Produksi IgY Anti Streptococcus sobrinus pada Telur Ayam

24 yang diperoleh menunjukkan kesamaan sebesar 90 dengan karakteristik mutan streptococcus serotipe d S. sobrinus. Chismirina 2006 pun telah menentukan bahwa isolat bakteri FKH-IPB ini adalah serotipe d mutan streptococcus S. sobrinus dengan metode PCR. Gambar 7 Pertumbuhan S. sobrinus pada Agar Darah

4.2 Produksi IgY Anti Streptococcus sobrinus pada Telur Ayam

Tabel 4 Hasil Uji AGP pada Serum dan Telur Ayam Serum Telur Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 I - - - - II - - - - III - - - - IV - - - - V + + + + VI + + + + - - - - VII - - - + - - - - VIII + + + + - - - - IX + + + + + + + + X + + + + + + + + XI + + + + + + + + XII + + + + + + + + Keterangan Waktu imunisasi Imunisasi ulang Belum dilakukan koleksi telur + Terdeteksi garis presipitasi pada uji AGP - Tidak terdeteksi garis presipitasi pada uji AGP 25 IgY spesifik S. sobrinus pada serum ayam dan telur dideteksi dengan menggunakan uji agar gel presipitasi AGP. Keberadaan IgY spesifik S. sobrinus ditandai dengan pembentukan garis presipitasi pada agar gel Gambar 8 a b. IgY mulai terdeteksi minggu kelima dan tidak terdeteksi lagi pada minggu ketujuh setelah imunisasi pertama. Sementara IgY didalam telur belum terdeteksi sampai minggu ketujuh setelah imunisasi pertama Tabel 4. Setelah dilakukan pengulangan imunisasi booster, satu minggu kemudian IgY didalam serum terdeteksi lagi. Sedangkan IgY di dalam telur mulai terdeteksi dua minggu setelah booster. IgY didalam serum dan telur masih terdeteksi sampai dengan minggu ke-12 setelah imunisasi pertama. Gambar 8 Hasil uji Agar Gel Presipitasi, Ag = antigen terlarut S. sobrinus, Ab = antibodi S. sobrinus, garis presipitasi. a Garis presipitasi pada uji AGP kuning telur, b Garis presipitasi pada uji AGP serum Bellanti 1993 menyatakan bahwa injeksi dosis pertama akan menghasilkan antibodi spesifik didalam serum, pemaparan pertama ini membangkitkan respon primer. Injeksi dengan sel-sel bakteri akan memunculkan reaksi antibodi sepuluh sampai empat belas hari pasca injeksi. Pembentukan antibodi dipengaruhi beberapa faktor, yaitu : imunogenesitas, kualitas, bentuk kelarutan stimulan, spesies hewan yang di imunisasi, rute aplikasi, dan sensitifitas assay. Aplikasi imunisasi secara intravena diharapkan dapat segera memicu pembentukan antibodi didalam darah. Pengulangan imunisasi plus ajuvan secara intramuskular pada minggu ke-2,3, dan 4 diharapkan dapat merangsang pembentukan antibodi dalam jumlah yang lebih banyak dan secara konsisten tetap a b Ag Ag Ab Ab Ab Ab Ab 26 terbentuk. Ajuvan adalah zat yang dapat memperbesar respon imun bila disuntikan bersama-sama dengan imunogen karena ia memperluas permukaan antigen dan memperlama penyimpanan antigen didalam tubuh sehingga memberi kesempatan pada sistem limfoid untuk menuju antigen Bellanti 1993. Sementara Kuby 1997 menyatakan bahwa ajuvan adalah substansi yang jika dicampurkan dengan antigen kemudian diinjeksikan bersama-sama akan bekerja memperbesar imunogenesitas antigen. Ajuvan digunakan untuk meningkatkan respon imun apabila antigen memiliki imunogenesitas rendah atau apabila jumlah antigen sedikit.

4.3 Ekstraksi dan Purifikasi IgY dari Telur Ayam