4
tersebut untuk mengekspresikan potensial genetisnya. Air, nutrisi, temperatur, cahaya,
dan faktor lingkungan lainnya yang bukan tingkatan optimum dapat mengurangi salah
satu
komponen hasil
panen. Faktor
pengelolaan meliputi jumlah biji yang ditanam dan kemampuan pengelola tanaman untuk
menyediakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan agar tercapai hasil panen yang
maksimum Fitter, 1994.
2.4 Kebutuhan Air Tanaman
evaporasi adalah proses dimana air berubah menjadi uap air dan berpindah dari
permukaan penguapan. air menguap dari berbagai permukaan seperti danau, sungai,
tanah, dan vegetasi yang basah. Transpirasi adalah proses penguapan air yang terkandung
dalam
lapisan tanaman
dan berpindah
menguap ke atmosfer. Transpirasi tergantung pada pasokan energi, gradien tekanan uap air,
dan angin. Maka, radiasi matahari, suhu udara, kelembaban udara, dan angin harus
dipertimbangkan ketika menentukan nilai transpirasi.
Gambar 2 Kondisi evapotranspirasi acuan ET
dan evapotranspirasi
tanaman ET
c
Allen, 1998 ET
evapotranspirasi acuan merupakan penguapan dari tanaman rumput yang ditanam
di lahan dalam kondisi air tanah yang optimal dan kondisi lingkungan yang sangat baik serta
mencapai produksi potensial dalam kondisi iklim yang diberikan. Metode FAO Penman-
Montheith direkomendasikan sebagai satu- satunya
metode untuk
menentukan evapotranspirasi acuan ET
oleh para ahli dari FAO bekerja sama dengan badan
internasional irrigation and Drainage dan WMO World Meteoroloy Organization.
Persamaan Metode FAO Penman-Montheith diadopsi dari persamaan Penman-Montheith
yang dikombinasikan dengan persamaan tahanan aerodinamik dan tahanan permukaan
tajuk.
Evapotranspirasi acuan
ET merupakan
nilai evapotranspirasi
pada tanaman hipotetik yang memiliki tinggi 0.12
m, hambatan permukaan sebesar 70 sm dan albedo 0.23. Kriteria tersebut mendekati
kondisi tanaman rumput. Metode FAO Penman-Montheith tersebut dipilih karena
mendekati nilai evapotranspirasi potensial tanaman rumput pada lokasi yang diteliti
Allen,
1998. ET
c
evapotranspirasi tanaman merupakan penguapan dari suatu
tanaman tertentu yang tumbuh di lahan yang luas dengan kondisi air tanah yang optimal,
manajemen dan kondisi lingkungan yang sangat baik bebas hama penyakit dan
pemupukan yang baik, dan mencapai produksi potensial dalam kondisi iklim yang
diberikan. Apabila jumlah air yang tersedia tidak
menjadi faktor
pembatas, maka
evapotranspirasi yang terjadi akan mencapai kondisi yang maksimal dan kondisi itu
dikatakan sebagai evapotranspirasi potensial ETP atau dengan kata lain evapotranspirasi
potensial ETP akan berlangsung bila pasokan air tidak terbatas bagi stomata
maupun permukaan tanah.
Doorenbos dan
Pruitt 1977
mendefinisikan kebutuhan
air tanaman
sebagai jumlah air yang dibutuhkan untuk mengimbangi evapotranspirasi dari tanaman
sehat ET
c
yang tumbuh pada suatu lahan yang luas, kondisi air tanah dan kesuburan
tanah tidak dalam keadaan terbatas serta dapat mencapai produksi potensial pada lingkungan
pertumbuhannya. Menentukan kebutuhan air secara tidak langsung dapat dilakukan dengan
menggunakan nilai ET
c
evapotranspirasi tanaman.
Menurut Mudiyarso
1987, istilah
kebutuhan air tanaman memiliki pengertian yang sama dengan konsumsi air oleh tanaman.
Konsumsi air oleh tanaman adalah banyaknya air yang hilang dari areal yang bervegetasi
persatuan waktu yang digunakan untuk transpirasi atau pertumbuhan perkembangan,
dan yang dievaporasikan dari permukaan vegetasi dan tanah. Jadi, pada prinsipnya
kebutuhan
air tanaman
adalah evapotranspirasi. Besarnya evapotranspirasi
yang menentukan pemakaian konsumsi air kebutuhan air oleh tanaman dipengaruhi
Iklim
Radiasi Suhu
Angin kelembaban
Tanaman Acuan
rumput
Pengairan baik
Faktor K
c
Pengairan baik Kondisi tanaman optimal
5
oleh iklim, ketersediaan air tanah, dan karakteristik pertumbuhannya. Menurut Allen
1998 pada kondisi irigasi normal biasa yang dilakukan petani untuk menghitung nilai
kebutuhan
air tanaman
ET
c
sangat disarankan menggunakan K
c
tunggal dan pada kondisi irigasi yang menggunakan pengaturan
frekuensi pemberian
irigasi dapat
menggunakan K
c
ganda K
cb
dan K
e
. Berikut merupakan rumus untuk mengetahui nilai ET
c
dengan menggunakan K
c
tunggal: ET
c
= ET . K
c
....................1 sedangkan, untuk mengetahui nilai ET
c
dengan menggunakan K
c
ganda sebagai berikut:
ET
c
= ET . K
cb
+ K
e
……….2 Keterangan:
ET
c
: evapotranspirasi tanaman mmhari K
c
: koefisien tanaman K
cb
: koefisien transpirasi K
e
: koefisien evaporasi ET
: evapotranspirasi acuan mmhari
Gambar 3 Skema nilai K
c
tunggal dan K
c
ganda selama
pertumbuhan tanaman Allen, 1998
Koefisien tanaman sesuai dengan jenis dan pertumbuhan
vegetatifnya. Sedangkan
perubahan kondisi iklimcuaca tidak begitu mempengaruhi nilai K
c
pada tanaman pendek seperti padi Allen, 1998. Nilai koefisien
tanaman K
c
menggambarkan laju kehilangan air secara drastis pada fase-fase pertumbuhan
tanaman dan menggambarkan keseimbangan komponen-komponen
energi yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman FAO, 2001 dalam Aqil et al. 2001.
III. METODOLOGI