13
III. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2010 sampai bulan April 2011 di Laboratorium Pengolahan Limbah Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini yaitu limbah cair kelapa sawit POME dari limbah pabrik CPO PTPN VIII Kertajaya. Feses yang digunakan yaitu kotoran sapi yang baru keluar
dari laboratorium lapang Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, sludge biogas yang digunakan untuk membuat aktivator diambil dari digester pengolahan biogas yang telah menghasilkan metana di
laboratorium pengolahan limbah peternakan . Bahan-bahan lain yang digunakan antara lain : NaOH,
FeNH
4
SO
4
, K
2
Cr
2
O
7,
H
2
SO
4,
Fe
2
SO
4
indikator ferroin, diphenilamin, indikator PP, buffer karbonat, aquades, vaselin.
Peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan biogas antara lain, tangki digester dua tahap, gas flowmeter, selang plastik diameter 3 inchi, kawat, kerangka besi berlubang, botol air minum 1,5 liter, DO
meter, oven atau tanur, timbangan analitik, gelas ukur, gelas piala, tabung reaksi, erlenmeyer, pipet, buret. indikator pH, thermometer, dan cawan porselen.
3.3 Prosedur
Penelitian dilakukan dengan mencampurkan POME dengan aktivator dengan perbandingan 70:30 P
70
S
30
, 80:20 P
80
S
20
, dan 90:10 P
90
S
10
. Aktivator didapatkan dengan
mencampurkan feses segar sapi potong dan sludge dari digester biogas yang telah menghasilkan metana dengan perbandingan 80:20. Bahan baku masukan biogas didapatkan dengan mencampurkan POME
dan aktivator. Kondisi pH awal bahan baku yang asam sehingga memerlukan tambahan CaCO3 sebagai agent untuk meningkatkan pH campuran.
Pengisian digester pada hari ke 0 yaitu sebanyak 70 dari volume total digester.
Pada hari selanjutnya dilakukan pengisian digester setiap hari sampai hari ke-40 dengan perhitungan masukan sebagai berikut :
Volume daya tampung digester Substrat =
Waktu Tinggal
14
3.4 Peubah Yang Diamati