Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Batasan Operasional Populasi dan Sampel Penelitian

Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal. Penelitian jenis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan sebab akibat antara variabel independen variabel yang mempengaruhi dan variabel dependen variabel yang dipengaruhi

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dengan mempelajari catatan dan dokumen perusahaan sesuai dengan yang diperlukan, yaitu data sekunder perusahaan manufaktur yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia BEI melalui media internet dengan mengakses situs www.idx.com. Penelitian dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan Maret 2015.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam sebuah penelitian bertujuan agar penelitian tersebut tidak melebar. Penelitian ini juga memiliki batasan operasional. Objek Universitas Sumatera Utara penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada periode tahun 2013.

3.4 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai Erlina 2008:42. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen dan variabel independen.

3.4.1 Variabel Dependen

Variabel dependen disebut juga variabel terikat atau variabel tidak bebas. Variabel dependen merupakan variabel perhatian utama dalam sebuah penelitian. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Manajemen laba yang diproksikan dengan akrual diskresioner. Penelitian ini menggunakan modified Jones models dalam menghitung besarnya nilai akrual diskresioner. Model ini dapat dihitung dengan persamaan berikut: 1. Menghitung nilai total accruals dengan persamaan: TAC = NIit – CFOit Dimana, NIit = laba bersih net income perusahaan i pada periode t CFOit = arus kas operasi cash flow of operation perusahaan i pada periode t Universitas Sumatera Utara 2. Menghitung nilai akrual yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS Ordinary Least Square sebagai berikut : TAC t TA t-1 = β 1 1TA t-1 + β 2 Δ REV t TA t-1 +β 3 PPE t TA t-1 + e Dimana, TAC t = total accruals dalam periode t TA t-1 = total asset periode t-1 ΔREV = perubahan pendapatan dalam periode t PPE t = property, plan, and equipment periode t 3. Dengan menggunakan koefisien regresi diatas, kemudian dilakukan perhitungan nilai non discretionary accruals NDAt= β 1 1TA t-1 + β 2 [ ΔREVt - ΔREC t TA t-1 ] + β 3 PPEtTA t-1 Dimana, ΔRECt = perubahan piutang usaha dalam periode t β 1 , β 2 , β 3 = fitted coefficient yang diperoleh dari hasil regresi pada perhitungan total akrual 4. Menghitung discretionary accruals DAC DACt= TACtTA t-1 -NDAt Dimana, DACt = diskresioner total akrual tahun t TACt = total accruals tahun t NDAt = non akrual diskresioner pada tahun t Universitas Sumatera Utara

1.4.2 Variabel independen

Variabel independen sering disebut juga dengan variabel bebas, variabel stimulus, prediktor, atau antecedent. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik secara pisitif maupun negatif Sekaran 2006:117

3.4.2.1 Ukuran KAP

Ukuran KAP tempat auditor tersebut bekerja dibedakan menjadi KAP Big Four dan KAP Non-Big Four. KAP big four adalah KAP yang memiliki keahlian dan reputasi tinggi dibanding dengan KAP non big four. Kantor Akuntan Publik yang termasuk dalam kelompok big four adalah : 1. KAP Purwantono, Sarwoko, dan Sandjaja yang berafiliasi dengan Ernst and Young E Y; 2. KAP Haryanto Sahari Co. yang berafiliasi dengan Pricewaterhouse Coopers PwC; 3. KAP Osman Bing Satrio Co. yang berafiliasi dengan Deloitte Touche Thomatsu DTT; 4. KAP Siddharta, Siddharta, dan Widjaja yang berafiliasi dengan Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG. Ukuran KAP diukur dengan skala nominal melalui variabel dummy. Angka 1 digunakan untuk mewakili perusahaan yang Universitas Sumatera Utara diaudit oleh KAP Big Four dan angka 0 digunakan untuk mewakili perusahaan yang tidak diaudit oleh KAP Non-Big Four.

3.4.2.2 Proporsi Komisaris Independen

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, atau hubungan keluarga dengan anggota dewan komisaris lain, direksi atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Semakin besar proporsi dewan komisaris independen maka semakin dapat mengurangi tindakan manajemen laba. Proporsi dewan komisaris independen diukur dengan : Proporsi Komisaris Independen = jumlah komisaris independen Total dewan komisaris x 100

3.4.2.3 Free Cash Flow

Free cash flow merupakan cash yang benar-benar tersedia untuk didistribusikan pada investor setelah perusahaan melakukan investasi pada fixed asset, dan mempertahakan working capital dalam menjalankan operasi perusahaan. Menurut Brigham dan Houston 2010:67 dalam Agustia 2013 free cash flow dihitung dengan rumus: Free Cash Flow = NOPAT – investasi bersih pada modal operasi Keterangan: NOPAT net operating profit after tax = EBIT 1 – tarif pajak Universitas Sumatera Utara Investasi bersih modal operasi = Total modal operasi t – total modal operasi t-1 Total modal operasi = Modal kerja operasi bersih + aset tetap bersih Modal kerja operasi bersih = Aset lancar – kewajiban lancar

