiknya tingkat pendapatan maka persentase yang digunakan untuk sandang dan pelaksanaan rumah tangga adalah cenderung konstan. Sementara persentase yang digunakan untuk pendidikan, kesehatan dan rekreasi semakin bertambah. Godam 2007 menyebutkan terdapat 3 penyebab perubahan konsumsi, yaitu:

1. Penyebab Faktor Ekonomi

a. Pendapatan Pendapatan yang meningkat tentu saja biasanya otomatis diikuti dengan peningkatan pengeluaran konsumsi. Contoh: seseorang yang tadinya makan nasi beras kualitas rendah ketika mendapat pekerjaan yang menghasilkan gaji yang besar akan meninggalkan nasi beras kualitas rendah menjadi nasi beras kualitas tinggi. Orang yang tadinya makan sehari dua kali bisa jadi tiga kali ketika dapat tunjangan tambahan dari pabrik. b. Kekayaan Kekayaan secara eksplisit maupun implisit, sering dimasukan dalam fungsi konsumsi agregat sebagai faktor yang menentukan konsumsi. Seperti dalam hipotesis pendapatan permanen yang dikemukakan oleh Friedman, Albert Ando dan Franco Modigliani menyatakan bahwa hasil bersih net worth dari