Abutment Data Analisis Struktur Box Girder Jembatan Fly Over Rawabuaya Sisi Barat Terhadap Gempa

35

G. Parametric Variations

Parametric variations merupakan input parameter yang ada di program komputer CSi Bridge 15 yang termasuk ke dalam parameter superstructure atau konstruksi atas dari sebuah jembatan untuk memberikan sebuah variasi bentuk penampang konstruksi deck, yaitu box girder. Secara umum, konstruksi box girder jembatan fly over Rawabuaya terbagi menjadi tiga span. Span 1 memiliki jarak 41 m dari pier P8B ke pier P7B, span 2 memiliki jarak 50 m dari pier P7B ke pier P6B, dan span 3 memiliki jarak 41 m dari pier P6B ke pier P5B. Pada setiap span-nya, box girder jembatan fly over Rawabuaya memiliki variasi tinggi depth yang berbeda-beda. Pada pier P8B, struktur box girder memiliki tinggi 1,5 m; sedangkan pada pier P7B, struktur box girder memiliki tinggi 2,8 m. Struktur box girder di span 2 memiliki tinggi 1,6 m di tengahnya; sedangkan pada pier P6B struktur box girder memiliki tinggi 2,8 m; dan pada pier P5B, struktur box girder memiliki tinggi 1,5 m. Parametric variations dari jembatan fly over Rawabuaya dapat dilihat pada Lampiran 11.

H. Bearing Data

Bearing data merupakan input parameter yang ada di program komputer CSi Bridge 15 yang termasuk ke dalam parameter substructure atau konstruksi bawah dari sebuah jembatan. Bearing pada jembatan fly over Rawabuaya ini berupa pot bearing yang menghubungkan antara konstruksi atas box girder dengan konstruksi bawah pier. Terdapat empat jenis profil pot bearing pada jembatan fly over Rawabuaya ini dan dibedakan berdasarkan arah transfer gaya yang bekerja, diantaranya: a Free, transfer gaya searah memanjang jembatan dan tegak lurus terhadap arah memanjang jembatan; b Along free, transfer gaya searah memanjang jembatan; c Normal free, transfer gaya tegak lurus terhadap arah memanjang jembatan; d Fixed, transfer gaya secara terpusat. Bearing data dari jembatan fly over Rawabuaya dapat dilihat pada Lampiran 12.

I. Abutment Data

Abutment data merupakan input parameter yang ada di program komputer CSi Bridge 15 yang termasuk ke dalam parameter substructure atau konstruksi bawah dari sebuah jembatan. Abutment data ini memodelkan pier P5B dan pier P8B sebagai suatu konstruksi yang bersentuhan langsung dengan tanah, bukan sebagai pier utuh karena bagian jembatan fly over Rawabuaya yang dimodelkan terbatas pada konstruksi box girder sisi barat saja. Profil abutment yang digunakan hanya fixed, akan tetapi profil bearing yang bekerja ada dua, yaitu free dan normal free. Abutment data dari jembatan fly over Rawabuaya dapat dilihat pada Lampiran 13.

J. Bent Data

Bent data merupakan input parameter yang ada di program komputer CSi Bridge 15 yang termasuk ke dalam parameter substructure atau konstruksi bawah dari sebuah jembatan. Bent data ini dimodelkan untuk menempatkan bearing pada struktur pier agar profil bearing untuk dua profil di setiap pier-nya dapat terdefinisi. Cap beam length pada bent pier P6B dan bent pier P7B diperoleh dari titik tengah dari lebar box girder, yaitu 4,5 m dan number of columns yang di-input-kan sebanyak 1 buah. Untuk cap beam section pada masing-masing bent diperoleh dari input yang telah dilakukan pada frame properties sebelumnya. Karena struktur atas atau superstructure dari jembatan fly over Rawabuaya ini adalah continuous, maka bent type yang digunakan adalah single bearing line dengan girder support condition yaitu connect to girder bottom only. Bent data dari jembatan fly over Rawabuaya dapat dilihat pada Lampiran 14. 36 Pada bridge bent column data, di-input-kan frame properties untuk pier P6B dan pier P7B pada masing-masing bent dengan distance 2,25 yang merupakan titik tengan dari cap beam length. Sedangkan untuk height, di-input-kan masing-masing tinggi dari setiap pier, pier P6B setinggi 10,5 m dan pier P7B setinggi 11,5 m. Untuk base support pada setiap pier menggunakan profil fixed. Bent column data dari jembatan fly over Rawabuaya dapat dilihat pada Lampiran 15.