3.4.2.4 Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan oleh institusi atau lembaga seperti: perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi, pemerintah dan kepemilikan institusi lainnya. Kepemilikan institusional merupakan salah satu cara untuk mengendalikan pihak manajemen melalui tindakan monitoring yang efektif sehingga tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen dapat dikurangi. Dalam penelitian ini kepemilikan institusional dihitung dengan : Kepemilikan Institusional = Jumlah saham yang dimiliki institusi Seluruh modal saham yang beredar x 100

3.4.2.5 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan firm size adalah untuk menentukan besar kecilnya suatu perusahaan. Besar kecilnya perusahaan akan mempengaruhi manajer dalam membuat pelaporan keuangan dan prosedur akuntansi. Perusahaan berskala besar pada umumnya telah banyak diketahui oleh publik dan akan sangat diperhatikan, sehingga Universitas Sumatera Utara laporan kinerja perusahaan harus dilaporkan secara akurat. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari modal yang dimiliki perusahaan, aset perusahaan, dan penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam penelitian ini varibel ukuran perusahan dapat dihitung dengan : ������ ������ℎ��� ���� ���� = �� ����� ���� Tabel 3.1 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Variabel Definisi Pengukuran Skala Manajemen Laba Y Tindakan manipulasi laporan keuangan yang sengaja dilakukan oleh pihak manajemen sehingga informasi yang dilaporkan dapat menyesatkan pemakai laporan keuangan demi keuntungan pihak manajemen DAC t = TAC t TA t-1 - NDA t Rasio Ukuran KAP X1 Besar kecilnya perusahaan audit KAP Big Four dan KAP Non-Big Four Nomi nal Proporsi Komisaris Independen X2 Jumlah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan direksi, anggota dewan komisaris lainnya dibandingkan dengan jumlah seluruh anggota dewan komisaris Proporsi Komisaris Independen = jumlah komisaris independen Total dewan komisaris x 100 Rasio Free Cash Flow X3 Arus kas yang tersedia untuk Free Cash Flow = NOPAT – investasi bersih pada modal Rasio Universitas Sumatera Utara didistribusikan kepada para investor operasi Kepemilikan Institusional X4 Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan oleh institusi atau lembaga Kepemilikan Institusional = Jumlah saham yang dimiliki institusi Seluruh modal saham yang beredar x 100 Rasio Ukuran Perusahaan X5 Ukuran perusahaan untuk menunjukkan besar kecilnya perusahaan Ln total aset Rasio

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono, 2004 populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun buku 2013. Menurut Erlina, 2007:81 sampel adalah “bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi”. Sampel yang diambil dari karakteristik haruslah representative atau mewakili. “Jika sampel kurang representitatif, akan mengakibatkan nilai yang dihitung dari sampel tidak cukup tepat untuk menduga nilai populasi sesungguhnya” Erlina, 2011:81. Metode pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah : Universitas Sumatera Utara 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2013 2. Perusahaan menyajikan laporan tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 3. Laporan keuangan disajikan dalam satuan rupiah 4. Perusahaan memiliki data lengkap yang diperlukan dalam penelitian Tabel 3.2 Pemilihan Sampel Keterangan Jumlah Jumlah populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013 134 Jumlah populasi yang tidak memenuhi kriteria sampel 1 - Jumlah pupolasi yang tidak memenuhi kriteria sampel 2 2 Jumlah populasi yang tidak memenuhi kriteria sampel 3 27 Jumlah populasi yang tidak memenuhi kriteria sampel 4 4 Jumlah sampel terpilih 101 Sumber: data sekunder yang diolah, 2014

3.6 Jenis dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 154 83

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DAN KOMITE AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013.

1 6 21

PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSAEFEK INDONESIA BEI.

0 2 30

PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROPORSI PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP MANAJEMEN LABA(EARNINGS

0 1 13

BAB 1 PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP MANAJEMEN LABA(EARNINGS MANAGEMENT)(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2008).

0 1 7

Pengaruh Ukuran Kap, Proporsi Komisaris Independen, Free Cash Flow, Kepemilikan Institusional, Dan Ukuranperusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 13

2.1.1 Teori Agensi (Agency Theory) - Pengaruh Ukuran Kap, Proporsi Komisaris Independen, Free Cash Flow, Kepemilikan Institusional, Dan Ukuranperusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Ukuran Kap, Proporsi Komisaris Independen, Free Cash Flow, Kepemilikan Institusional, Dan Ukuranperusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 9

ABSTRAK PENGARUH UKURAN KAP, PROPORSI KOMISARIS INDEPENDEN, FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN UKURANPERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 13