dan semut berpengaruh dalam meningkatkan hasil buah pada tanaman jarak pagar Raju Ezradanam 2002.
Pertanaman kopi C. arabica yang diberi perlakuan kurungan dan non kurungan, diperoleh hasil pembentukan biji sebesar 62,9 pada
tanaman non kurungan dan 57,5 pada tanaman yang dikurung Klein et al. 2003. Lebah juga mampu meningkatkan pembentukan buah dan biji pada
tanaman C. jacea Steffan-Dewenter et al. 2001. Serangga penyerbuk juga efektif dalam meningkatkan hasil panen tanaman jarak pagar J. Curcas di
area PT Indocement sebesar, 2,41 kali lipat jumlah buah per tanaman, 2,50 kali lipat jumlah biji per tanaman, dan 3,89 kali lipat bobot biji per tanaman
Rianti 2009. Tanaman caisin Brassica rapa L. yang dibantu serangga penyerbuk, peningkatan biji yang dihasilkan adalah 9,325 kali lipat biji per
tanaman dan 9,319 kali lipat bobot biji per tanaman Atmowidi et al. 2007.
E. Biologi Hoya multiflora Asclepiadaceae
Tumbuhan H. multiflora merupakan tumbuhan biji tertutup. Klasifikasi tumbuhan H. multiflora Keng 1969 sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas :
Dicotyledoneae Ordo
: Gentianales
Famili : Asclepiadaceae
Genus : Hoya
Spesies : H. multiflora Blume
Hoya multifora merupakan tumbuhan yang mempunyai batang tegak dan berkayu, tinggi 25-100 cm, sedikit berbulu pada bagian pucuk, panjang
daun 5-16 cm dan lebar daun 2-4 cm Rahayu 2006. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan semak bersifat epifit, tidak merambat pada batang
utama pohon yang ditumpangi Gambar 1. Tumbuhan ini banyak dijumpai di hutan hujan tropis Wanntrop et al. 2006.
Gambar 1 Tumbuhan H. multiflora sebagai epifit pada pohon Perkembangbiakan
H. multiflora secara generatif dengan menggunakan biji dan perkembangbiakan vegetatif dengan stek Rahayu
2006. Bunga H. multifora berbentuk seperti ujung tombak berwarna putih atau krem dengan ujung kekuning-kuningan dan bunga beraroma wangi.
Nektar disekresikan pada bagian dasar bunga. Bunga H. multiflora merupakan bunga majemuk payung, terletak diantara dua tangkai daun,
terdapat 5-35 bunga tiap payung umbel, dengan panjang tangkai payung 1- 3 cm dan berdiameter 2 mm.
Corolla bunga berjumlah lima, berbentuk segitiga memanjang dengan ukuran panjang 12 mm dan lebar 3 mm; corona berjumlah lima,
menyerupai ujung tombak atau ujung anak panah Gambar 2. Corona bunga berukuran panjang 9 mm dan lebar 2 mm. Corona dengan dua polinia
yang tersembunyi di bagian dalamnya gynostegium. Polinia panjang 2 mm terdiri lima pasang yang dihubungkan oleh korpuskulum berwarna
coklat tua atau hitam Rintz 1978. Bunga mekar dapat bertahan satu sampai tujuh hari. Buah yang masak membutuhkan waktu kurang lebih 4-6 minggu
setelah penyerbukan.
Buah H. multifora mula-mula berwarna hijau, kemudian berubah kekuningan dan bila sudah kering berwarna kecokelatan. Buah berbentuk
bumbung dengan panjang 20 cm dan diameter 5 mm. Meskipun bunga dapat dihasilkan tanpa mengenal musim, namun produksi buah dalam jumlah
besar terjadi pada bulan Oktober sampai Desember Rahayu 2006. Buah akan pecah ketika sudah kering dan biji keluar. Biji memiliki sayap,
berwarna putih, ringan, dan berjumlah 30 – 50 biji per buah. Gambar 2 Skema Bunga H. multifora: Bunga lateral A; Corona B dan anther
dilihat dari dalam; Corona dengan dua anther yang tersembunyi C; PoliniaD. Corolla 1, Corona luar 2, Corona dalam 3, Column
4, sayap anther 5, anther melekat 6, kepala putik 7, polinia 8, Caudicle 9, Retinaculum 10, Pellucid 11. Wanntrop et al. 2006.
METODE
A. Waktu dan Tempat Penelitian