Mashdar dalam Bentuk Mutsannâ dan

13 dalam memberlakukan metode samâ ’ atau simâ’ mendengar, menelusuri, dan mengikuti yang valid dari orang Arab yang terpercaya dalam hal penggunaan kata dan kalimat juga menjadi faktor utama yang membuat bahasa Arab memiliki keragaman mashdar yang luar biasa. 30 Usia bahasa Arab sebagai bahasa Semit yang tetap eksis dan dikemudian dipilih oleh Allah sebagai bahasa kitab suci juga menjadi faktor lain yang membuat mashdar dan derivasi lainnya memiliki tingkat keragaman yang tinggi.

F. Mashdar dalam Bentuk Mutsannâ dan

Jama‘ Seperti ism pada umumnya, mashdar dapat di-mutsannâ-kan dibentuk dalam makna dua dengan cara menambahkan alif dan nûn [ ناَ+... ] dalam kondisi rafa‘ atau yâ ’ dan nûn ندي+... ] ], seperti: نادمهف  مدْهف , نادترا  ةراد , ناتافدش  ةافدش atau نطامعتدسا  طامعتدسا ,  َ نيدديه َدديه , نتراد  ةراد dan نتددهاج  ةددهاج . Bentuk mutsannâ tersebut juga berlaku bagi mashdar mîmî dan mashdar syâdh tidak lazim yang berbentuk ism maf‘ûl tetapi bermakna mashdar. Contoh mutsannâ mashdar mîmî: نيدددومنادوم  دددوم , نتحلصمناتحلصم  ةحلصم ; sedangkan contoh mashdar syâdh adalah: َاوَبئاوعلاَيَهلَلوقعمََا اهيلَدولج , bentuk mutsannâ- nya adalah: نلوقعمناوقعم dan نيدولجنادولج . Demikian pula, mash dar dapat dijadikan jama‗ dengan jama mu’annats sâlim beraturan dan jama‘ taksîr tidak beraturan. Sebagian yang lain dijama‗kan lagi dari jama‘ taksîr menjadi mu’annats sâlim, seperti: تادضوُيُدف  َضودُيُدفَجَ ْيدَدف , تادتويب  َجَتديب توديب dan تادحوتُف  حودتُفَجَ ْتدَدف . 31 Namun demikian, mayoritas mashdar dijama‗kan secara qiyâsî analogi dengan jama‘ mu’annats sâlim, yaitu dengan menambahkan alif dan tâ’ al-maftûhah َتاَ+....ُ , baik untuk mashdar ashlî , seperti: َ،تادادمَجَةدادمَ،تادفاخَجَةدفاخ تاددديركذَجَىرددكذ , mashdar mîmî, seperti: تاءادددممَجَةءادددممَ،تايعدددسمَجَةاعدددسمَ،تاغدددشمَجَةلغدددشم , maupun mashdar shinâ ‘î, seperti: تاينادسنإَجَةينادسنإَ،تاديموقَجَةيموقَ،تايكولسَجَةيكولس . Mashdar ashlî yang berakhiran dengan tâ ’ al-marbûthah juga dijama‗kan dengan jama‗ mu’annats sâlim , seperti: تايدلزَجَةدليلزَ،تاديل َجَةديل َ،تايدصوتَجَةيدصوت . Demikian pula, mashdar dari fil tsulâtsî mazîd pada umumnya juga dijama‗kan dengan cara tersebut. Sedangkan mashdar dari fi‘l tsulâtsî mujarrad sebagiannya mempunyai bentuk jama‘ taksîr, seperti: َجَباردش 30 Kâshid Yâsir al-Zaidî, Fiqh al-Lughah al- ‘Arabiyyah, ‗Ammân: Dâr al-Furqân, 2005, Cet. I, h. 287 passim. 31 Lihat al-Tûnusî, Muhammad al-Khalîfah, al-Mashdar Kaifa Yutsannâ wa Kaifa Yujma‗, dalam Jurnal al- ‘Arabî, Kuwait: Edisi 223, Juni 1977. 14 ددددْصوَ،ةددديدأَجَءادددددَ،مادددهوأَجَمدددْهوَ،لاوددددقأَجَلودددقَ،ةطدددشنأَجَطاددددشنَ،مودددلَجَمدددلَ،بودددديغَجَبدددْيغَ،ةبردددشأ َجَف .فاصوأ

G. ‘Amal al-Mashdar