3.4.2. Tahap Pembebanan pada Permodelan Komputer

Tahap pembebanan pada permodelan komputer dilakukan dengan menggunakan program komputer yang sama seperti pada tahap permodelan komputer, yaitu CSi Bridge 15. Tahap pembebanan pada permodelan komputer ini mengacu pada Standar Pembebanan Untuk Jembatan RSNI T-02-2005 dan beberapa tambahan peraturan pembebanan yang ada pada program komputer CSi Bridge 15 ini.

A. Vehicle Load Data

Vehicle load data merupakan input parameter pembebanan jembatan yang ada di program komputer CSi Bridge 15 yang termasuk ke dalam beban lalu lintas, yaitu beban truk T . Input parameter pembebanan untuk beban truk T pada jembatan fly over Rawabuaya ini mengikuti parameter yang telah disediakan oleh program komputer CSi Bridge, yaitu HL-93K. Vehicle load data untuk beban truk T dari jembatan fly over Rawabuaya dapat dilihat pada Lampiran 16.

B. Load Patterns

Load patterns merupakan input parameter pembebanan jembatan yang ada di program komputer CSi Bridge 15, dimana semua jenis beban yang bekerja pada jembatan fly over Rawabuaya ini didefinisikan dengan type yang telah disediakan oleh program komputer. Input parameter load patterns ini mengacu pada RSNI T-02-2005 tentang Standar Pembebanan Untuk Jembatan , dimana input parameter untuk self weight multiplier hanya ada dua macam, yaitu 1 dan 0. Angka 1 di-input- kan jika jenis pembebanan mengikuti peraturan pada program komputer, sedangkan angka 0 di-input- kan jika jenis pembebanan mengikuti peraturan yang akan di-input oleh user. Jenis pembebanan yang menggunakan angka 1 hanya beban mati dan pengaruh prategang, sedangkan jenis pembebanan lainnya menggunakan angka 0. Load patterns dari jembatan fly over Rawabuaya dapat dilihat pada Lampiran 17.

C. Response Spectrum

Response spectrum merupakan input parameter pembebanan jembatan yang ada di program komputer CSi Bridge 15 yang termasuk ke dalam beban gempa. Response spectrum ini merupakan sebuah fungsi turunan dari fungsi time histories dengan meng-input-kan parameter percepatan spektral 0,2 detik S S dan percepatan spektral 1,0 detik S 1 serta peak ground acceleration PGA berdasarkan RSNI 03-1726-2010 tentang Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung dan Peta Zonasi Gempa Indonesia 2010. Secara umum, jembatan fly over Rawabuaya ini berada di daerah Jakarta, sehingga input parameter untuk percepatan spektral 0,2 detik S S bernilai 0,6 dan input parameter untuk percepatan spektral 1,0 detik S 1 bernilai 0,25 dengan input parameter untuk peak ground acceleration PGA bernilai 0,67. Input parameter untuk site class, khususnya site coefficient F a dan F v mengacu pada Tabel 10 dan Tabel 11, dimana untuk site class tanah lunak S E dengan nilai percepatan spektral diantara 37 0,2 detik S S = 0,75 dan 0,2 detik S S = 0,5 yaitu 1,5; dan site class tanah lunak S E dengan nilai percepatan spektral diantara 1,0 detik S 1 = 0,3 dan 1,0 detik S 1 = 0,2 yaitu 3. Sedangkan site coefficient F PGA bernilai 0,9; sehingga dengan menggunakan rumus response spectrum pada Persamaan 50 dan Persamaan 51, diperoleh nilai S DS 0,9 dan nilai S D1 0,75. Grafik fungsi dari response spectrum yang diperoleh dengan menggunakan program komputer CSi Bridge 15 dapat dilihat pada Lampiran 18.

