23
b. Suhu Udara Maksimum
Kisaran suhu udara maksimum di Stasiun HQ Baung selama pengamatan yaitu antara 26.6
– 34.9 C dengan rata-rata Tmax sebesar 32,5
C. Suhu udara maksimum tertinggi sebesar 34.9
C terjadi pada 21 September 2009 dan terendah sebesar 26.6
C pada 8 Januari 2010. Gambar 3b menyajikan dinamika suhu udara maksimum harian di Stasiun HQ Baung.
c. Kadar Air Tanah KAT
KAT di Stasiun HQ Baung berfluktuasi pada kisaran 0,289 m
3
m
3
hingga 0,627 m
3
m
3
. KAT tertinggi terjadi pada tanggal 9 April 2009 dan terendah pada tanggal 3 Oktober 2009. Pada bulan-bulan basah KAT mendekati KAT jenuh
sebesar 0,634 m
3
m
3
, sedangkan pada bulan-bulan kering KAT mendekati level titik layu permanen. Bahkan, level KAT pernah di bawah titik layu permanen
seperti KAT pada tanggal 1 – 4 Oktober 2009. Dinamika KAT di HQ Baung selama pengamatan disajikan pada Gambar 3c.
d. Muka Air Tanah MAT
MAT di Stasiun HQ Baung berfluktuasi hingga kedalaman 1 m. Selama periode pengamatan, ditemukan penyimpangan pada kedalaman MAT seperti
yang terjadi pada tanggal 4 Agustus 2009 dimana kedalaman MAT hingga lebih dari 1 m. Disebut sebagai penyimpangan karena kedalaman MAT pada 3 Agustus
2009 yaitu 0,6 m dan kedalaman MAT pada 5 Agustus 2009 yaitu 0,63 m. Perubahan drastis MAT untuk lokasi Baung dengan tekstus tanah liat sepertinya
sulit terjadi. Penyimpangan data MAT disebabkan alat ukur MAT berada di atas permukaan tanah. Kondisi serupa untuk MAT tanggal 22 April 2009. Secara
umum MAT pada musim penghujan akan dekat permukaan tanah dan bahkan bisa menggenangi tanah. Gambar 3d menyajikan dinamika MAT di lokasi HQ Baung
selama periode pengamatan.
4.2. Pengaruh Hujan terhadap Dinamika KAT dan MAT
Curah hujan sangat berpengaruh terhadap KAT dan MAT. Fluktuasi keduanya sangat dipengaruhi oleh dinamika curah hujan yang turun dan
membasahi tanah. Pada musim penghujan seperti pada Bulan April, KAT
24
mendekati level jenuh hingga mencapai KAT 0,627 m
3
m
3
, sedangkan MAT dekat
permukaan tanah hingga pada kedalaman 0,1 m. KAT mulai berkurang dengan berakhirnya musim penghujan di bulan Mei 2009. Bahkan KAT mencapai titik
layu permanen pada tanggal 12 September 2009 sebesar 0,32 m
3
m
3
. Selanjutnya KAT meningkat menjadi 0,335 m
3
m
3
pada tanggal 15 September 2009 dengan adanya hujan sebesar 10,2 mm. KAT kemudian mencapai titik terendah sebesar
0,289 m
3
m
3
pada tanggal 3 Oktober 2009. Dengan adanya hujan sebesar 2 mm 4 Oktober 2010, KAT naik menjadi 0,299 m
3
m
3
. Selanjutnya hujan hari berikutnya sebesar
45,6 mm 5 Oktober 2009 menyebabkan KAT naik menjadi 0,415 m
3
m
3
dan MAT naik dari -0,744 m menjadi -0,125 m. Dengan masuknya musim hujan, KAT selalu berada diatas 0,4 m
3
m
3
. Sedangkan pada musim hujan, MAT meningkat hingga terjadi genangan seperti
pada tanggal 31 Desember 2009 genangan mencapai 0,139 m.
4.3. Parameter Model KBDI di Lahan Basah