D. Point Load Distribution Data

Point load distribution data merupakan input parameter pembebanan jembatan yang ada di program komputer CSi Bridge 15 dimana beban jembatan yang termasuk beban terpusat point load di-input-kan. Pada jembatan fly over Rawabuaya ini, beban jembatan yang termasuk ke dalam point load adalah tiang listrik yang merupakan beban mati tambahan utilitas sebesar 0,1 kNm sepanjang 132 m dengan jarak 25 m setiap tiang listrik pada sisi kiri dan kanan dari jembatan fly over Rawabuaya. Point load distribution data dari jembatan fly over Rawabuaya dapat dilihat pada Lampiran 19.

E. Line Load Distribution Data

Line load distribution data merupakan input parameter pembebanan jembatan yang ada di program komputer CSi Bridge 15 dimana beban jembatan yang termasuk beban garis line load di- input-kan. Pada jembatan fly over Rawabuaya ini, beban jembatan yang termasuk ke dalam line load adalah beban angin dan beban mati parapet. Dengan menggunakan rumus T EW pada Persamaan 46, diperoleh input line load untuk beban angin sebesar 1,008 kNm sepanjang 132 m dan 3,6 kNm untuk beban mati parapet sepanjang 132 m. Line load distribution data dari jembatan fly over Rawabuaya dapat dilihat pada Lampiran 20.

F. Area Load Distribution Data

Area load distribution data merupakan input parameter pembebanan jembatan yang ada di program komputer CSi Bridge 15 dimana beban jembatan yang termasuk beban area area load di- input-kan. Pada jembatan fly over Rawabuaya ini, beban jembatan yang termasuk ke dalam area load adalah beban lajur D , beban mati tambahan aspal, dan gaya rem. Dengan menggunakan rumus Q TD pada Persamaan 44, diperoleh input area load untuk beban lajur D sebesar 5,93 kNm 2 , beban mati tambahan aspal sebesar 1,59 kNm, dan gaya rem sebesar 1,488 kN. Area load distribution data dari jembatan fly over Rawabuaya dapat dilihat pada Lampiran 21.

G. Temperature Gradient Data

Temperature gradient data merupakan input parameter pembebanan jembatan yang ada di program komputer CSi Bridge 15 dimana pada struktur jembatan fly over Rawabuaya ini terdapat perbedaan temperatur yang umumnya terjadi pada struktur box girder. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan temperatur pada bagian atas box girder permukaan atas dengan bagian dalam box girder yang terjadi akibat gesekan kendaraan dengan bagian atas box girder. Input parameter temperature gradient data ini menggunakan standar dari program komputer CSi Bridge 15 dengan load patterns yang telah didefinisikan sebelumnya self multiplier 1. Temperature gradient data dari jembatan fly over Rawabuaya ini dapat dilihat pada Lampiran 22. 38

H. Prestress Tendons

Prestress tendons merupakan input parameter pembebanan jembatan yang ada di program komputer CSi Bridge 15 untuk mendefinisikan karakteristik kabel baja tendon yang digunakan pada jembatan, khususnya jembatan beton bertulang. Pada jembatan fly over Rawabuaya ini, digunakan tendon jenis uncoated stress-relieved seven wire strand dengan grade 270 ASTM A416 berdiameter 0,6 inci sebanyak 24 titik pada box girder sisi barat sepanjang 132 m yang dibentangkan secara continuous. Terdapat 95 titik koordinat pada setiap tendon untuk mendefinisikan layout tendon, baik secara vertikal maupun horisontal yang dapat dilihat pada Lampiran 23. Pembebanan pada prestress tendons mengacu pada tendon load pattern yang telah didefinisikan sebelumnya, yaitu pengaruh prategang dengan self weight multiplier 1 yang artinya pembebanan dilakukan oleh program komputer CSi Bridge 15. Selain itu, prestress tendons dimodelkan sebagai elemen model as elements yang artinya loss parameter elastic, creep, shrinkage, dan relaxation losses dilakukan melalui analisis komputer oleh program komputer CSi Bridge 15. Pada friction and anchorage losses, digunakan koefisien Wobble sebesar 6,562 × 10 -4 . Sehingga pada perhitungan tendon load, persentase desain yang digunakan pada tendon adalah 75. Dengan menggunakan Persamaan 41, diperoleh tendon area sebesar 2,660 × 10 -3 dan tendon load sebesar 3710,7 kN. Prestress tendons dari jembatan fly over Rawabuaya dapat dilihat pada Lampiran 24.

I. Load Combinations